land of ideas
FISIKA
Kelas X
GERAK LURUS
Gerak lurus adalah gerak sepanjang garis lurus. Beberapa Seekor katak yang bergerak lurus dengan meloncat-loncat Besaran-besaran gerak
contoh gerak lurus: gerak peluru beberapa saat setelah memiliki posisi yang dari waktu-ke-waktu perlu dinyatakan Sejumlah besaran fisika yang perlu kita ketahui agar dapat
ditembakkan, gerak kereta api pada rel yang lurus, gerak dengan 2 sumbu koordinat (x, y). menganalisis gerak benda adalah: posisi, perpindahan,
benda jatuh dari ketinggian. y jarak, kecepatan dan percepatan.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari, kita sepakat Posisi
mengatakan suatu benda bergerak apabila benda itu Posisi menyatakan letak suatu benda dalam sistem koordi-
memperlihatkan perubahan posisi dari satu titik ke titik nat.
selanjutnya dalam kurun waktu tertentu. Tunggu! Seper- c a b
tinya ada sedikit masalah di sini. Benar! Bagaimana cara x
menyampaikan kepada orang lain hingga orang tersebut Gambar 2: Lintasan loncat seekor katak dalam sistem koordinat
tahu bahwa posisi benda yang kita maksudkan itu ada [1]. x(meter)
di sana? Bagaimana bila orang yang kita beritahu itu -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Seekor semut yang bergerak lurus memiliki posisi yang
berasal dari belahan Bumi yang berbeda? Bagaimana
dari waktu-ke-waktu cukup dinyatakan dengan 1 sumbu Gambar 4: Posisi burung pada sumbu koordinat [1].
cara memberi tahu (menanamkan memori) perihal itu ke
koordinat (x).
dalam software robot atau sistem navigasi otomatis? Posisi burung a pada Gambar 4 berada pada koordinat 3 di
171214v1A.26g.2t
xb
sac sab sbc Perpindahan semut adalah ∆x xb xa 43 7 cm.
xa
x(meter)
∆x
|xb xa | |xc xb | Kecepatan rata-rata semut adalah
| 4 1| |2 p4q| v̄ ∆x 7
1, 4 cm/s
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
Gambar 6: Perpindahan negatif [1].
| 5| |2 4| 5 6 11 m ∆t 5
Laju rata-rata
Pada Gambar 6 posisi awal burung ada di xa 4 m dan
Contoh III
Pada Gambar 7, posisi awal burung bangau xa 40 m
Laju selalu bernilai positif tidak dipengaruhi arah gerak
posisi akhirnya ada di xb 10 m. Perpindahan burung
dan posisi akhirnya xe 30 m. Perpindahan bangau ada-
benda. Laju rata-rata pada kendaraan dapat dibaca dari
adalah
lah ∆x = xe xa = 30 p40q = 70 m.
speedometernya. Jika benda menempuh jarak s dalam se-
∆x xb xa 10 p4q xc xd
lang waktu ∆t, maka benda itu memiliki laju rata-rata ū,
sbb:
10 4 6 m xb ū
jarak tempuh
∆t
s
(3)
selang waktu
Sehingga dikatakan burung melakukan perpindahan nega- xa xe
Perhatikan Gambar 9. Selang waktu tempuh semut dari
tif. xa 3 cm ke xd 4 cm adalah ∆t 10 sekon.
Jarak tempuh
-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50
x xb xc
Jarak tempuh berbeda dengan perpindahan. Perpindahan
dapat bernilai positif atau negatif sedangkan jarak tempuh
Gambar 7: Contoh menentukan jarak tempuh [1]. xa
selalu bernilai positif. Jarak tempuh bangau dari posisi awal xa ke posisi akhir xe xd
adalah
3 dari 10
| Ψ |2 PSI SQUARE
land of ideas
FISIKA
Kelas X
GERAK LURUS
Laju sesaat Gerak lurus beraturan (GLB) Menggunakan Persamaan (20), kita dapat mengetahui ke-
Laju sesaat didefinisikan sebagai nilai mutlak dari ke- Sebuah benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan cepatan benda pada waktu t sembarang,
cepatan sesaat. Seperti pada laju rata-rata, laju sesaat (GLB) apabila benda itu bergerak pada lintasan lurus de- v v0 apt t0 q (21)
selalu bernilai positif. ngan kecepatan yang tetap (konstan). Kecepatan sesaat
Percepatan benda (v) pada gerak lurus beraturan ini sama besarnya Apabila diatur waktu mula-mula t0 0, maka Persamaan
dengan kecepatan rata-rata benda (v̄). Sehingga apabila (21) dapat disederhanakan menjadi
Sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan tetap
(konstan) akan menempuh perpindahan yang besarnya
pada waktu t0 posisi benda adalah x0 dan pada waktu t
sembarang posisi benda adalah x, maka berlaku hubungan
v v0 at (22)
sama dalam selang waktu yang sama. Apabila dalam dengan v0 adalah kecepatan mula-mula benda dan a ada-
selang waktu yang sama sebuah benda mampu berpindah v v̄ (15) lah percepatan benda yang nilainya konstan. Selanjutnya
lebih jauh maka benda itu mengalami percepatan. penyebutan kata percepatan mengacu pada pengertian
atau
xt tx0
percepataan sesaat.
