Anda di halaman 1dari 13

MAGNET

Kelas IX Semester 2

Tujuan

: Mempelajari tentang kemagnetan.

Masalah

: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Apakah magnet itu ?


Sebutkan macam macam magnet !
Bagaimanakah sifat kutub kutub magnet ?
Bagaimana bunyi teori kemagnetan ?
Bagaimana cara membuat magnet ?
Apakah yang dimaksud dengan medan magnet ?
Apakah yang dimaksud dengan sudut deklinasi dan sudut inklinasi ?
Apakah kesimpulan dari percobaan Oersted ?
Apakah yang dimaksud dengan gaya Lorentz ?
Apakah yang akan terjadi apabila kumparan yang berarus listrik di letakkan di dalam medan magnet U ?

RANGKUMAN
1. MAGNET adalah benda ( batuan atau logam ) yang dapat menarik logam tertentu ( besi , baja , dan campurannya )
yang ada di sekitarnya.
Berdasar dapat atau tidak dapat ditarik oleh magnet, benda dibedakan menjadi :
a. Benda magnetik adalah benda benda yang dapat ditarik oleh magnet.
b. Benda nonmagnetik adalah benda benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Berdasar gaya tarik magnet terhadap benda, benda dibedakan menjadi :
a. FERROMAGNETIK adalah benda benda yang ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contoh : besi dan baja.
b. PARAMAGNETIK adalah benda benda yang ditarik dengan lemah oleh magnet.
Contoh : platina , aluminium , timah dll.
c. DIAMAGNETIK adalah benda benda yang tidak ditarik oleh magnet.
Contoh : perak , tembaga , emas , seng , bismut , kayu , gabus , kaca dll.
2. MAGNET DIBEDAKAN, berdasar :
a. Asalnya
Magnet alam
Magnet buatan

1. Gosokan
2. Induksi / Influensi
3. Listrik / Elektromagnetik

b. Sifatnya

Magnet tetap
( Permanen )
Magnet sementara ( Remanen )

c. Bentuknya

Magnet batang

Magnet silinder

Magnet jarum

S
U

Magnet U / ladam / tapal kuda


3. KUTUB KUTUB MAGNET
Bagian tengah magnet bersifat netral / tidak memiliki gaya magnet.
Gaya magnet yang terbesar terletak pada bagian ujung ujung magnet yang disebut dengan kutub magnet.
Setiap magnet memiliki 2 buah kutub. Dalam kedaan bebas kutub kutub magnet selalu menunjuk ke arah utara dan
ke arah selatan bumi.
a. Kutub utara magnet adalah kutub magnet yang menunjuk ke arah utara bumi.
b. Kutub selatan magnet adalah kutub magnet yang menunjuk ke arah selatan bumi.
Bila dua kutub magnet saling didekatkan maka akan timbul gaya :
Kutub senama tolak menolak dan kutub tak senama tarik menarik
4. TEORI KEMAGNETAN ( oleh Weber )
1. Bila sebuah magnet dipotong potong menjadi bagian bagian yang lebih kecil sampai bagian yang
terkecil, maka bagian magnet terkecil tersebut tetap bersifat magnet lengkap dengan kedua kutubnya.
Bagian magnet yang terkecil tersebut disebut magnet elementer atau magnet molekul.
2. Besi dan baja yang belum bersifat magnet, juga terdiri dari magnet magnet elementer.
3. Pada besi dan baja yang tidak ( belum ) bersifat magnet, karena letak magnet magnet elementernya
tidak teratur.
4. Pada besi dan baja yang dibuat menjadi bersifat magnet, maka magnet magnet elementernya diarahkan
sedemikian sehingga kutubkutub utara magnetmagnet elementernya mengarah kesatu arah yang sama
dan kutub - kutub selatan magnet magnet elementernya mengarah ke arah yang berlawanan.
5. Besi lebih mudah dijadikan magnet, tetapi juga lebih mudah kehilangan kemagnetannya dari pada baja.
Hal ini disebabkan karena magnet magnet elementer besi mudah diarahkan ( diatur ), tetapi kalau sudah
teratur juga mudah rusak kembali. Sehingga kemagnetan besi bersifat sementara ( magnet remanen )
6. Baja lebih sukar dijadikan magnet, tetapi kalau sudah menjadi magnet maka sifat kemagnetannya tidak
mudah hilang. Sehingga kemagnetan baja bersifat tetap ( magnet permanen )

2
5. CARA MEMBUAT MAGNET ( ada 3 cara ) :
1. Dengan cara GOSOKAN

Besi atau baja yang belum bersifat magnet, digosok dengan magnet tetap
secara berulang ulang dengan arah gosokan yang tetap. (lihat gambar)
Maka besi atau baja tersebut akan menjadi magnet.

arah gosokan

Hasilnya :
1. Kutub magnet hasil gosokan yang ditinggalkan selalu berlawanan
dengan kutub magnet tetap yang meninggalkan.

U
U

Besi / Baja

2. Kekuatan magnet hasil gosokan tergantung pada :


a. Kekuatan magnet tetap yang digunakan untuk menggosok.
b. Lama penggosokan.
c. Kecepatan menggosok.

2. Dengan cara INDUKSI / INFLUENSI / IMBAS ( didekati / didekatkan pada magnet tetap )
S

Besi atau baja yang belum bersifat magnet, didekatkan pada salah satu
kutub magnet tetap. Maka besi atau baja tersebut akan menjadi magnet.

