Anda di halaman 1dari 7

Makanan yang mengandung banyak Vitamin B12 : Seratus gram hati mengandung

lebih dari 30mcg vitamin B12. Hati juga kaya akan vitamin lain dan mineral yang
dapat meningkatkan energi, libi do, pertumbuhan otot, fungsi otak dan kekuatan.
Kalkun merupakan makanan super, yang mengandung 1,5 mikrogram B12 perporsi
100 gram. Daging kalkun secara alami rendah lemak, serta hanya mengandung 1
gram lemak per ons. Turki mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk mengontrol
kadar kolesterol, dan melindungi kita dari penyakit kanker dan penyakit jantung.
Ayam juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik, dan tidak banyak
mengandung lemak dan kalori seperti daging merah. 100 gram ayam matang
memberikan vitamin B12 sebanyak 8 % dari jumlah yang disarankan. Ayam juga
mengandung nutrisi penting lain, seperti protein, selenium dan Vitamin B3. Makan
bermacam jenis makanan akan memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin B
kompleks, serta nutrisi lainnya yang sangat diperlukan tubuh. Menkonsumsi vitamin
B dalam jumlah yang cukup akan menguntungkan kesehatan jangka panjang .

Read more at carakhasiatmanfaat.com: Makanan yang banyak mengandung vitamin


B Kompleks

Tips Mengolah Masakan Agar Nutrisi


Tetap Maksimal
By Serba Serbi 4:00 PM tips

Cara Masak Terbaik untuk


Menjaga Zat Gizi Makanan

Hingga kini, para ahli gizi masih belum memutuskan


mana yang lebih baik, apakah makanan mentah atau yang
dimasak. Nyatanya, proses memasak dapat dengan mudah
merusak aneka vitamin dan mineral yang terkandung dalam
bahan makanan.
Apa manfaat proses memasak terhadap jumlah
nutrisi bahan makanan?
Meski proses memasak berpotensi mengurangi atau
bahkan merusak kandungan zat gizi makanan, akan tetapi,
di sisi lain proses pengolahan bahan makanan ini juga
dapat membantu nutrisi menjadi lebih mudah dicerna dan
diserap oleh tubuh.
Salah satu tahap penting dari proses pencernaan
makanan, terutama pada sayuran, adalah proses
pemecahan dinding sel bahan makanan untuk
membebaskan nutrisi utamanya. Nah, dengan cara
memasak, melembutkan dan juga menghancurkan
makanan inilah yang akan turut membantu memecah
dinding sel pada bahan makanan tersebut sehingga bisa
membantu mempersiapkan proses pencernaan berkutnya.

Apa kerugian dari proses memasak bagi nutrisi


makanan?
Memasak bahan makanan memang memiliki banyak
kontroversi. Faktor merugikan dalam proses memasak
adalah panas api yang dapat dengan mudah merusak zat
gizi yang terkandung dalam bahan makanan.
Ketika suatu bahan makanan dimasak dengan cara
dipanaskan, maka jumlah zat gizinya bisa menurun atau
bahkan rusak. Tingkat kerusakan ini tergantung pada
lamanya proses memasak serta tingginya temperature yang
digunakan ketika proses memasak.

Seberapa banyak nutrisi makanan bisa larut ketika


proses memasak?
Ketika memasak atau mengolah masakan, berbagai zat
gizi bisa saja larut dan rusak. Tingkat kerusakannya, sekali
lagi tergantung pada proses yang dialami, dan juga
tergantung pada jenis bahan makanannya.
Misalnya saja, gandum mengandung cukup banyak zat
gizi ketika masih mentah. Tetapi, selama proses
penggilingan, gandum kehilangan hingga 77 % vitamin B1,
80 % vitamin B2, 81 % vitamin B3, 72 % vitamin B6, 50 %
vitamin B5, 67 % asam folat, dan sampai 86 % vitamin E
yang hilang atau larut.
Sedangkan pada sayuran yang direbus hingga
mendidih, dapat kehilangan 20 sampai 50 % vitamin B, 50
% vitamin C dan sampai 20 % dari kandungan mineral total
yang dimilikinya. Hmm, sayang sekali bukan kalau nutrisi
sebanyak itu terbuang dan tidak bisa dinikmati tubuh?
Bagaimana jika bahan makanan dikonsumsi
mentah?
Jika ingin mengkonsumsi makanan mentah secara
langsung, hal yang harus dilakukan adalah mencuci bersih
bahan makanan tersebut dengan seksama. Selain itu, perlu
diingat bahwa sayuran mentah harus dikunyah dengan
benar.
Ketika kita mengunyah bahan makanan inilah
berlangsung proses pemecahan dinding sel. Dengan
demikian, nutrisi dalam makanan dapat lebih mudah dicerna
dan diserap oleh saluran pencernaan dan dikirimkan ke
seluruh tubuh dan otak.

