Anda di halaman 1dari 27

A.

Zat Makanan
Makanan berisi zat-zat gizi yang memberikan tubuh energi untuk bergerak dan bahan
pembangun untuk pertumbuhan. Kita semua membutuhkan berbagai macam zat gizi agar tetap
bugar dan sehat. Makanan yang beragam ini disebut diet berimbang. Tanpa asupan gizi yang
cukup maka kemungkinan besar kita mudah terkena penyakit, misalnya penyakit yang
menyerang pencernaan.
Fungsi makanan bagi tubuh kita adalah:
- Penghasil bahan bakar atau sumber energi (karbohidrat, lemak, dan protein).
- Bahan pembangun tubuh dan menggantikan sel-sel tubuh yang rusak (protein dan
mineral).
- Pengatur proses yang terjadi dalam tubuh dan sebagai pelindung tubuh terhadap
berbagai macam penyakit (protein, vitamin, dan mineral).
Tubuh manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda. Ada yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan air. Ada
pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, ( mikronutrien) misalnya vitamin dan mineral.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi tubuh kita karena 80% dari kalori yang
diperlukan tubuh berasal dari karbohidrat. Sebagai penghasil energi setiap satu gram
karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori. Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur karbon (C),
hydrogen (H), dan oksigen (O). Sumber utama karbohidrat adalah beras, jagung, sagu,
gandum, singkong, ubi, kentang, talas, dan gula.
Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Monosakarida, adalah karbohidrat yang terdiri atas satu molekul gula dan merupakan
karbohidrat yang paling sederhana. Contoh: glukosa dan fruktosa.
b. Disakarida, adalah karbohidrat yang terdiri atas dua molekul gula atau terdiri atas dua
unit monosakarida. Contoh: sukrosa/gula putih (gabungan glukosa dan fruktosa),
maltose (gabungan glukosa dan glukosa), dan laktosa (gabungan glukosa dan
galaktosa).

1
c. Polisakarida, adalah karbohidrat yang terdiri atas banyak gugus gula atau terdiri atas
banyak unit monosakrida. Contoh: pati ( amilum), glikogen (gula otot), dan selulosa
(pembentuk dinding sel tumbuhan).
Karbohidrat yang diserap oleh tubuh manusia berbentuk monosakarida. Salah satu
monosakarida adalah glukosa. Di dalam hati, sebagian glukosa diubah menjadi glikogen
untuk disimpan.
Fungsi karbohidrat:
 Sumber energi.
 Menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
 Berperan penting dalam proses metabolisme di dalam tubuh.
 Pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
2. Protein
Protein tersusun dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan
nitrogen (N). Beberapa protein tertentu selain mengandung unsure-unsur tersebut juga
mengandung unsur belerang (S) dan fosfor (P). Protein dibentuk oleh berbagai macam
asam amino (esensial dan nonesensial). Asam amino yang dibutuhkan tubuh ada 20
macam. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh,
jadi harus didatangkan dari luar. Misalnya: leusin, lisin, metionin, fenilalanin, dan
sebagainya. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat dibuat sendiri oleh
tubuh.
Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein yang
berasal dari hewan disebut protein hewani dan dari tumbuhan disebut protein nabati.
Protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino esensial.
Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur. Sebaliknya, protein
nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya
kurang lengkap. Jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari
kacangkacangan, terutama kedelai. Setelah melalui proses pencernaan, protein diserap
oleh usus halus dalam bentuk asam amino. Kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda
sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan kondisi orang tersebut. Faktor yang
memengaruhi kebutuhan protein antara lain usia, berat badan, jenis kelamin, kondisi