Magnet
U

Hasilnya :

1. Kutub magnet hasil induksi yang berdekatan dengan kutub magnet


tetap selalu berlawanan.
Besi / baja

2. Kekuatan magnet hasil induksi tergantung pada :


a. Kekuatan magnet tetap yang digunakan untuk menginduksi.
b. Jarak besi atau baja terhadap magnet tetap.

3. Dengan cara dialiri arus listrik ( elektromagnetik )

Besi atau baja yang belum bersifat magnet, dililiti kawat penghantar
yang dihubungkan dengan sumber tegangan sehingga ada arus listrik
yang mengalir. Maka selama arus listrik mengalir besi atau baja akan
menjadi bersifat magnet.
Hasilnya :

1. Cara menentukan letak kutub kutub magnetnya :


Dengan kaidah arah putaran jarum jam.
a. Pada ujung kumparan yang arus listriknya mengalir searah dengan
putaran jarum jam akan menjadi kutub selatan magnet.
b. Pada ujung kumparan yang arus listriknya mengalir berlawanan arah
dengan putaran jarum jam akan menjadi kutub utara magnet.
atau
Dengan kaidah tangan kanan yang menggenggam dan ibu jari me nunjuk arah tertentu.
Arah keempat jari yang menggenggam menunjukkan arah arus listrik
maka arah ibu jari menunjukkan kutub utara magnet
2. Kekuatan magnet hasil elektromagnetik tergantung pada :
a. Jumlah lilitan.
b. Besarnya kuat arus listrik yang mengalir.

Sifat kemagnetan dapat hilang karena letak magnet magnet elementernya menjadi tidak teratur.
Hal ini disebabkan karena :
a. dibakar / dipanaskan.
b. dipukul pukulkan.
Cara menyimpan magnet :
a. Pada magnet U : pada kedua kutub magnet dilekatkan
sepotong besi sebagai anker.
b. Pada magnet batang : pada kutub kutub magnet yang
berpasangan dilekatkan besi sebagai anker.
6. MEDAN MAGNET.
Medan magnet adalah daerah / ruang yang masih dipengaruhi eleh gaya magnet.
Medan magnet digambarkan dengan garis garis lengkung yang disebut garis gaya magnet
Garis garis gaya magnet tersebut satu dengan yang lain tidak pernah berpotongan.
Banyaknya garis gaya magnet ( kerapatan garis gaya magnet ) menunjukkan kekuatan medan magnetnya.
Semakin banyak ( rapat ) , maka semakin kuat gaya magnetnya

Arah garis gaya magnet :


Di luar magnet dari kutub utara magnet menuju ke kutub selatan magnet
Di dalam magnet dari kutub selatan magnet menuju ke kutub utara magnet
a. Arah garis garis gaya magnet pada sebuah magnet.
Diluar magnet arahnya :
dari kutub utara magnet menuju kutub selatan magnet
U

b. Arah garis garis gaya magnet antara 2 kutub utara magnet.


saling keluar atau meninggalkan kedua kutub utara magnet

c. Arah garis garis gaya magnet antara 2 kutub selatan magnet.


saling masuk / menuju ke kedua kutub selatan magnet

d. Arah garis garis gaya magnet antara kutub utara dan kutub selatan magnet.
dari kutub utara menuju kutub selatan magnet
U

7. KEMAGNETAN BUMI
Bumi bersifat magnet, seperti magnet batang yang besar dengan kutub kutub magnet buminya terletak di dekat
kutub kutub bumi.
a. Letak kutub utara magnet bumi ( KUMB ) berada di dekat kutub selatan bumi ( KSB ).
b. Letak kutub selatan magnet bumi ( KSMB ) berada di dekat kutub utara bumi ( KUB ).
Jadi Kutub kutub magnet bumi letaknya berlawanan dengan kutub kutub bumi .
a. Kutub utara magnet bumi ( KUMB ) tidak berimpit dengan kutub selatan bumi ( KSB ) dan
b. Kutub selatan magnet bumi ( KSMB ) tidak berimpit dengan kutub utara bumi ( KUB ).
Jadi Kutub kutub magnet bumi tidak berimpit dengan kutub kutub bumi
Akibatnya terjadi sudut deklinasi.
SUDUT DEKLINASI adalah sudut yang dibentuk oleh penyimpangan arah jarum kompas terhadap garis utara
selatan bumi.
- Disebabkan oleh letak kutub kutub magnet bumi ( KMB ) yang tidak berimpit dengan kutub kutub bumi.
- Besarnya sudut deklinasi di berbagai tempat di bumi besarnya tidak sama, dan sudut deklinasi di satu tempat
dari tahun ke tahun besarnya berubah ubah.
- Sudut deklinasi positif terjadi apabila kutub utara magnet jarum menyimpang ke arah timur.
- Sudut deklinasi negatif terjadi apabila kutub utara magnet jarum menyimpang ke arah barat.
- Sudut deklinasi 00 terjadi pada tempat tempat yang dilewati meredian yang melalui kutub bumi dan kutub
magnet bumi.
- Sudut deklinasi 900 terjadi di daerah kutub kutub bumi.
- Garis ISOGON adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki sudut deklinasi yang sama.
- Garis AGON adalah garis yang menghubungkan tempat - tempat yang memiliki sudut deklinasi 0 0.
SUDUT INKLINASI adalah sudut yang dibentuk oleh penyimpangan arah jarum kompas terhadap garis / bidang mendatar.
-