v ∆x
∆t
(16)
0
Persamaan (22) menginformasikan bahwa kecepatan
Menggunakan Persamaan (16), kita dapat mengetahui po- benda yang bergerak dengan percepatan konstan sebe-
sisi benda pada waktu t sembarang, sar a akan bervariasi dari waktu ke waktu. Misal-
x nya pada waktu t 0, maka kecepatan benda adalah
x x0 v pt t0 q
v pt0 q v0 ap0q v0 . Pada waktu t t1 , kecepatan
(17)
Apabila diatur waktu mula-mula t0 0 maka Persamaan benda adalah v pt1 q v0 at1 . Pada waktu t t2 ke-
(17) dapat disederhanakan menjadi cepatan benda adalah v pt2 q v0 at2 , dst. Apabila in-
x gin mengetahui kecepatan rata-rata benda saat t0 hingga
Gambar 12: Seekor harimau menambah kecepatan lari untuk x x0 vt (18) t sembarang, kita dapat menghitungnya langsung dengan
memperpendek jaraknya dengan seekor kijang. Seekor kijang teori rata-rata dua nilai,
menambah kecepatan lari untuk memperpanjang jaraknya de- dengan x0 adalah posisi mula-mula benda dan v ada-
ngan seekor harimau [1].
lah kecepatan benda yang nilainya konstan. Selanjutnya v̄ v0 2 v
(23)
Percepatan rata-rata penyebutan kata kecepatan mengacu pada pengertian ke-
cepatan sesaat. Jika Persamaan (21) disubstitusikan ke Persamaan (23)
Misalnya kecepatan awal benda adalah va , setelah berse- akan diperoleh
lang waktu ∆t, kecepatan benda berubah menjadi vb . Be- Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
rarti, perubahan kecepatan benda adalah ∆v vb va . v0 v
Sebuah benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah v̄
2
apt t0 q
Percepatan rata-rata benda adalah beraturan (GLBB) apabila benda itu bergerak pada
lintasan lurus dengan percepatan tetap (konstan). v0 v0
ā
∆v 2
(13)
∆t Percepatan sesaat benda (a) pada gerak lurus berubah be- v0 2 apt t0 q
1
(24)
Percepatan sesaat raturan ini sama besarnya dengan percepatan rata-rata
benda (ā). Sehingga apabila pada waktu t0 kecepatan Pada subbab kecepatan rata-rata telah kita peroleh hu-
Jika perubahan kecepatan terjadi dalam selang waktu yang bungan antara kecepatan rata-rata benda dengan perpin-
benda adalah v0 dan pada waktu t sembarang kecepatan
sangat kecil, maka percepatan sesaat benda sebesar dahan dan lama waktu, tampak pada Persamaan (2). Apa-
benda adalah v, maka berlaku hubungan
bila benda mula-mula berada di posisi x0 pada waktu t0
a lim dx
∆v
∆tÑ0 ∆t
(14) a ā (19) dan berpindah ke posisi x pada waktu t sembarang, maka
dt
sesuai Persamaan (2) kecepatan rata-rata benda adalah
atau
a
∆v
∆t
vt tv0 (20) v̄ ∆x
∆t
xt
t
x0
(25)
0 0
4 dari 10
| Ψ |2 PSI SQUARE
land of ideas
FISIKA
Kelas X
GERAK LURUS
Substitusikan Persamaan (25) ke Persamaan (24) diperoleh atau dikatakan bergerak searah sumbu-y positif sedangkan
informasi apabila benda bergerak dari atas menuju permukaan Bumi
x x0 v02 ∆x x x0
t t0
v0 21 apt t0 q (26) v2 2a∆x, dengan (33) maka benda dikatakan bergerak searah sumbu-y negatif.
atau Persamaan (33) merupakan ekspresi lain dari Persamaan Benda yang dilempar tegak lurus ke atas atau benda jatuh
x x0 v0 pt t0 q apt t0 q2
1 (21) yang tidak mengandung variabel waktu.
(27) bebas merupakan contoh gerak lurus pada arah vertikal.