2
tubuh, dan penyakit. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang
melalui ginjal dalam bentuk urea.
Fungsi protein:
 Bahan pembangun sel-sel dalam jaringan tubuh.
 Mengganti atau memperbaiki sel-sel dalam jaringan tubuh yang rusak.
 Penghasil energi.
 Membuat substansi penting, misalnya enzim dan hormon yang membantu
metabolisme tubuh.
 Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
3. Lemak (lipid)
Lemak tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Komponen lemak adalah asam lemak dan gliserol. Setiap satu gram lemak menghasilkan
9,3 kalori. Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/ hari.
Lemak yang kita makan bisa berasal dari hewan disebut lemak hewani atau tumbuhan
disebut lemak nabati. Bahan makanan yang mengandung lemak hewan antara lain daging,
telur, susu, ikan, keju, dan mentega. Bahan makanan yang mengandung lemak nabati
antara lain kelapa, kemiri, alpukat, durian, biji bunga matahari, kacang tanah, dan
kacang-kacangan lainnya.
Fungsi lemak adalah:
 Sumber energi.
 Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K.
 Pelindung terhadap organ dalam tubuh.
 Pelindung tubuh dari suhu rendah.
 Cadangan makanan yang tersimpan di bawah kulit.
 Sebagai komponen bagian sel tertentu, misalnya membran sel.
4. Garam-garam mineral
Mineral adalah bahan kimia yang terdapat dalam bahan makanan yang diperlukan
oleh tubuh kita. Mineral tidak menghasilkan energi. Kebutuhan tubuh terhadap berbagai
jenis mineral berbeda-beda. Untuk kesehatan dan pertumbuhan yang normal diperlukan
mineral yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kekurangan salah satu mineral dalam
tubuh dapat menimbulkan penyakit yang disebut defesiensi mineral.

3
Fungsi mineral adalah:
 Zat pengatur sehingga menyebabkan proses metabolisme dalam tubuh berjalan
normal, misalnya kalsium dan zat kapur.
 Zat pembangun tubuh karena dapat memengaruhi bentuk rangka, yaitu kalsium
dan fosfor.
 Mengatur tekanan osmosis dalam tubuh.
 Memberi elektrolit untuk kerja otot dan saraf.
5. Vitamin
Vitamin merupakan zat organik dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh
sebagai pelengkap. Vitamin mutlak diperlukan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
sangat kecil. Vitamin tidak menghasilkan energi. Vitamin berfungsi untuk pertumbuhan
yang normal dan membantu metabolism tubuh. Peranan vitamin tidak dapat digantikan
oleh zat lain. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit defesiensi.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan, yaitu
vitamin yang larut dalam air (B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan
K).
6. Air
Air terdapat dalam jumlah besar pada tubuh manusia, meskipun air bukan zat gizi.
Sekitar 60 – 70% berat tubuh kita adalah air.
Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai berikut:
 Sebagai pelarut reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh.
 Sebagai pelarut zat-zat sisa yang keluar dari tubuh dalam bentuk larutan.
 Sebagai pengangkut hasil metabolisme ke seluruh tubuh (air merupakan bagian
terbesar yang menyusun darah).
 Mempertahankan suhu tubuh (37 °C).
Air dapat diperoleh tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung air diperoleh dari air minum, sedangkan secara tidak langsung dari makanan
yang kita makan. Seorang dewasa memerlukan air sekitar 2 liter per hari.
Tubuh kita kehilangan air melalui urine, keringat, feses, dan pernapasan. Jika kehilangan
air dari tubuh tidak digantikan, maka dapat menyebabkan dehidrasi atau tubuh
kekurangan air. Dehidrasi dapat menyebabkan kejang otot dan tubuh menjadi lemah.

4
B. Sistem Pencernaan Makanan
Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pencernaan mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar menjadi
bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut.
2. Pencernaan kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi
zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan
usus. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan.
Alat-alat pencernaan makanan pada manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi
mencerna makanan yang kita makan.

1. Mulut
Proses pencernaan makanan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di
dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah,
dan kelenjar ludah (saliva). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi.

5
Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas
mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi
yang tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi email yang
berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan bagian penyusun email. Untuk
perkembangan dan pemeliharaan gigi yang baik, zat-zat tersebut harus ada di dalam
makanan dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi semen yang melekatkan akar pada gusi.
Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri (insisor) yang berguna untuk
memotong makanan, gigi taring (caninus) untuk mengoyak makanan, dan gigi geraham
(molar) untuk mengunyah makanan. Dan terdapat pula tiga buah kelenjar saliva pada
mulut, yaitu kelenjar parotis, sublingualis, dan submandibularis. Kelenjar saliva
mengeluarkan air liur yang mengandung enzim ptialin atau amilase, berguna untuk
mengubah amilum menjadi maltosa. Pencernaan yang dibantu oleh enzim disebut
pencernaan kimiawi. Di dalam rongga mulut, lidah menempatkan makanan di antara gigi
sehingga mudah dikunyah dan bercampur dengan air liur. Makanan ini kemudian
dibentuk menjadi lembek dan bulat yang disebut bolus. Kemudian bolus dengan bantuan
lidah, didorong menuju faring.