Disebabkan oleh garis-garis gaya magnet bumi ( medan magnet bumi ) tidak sejajar dengan permukaan bumi.
Besarnya sudut inklinasi di berbagai tempat di bumi besarnya tidak sama.
Sudut inklinasi positif terjadi apabila kutub utara magnet jarum kompas menunjuk ke bawah ( lebih rendah )
- Terjadi di belahan bumi utara.
- Sudut inklinasi negatif terjadi apabila kutub utara magnet jarum kompas menunjuk ke atas ( lebih tinggi )
- Terjadi di belahan bumi selatan.
- Sudut inklinasi 00 ( Jarum kompas mendatar ) : terjadi di daerah garis katulistiwa magnet bumi.
- Sudut inklinasi 900 ( Jarum kompas menunjuk ke atas dan bawah (vertikal) ) : terjadi di kutub-kutub magnet bumi.
- Garis ISOKLIN adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki sudut inklinasi yang sama.
- Garis AKLIN ( Garis Katulistiwa / Equator magnet bumi ) adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat
yang memiliki sudut inklinasi 00.
4
8. DISEKITAR KAWAT BERARUS LISTRIK TERDAPAT MEDAN MAGNET ( oleh : Hans Christian Oersted )
( Kawat yang berarus listrik menimbulkan medan magnet )
I
Bila magnet jarum diletakkan di sekitar ( di bawah ) kawat penghantar yang berarus listrik, maka magnet jarum akan menyimpang.
S
U
Hal ini menunjukkan bahwa :

ST

Disekitar arus listrik terdapat medan magnet


Arah medan magnetnya ditunjukkan oleh arah penyimpangan
jarum kompas. Arah penyimpangan jarum kompas tergantung
pada arah arus listriknya, dan dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan yang telungkup.
Arus listrik ( kawat ) terletak diantara tangan kanan dan magnet.
Bila arah keempat jari menunjukkan arah arus listrik, maka
ibu jari yang dibentangkan kesamping menunjukkan arah
penyimpangan kutub utara magnet jarum

Kesimpulan dari penemuan Oersted :


1. Disekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet.
2. Arah medan magnetnya tergantung pada arah arus listriknya.
3. Besarnya medan magnet disekitar kawat berarus listrik tergantung pada :
1. Besarnya kuat arus listrik yang mengalir.
2. Jarak magnet jarum terhadap kawat berarus listrik.
CARA MENENTUKAN ARAH GARIS GAYA MAGNET ( MEDAN MAGNET ) pada kawat penghantar yang
dialiri arus listrik.
A. Pada kawat penghantar yang lurus.
1. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan yang menggenggam.
a. Bila arah ibu jari tangan kanan menunjukkan arah arus listrik.
b. Maka arah jari jari yang menggenggam menunjukkan arah
garis garis gaya magnetnya.

2. Dengan kaidah putaran jarum jam ( dilihat dari atas )


a. Bila arah arus listriknya dari atas ke bawah, maka arah garis gaya magnetnya searah dengan putaran jarum jam.
b. Bila arah arus listriknya dari bawah ke atas, maka arah garis gaya magnetnya berlawanan dengan
arah putaran jarum jam.
I
3. Dengan kaidah gerak sekrup.
a. Arah gerak ujung sekrup menunjukkan arah arus listrik.
b. Arah gerak putaran sekrup menunjukkan arah garis gaya
magnetnya.

4. Dengan kaidah gerak alat penarik gabus atau alat penarik sumbat botol atau gerak kotrek
a. Arah gerak maju mundur alat penarik gabus menunjukkan
arah arus listrik.
b. Arah gerak putaran alat penarik gabus menunjukkan arah
garis gaya magnetnya.

B. Pada penghantar yang melingkar ( berbentuk lingkaran ).


Bila arah arus listriknya searah putaran jarum jam,
maka arah garis gaya magnetnya maju ( masuk ).

5
KUMPARAN YANG DIBERI ARUS LISTRIK SEPERTI MAGNET BATANG
( Medan magnet di sekitar kumparan yang berarus listrik )
- Medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah penghantar
yang berbentuk sebuah lingkaran itu lemah.
- Untuk mendapatkan medan magnet yang lebih kuat,
maka penghantar tersebut dapat digulung menjadi

sebuah kumparan.

Semakin banyak jumlah lilitan kumparannya semakin kuat pula medan magnetnya.
Kumparan yang panjang disebut solenoida.
Dan kumparan yang berbentuk lingkaran disebut toroida ( solenoida yang berbentuk lingkaran )
Bila ke dalam kumparan dimasukkan inti besi lunak , maka sifat kemagnetannya akan menjadi semakin kuat.
Susunan yang terdiri dari kumparan yang berarus listrik dengan inti besi lunak di dalamnya ini disebut elektromagnetik
( magnet listrik )
Lihat gambar !

Cara memperbesar / memperkuat medan magnet pada elektromagnetik :


1. Memperbesar jumlah lilitan kumparan.
2. Memperbesar kuat arus listrik.
3. Mengganti bahan inti besi lunak dengan bahan yang lebih bersifat magnetik.
Keuntungan menggunakan elektromagnetik :
1. Sifat kemagnetannya lebih kuat.
2. Sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan mudah dihilangkan, dengan cara menyambung atau memutus
arus listriknya.
3. Kekuatan magnetnya dapat diatur, dengan cara mengubah besarnya kuat arus listrik.
4. Kedua kutubnya dapat dibalik, dengan cara mengubah arah arus listriknya.
5. Dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhannya.
6. Cara menyimpannya mudah.
Alat alat yang menggunakan elektromagnetik :
1. Katrol elektromagnetik ( alat pengangkat magnetik )
2. Bel listrik.
3. Relai (alat untuk memutus dan menyambung arus listrik yang besar dengan menggunakan energi yang kecil)
4. Telepon. Telepon terdiri dari
Mikropon ( pengirim berita )
Telepon ( penerima berita ) : terdapat elektromagnetik.
9. GAYA LORENTZ
Lihat gambar !

