Anda di halaman 1dari 12

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah
Seorang ahli fisika bernama josef stafan yng berasal dari australia
melakukan eksperimen untuk mengetahui karakter universal dari radiasi benda
hitam ditahun 1879. Ekperimennya menemukan bahwa total persatuan luas yang
dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas ( intensitas total )
adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Hukum stefan
Boltman menggambarkan kalor dirambatkan secara radiatif tanpa penghantar
medium hal ini sesuai dengan keadaan konduksi atau konveksi. Ludwig Boltzman
( 1844 -1906) secara teoritis menurunkan hukum yang diungkapkan oleh Josep
Stefan ( 1853 – 1893 ) berdasarkan teori gelombang elektromagnetik. Teori Josep
Stefan ( 1853 -1893) mengungkapkan bahwa gabungan dari termodinamika dan
persamaan – persamaan Maxwell.Hukum tersebut hingga sekarang dikenal
sebagai Hukum Stefen – Boltzman ( Evgeny, 1980).

2.2 Pengertian
Radiasi adalah transfer noise energi dari satu sistem ke sistem yang lain
dalam ruang lingkup perspektif berbagai proses yang melibatkan fenomena
gelombang elektromagnetik. Jenis – jenis yaitu radiasi ionisasi , radiasi
elektromagnetik dan radiasi termal ( Bahrudin, 2006).
Menurut Bueche (2007) Radiasi termal merupakan energi yang
dipancarkan oleh benda atau permukaan karena temperatur dari benda tersebut .
radiasi termal yang di pancarkan oleh suatu benda bergantung pada suhu
bendanya dimana semakin tinggi suhu benda maka semakin besar pula energi
kalor yang dipancarkan Josep Stefan dan Ludwig Boltzman telah melakukan
pengukuran energi kalor radiasi yang di pancarkan oleh suatu benda yang
kemudian dikenal dengan Hukum Stefan – Boltznman. Hukum Stefan Boltzman
dapat di tuliskan sebagai berikut :
E = εσAT4 = Q/T (2.1)
Dimana :
E : Daya radiasi ( laju energi yang dipancarkan )
Q : Energi Kalor (J)
t : Waktu(s)
s : Konstanta Stefan – Bolzman ( 5,67 x 10-8 W/m2 K4)
A : Luas Permukaan Benda ( m2)
T : suhu mutlak permukaan benda ( K )
Emisivitas benda menyatakan kemampuan benda untuk memancarkan radiasi
termal. Emisivitas yang besar akan berpengaruh pada besar energinya yaitu
semakin besar besar emisivitasnya maka semakin mudah benda memancarkan
energinya. Nilai sempurna emisivitas pada benda hitam yaitu sebesar e = 1 dimana
dapat menyerap semua energi kalor yang datang dan memncarkan energi kalor
dengan sempurna.

2.3 Aplikasi Radiasi Termal


Aplikasi radiasi termal dalam kehidupan sehari – hari dapat di amati pada
perilaku batang besi saat dipanaskan secara terus menerus. Batang besi yang awal
berwarna kemerahan lalu kekuningan dan sedikit merah dan menjadi putih yang
panas. Fenomena radiasi termal juga dapat dijumpai pada perabotan rumah tangga
yaitu pemanas listrik microwave , radio dan lain- lain( Becchi, 2007).
Menurut soesanto (2007), penggunaan energi gelombang mikro pada
microwave termasuk mekanisme perpindahan panas secara radiasi. Radiasi
merupakan perpindahan panas dari suatu benda ke benda lainnya tanpa adannya
kontak fisik melalui gerakan gelombang. Mekanisme dari pemanasan gelombang
mikro disebabkan adanya agitasi suatu molekul – molekul polar atau ion – ion
yang bergerak adannya gerakan medan magnetik atau elektrik. Gerakan medan
magnet dan elektrik menyebabkan suatu partikel – partikel mencoba untuk
berorientasi atau menjejerkan dengan medan tersebut. Pergerakan partikel –
partikel oleh gaya pembatasnya hal ini menyebabkan gerakan partikel tertahan
dan membangkitkan gerakan acak sehingga menghasilkan panas pada microwave.
BAB 3 METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen adalah cara penyajian dengan suatu percobaan, disebut
juga sebagai tahapan-tahapan sistematis dalam melakukan eksperimen. Dalam hal
ini terdapat rancangan eksperimen, jenis dan sumber data eksperimen, variable
eksperimen dan skala pengukuran, metode analisis data dan kerangka pemecahan
masalah.

3.1 Rancangan Eksperimen


Secara garis besar, skema dari rancangan kegiatan eksperimen ditampilkan
dalam bentuk diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1:

Identifikasi
Permasalahan
Kajian Pustaka

Variabel Penelitian

Kegiatan Eksperimen

Data

Gambar 3.1 Diagram Alir Rancangan Kegiatan Penelitian.