2. Kerongkongan
Kerongkongan bentuknya seperti pipa yang panjangnya pada orang dewasa kira-
kira 25 cm. Pangkalnya adalah di leher, di belakang tenggorok, kemudian di daerah dada
di belakang jantung, menembus sekat rongga badan di depan tulang belakang dan
bermuara dalam lambung.

6
Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju ke lambung. Pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Bagian
pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik dan bekerja secara sadar menurut kehendak
kita. Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Otot
kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan
masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristaltik. Gerak ini
terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan secara
bergantian. Jadi gerak peristaltik merupakan gerakan kerongkongan untuk mendorong
makanan masuk ke dalam lambung.

3. Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung,
terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan sebagian tertutup oleh hati dan limpa.
Makanan yang ditelan terkumpul dalam lambung dan bercampur dengan getah lambung,
sehingga makanan menjadi encer seperti bubur. Jalan keluar lambung tertutup rapat
karena tebalnya lapisan otot lingkar yang sewaktu-waktu terbuka untuk melewatkan
bubur makanan sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya secara mekanis,
dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah lambung mengandung HCl, enzim
pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang masuk berasama
bolus akan mengaktifkan enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein
menjadi peptone. Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu. Setelah melalui
pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut
kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
Lambung terdiri atas empat bagian, yaitu bagian kardiak, fundus, badan lambung,
dan pilorus. Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan.
Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak
terdapat klep atau spingter yang disebut spingter esofageal, sedangkan di ujung pilorus
terdapat spingter pilorus. Spingter esofageal berfungsi untuk menjaga makanan agar tetap
di lambung dan hanya akan terbuka pada saat makanan masuk atau pada saat muntah.
Dinding lambung terdiri atas otot-otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan

7
menyerong yang menyebabkan lambung berkontraksi. Dinding lambung mengandung
sel-sel kelenjar yang berfungsi menghasilkan getah lambung. Makanan yang masuk ke
dalam lambung tersimpan selama 2 – 5 jam. Selama makanan ada di dalam lambung,
makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan getah lambung. Proses
pencampuran tersebut dipengaruhi oleh gerak peristaltik.
Getah lambung adalah campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri atas air,
asam lambung ( HCl), serta enzim pepsin, renin, dan lipase. Getah lambung bersifat asam
karena mengandung banyak asam lambung. Asam lambung berfungsi untuk membunuh
kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan, mengubah sifat protein, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi
pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Lipase adalah enzim yang menghidrolisis trigliserida menjadi asam
lemak dan gliserol. Dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi
untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.
Makanan dicerna oleh otot lambung dan enzim sehingga makanan menjadi lembut seperi
bubur dan disebut kim. Otot pilorus yang membentuk klep akan mengatur keluarnya kim
sedikit demi sedikit dari lambung keduodenum. Otot pilorus yang mengarah ke lambung
akan mengendur jika tersentuh kim yang bersifat asam, sebaliknya otot pilorus yang
mengarah ke duodenum akan mengerut jika tersentuh kim.

4. Usus halus
Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum), usus
tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Suatu lubang pada dinding duodenum
menghubungkan usus 12 jari dengan saluran getah pancreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju
duodenum. Tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam amino. Amilase mengubah
amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantung empedu. Getah empedu
disalurkan ke duodenum. Getah empedu berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi
asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu
larutan yang disebut misel. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh

8
getah bening (pembuluh kil) dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Garam
empedu yang masuk ke darah menuju ke hati dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut
dalam lemak (A, D, E, K) diserap oleh usus halus dan diangkut melalui pembuluh getah
bening. Selanjutnya vitamin-vitamin tersebut masuk ke peredaran darah. Umumnya sari
makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara
perlahan-lahan bergerak ke usus besar.

5. Usus besar
Di sebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar naik, dalam rongga
perut sebelah atas terdapat lanjutannya sebagai usus besar melintang, dan dalam rongga
perut sebelah kiri dijumpai usus besar turun yang berlanjut sebagai usus besar bentuk “S”.
Perhatikan gambar 5.12. Setelah usus besar berbentuk S terdapat poros usus (rektum). Di
dalam usus besar sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna lagi menjadi kental, karena
airnya diserap kembali oleh dinding usus besar. Sisa makanan tersebut sampai ke dalam
poros usus yang terletak pada dinding belakang panggul kecil. Perjalanan makanan di
dalam usus besar dapat mencapai 4 – 5 jam. Namun, di usus besar
makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi
feses. Selain itu, E. coli juga menghasilkan vitamin K yang berperan penting dalam
proses pembekuan darah.