a. Sebuah penghantar lurus tidak berarus listrik, diletakkan tegak lurus diantara kutub kutub magnet U,
maka penghantar tersebut tetap dalam keadaan lurus.
b. Bila kemudian ujung ujung penghantarnya dihubungkan dengan sumber tegangan sehingga penghantar menjadi
berarus listrik, maka penghantar tersebut akan menjadi melengkung ke atas atau ke bawah.
Hal ini disebabkan karena penghantar yang berarus listrik memiliki medan magnet. Karena berada di dalam
medan magnet U maka akan mendapat gaya magnet ( gaya tolak atau gaya tarik ) dari magnet U.
Gaya ini disebut GAYA LORENTZ.
GAYA LORENTZ adalah gaya yang terjadi pada penghantar yang berarus listrik karena berada di dalam medan
magnet.

6
Hubungan antara arah gaya Lorentz ( F ) dengan arah medan magnet ( B ) dan arah arus listrik ( I ) dapat dite rangkan dengan :
1. Aturan tangan kanan, yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah direntangkan saling tegak lurus.
a. Arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik ( I ).
b. Arah jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet ( B )

c. Arah jari tengah menunjukkan arah gaya Lorentz ( F )

2. Aturan telapak tangan kanan yang membuka.


a. Arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik.
b. Arah keempat jari menunjukkan arah medan magnet.
c. Arah dorongan telapak tangan menunjukkan arah gaya lorentz.
( Arah gaya Lorentz tegak lurus searah menghadapnya telapak tangan )
Besarnya gaya Lorentz yang
1. Kuat arus listrik
2. Panjang penghantar
3. Kuat medan magnet
Dirumuskan :

terjadi tergantung pada :


( I )
( L )
( B )
F = .
F = I.L.B
I = .
L = .
B = .

N
A
m
T

( Tesla = Weber/m2 )

Contoh soal :
1. Sebuah penghantar yang panjangnya 2 meter diletakkan tegak lurus di dalam medan magnet U yang kuat medan
magnetnya 10 Tesla. Kemudian penghantarnya dialiri arus listrik sebesar 5 Ampere.
Berapa besarnya gaya Lorentz yang terjadi ?
Penyelesaian :
Diketahui
: L = 2 m
Jawab : F = I . L . B
B = 10 T
= 5 A x 2 m x 10 T
I = 5 A
= 100 A m T
Ditanyakan : Berapa besarnya gaya Lorentz ( F ) ?
= 100 N
2. Sebuah kawat penghantar berarus listrik 4 Ampere diletakkan tegak lurus di dalam medan magnet U yang besarnya
25 Tesla. Bila pada kawat penghantar terjadi gaya Lorentz sebesar 500 Newton. Berapa panjang kawatnya ?
Penyelesaian :
Diketahui
:
I = 4 A
Jawab : F = I . L . B
B = 25 T
Ditayakan

F = 500 N
: Berapa panjang kawat penghatarnya ( L ) ?

L =

I x B

L =

500
4 x 25

= 5 meter

10. KUMPARAN BERARUS LISTRIK YANG BERADA DI DALAM MEDAN MAGNET AKAN BERPUTAR.
Lihat Gambar !
Kumparan berarus listrik yang berada di dalam medan magnet
akan berputar, Hal ini disebabkan karena :
Kumparan yang berarus listrik menjadi bersifat magnet
Karena berada di dalam medan magnet, maka akan mendapat
gaya magnet ( gaya tarik atau gaya tolak ) dari magnet tetap U
tersebut.
Besarnya gaya tarik atau gaya tolak tergantung pada :
1. Kuat medan magnet.
2. Kuat arus listrik.
3. Jumlah lilitan ( panjang kumparan )
4. Memasukkan inti besi lunak ke dalam kumparan.
Alat alat yang prisip kerjanya berdasar kumparan berputar di dalam medan magnet :
( Terjadi perubahan Energi Listrik menjadi Energi gerak )
1. Motor listrik.
2. Alat alat ukur listrik, ( Ampermeter dan Voltmeter )

Untuk tambahan materi


Apabila arah arus listriknya ( penghantarnya ) tegak lurus terhadap arah medan magnet,
maka besarnya gaya Lorentz yang terjadi tergantung pada :
1. Kuat arus listrik
( I )
2. Panjang penghantar ( L )
dan dirumuskan :
F = I.L.B
3. Kuat medan magnet ( B )

Apabila arah arus listriknya ( penghantarnya ) membentuk sudut terhadap arah medan magnet, maka besarnya
gaya Lorentz yang terjadi juga tergantung pada besarnya sudut yang dibentuk oleh arah arus listrik dengan arah
medan magnetnya ( sin 0 ) :
maka besarnya gaya Lorentz yang terjadi tergantung pada :
1. Kuat arus listrik
( I )
2. Panjang penghantar ( L )
3. Kuat medan magnet ( B )
4. Sudut antara arah arus listrik ( penghantar ) dengan arah medan magnet ( sin 0 )
F = . N
I = . A
L = . m
B = . T ( Tesla = Weber/m2 )
sin 0 = . 0
sin 0 : sudut antara arah arus listrik ( penghantar ) dengan arah medan magnet
sin 0 untuk sudut 900 = 1
Dirumuskan :

F = I . L . B . sin 0

BAB 2

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Tujuan: Mempelajari tentang induksi elektromagnetik.
Masalah
: 1. Apakah yang dimaksud dengan induksi elektromagnetik ?
2. Disebut apakah beda potensial dan arus listrik yang terjadi ?
3. Sebutkan beberapa cara untuk menimbulkan induksi elektromagnetik !
4. Sebutkan alat alat yang bekerja berdasar induksi elektromagnetik !