Analisis
Langkah awal pada eksperimen spektrum kisi yaitu mencari permasalahan
dalam eksperimen radiasi termal. kajian pustaka dilakukan yaitu mengenai cara
Kesimpulan
pengukuran radiasi termal. Alat dan bahan disiapkan dan mulai merangkai alat
yang digunakan pada eksperimen radiasi termal. Eksperimen dilakukan dengan
pengambilan data dengan variasi posisi power. Data yang diperoleh saat
eksperimen yang kemudian data diolah serta dihitung. Tahap terakhir dapat
menyimpulkan hasil eksperimen radiasi termal.

3.2 Jenis dan Sumber Data Eksperimen


Eksperimen yang dilakukan bersifat kuantitatif, dimana data yang diperoleh
dari hasil pengukuran objektif. Jenis data kuantitatif yaitu data yang dapat
dihitung dan diukur. Jenis data yang diperoleh berupa angka dan data. Data yang
diperoleh yaitu ketika melakukan percobaan data. Data yangdiperoleh merupakan
data sintetik karena data tersebut merupakan data yang diperoleh dari hasil
simulasi. Data digunakan sebagai hasil dan dapat ditarik kesimpulan.

3.3 Definisi Variabel Eksperimen dan Skala Pengukuran


Definisi variabel eksperimen dan skala pengkuran pada eksperimen radiasi
termal yaitu :

3.3.1 Variabel Eksperimen


Variabel merupakan faktor-faktor yang berpengaruh pada eksperimen dan
nilainya dapat diubah-ubah atau divariasikan. Variabel yang digunkaan dalam
eksperimen radiasi termal yaitu :
a. Variabel bebas
Variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya akan diukur, dipilih, dan
dimanipulasi oleh praktikan untuk melihat hubungan di antara fenomena atau
peristiwa yang diteliti atau diamati. Variabel bebas pada eksperimen radiasi termal
yakni hambatan R.
b. Variabel terikat
Variabel terikat yaitu faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh praktikan
dalam sebuah eksperimen, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel
bebas. Variabel terikat dalam eksperimen ini yaitu Emisi radiasi yang didapat.
c. Variabel kontrol
Variabel kontrol merupakan variabelyang dikendalikan atau dibuat konstan.
Variabel kontrol pada eksperimen radiasi termal yaitu kalor.

3.3.2 Skala Pengukuran


Skala pengukuran yang digunakan dalam eksperimen ini adalah skala
pengukuran interval, dimana variabel yang dihasilkan dari pengukuran.
Daya (P)=V2/R
Dimana,
P = Daya (W)
V = Tegangan (Volt)
R = Hambatan (Ω)

Dimana,

= ½ . 0.05 = 0.025

= ½ . 0.05 = 0.025

I= x 10

K= 100% - I

P=(

Emisi untuk eksperimen A dan B


Emisi = Px/P hitam x 100%

Emisi untuk eksperimen C


E netto = ε σ A (T4 - T4 sensor)
Dimana,
ε = Emisivitas
σ = Ketetapan Stefan-Boltzman (5,67 x 10-8 W/mm2K4)
T = Suhu/ Temperatur Penampang

3.4 Kerangka Pemecahan Masalah


Analisis data yang digunakan dalam Eksperimen Radiasi termal adalah :

3.4.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam Eksperimen Radiasi termal adalah :
1. Sensor radiasi (Pasco TD8553) berfungsi untuk mengukur radiasi termal
yang dipancarkan oleh suatu sumber panas.
2. Kubus Leslie (Pasco TD 8554AA) berfungsi sebagai alat yang akan diukur
nilai radiasi termalnya yang memiliki empat sisi permukaan yangberbeda
yaitu hitam, putih, kilap, dan kusam.
3. Statif berfungsi sebagai tempat meletakkan sensor radiasi
4. Multimeter berfungsi untuk mengukur berapa besar radiasi termal yang
dipancarkan oleh sumber panas.
5. Lempeng kaca, logam, dan gabus berfungsi sebagai sekat penutup radiasi.

3.4.2 Tata Laksana Eksperimen


Eksperimen radiasi termal dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Oktober
2018 pukul 09.40 – 12.20 WIB dan bertempat di Laboratorium Fisika Modern,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.

Mulai

Alat dan bahan


disusun

Kubus Leslie dinyalakan dan power


diatur pada posisi “high”

Ohmmeter menunjuk pada 40kΩ,


maka power diatur pada posisi 5.0

Diagram Simulasi
Kubus Leslie pada keadaan
Diagram simulasi pada eksperimen spektrum
setimbang, kisiradiasi
sensor yaitu :
diletakkan
A. Emisivitas Berbagai Jenis hingga menyentuh
Permukaan
dinding kubus tersebut

Sensor radiasi menampilkan


output, output tersebut dicatat
pada tabel

Ksperimen diulangi dengan variasi


power pada posisi 6.0, 7.0, dan 8.0

Selesai
Gambar 3.1 Diagram Simulasi Mulai
Eksperimen Radisai Termal A

Kubus Leslie diatur


pada power posisi 5.0

Sensor diletekkna 5 cm di
depan dinding hitam
B. Serapan Transmisi Radiasi Termal