7. Anus
Di dalam usus besar, feses didorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristaltik menuju ke rektum (poros usus) yang merupakan bagian akhir dari saluran
pencernaan. Bagian bawah poros usus itu akhirnya bermuara pada lubang dubur yang
nantinya mengeluarkan feses. Gerakan peristaltik dikendalikan oleh otot polos (otot tak
sadar). Akan tetapi, pada saat buang air besar otot spingter di anus dipengaruhi oleh otot
lurik (otot sadar). Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot
spingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya, feses dapat terdorong ke luar
anus.

9
C. Gangguan Sistem Pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang
salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah
diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu
(apendisitis). Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut:
1. Diare
Diare merupakan keadaan buang air besar yang terjadi terlalu sering dengan feses
yang banyak mengandung air. Diare menyebabkan tubuh kehilangan banyak air. Diare
yang berlangsung lama menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi akan menyebabkan tubuh
terasa lemas karena banyak kehilangan air dan garam mineral. Penyebab penyakit diare
antara lain ansietas (stres), peradangan usus (misalnya kolera, disentri), kekurangan gizi
(misalnya kelaparan, kekurangan zat putih telur), keracunan makanan atau tidak tahan
terhadap makanan tertentu.

2. Sembelit
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air
terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini
disebabkan karena kurang mengonsumsi makanan yang berupa tumbuhan atau berserat.
Untuk mencegah sembelit, sebaiknya banyak minum air putih dan makan makanan yang
banyak mengandung serat.

3. Tukak Lambung ( Maag)


Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari yang
dikenal dengan sakit maag. Luka akan lebih parah kalau lambungdalam keadaan kosong
akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada
lambung. Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim.
Jika pertahanan mucus rusak, enzim pencernaan akan menghidrolisis atau mengikis
bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah
terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung
sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan
oleh infeksi bakteri jenis tertentu (terutama bakteri Helicobacter pylori) dan produksi

10
HCl yang berlebihan. Gejala umum penyakit maag adalah pegal-pegal di punggung
selama beberapa hari atau beberapa minggu. Gejala ini terjadi 2 – 3 jam setelah makan
atau terjadi tengah malam ketika perut kosong. Gejala-gejala lainnya yaitu berat badan
berkurang, kurang nafsu makan, mual, dan muntah-muntah.

4. Radang Usus Buntu


Radang usus buntu akibat dari infeksi yang terjadi pada usus buntu. Gejala
penyakit ini adalah sakit perut. Sakit perut yang dirasakan biasanya di perut bagian
bawah sebelah kanan. Radang usus buntu terjadi jika lubang yang menghubungkan usus
buntu dengan usus besar tersumbat. Penyumbatan dapat terjadi karena lendir yang
menebal atau masuknya benda keras. Lendir ini lama-kelamaan akan mengeras dan
menyumbat lubang usus buntu. Selanjutnya, bakteri yang secara alami berada dalam usus
buntu menginfeksi dinding usus buntu. Infeksi inilah yang menyebabkan usus buntu
meradang dan menimbulkan rasa sakit.

5. Radang pada Dinding Lambung (Gastritis)


Radang dinding lambung merupakan peradangan yang terjadi pada membran
mukus yang melapisi lambung. Gejala radang dinding lambung misalnya kesulitan
bernapas, feses hitam bercampur darah, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman di perut
bagian atas. Radang dinding lambung dapat disebabkan oleh alergi terhadap makanan
tertentu, alkohol, obat-obatan, racun, dan bakteri tertentu.

D. Sistem Pernapasan Pada Manusia


Sepanjang hidup manusia, tidak akan pernah berhenti membutuhkan oksigen, jadi hidup
manusia bergantung kepada sistem pernapasan. Pernapasan atau respirasi merupakan proses
pertukaran O2 dan CO2 antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Tekana udara pada
permukaan bumi diukur dengan tekanan atmosfir. Masing-masrng gas dalam udara: N2, O2,
dan gas lain memiliki tekanan parsial. Gas-gas tersebut memiliki kelarutan yang berbeda, hal
tersebut menyebabkan pergerakan O2 dan CO2 dalam makhluk hidup. Pada organisme
tingkat tinggi proses aliran udara dibutuhkan untuk distribusi O2 dan CO2 yang memadai
kejaringan tubuh.