5. Bagaimana rumus pada trafo ?


RANGKUMAN
1. Induksi Elektromagnetik : adalah peristiwa terjadinya arus listrik karena magnet digerak gerakkan
disekitar kumparan.
Perubahan bentuk energi yang terjadi
2. Perhatikan gambar !

: Energi kinetik

menjadi

energi listrik.

mendekati

S
berputar

menjauhi

Keterangan :

(a)

(b)

Bila ujung ujung sebuah kumparan dihubungkan dengan galvanometer kemudian magnet digerak gerakkan mendekati menjauhi kumparan atau masuk keluar kumparan atau magnet ber
putar di dekat kumparan sehingga kutub utara dan kutub selatan magnet yang menghadap ke
kumparan saling bergantian, maka jarum galvanometer bergerak atau menyimpang.
Hal ini menunjukkan bahwa pada kedua ujung kumparan timbul beda potensial listrik yang disebut
GGL Induksi sehingga terjadi arus listrik yang disebut Arus Induksi.
GGL Induksi dan Arus Induksi hanya terjadi pada saat Magnet digerak gerakkan di sekitar
kumparan saja.
Karena pada saat magnet digerak gerakkan di sekitar kumparan, maka :
garis garis gaya magnet yang masuk kumparan ( dilingkupi kumparan ) berubah
banyaknya / jumlahnya
yaitu :
a. Bila magnet digerakkan mendekati atau masuk kumparan, maka garis garis gaya magnet
yang masuk kumparan jumlahnya bertambah.
( Jarum galvanometer bergerak / menyimpang yang menunjukkan terjadi arus listrik ).

b. Bila magnet digerakkan menjauhi atau keluar kumparan, maka garis garis gaya magnet
yang masuk kumparan jumlahnya berkurang.
( Jarum galvanometer bergerak / menyimpang yang menunjukkan terjadi arus listrik ).

c. Bila magnet diam di dalam kumparan atau diam di luar kumparan , maka garis-garis gaya
magnet yang masuk kumparan jumlahnya tetap.
( Jarum galvanometer tidak bergerak atau tetap diam yang menunjukkan tidak terjadi arus listrik ).

Arus dan Tegangan bolak balik.


Gerak atau penyimpangan jarum galvanometer pada saat magnet digerakkan mendekati atau
masuk kumparan berlawanan dengan gerak jarum galvanometer pada saat magnet digerakkan
menjauhi atau keluar kumparan.
Atau :
Bila magnet berputar di sekitar kumparan sehingga kutub magnet yang menghadap ke kumparan
saling bergantian , maka jarum galvanometer akan bergerak ke kanan dan ke kiri secara bergantian
atau bergerak bolak balik, berarti arus listrik dan tegangan listrik yang terjadi adalah bolak - balik
atau AC ( Alternating Current ).
Besarnya GGL Induksi yang terjadi tergantung pada :
1. Jumlah lilitan kumparan.
2. Perubahan jumlah garis gaya magnet yang masuk kumparan.
3. Kecepatan gerak magnet.
O
Dirumuskan :
Eind = N
t

( N )
(O)
( t )

Tanda negatif menunjukkan adanya penyesuaian dengan hukum Lenz yaitu :


Arah arus induksi dalam kumparan selalu sedemikian rupa sehingga menghasilkan
medan magnet yang menentang sebab sebab yang menimbulkannya
1
Contoh soal :
1. Sebuah magnet digerakkan di dekat kumparan sehingga timbul perubahan jumlah garis gaya magnet yang
dilingkupi kumparan sebesar 0,02 weber selama 2,5 detik.
Jika banyaknya lilitan kumparan 600 lilitan, berapa besarnya GGL induksi yang terjadi ?
Penyelesaian :
Diketahui :
O = 0,02 W
t = 2,5 dt
N = 600 lilitan

Ditanyakan :

GGL induksi ( Eind ) ?

O
Jawab :

0,02 W

Eind = N

Eind = 600

Eind = 4,8 volt

2,5 dt

2. Sebuah magnet berada di dekat kumparan yang jumlah lilitannya 800 lilitan, semula jumlah garis gaya
magnet yang masuk kumparan sebesar 2.000 weber. Kemudian magnet digerakkan mendekati kumparan
sehingga garis gaya magnet yang masuk kumparan menjadi 6.000 weber. Bila selang waktu untuk
menggerakkannya selama 2 detik, berapa besarnya GGL induksi yang terjadi ?
Penyelesaian :
Diketahui :
N
O1
O2
t
Jawab :

= 800 lilitan
= 2.000 ggm
= 6.000 ggm
= 2 dt
O
Eind = N
t

Ditanyakan :

GGL induksi ( Eind ) ?

( 6.000 2.000 )
Eind = 800

Eind = 1.600.000 volt


2 dt

Timbulnya GGL Induksi pada kumparan yang didekatkan pada kumparan lain
yang berarus listrik.
Kumparan primer

Kumparan sekunder

Lihat gambar !

