0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
381 tayangan22 halaman
J.J Thomson adalah ilmuwan fisika Inggris yang menemukan elektron pada 1897. Ia membuktikan bahwa sinar katode terdiri dari partikel bermuatan negatif yang disebut elektron. Penemuannya ini mengubah pemahaman tentang struktur atom dari model Dalton menjadi model atom roti kismis yang dipostulatkan Thomson.
J.J Thomson adalah ilmuwan fisika Inggris yang menemukan elektron pada 1897. Ia membuktikan bahwa sinar katode terdiri dari partikel bermuatan negatif yang disebut elektron. Penemuannya ini mengubah pemahaman tentang struktur atom dari model Dalton menjadi model atom roti kismis yang dipostulatkan Thomson.
J.J Thomson adalah ilmuwan fisika Inggris yang menemukan elektron pada 1897. Ia membuktikan bahwa sinar katode terdiri dari partikel bermuatan negatif yang disebut elektron. Penemuannya ini mengubah pemahaman tentang struktur atom dari model Dalton menjadi model atom roti kismis yang dipostulatkan Thomson.
ilmuwan fisika yang telah membangkitkan perkembangan pengatahuan mengenai struktur atom melalui penemuannya elektron (1897). Ia menerima penghargaan Nobel untuk fisika di tahun 1906. Joseph John Thomson lahir di Creetham Hill, pinggiran kota Manchester pada tanggal 18 Desember 1856. Dia mendaftar di Owens College, Manchester tahun 1870, dan tahun 1876 mendaftar di Trinity College, Cambridge sebagai pelajar biasa. Dia menjadi anggota Trinity College di tahun 1880, ketika dia menjadi penerima Penghargaan Wrangler dan Smith (ke-2). Dia tetap menjadi anggota Trinity College seumur hidupnya. Dia menjadi penceramah pada tahun 1883, dan menjadi profesor di tahun 1918. Dia adalah professor fisika eksperimental di laboratorium Cavendish, Cambridge, dimana dia menggantikan John Strutt, 3rd Baron Rayleigh, dari tahun 1884 sampai tahun 1918 dan menjadi profesor fisika terhormat di Cambridge dan Royal Institution, London.
Thomson baru-baru itu tertarik pada
struktur atom yang direfleksikan dalam bukunya, yang berjudul Treatise on the Motion of Vortex Rings yang membuatnya memenangkan Adams Prize tahun 1884. Bukunya yang berjudul Application of Dynamics to Physics and Chemistry terbit tahun 1886, dan pada tahun 1892 dia menerbitkan buku berjudul Notes on Recent Researches in Electricity and Magnetism. Pekerjaan belakangan ini membungkus hasil- hasil yang didapat berikutnya sampai pada kemunculan risalat James Clerk Maxwell yang terkenal dan sering disebut sebagai jilid ketiga Maxwell. Thomson bekerja sama dengan Professor J.H. Poynting untuk menulis buku fisika dalam empat jilid, berjudul Properties of Matter dan tahun 1895, dia menghasilkan buku Elements of the Mathematical Theory of Electricity and Magnetism, edisi kelima yang terbit pada tahun 1921. Tahun 1896, Thomson mengunjungi Amerika Serikat untuk memberikan kursus dari empat ceramah, yang meringkaskan penelitian-penelitian barunya di Universitas Princeton. Ceramahnya ini berikutnya diterbitkan dengan judul Discharge of Electricity through Gases (1897). Sekembalinya dari Amerika Serikat, dia memperoleh pekerjaan paling brilian dalam hidupnya, yaitu mempelajari memuncaknya sinar katode pada penemuan elektron, yang dibicarakan selama kursus pada ceramah malamnya sampai Royal Instution pada hari Jumat, 30 April 1897. Bukunya Conduction of Electricity through Gases terbit tahun 1903, diceritakan oleh Lord Rayleigh sebagai sebuah tinjauan atas "hari-hari hebatnya di Laboratorium Cavendish". Edisi berikutnya, ditulis dengan kolaborasi dengan anaknya, George, dalam dua jilid (1928 dan 1933). Thomson kembali ke Amerika tahun 1904, untuk menyampaikan enam ceramahnya tentang kelistrikan dan zat di Universitas Yale. Ceramah itu memuat beberapa pernyataan penting tentang struktur atom. Dia menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom-atom dan molekul- molekul yang berbeda, dengan menggunakan sinar positif, sebuah ide yang dikembangkan oleh Francis Aston, Dempster dan lainnya, yang menuju pada banyak penemuan isotop. Dan lagi, untuk itu hanya disebutkan dan dia menulis buku-buku, seperti The Structure of Light (1907), The Corpuscular Theory of Matter (1907), Rays of Positive Electricity (1913), The Electron in Chemistry (1923) dan otobiografinya, dan buku Recollections and Reflections (1936), di antara banyak terbitan lainnya. Thomson, seorang penerima perintah atas jasa, dilantik tahun 1908. Dia dipilih menjadi anggota Royal Society tahun 1884 dan menjadi presiden selama 1916-1920; dia memperoleh medali Royal and Hughes pada tahun 1894 dan 1902, dan memperoleh Medali Copley tahun 1914. Dia dianugerahi Medali Hodgkins (Smithsonian Institute, Washington) tahun 1902; Medali Franklin dan Medali Scott (Philadelphia), 1923; Medali Mascart (Paris), 1927; Medali Dalton (Manchester), 1931; dan Medali Faraday (Institute of Civil Engineers) pada tahun 1938. Dia adalah Presiden British Association tahun 1909 (dan dari bagian A tahun 1896 dan 1931) dan dia memegang gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Oxford, Dublin, London, Victoria, Columbia, Cambridge, Durham, Birmingham, Göttingen, Leeds, Oslo, Sorbonne, Edinburgh, Reading, Princeton, Glasgow, Johns Hopkins, Aberdeen, Kraków, dan Philadelphia.
Pada tahun 1890, dia menikahi Rose
Elisabeth, putir Sir George E. Paget, K.C.B. Mereka dianugerahi seorang putera, sekarang Sir George Paget Thomson, profesor emeritus untuk fisika di Universitas London, yang juga dianugerahi Nobel Fisika tahun 1937, dan seorang puteri.
J. J. Thomson meninggal dunia pada
tanggal 30 Agustus 1940 (umur 83) di Cambridge, Cambridgeshire, Inggris, UK.
Edukasi dan awal karir
J.J Thomson seorang laki-laki penjual
buku di pinggiran kota Manchester. Ketika ia berusia 14 tahun. Ia memasuki kawasan perguruan tinggi Owens, yang sekarang telah menjadi Universitas Victoria di Manchester. Dia sangatlah beruntung, ditempat itulah yang membedakan perguruan tinggi tersebut dengan kebanyakan perguruan tinggi yang lain pada masa itu. Owens menyediakan beberapa tempat kursus yang melakukan percobaan fisika. Pada tahun 1876 thompson mendapat beasiswa di Perguruan tinggi Trinity, Cambrigde, dimana tempat dia tinggal selama hidupnya. Setelah mengambil gelar sarjana matematika pada tahun 1880, kesempatan untuk melakukan percobaan riset penelitian membawanya ke Cavendish laboratorium. Dia juga mulai mengembangkan teori elektromagnetik seperti yang dikemukakan oleh James Clerk Maxwell, listrik dan magnet saling terkait, perubahan kuantitatif dalam satu menghasilkan perubahan yang sesuai pada yang lain. Pengakuan cepat atas pencapaian Thomson oleh komunitas ilmiah datang pada 1884, dengan pemilihannya sebagai sesame Royal Society Of London dan pengangkatan ke kursi fisika di Laboratorium Cavendish. Memasuki penemuan besar abad ke -19 dalam hal listrik, magnet dan termodinamika, banyak fisikawan pada tahun 1880 mengatakan bahwa ilmu merekaa akan berakhir habis. Pada tahun 1900, hanya kaum konservatif lansia yang memegang pandangan ini, dan pada tahun 1914 ada fisika baru, yang memunculkan banyak pertanyaan dari pada yang bisa menjawab. Fisika baru itu sangat menarik bagi mereka yang cukup beruntung untuk mereka yang terlibat didalamnya. Melihat berbagai kemungkinan yang tak terbatas, mungkin tak lebih dari setengah fisikawan hebat dikaitkan dengan perubahan ini. Meskipun tidak semua orang akan mendaftarkan nama yang sama, mayoritas dari mereka yang telah memenuhi syarat untuk menilai, akan memilih memasukkan Thomson.