11
1. Organ Pernapasan

Aliran udara panapasan melalui berbagai organ, yaitu udara masuk lewat lubang
hidung disaring, dilembabkan, dan dihangatkan melalui rongga hidung (dilengkapi
rambut); rongga mulut, dan glotis bagian awal dan faring, yang dilindungi oleh penutup
(epiglotis), dan disokong oleh rangka kartilago (laring); selanjutnya dihuhungkan dengan
tabung fleksibel (trakea) atau pipa udara; kemudian masuk ke dalam rongga dada
bercabang dua menjadi bronkus; masingmasing bronkus berhubungan dengan bronkeolus,
selanjutnya percabangan halus bronkeolus yang bergabung dengan kantung-kantung tipis
alveolus (membentuk paru-paru), tempat pertukaran gas. Laring merupakan organ suara.
terdapat pada bagian depan leher, melebar ke atas berbentuk segitiga, terdiri dan 9
kartilago(rawan)yang digerakan oleh otot, memiliki dua lipatan membran mukosa yang
dilekatkan oleh fibrosa dan ligamen elastik disebut korda vokal Trakea merupakan
tabung panjang atau batang yang menuju paru-paru, permukaan dalam dinding trakea
ditutupi epitel bersilia dan menghasilkan lendir, sedangkan bagian dinding luarnya
terdapat cincin kartilago atau rawan yang melilit sepanjang pipa trakea. Trakea berujung
pada cabang dua bronkus primer selanjutnya bronkus sekunder bercabang-cabang menuju
bronkeolus. Tabung bronkial mi membenmk sistem saluran udara yang berujung pada
kantung-kantung yang tipis yang disebut alveolus.

12
1. Hidung

Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar. Manusia


menghirup udara melalui hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut
halus dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu atau
benda lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara
sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap.
Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain.
Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut
terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai
organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan
kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari meng-hirup gas-gas yang beracun atau
berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya.
2. Faring
Faring (tekak) merupakan daerah pertemuan saluran respirasi dan saluran pencernaan
makanan. pada faring terdapat katup penutup rongga hidung yang disebut uvula atau
anak tekak. Selanjutnya udara akan masuk ke tenggorokan.
3. Tenggorokan

13
Tenggorokan merupakan bagian dari organ pernapasan. Tenggorokan berupa suatu
pipa yang dimulai dari pangkal tengorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan
cabang batang tenggorokan (bronkus).
a. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan (laring)
melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan
antara rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah
melalui laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea). Pada batang
tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara
membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup pada saat menelan makanan.
Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju
lambung. Kita jangan makan sambil berbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan
makanan masuk ke paru-paru dan tenggorokan. Oleh karenanya, hindarilah makan
sambil berbicara. Pada laring, di bawah epiglotis, terdapat pita suara. Ketika udara
melewati pita suara, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi
ketika kamu berbicara. Laring terletak di depan dibagian terendah faring yang
memisahkannya dari kolumna vertebra, berjalan dari faring sampai ketinggian
vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya.
Laring terdiri atas:
 Epiglotis, yaitu katup tulang rawan yang bertugas menutup laring saat proses
menelan.
 Glotis, yaitu lubang antara pita suara dan laring.

14
 Kartilago tiroid, yaitu kartilago yang terbesar pada trakea terdapat bagian yang
membentuk jalur.
 Kartilago krikoid, yaitu cincin kartilago yang utuh di laring.
 Kartilago aritenoid, digunakan pada pergerakan pita suara bersama dengan
kartilago tiroid.
 Pita suara, yaitu sebuah ligamen yang dikontrol oleh pergerakan otot yang
menghasilkan suara dan menempel pada laring.
b. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan terletak di depan
kerongkongan. Batang tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di
dalam rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua. Setiap cabangnya masuk
menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
c. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang batang tenggorokan (bronkus) merupakan cabang dari trakea. Bronkus
terbagi menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri.
Bronkus bercabang lagi menuju bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut berakhir
pada gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya
difusi oksigen ke dalam darah. Oleh karena itu, dinding alveolus mengandung banyak
kapiler darah.