S
ST
Keterangan :

a. Bila pada kumparan primer diberi arus listrik sebentar ( saklar ditutup sebentar ), maka jarum galvano meter pada kumparan sekunder bergerak.
( berarti pada kumparan sekunder timbul arus listrik )
b. Bila arus listrik pada kumparan primer mengalir terus, maka jarum galvanometer pada kumparan
sekunder kembali diam seperti semula ( tidak bergerak ).
( berarti pada kumparan sekunder tidak timbul arus listrik )

c. Bila arus listrik pada kumparan primer diputus sebentar (saklar dibuka sebentar), maka jarum galvano meter pada kumparan sekunder bergerak.
( berarti pada kumparan sekunder timbul arus listrik )
d. Bila arus listrik pada kumparan primer diputus terus, maka jarum galvanometer pada kumparan
sekunder kembali diam seperti semula ( tidak bergerak )
( berarti pada kumparan sekunder tidak timbul arus listrik )

Jadi dari a dan c, timbulnya arus listrik pada kumparan sekunder hanya terjadi pada saat arus listrik
kumparan primer disambung dan diputus saja. Dengan kata lain Pada saat arus listrik pada
kumparan primer berubah yaitu dari putus ke sambung atau dari tersambung ke putus.
Hal ini dapat diterangkan bahwa :
a. Pada saat kumparan primer di beri arus listrik, maka kumparan primer menjadi bersifat magnet
sehingga timbul garis gaya magnet.
b. Dan pada saat kumparan primer arus istriknya diputus, maka kumparan primer menjadi tidak
bersifat magnet sehingga garis gaya magnetnya hilang ( nol ).
Akibatnya pada saat arus listrik pada kumparan primer disambung dan diputus secara bergantian, maka
terjadi perubahan jumlah garis gaya magnet yang masuk kumparan, yaitu :
dari ada garis gaya magnet menjadi tidak ada garis gaya magnet atau sebaliknya.
Sehingga timbul ggl induksi dan arus induksi pada kumparan sekunder.
Jadi arus listrik yang diperlukan oleh kumparan primer supaya timbul ggl induksi dan arus induksi pada
kumparan sekunder adalah :
a. Arus listrik bolak balik ( AC )
b. Arus listrik searah ( DC ) yang bisa putus sambung secara bergantian ( misalnya menggunakan
interuptor ).
Prinsip terjadinya ggl induksi pada kumparan sekunder bila didekatkan pada kumparan primer yang arus
listriknya berubah ubah menjadi dasar kerja dari induksi elektromagnetik pada transformator ( trafo ).
2
Kesimpulan :
Perubahan jumlah garis gaya magnet yang masuk kumparan ( dilingkupi kumparan ) sehingga timbul
Ggl induksi dan arus induksi, dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu :
1. Magnet digerak gerakkan mendekati menjauhi atau keluar masuk kumparan.
2. Magnet berputar disekitar kumparan sehingga kutub utara dan kutub selatan magnet yang
menghadap kumparan saling bergantian.
3. Kumparan berputar disekitar kutub kutub magnet.
4. Kumparan sekunder berada di dekat kumparan primer yang arus listriknya berubah ubah.
4. Alat alat yang bekerja berdasar induksi elektromagnetik :

1. Dinamo ( generator )
2. Transformator ( trafo )

DINAMO
Prinsip kerja dinamo ( generator ) adalah mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Dengan cara :

a. Magnet berputar di antara beberapa kumparan.


b. Kumparan berputar di dalam medan magnet ( di antara kutub kutub magnet ).

Macam dinamo :
1. Dinamo arus bolak balik ( AC )
Menggunakan 2 buah cincin logam sebagai terminal ujung ujung kumparan.
2. Dinamo arus searah ( DC )
Menggunakan sepasang cincin belah yang disebut komutator sebagai terminal
ujung ujung kumparan.
Pada dinamo :

a. Bagian yang berputar disebut rotor.


b. Bagian yang diam disebut stator.

Cara memperbesar ggl induksi dan arus induksi pada dinamo :


a. Mempercepat putaran rotor.
b. Memperbanyak jumlah lilitan kumparan.
c. Menggunakan magnet yang lebih kuat.
d. Memasukkan inti besi lunak ke dalam kumparan.
Energi untuk memutar rotor dinamo ( diperlukan energi kinetik dari luar ) berupa :
a. Roda yang berputar
( misalnya pada dinamo sepeda )
b. Mesin
( misalnya pada kendaraan bermotor )
c. Turbin yang digerakkan dengan air atau angin.
d. Baling baling yang digerakkan dengan uap.
MOTOR LISTRIK / MOTOR INDUKSI
Prinsip kerjanya mengubah energi listrik menjadi energi kinetik ( gerak ).
yaitu arus listrik yang masuk ( mengalir ) melalui kumparan yang berada di dalam medan magnet
menimbulkan gaya tarik atau gaya tolak yang kemudian diubah menjadi gerak berputar.
5. TRAFO ( TRANSFORMATOR )
adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik bolak balik.
tanpa mengubah besarnya energi dan daya listrik bila tidak ada energi yang hilang berupa panas.
Trafo terdiri dari 2 buah kumparan yang masing masing kumparan diisolasikan secara listrik dan
dililitkan pada inti besi lunak yang sama, berlapis lapis dan tak berujung pangkal.
Trafo hanya dapat dipasang langsung pada sumber tegangan bolak balik dan tidak dapat dipasang
langsung pada sumber tegangan searah.
Kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan disebut kumparan primer (sebagai input)
Kumparan yang dihubungkan dengan pesawat listrik disebut kumparan sekunder (sebagai output)
Trafo ada 2 ( dua ) macam , yaitu :
a. Trafo step up ( penaik tegangan )
Jumlah lilitan sekunder lebih banyak dari jumlah lilitan primer.
b. Trafo step down ( penurun tegangan )
Jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dari jumlah lilitan primer.