2
v Sebuah fakta sejarah menarik berkenaan dengan gerak
Selanjutnya diperoleh vertikal diungkapkan oleh Fisikawan Italia Galileo Galilei
(a) (1564–1642). Sebelum tahun 1600-an, masyarakat
x x0 v0 pt t0 q apt t0 q2
1
(28) meyakini benda yang lebih berat apabila dijatuhkan dari
2
ketinggian tertentu akan memiliki percepatan yang lebih
Persamaan (28) menginformasikan posisi benda pada v besar daripada benda yang lebih ringan sehingga benda
waktu t sembarang. Benda itu awalnya berada di posisi yang lebih berat itu diyakini sampai ke permukaan Bumi
x0 pada waktu t0 yang bergerak dengan kecepatan awal (b) lebih awal. Pandangan tersebut lestari hingga akhirnya
sebesar v0 dan dipercepat dengan percepatan sebesar a. dibantah oleh Galileo Galilei melalui demonstrasi nya yang
Apabila waktu mula-mula t0 sama dengan nol, maka Per- a melegenda: benda jatuh bebas dari menara Pisa. Dari
samaan (28) dapat disederhanakan menjadi menara Pisa, Galileo Galilei menjatuhkan dua buah benda
v yang memiliki bobot berbeda dan keduanya sampai ke
x x0
1 2
v0 t at (29) permukaan Bumi pada waktu yang sama. Kesimpulanya,
2 (c)
percepatan benda jatuh bebas adalah sama untuk semua
Selanjutnya, menggunakan Persamaan (21) dapat diper- a benda.
oleh hubungan Gambar 13: (a) Diagram gerak lurus beraturan dari seekor bu-
v a v0
rung. (b) Diagram gerak lurus berubah beraturan dipercepat Apabila gesekan dengan udara dapat ditiadakan maka
v v0 apt t0 q, atau t t0 (30) dari seekor burung. (c) Diagram gerak lurus berubah beraturan gerak vertikal benda hanya dipengaruhi oleh percepatan
diperlambat dari seekor burung. Vektor kecepatan burung di- gravitasi Bumi (g) yang nilainya konstan sekitar 9,80 m/s2 .
Substitusikan pt t0 q dari Persamaan (30) ke Persamaan nyatakan oleh anak panah v, sedangkan vektor percepatannya Untuk menyederhanakan hitungan sering digunakan nilai
(27), diperoleh informasi dinyatakan oleh anak panah a [1]. g 10 m/s2 . Karena gerak vertikal benda dipengaruhi
oleh percepatan gravitasi Bumi maka gerak tersebut
x x0 v0 p t t 0 q apt t0 q2
1 Gerak vertikal tergolong gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
2
v v0 1 v v0 2 Telah menjadi kesepakatan umum, lintasan gerak
v0
a 2
a
a
benda pada arah horizontal dihimpitkan dengan sumbu Pada gerak vertikal perpindahan benda adalah y atau ket-
v v0 apv v0 q2 koordinat-x dan lintasan gerak benda pada arah vertikal inggian yang dicapai benda. Banyak literatur menuliskan
v0
a
dihimpitkan dengan sumbu koordinat-y. Apabila benda ketinggian benda dengan simbol h. Sementara percepatan
2a2 bergerak ke kanan pusat koordinat maka dikatakan benda yang mempengaruhi gerak benda adalah percepatan gravi-
v v0 1
v0
1
v v0
bergerak searah sumbu-x psositif sedangkan apabila benda tasi Bumi yang arahnya selalu ke bawah, sehingga a g.
bergerak ke kiri pusat koordinat maka dikatakan benda
v a v0 v v20 2 Persamaan GLBB pada arah vertikal dalam pengaruh per-
a 2
bergerak searah sumbu-x negatif. cepatan gravitasi adalah
v 2 v02 y0 v0 pt t0 q g pt t0 q2
1
2a
(31)
Penetapan letak titik acuan sebagai pusat koordinat sesun-
guhnya adalah pilihan bebas. Umumnya, gerak benda
y
2
(34)
pada arah vertikal menggunakan permukaan Bumi sebagai dan kecepatan benda pada waktu t sembarang adalah
Selanjutnya diperoleh
acuan atau pusat koordinat. Apabila benda bergerak
v 2 v02 2apx x0 q (32) tegaklurus ke atas dari permukaan Bumi maka benda v v0 gpt t0 q (35)
5 dari 10
| Ψ |2 PSI SQUARE
land of ideas
FISIKA
Kelas X
GERAK LURUS
dengan y0 adalah posisi awal benda (tinggi mula-mula), v0 mum yang dicapai batu dari atap gedung, (b) Waktu dari posisi A ke posisi B, yakni tC 2tB 2 2, 04 s =
adalah kecepatan awal benda dan t0 adalah waktu mula- yang diperlukan batu untuk kembali ke atap gedung 4,08 s. Untuk memastikan berapa nilai tC sesungguhnya,
mula benda bergerak. sejak dilemparkan, (c) Anggap batu pada poin (b) sedikit kita dapat menggunakan Persamaan (34).
Contoh I meleset sehingga tidak mengenai atap gedung. Selanjutnya
b 4ac
b nya, besaran yang nilainya bergantung dari nilai variabel 6 17
x1,2 bebas itu disebut variabel terikat. 7 19
2a 8 21
Melalui pencocokan koefisien kita dapatkan a 4, 9, Telah menjadi kesepakatan umum, agar tidak membin- 9 23
b 20 dan c 50. Sehingga solusi tE adalah
10 25
gungkan pembaca maka variabel bebas diposisikan sebagai
a sumbu horizontal sedangkan variabel terikat diposisikan Selanjutnya, menggunakan data pada Tabel di atas, kita
20
p20q2 4p4, 9qp50q
sebagai sumbu vertikal. dapat menyusun sebuah grafik hubungan posisi dan waktu
? 2p4, 9q
tE1,2
? sbb:
9 dari 10
| Ψ |2 PSI SQUARE
land of ideas
FISIKA
Kelas X
GERAK LURUS
x (m) Posisi dan kecepatan Selanjutnya, misal sebuah benda melakukan gerak lurus
Pada subbab sebelumnya kita telah mempelajari berubah beraturan (GLBB) dengan percepatan α m/s2 .
60
(3) bagaimana memperoleh informasi kecepatan benda Pada waktu ta kecepatan benda adalah va dan pada waktu
45
(4) (5) (v) yang sedang bergerak lurus dari grafik perpindahan tb kecepatan benda adalah vb . Karena percepatan benda
benda terhadap waktu, xptq. Apakah mungkin melakukan
30
(2) tetap maka diperoleh grafik kecepatan benda terhadap
15 (1) waktu berupa garis lurus sebagaimana tampak pada Gam-
proses sebaliknya yakni mengetahui perpindahan atau
0 t (s) bar 26.
0 3 6 9 12 15 18 posisi benda dari kurva kecepatan terhadap waktu?
v (m/s) v (m/s)
15 Secara matematis, kecepatan sama dengan kemiringan
10 vb
kurva posisi terhadap waktu,
5 (2)
xb xa
(3)
kemiringan kurva ∆x v (46)
0 I
tb ta
(1) va
−5 ∆t
−10 t (s) II
0 3 6 9 12 15 18 Oleh karena itu apabila diketahui fungsi kecepatan benda,
a (m/s ) 2 v ptq, maka kita dapat menentukan perpindahan benda de-
5 ngan persamaan 0 t (s)
0 ta tb
0 ∆x v∆t atau x x0 vpt t0 q (47)
Gambar 26: Menentukan perpindahan benda dari kurva ke-
−5 t (s) Apabila posisi mula-mula benda diketahui maka, posisi cepatan terhadap waktu [1].
0 3 6 9 12 15 18
Gambar 24: Hubungan posisi, kecepatan dan percepatan benda benda pada waktu t sembarang dapat diperoleh dengan
persamaan Selanjutnya apabila dihitung luas daerah di bawah kurva
terhadap waktu pada GLBB [1].
x x0 v pt t0 q (48) antara ta sampai tb , maka diperoleh luas daerah tersebut
Kurva posisi-waktu: Interval (1) Kemiringan kurva merupakan luas daerah I ditambah luas daerah II.
Misalnya sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan
bertambah besar mengindikasikan kecepatan benda
bertambah. Interval (2) Kemiringan kurva tetap (tidak
(GLB) dengan kecepatan β m/s. Karena kecepatan benda Luas Luas I Luas II
tetap sepanjang waktu, maka diperoleh grafik kecepatan
bertambah atau berkurang) mengindikasikan kecepatan benda terhadap waktu berupa garis lurus horizontal se- 1
2
ptb ta q pvb va q ptb ta q va
benda tetap. Interval (3) Kemiringan kurva berangsur-
ptb ta q2 ppvtb va q
bagaimana tampak pada Gambar 25. Selanjutnya apa-
angsur berubah dari positif menuju nol kemudian menjadi bila dihitung luas daerah di bawah kurva antara ta sampai 1
2 ta q
ptb ta q va
negatif. Hal tersebut mengindikasikan benda sedang tb , maka diperoleh luas daerah tersebut merupakan luas
b
10 dari 10 psisquare2017@gmail.com