4. Paru-paru

15
Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernafasan. Paru-paru terletak di
dalam rongga toraks setinggi tulang selangka sampai dengan diafragma. Paru-paru terdiri
atas dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan kiri. Pada bagian tengah dari organ tersebut
terdapat organ jantung yang berbentuk kerucut beserta pembuluh darahnya. Bagian
Puncak paru-paru disebut apeks. Paru-paru terdiri atas beberapa lobus yang diselaputi
oleh pleura. Pleura tersebut ada dua macam, yaitu pleura parietalies dan pleura viseralis.
Di antara kedua pleura tersebut terdapat cairan pleura yang berisi cairan surfaktan.
keberdaaan cairan tersebut ditujukan untuk melindungi paru-paru. Paru-paru memiliki
jaringan yang bersifat elastis dan berpori. Paru-paru berfungsi sebagai tempat pertukaran
gas oksigan dan karbondioksida.

2. Udara Pernapasan
Setiap kali gerakan bernapas , 1/7 kapasitas vital udara mengalir ke dalam dan
keluar dari paru-paru. Gerakan demikian sekitar 16-20 kali / menit, total ventilasi sekitar
8-10 liter. Pada orang yang giat bernapas, frekuensi gerakan bernapas dapat meningkat
sampai 50 kali/menit, total ventilasi menjadi sekitar 20 liter. Selama bernapas, dua
rangkai otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis) berkontraksi dan memasukkan

16
udara ke dalam paru-paru, jika otot relaksasi udara dikeluarkan dari paru-paru. Volume
udara yang diambil disebut inhalasi, dan volume yang dilkeluarkan disebut ekshalasi.
Inhalasi normal mengambil volume udara 500 cc (volume tidal) atau 10% dan
volume udara total dalam trakea dan paru-paru (5 liter atau 5000 cc). Inhalasi dan
ekshalasi maksimal sebanyak 4 liter atau 4000cc udara (kapasitas vital) atau 80% volume
udara total dalam trakea dan paru-paru. Diafragma merupakan sekat yang memisahkan
rongga dada dan rongga perut, membantu fungsi pemapasan.

3. Pigmen Pernapasan
Hemoglobin merupakan pigmen pernapasan yang terdiri dari empat rantai
polipeptida/protein, masing-masing dilengkapi gugus heme yang mengandung besi.
Oksigen berikatan secara khusus pada atom besi dan asam amino tertentu pada bagian
empat rantai protein di atas. Hemoglobin berikatan dengan empat molekul O2 disebut
oksihemoglobin (HbO2).
Hemoglobin dibuat dalam sel darah merah yang belum matang dan memberi
warna merah pada darah. Pada hewan vertebrata, hemoglobin tetap berada pada sel darah
merah. Keberadaan hemoglobin dalam sel darah merah memberikan beberapa
keuntungan, yaitu: 1). Molekul hemoglobin selalu dekat dengan enzim dan faktor lain
pada sitoplasma sel darah merah yang memelihara atau merubah pengikatan komponen
pigmen; 2). Berikatan dengan sel, hemoglobin tidak menambah tekanan osmotik plasma
darah; jika hemoglobin beredar bebas, osmosis dapat memelihara keseimbangan cairan

17
lebih kuat dan jaringan; dan 3). Karena sel darah merah memiliki diameter yang hampir
sama dengan sebuah kapiler, tekanan sel darah merah melalui kapiler dapat lebih efisien
mengatur plasma dan memindahkan O2, CO2,. nutrien dan limbah. Hemoglobin mengikat
O2, ketika tekanan O2, (PO2,) tinggi dalam paru-paru dan melepaskannya ketika P02,
rendah dalam jaringan. pH darah dan organofosfat dalam sel darah mera serta
temperature darah dapat merubah afinitas pengikatan hemoglobin terhadap 02. Mioglobin
merupakan pigmen cadangan yang kebanyakan ditemukan pada aringan otot dan
memelihara tersedianya 02 dan dapat melepaskannya pada keadaan kebutuhan 02, tinggi
dan tingkat P02 lokal rendah. Karbondioksida diedarkan oleh plasma darah dan sel darah
merah, kebanyakan sebagal ion bikarbonat (HCO3-). Hemoglobin merupakan buffer
utama darah dan pembawa H+. Pusat pernapasan di otak (medula oblongata) dapat
merespon perubahan PCO, (tekanan CO, ) dan pH ke derajat yang lebih rendah untuk
mengubah PO2, dalam kemoreseptor perifer. Kecepatan bemapas selama olahraga
dikontrol oleh refleks mekanoreseptor, bukan melalui perubahan kimia darah.