( Ns > Np )
( Ns < Np )

Pada trafo berlaku rumus :

Vp
Vp : Vs = Np : Ns = Is : Ip

atau

Vs
Vp
Vs
Np
Ns

:
:
:
:

Tegangan primer
Tegangan sekunder
Jumlah lilitan kumparan primer
Jumlah lilitan kumparan sekunder

Is

Np
=

Ip

Ns

Ip : Arus primer
Is : Arus sekunder
3

Efisiensi trafo ( = eta ) adalah hasil bagi antara energi listrik yang keluar dari kumparan sekunder de ngan energi listrik yang masuk kumparan primer. (dinyatakan dalam prosen)
Efisiensi trafo selalu kurang dari 100 %
Ws
Rumus

Ps
x 100 %

Wp

atau

x 100 %
Pp

Contoh soal :
1. Trafo yang jumlah lilitan kumparan primernya 300 lilitan diberi tegangan primer 220 volt dan arus primer
yang mengalir 2 ampere. Bila tegangan sekundernya 660 volt :

a. berapa jumlah lilitan kumparan sekundernya ?


b. berapa kuat arus sekundernya ?
c. apa jenis trafonya ?
Penyelesaian :
Diketahui :

Np = 300 lilitan
Ditanyakan : a. Jumlah lilitan kumparan sekunder ( Ns )
Vp = 220 volt
b. Kuat arus sekunder ( Is )
Ip = 2 ampere
c. Jenis trafo
Vs = 660 volt
J a w a b : a. Jumlah lilitan kumparan sekunder (Ns)
b. Kuat arus sekunder ( Is )
Vp : Vs = Np : Ns
Vp : Vs = Is : Ip
220 : 660 = 300 : Ns
220 : 660 = Is : 2
660 x 300

220 x 2

Is =

Ns =
220

660

Is = 0,66 ampere

Ns = 900 lilitan
c. Jenis trafo : trafo step up ( penaik tegangan )

2. Sebuah trafo jumlah lilitan kumparan primernya 1.000 lilitan dan kumparan sekundernya 250 lilitan.
Bila tegangan inputnya 220 volt dan kuat arus yang masuk ( input ) 0,5 ampere :
a. berapa tegangan sekundernya ?
d. berapa daya primernya ?
b. berapa kuat arus sekundernya ?
e. apa jenis trafonya ?
c. berapa daya sekundernya ?
f. bila kuat arus sekundernya ternyata hanya 1,8 ampere
berapa efisiensi trafonya ?
Penyelesaian :
Diketahui : Np = 1.000 lilitan
Ditanyakan : a. tegangan sekunder
( Vs )
Ns = 250 lilitan
b. kuat arus sekunder
( Is )
Vp = 220 volt
c. daya sekunder
( Ps )

Ip =

0,5 ampere

Jawab :
a. Tegangan sekunder ( Vs )
Vp : Vs = Np : Ns
220 : Vs = 1.000 : 250
220 x 250

d. daya primer

( Pp )

e. Jenis trafo
f. Efisiensi trafo

( )

d. Daya primer ( Pp )
Pp = Vp x Ip
Pp = 220 x 0,5
Pp = 110 watt

Vs =
1.000

e. Jenis trafo : Trafo step down ( penurun te

Vs = 55 volt
b. Kuat arus sekunder ( Is )
Np : Ns = Is : Ip
1.000 : 250 = Is : 0,5
1.000 x 0,5
Is =
250
Is = 2 ampere

gangan )

f. Efisiensi trafo ( )
Ps
=

x 100 %
Pp
Vs x Is

x 100 %
Vp x Ip

c. Daya sekunder ( Ps )
Ps = Vs x Is
Ps = 55 x 2
Ps = 110 watt

55 x 1,8
=
x 100 %
220 x 0,5
=

90 %
4

Penggunaan trafo sehari hari untuk :


a. Adaptor ( catu daya )
b. Induktor
c. Transmisi energi / daya listrik jarak jauh.
a. ADAPTOR ( catu daya )
adalah alat listrik yang dapat menurunkan tegangan arus bolak balik yang kemudian mengubahnya
menjadi arus searah.
Adaptor terdiri dari :
1. Sebuah trafo step down.

2. Rangkaian penyearah arus ( diode )


b. INDUKTOR RUHMKOFF
adalah alat listrik yang digunakan untuk menghasilkan tegangan bolak balik ( AC ) yang sangat
tinggi dari arus searah ( DC ) yang bertegangan rendah.
Induktor terdiri dari 2 kumparan ( yaitu kumparan primer yang diletakkan di dalam kumparan sekunder )
1. Kumparan primer : yang di dalamnya terdapat inti besi lunak sebagai elektromagnetik,
jumlah lilitannya sedikit dan menggunakan kawat yang besar.
2. Kumparan sekunder : jumlah lilitannya sangat banyak dan menggunakan kawat yang kecil.
c. TRANSMISI / PENGIRIMAN ENERGI / DAYA LISTRIK JARAK JAUH.
a. Dikirim dengan tegangan tinggi.
b. Supaya kuat arusnya kecil.
c. Sehingga energi yang hilang juga kecil.
d. Kawat yang digunakan juga kecil.
e. Menggunakan banyak trafo.
Jenis trafo yang digunakan ada 2 macam :
1. Di dekat pembangkit listrik menggunakan trafo step up.
2. Di dekat pemakai atau pelanggan menggunakan trafo step down.
Keuntungan dari transmisi energy / daya listrik jarak jauh dengan tegangan yang tinggi :
1. Kabel yang digunakan tidak perlu besar sehingga menghemat biaya.
2. Tidak terjadi kehilangan energi listrik yang besar.
3. Generator atau pembangkit listrik dapat berada jauh dari pemakai atau pemukiman / kota.
Contoh soal :
Daya listrik 2.000 watt ditransmisikan melalui kawat penghantar yang mempunyai hambatan 2 ohm.
Berapa energy yang hilang, bila : a. menggunakan tegangan 200 volt.
b. menggunakan tegangan 2.000 volt.
Penyelesaian :
Diketahui :
P = 2.000 watt
Ditanyakan : Daya yang hilang bila menggunakan :
R = 2 ohm
a. tegangan 200 volt
b. tegangan 2.000 volt
Jawab :
a. Bila dikirim dengan tegangan 200 volt.
b. Bila dikirim dengan tegangan 2.000 volt.
P = V x I
P = V x I
P