Penemuan elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John
Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan anode. Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes (1875). Hasil eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katoda menuju ke anoda yang disebut sinar katoda. Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda. Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron. J.J. Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron (e/m) sebesar 1,76 × 108 C/g. Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas Chicago, berhasil menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 × 10-19 C. Dengan demikian, maka harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga perbandingan muatan dengan massa elektron (e/m).
Nilai e/m = 1,76 × 108 C/g, maka
Massa 1 elektron =9.11 x 10-28 g
Hasil percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. berdasarkan besarnya simpangan sinar katode dalam medan listrik, Thomson dapat menentukan nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m) dari partikel sinar katode sebesar 1,76 × 108 Coulomb/gram. Setelah penemuan elektron, maka teori Dalton yang mengatakan bahwa atom adalah partikel yang tak terbagi, tidak dapat diterima lagi. Pada tahun 1900, J.J Thomson mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis (Karena tersebarnya elektron-elektron di dalam atom bagaikan kismis, sehingga disebut juga model atom roti kismis.). Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis. Menurut J.J. Thomson, atom merupakan partikel yang bersifat netral. Karena elektron bermuatan negatif maka harus ada partikel lain yang dapat menetralkan muatan negatif tersebut yaitu partikel yang bermuatan positif. Dari penemuannya tersebut, J.J. Thomson mengemukakan teori atomnya yang dikenal dengan:
Teori atom Thomson
"Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatif."
Thomson merupakan seseorang yang
sangat penting dalam lingkungan kerjanya. Seusai kuliah di Universitas Princeton pada tahun 1896 telah membawanya pada tahun 1897 yang memberinya kesimpulan bahwa semua materi, apapun sumbernya, mengandung partikel-partkel sejenis yang jauh lebih kecil dari pada atom-atom yang menjadi bagiannya. Mereka sekarang memanggilnya elektron, walaupun pada awalnya mereka menyebutnya sebagai sel darah.
Penemuannya adalah hasil dari upaya
untuk memecahkan kontroversi lama mengenai sifat sinar katoda, yang terjadi ketika arus listrik didorong melalui kapal yang sebagian besar udara atau gas lainnya telah dipompa keluar. Hampir semua fisikawan Jerman pada waktu itu menyatakan bahwa sinar yang terlihat ini dihasilkan oleh kejadian di eter substansi tanpa bobot yang kemudian dianggap melengkapi semua ruang tetapi itu bukan cahaya biasa atau sinar X yang baru ditemukan.
Fisikawan Inggris dan Prancis, di sisi
lain, percaya bahwa sinar ini adalah partikel yang dialiri listrik. Dengan menerapkan teknik vakum yang lebih baik, Thomson mampu mengajukan argumen meyakinkan bahwa sinar-sinar ini tersusun atas partikel. Lebih lanjut, sinar-sinar ini tampaknya tersusun dari partikel-partikel, atau sel darah yang sama, terlepas dari jenis gas apa yang membawa aliran listrik atau jenis-jenis logam yang digunakan sebagai konduktor. Kesimpulan Thomson bahwa sel-sel hidup hadir di semua jenis materi diperkuat selama tiga tahun berikutnya, ketika ia menemukan bahwa sel-sel dengan sifat yang sama bisa menjadi diproduksi dengan cara lain, dari logam panas. Thompson dapat digambarkan sebagai “orang yang membagi atom” untuk pertama kalinya, meskipun "terkelupas" mungkin kata yang lebih baik, mengingat ukuran dan jumlah elektron. Meskipun beberapa atom mengandung banyak elektron, total massanya tidak pernah sebanyak 1/1000 dari atom.
Dengan menjelang pergantian abad,
sebagian besar dunia ilmiah telah sepenuhnya menerima penemuan Thompson yang jauh jangkauannya. Pada tahun 1903 ia memiliki kesempatan untuk memperkuat pandangannya tentang perilaku partikel subatom dalam fenomena alam ketika, dalam Kuliah Silliman di Yale, ia menyarankan teori cahaya diskontinyu, hipotesisnya meramalkan teori foton Einstein. Pada tahun 1906 dia menerima penghargaan Nobel fisika untuk percobaan riset penelitiannya ke dalam konduktivitas listrik gas pada tahun 1908 dia menjadi ksatria pada tahun 1909, ia diangkat menjadi presiden Asosiasi Inggris untuk kemajuan Sains dan pada tahun 1912 dia menerima Order of Merit.