Bagaimana cara memasak yang terbaik agar nutrisi


makanan tetap maksimal?
Temperature yang baik untuk memasak
Idealnya, berbagai bahan makanan ini harus hanya
melalui proses memasak yang sesingkat mungkin. Hanya
saja, untuk bahan makanan seperti daging, ikan dan telur,
harus dipanaskan pada temperature yang cukup tinggi agar
mikroorganisme penyebab penyakit yang bermukim di
dalamnya mati.
Cara menggoreng makanan yang tepat
Ketika menggoreng makanan, hindarilah menggoreng
pada temperature yang sangat tinggi. Proses menggoreng
ini tidak cukup baik bagi bahan makanan karena dapat
mengubah asam lemak essensial yang sebetulnya baik
untuk tubuh, menjadi bahan kimia berbahaya yang disebut
sebagai radikal bebas.
Jadi jika hendak menggoreng, gorenglah dalam waktu
sesingkat mungkin dan dalam temperature yang tidak terlalu
tinggi. Lebih baik jika menggoreng dengan menggunakan
mentega atau minyak zaitun.

Cara membakar makanan yang tepat


Pilihan lain, membakar makanan pada temperature
rendah juga bisa membantu mengurangi kerusakan yang
terjadi dibandingkan dengan menggoreng. Hanya saja, yang
perlu dihindari adalah makanan yang dibakar sampai
gosong karena justru bisa memunculkan radikal bebas.

Cara merebus makanan yang tepat


Jika hendak merebus makanan, maka caranya pun
harus tepat. Merebus makanan dengan banyak air pada
panci yang besar juga bisa membuat vitamin dan mineral
yang terkandung dalam makanan rusak. Nutrisi dalam
makanan ini akan larut dalam air dan menguap.
Akan lebih baik bila kamu memilih mengukus bahan
sayuran sebentar saja dengan sedikit air untuk menjaga
agar nutrisi dalam makanan tidak banyak yang larut.

Cara memotong sayuran yang tepat


Memotong sayuran dalam ukuran yang sangat kecil
juga tidak baik. Potongan sayuran yang sangat kecil ini
dapat membuat nutrisi lebih mudah keluar dari permukaan
yang terpotong. Lebih baik mengukus sayuran dalam
potongan yang besar agar sekaligus bisa menjaga
temperature di bagian tengah sayuran tetap rendah
sehingga zat gizi yang terkandung di dalamnya tetap
bertahan.

Cara memasak dengan microwave


Memasak dengan microwave bisa jadi pilihan yang
lebih baik karena makanan yang dimasak dengan
microwave akan menjadi matang dengan air simpanannya
sendiri. Cara ini dapat mencegah nutrisi dalam makanan
larut keluar. Hanya saja, memasak dalam temperature yang
tinggi juga dapat merusak banyak gizi yang terkandung di
dalam makanan.
Kesimpulannya, mengukus sebentar dapat membantu
mempertahankan zat gizi dalam makanan, tetapi sekaligus
mampu membantu memecah dinding sel untuk
mengeluarkan zat gizi yang diperlukan tubuh.
Jika kebetulan tidak ada alat kukus (steamer) otomatis,
kamu bisa menggunakan dandang biasa yang diisi sedikit
air untuk memanaskan dalam waktu yang sangat singkat.
Yang perlu diingat, adalah jangan sampai air dalam
dandang mendidih.

Anda mungkin juga menyukai