I =

I =
V

2.000

I =

2.000

I =
200

I =

2.000

10 ampere

Sehingga daya yang hilang ( P ) :


P = I2 x R
P = 102 x 2
P = 200 watt

I = 1 ampere
Sehingga daya yang hilang ( P ) :
P = I2 x R
P = 12 x 2
P = 2 watt

5
LKS

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Pendahuluan : Untuk mendapatkan induksi elektromagnetik dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya :
1. Menggerak gerakkan magnet mendekati menjauhi ( keluar masuk ) kumparan.
2. Magnet berputar di sekitar kumparan sehingga kutub kutub magnet yang menghadap
kumparan saling bergantian.
3. Kumparan berputar di sekitar kutub kutub magnet.
Apakah masih ada cara lain untuk mendapatkan induksi elektromagnetik ?
I. T u j u a n

: Mempelajari tentang timbulnya GGL induksi pada kumparan yang didekatkan pada kumparan
lain yang berarus listrik

II. Alat dan bahan :


1. 2 buah kumparan.
2. 1 buah batterey.

3. 1 buah galvanometer.
4. 4 buah penghantar.

III. Cara kerja :


1.
2.
3.
4.

Letakkan kedua kumparan saling berdekatan dengan kedua ujung kumparan saling berhadapan.
Hubungkan ujung ujung penghantar kumparan yang satu dengan sumber tegangan. ( Kumparan A )
Hubungkan ujung ujung penghantar kumparan yang lain dengan galvanometer.
( Kumparan B )
Amati bagaimana keadaan jarum galvanometer yang dihubungkan dengan kumparan B pada saat :
4.1 Arus listrik pada kumparan A belum tersambung ( pada kumparan A , arus listrik belum mengalir )
4.2 Arus listrik pada kumparan A disambung ( pada kumparan A , dari tidak ada menjadi ada arus listrik )
4.3 Arus listrik pada kumparan A disambung terus ( pada kumparan A , arus listrik mengalir terus )
4.4 Arus listrik pada kumparan A diputus ( pada kumparan A , dari ada menjadi tidak ada arus listrik )
4.5 Arus listrik pada kumparan A diputus terus ( pada kumparan A tidak ada arus listrik terus )
4.6 Arus listrik pada kumparan A diputus sambung secara bergantian dan terus menerus.

IV. Hasil Pengamatan :


4.1 Pada saat arus listrik pada kumparan A belum tersambung ( putus ).
maka jarum galvanometer ( bergerak sesaat / tidak bergerak *)
arahnya ke .. ( ke kanan / ke kiri *)
berarti pada kumparan B .. ( ada / tidak ada *) arus listrik.
4.2 Pada saat arus listrik pada kumparan A disambung.
maka jarum galvanometer . ( bergerak sesaat / tidak bergerak *)
arahnya ke ( ke kanan / ke kiri *)
berarti pada kumparan B .. ( ada / tidak ada *) arus listrik.
4.3 Pada saat arus listrik pada kumparan A disambung terus.
maka jarum galvanometer .. ( bergerak sesaat / tidak bergerak *)
arahnya ke ( ke kanan / ke kiri *)
berarti pada kumparan B .. ( ada / tidak ada *) arus listrik.
4.4 Pada saat arus listrik pada kumparan A diputus.
maka jarum galvanometer .. ( bergerak sesaat / tidak bergerak *)
arahnya ke ( ke kanan / ke kiri *)
berarti pada kumparan B .. ( ada / tidak ada *) arus listrik.
4.5 Pada saat arus listrik pada kumparan A diputus terus,
maka jarum galvanometer .. ( bergerak sesaat / tidak bergerak *)
arahnya ke ( ke kanan / ke kiri *)
berarti pada kumparan B .. ( ada / tidak ada *) arus listrik
4.6 Pada saat arus listrik pada kumparan A diputus sambung secara bergantian dan terus menerus.
maka jarum galvanometer . ( bergerak / tidak bergerak *)
arahnya . ( ke kanan / ke kiri / bolak balik *)
V. Kesimpulan :
Dari kegiatan 4.1 sampai dengan 4.6 dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Terjadinya arus listrik pada kumparan B yaitu pada saat arus listrik pada kumparan A .

2. Karena arah gerak jarum galvanometer pada saat arus listrik pada kumparan A disambung .
( searah / berlawanan *) dengan arah gerak jarum galvanometer pada saat arus listrik kumparan A diputus,
maka arus listrik yang terjadi adalah ( searah / bolak-balik *)
3. Dengan demikian Induksi elektromagnetik juga dapat ditimbulkan dengan cara .
...
Ket : ( * ) pilih salah satu yang benar ( coret yang salah ).

Anda mungkin juga menyukai