Thomson, bagaimanapun ia bukanlah
seorang pertapa ilmiah. Selama bertahun- tahun apa yang dilakukan telah berbuah sebagai ilmuwan, ia adalah kepala administratiF dari Laboratorium Cavendish yang sangat sukses. Di sanalah ia bertemu Rose Elizabeth Paget, yang ia nikahi pada 1890. Ia tidak hanya mengelola proyek penelitian tetapi juga membiayai dua tambahan ke gedung laboratorium terutama dari biaya siswa, dengan sedikit dukungan dari universitas dan perguruan tinggi. Kecuali bagiannya dari pemerintah kecil kepada Royal Society untuk membantu semua universitas Inggris dan semua cabang ilmu pengetahuan, Laboratorium Cavendish tidak menerima subsidi pemerintah lainnya, juga tidak ada sumbangan dari perusahaan amal atau industri. Hadiah dari anggota staf yang berdedikassi memungkinkan pembelian mesin cairan kecil yang penting untuk penelitian Thomson tentang sinar positif, yang sangat meningkatkan pengetahuan tentang inti atom yang baru ditemukan. Thompson seorang guru yang luar biasa. kepentingannya dalam fisika sangat tergantung pada karya yang ia berikan pada orang lain seperti pada apa yang ia lakukan sendiri. Sekelompok pria yang ia kumpulkan di sekitarnya antara tahun 1895 dan 1914 berasal dari seluruh dunia, dan setelah bekerja di bawahnya banyak yang diterima sebagai profesor di luar negeri. Tujuh Hadiah Nobel diberikan kepada mereka yang bekerja di bawahnya. Itu ketika bekerja dengan Thomson di Laboratorium Cavendish pada tahun 1910, misalnya, bahwa Ernest Rutherford melakukan penelitian yang mengarah pada pemahaman modern tentang struktur internal atom. Dalam prosesnya, model atom Rutherford menggantikan model plum-pudding yang disebut struktur atom yang terakhir adalah dikenal sebagai model atom Thomson karena dukungan kuat yang diberikan Thomson selama beberapa tahun. Thomson mengambil tugas mengajarnya dengan sangat serius: dia mengajar secara teratur ke kelas-kelas dasar di pagi hari dan ke mahasiswa pascasarjana di sore hari. Dia menganggap mengajar akan bermanfaat bagi seorang peneliti, karena itu mengharuskan dia untuk mempertimbangkan kembali ide-ide dasar yang semestinya telah diterima begitu saja. Dia tidak pernah menyarankan seorang pria memasuki bidang penelitian baru untuk memulai dengan membaca pekerjaan yang sudah dilakukan. Sebaliknya, Thomson berpikir bijaksana bahwa ia pertama kali mengklarifikasi ide-idenya sendiri. Kemudian dia bisa dengan aman membaca laporan orang lain tanpa pandangannya sendiri dipengaruhi oleh asumsi yang mungkin dia anggap sulit untuk diabaikan.
Thomson menunjukkan berbagai
minatnya di luar sains seperti minatnya dalam politik, drama, olahraga, dan aspek nonteknis sains. Meskipun ia tidak atletis, ia adalah penggemar antusias tim cricket dan rugby Cambridge. Tetapi minat terbesarnya di luar fisika adalah pada tumbuhan. Dia menikmati berjalan-jalan di pedesaan, terutama di daerah perbukitan dekat Cambridge, di mana ia mencari percobaan botani langka untuk kebunnya yang rumit. Pada 1918 Thomson diangkat menjadi guru di Kampus Trinity. Pada posisi ini, di mana dia tinggal sampai di akhir hidupnya, memberinya kesempatan untuk bertemu banyak pemuda yang kepentingannya berada di luar bidang sains. Dia menikmati pertemuan-pertemuan ini dan mendapat banyak teman baru. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. J. J. Thomson Biography
diakses pada halaman http://www-.analytik.ethz.ch/praktika/ radiochemie/radiochemie/biografien/T homson.pdf