Lempeng kaca diletakkan diantara


sensor radiasi dan kubus Leslie

Sensor radiasi memberi


output lalu dicatat

Eksperimen diulangi dengan


menggunakan gabus dan logam

Selesai
Gambar 3.2 Diagram Simulasi Eksperimen Radisai Termal B

C. Hukum Stefan-Boltzmann (Temperatur


MulaiRendah)

Alat dan bahan disusun sesuai prosedur


kerja

Kubus Leslie dalam keadaan mati

Hambatan resisor Rm dicatat

Hambatan termistor berada pada 12 oC


diatas suhu ruangan, maka power diatur
pada posisi “Off”

Hambatan dan outputan sensor


radiasi dicatat

Selesai
Gambar 3.3 Diagram Simulasi Eksperimen Radisai Termal C

3.4.3 Langkah Kerja


Langkah kerja eksperimen yang dilakukan dalam eksperimen radiasi termal
sebagai berikut :

Gambar 3.4 Susunan Eksperimen Radiasi Termal


(Sumber : Tim Penyusun, 2018)
A. Emisivitas Berbagai Jenis Permukaan
1. Peralatan disusun seperti gambar 3.4.
2. Kubus Leslie dinyalakan dan power diatur pada posisi “high”. Ohmmeter
dibaca jika terbaca 40kΩ, tombol power diatur pada posisi 5.0 dan ditunggu
beberapa saat.
3. Kubus Leslie telah mencapai kesetimbanan termal pada setting 5.0 yang
ditunjukkan oleh ohmmeter yang nilainya relative stabil pada suatu nilai
tertentu, sensor radiasi ditempatkan sedemikian rupa hingga mata sensor
menyentuh dinding kubus Leslie untuk menjamin jarak pengukuran sama
untuk semua jenis permukaan kubus. Sensor radiasi ini mengukur radiasi
pada kubus.
4. Hasil pengamatan dicatat.
5. Percobaan diulangi kembali pada setting power 6.0, 7.0, 8.0 dan hasilnya
dicatat pada tabel pengamatan.

B. Serapan dan Transmisi Radiasi Termal


1. Kubus Leslie diatur pada power posisi 5.0 dan dibiarkan hingga mencapai
kesetimbangan termal.
2. Ujung sensor diletakkan 5 cm didepan dinding hitam kubus deangan muka
sensor sejajar dinding dan pengamatan dilakukan seperti percobaan A.
3. Sekarang lempeng kaca ditempatkan diantara sensor dengan kubus.
4. Percobaan diulangi untuk berbagai jenis lempeng lainnya.

C. Hukum Stefan-Boltzmann (Temperatur Rendah)


1. Peralatan diatur seperti gambar 3.4 namun sensor di temaptkan 3 cm sampai
4 cm didepan kubus.
2. Kubus Leslie dioperasikan dalam keadaan “off”, tahanan termistor Rtm dan
hasil pengamatan dicatat pada tabel.
3. Sensor dari radiasi ditutup deangan lempeng perisai dengan sisi yang
memantul menghadap kubus.
4. Kubus dinyalakan dan power diposisi ke 8.0.
5. Pada saat ohmmeter menunjukkan 12oC , tombol power diatur pada posisi
“off”. Hambatan R dicatat beserta radiasi terpancar yang telah dideteksi oleh
multimeter. Pembacaan dilakukan dengan memindahkan penutup secara
bersamaan dengan pengamatan.
6. Hasil pengamatan dicatat pada tabel.

3.4.4 Metode Analisis


Metode analisi pada eksperimen radiasi termal yaitu :
1. Tabel Pengamatan
Tabel 3.1 Emisivitas Berbagai Jenis Permukaan
No. Permukaan Kubus Output Sensor

1. Hitam

2. Putih

3. Kilap

4. Kusam
Tabel 3.2 Serapandan Transmisi Radiasi Termal

Permukaan Kubus Input sensor

Logam Gabus Kaca

Hitam

Tabel 3.3 Hukum Stefan-Boltzmann (Temperatur Rendah)


No. Data Perhitungan

R(Ω) Rad(mV) Tc (C) Tk (K) Tk4 (K4) Tk4 – Trm4 (K4)

1.

2.

3.

4.

Gambar 3.5 Grafik Hubungan antara radiasi (E) dan temperatur (T)
DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin. 2006. Kamus Pintar Fisika. Bandung: Epsilon Group.
Becchi, C. M. 2007. Introduction To The Basic Concept Of Physics. Newyork:
Spinger.
Bueche, F. J. 2007. Fisika Universita, Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Evgeny Lifshitz, L.P. Pitaevskii. 1980. Statistical Physics : Part 2, 3rd Edition.
Elsevier.
Reif, F. 1965. Fundamental of Statistical and Thermal Physics. McGraw-Hill :
Boston.
Soesanto, H. 2007. Pembuatan Isogeunol Menggunakan Pemanasan Gelombang
Mikro. [Skripsi]. Bogor: Departemen Teknologi Industri Pertanian. Fateta.
IPB.
Taylor, M. 2005. Developments in Microwave Chemistry. Evalueserve. All Right
Reserve.
Tim Penyusun. 2018. Buku Panduan Praktikum Ekperimen Fisika 1. Jember:
Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai