Senam lansia
Posyandu lansia dilakukan di Desa Merakan secara rutin di setiap Dusun, yaitu Dusun
Krajan, Dusun Sumber Gebang, Dusun Lor Curah, dan Dusun Darungan. Pada Posyandu Lansia
kegiatan yang dilakukan yaitu mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tensi gratis dan
konsultasi kesehatan. Para lansia banyak memiliki aktivitas sebagai kuli tebang, mencari rumput
untuk ternak sapi, dan petani. Aktivitas tersebut menimbulkan berbagai penyakit yang umumnya
diderita orang lanjut usia seperti asam urat, pusing-pusing dan kecapekan. Pengertian atau
definisi menua atau usia lanjut yaitu sebuah proses menghilangkan secara perlahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki, mengganti, dan mempertahankan fungsi normal tubuh sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita
(Widianti, 2010).
KKN 224 UNEJ hadir dikalangan masyarakat untuk memberikan pengertian bahwa
kesehatan itu penting yaitu dengan berolahraga meringankan badan dalam bentuk senam lansia.
Senam lansia dapat meregangkan otot-otot yang telah beraktivitas. Kebugaran badan bagi lansia
itu penting. Kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja
sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlabihan sehingga masih dapat
menikmati waktu luangnya(Widianti, 2010).
Senam lansia memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga
dapat berpengaruh dalam peningkatan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur.
Posyandu Lansia yang dilakukan di desa Merakan, terdapat sebagian lansia yang mengeluh pegal-
pegal. Kebanyakan dari beberapa lansia mengatakan bahwa keluhan yang mereka derita ini
berhubungan dengan proses usia yang semakin lanjut. Ada lansia yang mengatakan bahwa
mereka merasa mudah lelah dan lesu yang salah satunya disebabkan aktivitas yang dilakukan
berlebihan pada hari sebelumnya.
Senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur, terarah serta terencana dalam
bentuk latihan fisik yang berpengaruh terhadap latihan fisik lansia (Widianti& Atikah, 2010).
Senam lansia terdiri dari gerakan yang mudah ditirukan oleh lansia yaitu meliputi gerakan tangan,
kepala dan pinggul. Senam lansia terdiri dari gerakan pemanasan dan pendinginan yang
berlangsung selama 7,5 menit. Senam lansia dapat meningkatkan kelenturan dan kebugran fisik
sehingga menyebabkan lansia dapat melakukan aktivitas fisik dan kinerja sehari-hari, hal ini dapat
terjadi karena ketika otot sedang berkontraksi, sintesa protein kontraktil otot berlangsung jauh
lebih cepat daripada kecepatan penghancurannya, sehingga menghasilkan filament aktin dan
myosin yang bertambah banyak secara progresif di dalam miofibril, kemudian myofibril itu
sendiri akan memecah di dalam setiap serat otot untuk membentuk miofibril yang baru.
Peningkatan jumlah miofibril tambahan yang menyebabkan serat otot menjadi hipertropi. Dalam
serat otot yang mengalami hipertropi terjadi pengkatan komponen sistem metabolisme
fosfagen, termasuk ATP dan fosfokreatin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kemampuansistem
metabolic aerob dan anaerob yang dapat meningkatkan energy dan lkekuatan otot. Peningkatan
kekuatan otot inilah yang membuat lansia semakin kuat dalam menopang tubuh(Guyton dan
Hall, 2006).
Tabel Senam Lansia
Waktu dan Tempat kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan pada hari yang telah
ditentukan di tiap Dusun, bertempat di
Polindes masing-masing Dusun yaitu Dsn.
Krajan, Dsn. Sumber Gebang, Dsn. Lor Curah,
dan Dsn. Darungan.
Sasaran kegiatan Lansia Desa Merakan
Tujuan kegiatan Mengamati perkembangan kesehatan lansia
Bentuk kegiatan Pemberian obat dan vitamin kepada lansia,
penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, memberi layanan konsultasi
kesehatan bagi lansia.
Penanggung jawab Bu Suyatmi, Amd.Keb.
DAPUS
Guyton, CA. dan JE, Hall, (2006) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.
Wiidianti, A T & Proverawati, A. 2010. Senam Kesehatan. Yogyakarta. Nahamedika.