4. Pengangkutan Gas
Sebagian besar karbon dioksid (CO2) dalam darah diangkut sebagai HCO3-
khususnya sejumlah besar dibentuk dengan cepat dalam sel darah CO2, diikat oleh
hemoglobin (karbamino hemoglobin/HbCO2) dan sebagian kecil bergerak sebagai gas
terlarut dalam plasma darah. Reaksi terjadi dalam kapiler darah (a). Tempat dimana CO2
diambil, kebalikan dart paru-paxu; (b). CO2, dialirkan ke alveoli, Kunci sistem ini adalah
menjaga kadar H+ darah rendah dan pH mendekati 7,3. Jika H+ terbentuk dalam plasma
dan sel darah merah, pernapasan jadi cepat; pembuangan CO2 lebih cepat dan terjadi
berbagai reaksi, sehingga H+ lebih banyak bergabung dengan HC03-. Setelah H2O
melepaskan H, dan O2, berdifusi ke dalam sel darah merah pada kapiler paru-paru
berikatan dengan hemoglobin (menjadi HbO2). Dalam jaringan HbO2 melepaskan O2
yang berdifusi ke dalam sel aringan.

5. Fisiologi sistem pernafasan


Fungsi paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada
pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung

18
dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke
alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. Hanya
satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang memisahkan oksigen dari
darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah
dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah
meninggalkan paru – paru pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada tingkat ini
hemoglobinnya 95 % jenuh oksigen. Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu
hasil buangan metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke
alveoli dan setelah melalui pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung
dan mulut. Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner atau
pernapasan eksterna :
1. Ventilasi pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara dalam alveoli
dengan udara luar.
2. Arus darah melalui paru – paru.
3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam jumlah tepat dapat
mencapai semua bagian tubuh.
4. Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih
mudah berdifusi drpd oksigen.

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru
menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih banyak darah
datang di paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah
CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah.
Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk memperbesar kecepatan dan
dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi ini mngeluarkan CO2 dan memungut lebih
banyak O2. Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah
menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh
tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel
jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen
berlangsung, dan darah menerima, sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida. Perubahan-
perubahan berikut terjadi pada komposisi udara dalam alveoli, yang disebabkan
pernapasan eksterna dan pernapasan interna atau pernapasan jarigan.

19
Daya muat udara oleh paru-paru. Besar daya muat udara oleh paru – paru ialah
4.500 ml sampai 5000 ml atau 41/2 sampai 5 literudara. Hanya sebagian kecil dari udara
ini, kira-kira 1/10nya atau 500 ml adalah udara pasang surut (tidal air), yaitu yang di
hirup masuk dan diembuskan keluar pada pernapasan biasa dengan tenang.

Kapasitas vital. Volume udara yang dapat di capai masuk dan keluar paru-paru pada
penarikan napas paling kuat disebut kapasitas vital paru-paru. Diukurnya dengan alat
spirometer. Pada seoranng laki-laki, normal 4-5 liter dan pada seorang perempuan, 3-4
liter. Kapasitas itu berkurang pada penyakit paru-paru, penyakit jantung (yang
menimbulkan kongesti paru-paru) dan kelemahan otot pernapasan.

6. Proses Pernapasan

Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin. Selanjutnya darah yang telah mengandung
oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Tahukah kamu untuk apa darah mengalirkan oksigen ke
seluruh tubuh? Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida
yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya,
darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan
dikeluarkan ke udara melalui hidung saat kamu mengeluarkan napas.
Bagaimanakah manusia bernapas? Cobalah kamu tarik napas perlahan-lahan dan rasakan
apa yang terjadi. Saat kamu bernapas, kamu menghirup udara melalui hidung. Udara yang
kamu hirup mengandung oksigen dan juga gas-gas lain. Dari hidung, udara terus masuk ke

20
tenggorokan, kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke
alveoli yang merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung dalam alveolus
bertukar dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh darah
alveolus melalui proses difusi.
Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta
mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi,
dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk
pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah
mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara
masuk. Saat kamu mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas.
Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara
keluar. Jadi, hal yang perlu kamu ingat, bahwa udara mengalir dari tempat yang bertekanan
besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.

1. Jenis Pernapasan

Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering
menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan
pernapasan perut terjadi secara bersamaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.

a. Pernapasan Dada

21
Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk
terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada
ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang. Pada
saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam
paru-paru, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk
berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga
tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga
udara keluar.

b. Pernapasan Perut

Pernapasan ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma


berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya,

22
udara akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma
kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-
paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar.

7. Kapasitas Paru-paru
Udara yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan biasa
dinamakan udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal orang dewasa
pada pernapasan biasa kira-kira 500 mL. Jika kamu menarik napas dalam-dalam maka
volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 mL. Udara ini dinamakan udara
komplementer. Jika kamu mengembuskan napas sekuat-kuatnya, volume udara yang
dapat diembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara suplementer.
Meskipun kamu telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa udara
dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara
residu. Sekarang, kamu dapat menghitung kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital paru-
paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara komplementer, dan volume
udara suplementer. Selain itu, kamu juga dapat menghitung kapasitas total paru-paru
yang merupakan jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara residu.

E. Gangguan pada Sistem Pernapasan


Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan.
Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang
menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada sistem pernapasan manusia.
a. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami
pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
b. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan
ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
c. Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-
sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama
kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru

23
adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru
dan kerusakan paru-paru.
d. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada
dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat
menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau
mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering terengah-
engah.
e. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi.
Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir yang
menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas.
f. Influenza ( flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza.
Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.

F. Sistem Peredaran Darah Manusia


Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran
darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
1. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya
tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan
tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan
langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh.
Sitem Peredaran Darah Terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran
darah, sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah
belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh
perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai
valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1) Arteri Optalmik (mata)

24
2) Dua arteri antena
3) Dua arteri hati
4) Arteri dorsal abdominalis
2. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati
arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Jantung dan saluran darahnva memiliki
katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh
kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran
darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh.
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah
menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh
darah kembali ke jantung.
Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida
dalam arah yang berlawanan .
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula
dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk
mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang
kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar).
Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian
dari sistem pembekuan dalam tubuh.

a. Pembuluh Nadi ( Arteri )


Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari
jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa
darah menuju jantung.

25
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah
menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi
karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh
infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi.
Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada
saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol
berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah
ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer.

b. Pembuluh Balik (Vena)


Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan
tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba,
denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya
katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak
memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik
besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi
kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui
vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah
dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena
pulmonalis.

c. Jantung
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa
darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak
berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung
adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

26
G. Hubungan Sistem Pernafasan Dengan Sistem Peredaran Darah
Darah bersih yang mengandung O2 dibawa dari paru-paru melalui vena pulmonalis
masuk ke serambi kiri dan diteruskan ke bilik kiri lalu dipompa ke seluruh tubuh melalui
aorta. Darah kotor yang mengandung CO2 dibawa dari seluruh tubuh ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis. Di dalam proses pertukaran O2 dan CO2, oksigen yang dibutuhkan
berdifusi masuk ke darah dalam pembuluh kapiler yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya,
oksigen diikat oleh hemoglobin (Hb) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Hubungan Sistem Peredaran Darah Dengan Sistem Pencernaan yang ada di sistem
peredaran darah: pembuluh darah yang mengalirkan darah dan darah yang membawa nutrisi
ke seluruh tubuh. Saat ini kita mengenal penyakit pengerasan pembuluh darah skelorsis.
Pengerasan pembuluh darah dapat disebabkan oleh-Kalsium atau Kolestrol yang berlebih di
dalam peredaran darah. dari mana datangnya kolestrol yang menggumpal di dalam sistem
peredaran darah? Tentunya makanan yang memiliki kolestrol yang tinggi. Kolestrol yang
berlebihan di dalam pembuluh darah akan menyumbat peredaran darah.

Daftar Pustaka
 Lyboi. 2010. Materi Sistem Pernafasan. Diakses pada tanggal 2 April 2017 dari:
https://lyboi.files.wordpress.com/2010/05/materi-sistem-pernafasan.pdf
 https://materiipasmpkarimunjawa.files.wordpress.com/2011/05/kelas08_05-bab-4.pdf

27

Anda mungkin juga menyukai