Anda di halaman 1dari 7

Analisis Perkembangan Teori Atom Thomson

A. Pengertian Atom, Asal-usul Atom, dan perkembangan teori atom

1. Pengertian Atom
Sebelum mulai mempelajari apa itu teori atom dan perkembangannya, maka terlebih dahulu perlu
memahami dulu pengertian dari atom itu sendiri. Atom secara etimologi atau asal kata berasal dari
bahasa Yunani “atomos”. Arti dari kata tersebut adalah “tidak bisa dipotong”.

Dilihat dari asal katanya, kemudian atom diketahui memiliki definisi sebagai suatu partikel yang
menyusun suatu benda dan memiliki ukuran sangat kecil. Sedangkan dilansir dari situs
kompas.com dijelaskan bahwa atom merupakan partikel terkecil di dalam semesta dan definisi ini
dicetuskan oleh Demokritos di masa Yunani Kuno.

Pengertian dari atom kemudian terus berkembang dan hal ini menjadi bagian dari perkembangan
teori terhadap atom itu sendiri yang nanti akan dibahas mendetail di bawah. Sebagai bagian atau
partikel terkecil, maka atom kemudian tidak bisa dipotong atau diperkecil lagi.

Atom kemudian tersusun atas beberapa partikel, dan kemudian ada istilah subatom. Hal ini
menunjukan betapa kecilnya ukuran atom di setiap permukaan benda apapun. Menentukan ukuran
atom kemudian menjadi hal yang tidak mudah. Sebab dalam satu tanda titik dari sebuah tulisan
atau benda saja sudah tersusun dari jutaan atom.

Atom kemudian juga diketahui memiliki dasar materi yang disebut dengan istilah inti atom dan
awan elektron. Inti atom terdiri atas proton yang memiliki muatan positif, kemudian elektron yang
mengelilinya memiliki muatan netral. Elektron di dalam atom terikat atau menempel pada inti
atom oleh gaya elektromagnetik.

Sekumpulan atom kemudian saling berikatan dan membentuk molekul. Atom yang berkumpul
bisa terbentuk dari atom dengan muatan yang sama sehingga memiliki sifat netral. Kemudian jika
atom tersebut membentuk ikatan dengan atom lain yang muatannya berbeda akan membentuk ion.

Jumlah neutron dan juga proton pada atom yang berikatan akan menentukan jenis dari atom
tersebut. Jumlah proton pada atom akan menentukan unsur kimianya, sedangkan jumlah neutron
akan menentukan isotop dari unsur dimana atom tersebut yang menjadi penyusunnya.

2. Asal-usul teori Atom


Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak dapat dibagi”. Konsep
dasar atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus (orang Yunani)pada awal abad ke-4
Sebelum Masehi.

Menurut teori yang dikemukakannya, suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang
sangat kecil yang akhirnya tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom. Menurut Democritus atom
sepenuhnya padat, tidak memiliki struktur internal, serta ada ruang kosong antar atom untuk
memberikan ruang untuk pergerakannya (seperti pergerakan dalam air dan udara, atau fleksibilitas
benda padat).

Selain itu, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan sifat dari material
yang berbeda, atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan ukurannya. Berdasarkan model atom
yang dibuatnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua benda terdiri dari bagian yang
lebih kecil disebut atom. Namun model Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental
hingga mulai tahun 1800an muncul teori-teori baru berdasarkan hasil eksperimen.

3. Perkembangan teori atom


Melalui penjelasan di atas tentu diketahui bahwa kata atom berasal dari istilah bahasa Yunani
yang memiliki arti sebagai komponen terkecil yang tidak bisa dipisah-pisah lagi. Konsep atom ini
pertama kali diajukan oleh seorang filsuf dari India dan juga dari Yunani. Konsep ini kemudian
terus berkembang, hingga pada abad ke-17 sampai abad ke-18.

Pada abad tersebut semakin banyak kimiawan yang kemudian menemukan sejumlah zat yang
komponennya sangat kecil. Saking kecilnya hingga tidak bisa dipecah atau dipisahkan lagi
menggunakan metode kimia.

Kemudian di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, konsep bahwa atom merupakan partikel
terkecil dan tidak dapat dibagi lagi mengalami perubahan. Sebab para fisikawan di masa tersebut
berhasil menemukan komponen struktur atom. Yakni terdapat subatom di di dalam sebuah atom.
Sehingga atom bukan lagi partikel kecil yang tidak bisa dibagi.

Supaya lebih paham mengenai perkembangan dari teori atom atau konsep definisi dari atom
tersebut. Maka perlu mengenal perkembangannya seperti apa, dan kemudian akan dijumpai
beberapa teori mulai dari awal teori tentang atom dicetuskan sampai teori modern.
B.Teori Atom Thomson
1.biografi Thomson
Joseph John Thomson (1856-1940) ialah seorang ilmuwan yang lahir di Cheetham Hill, di mana ia
diangkat sebagai profesor fisika eksperimental sejak 1884. Penelitiannya membuahkan penemuan
elektron. Thomson mengetahui bahwa gas mampu menghantar listrik. Ia menjadi perintis ilmu
fisika nuklir. Thomson memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1906.
Joseph John Thomson lahir di Creetham Hill, pinggiran kota Manchester pada tanggal 18
Desember 1856. Dia mendaftar di Owens College, Manchester tahun 1870, dan
tahun 1876 mendaftar di Trinity College, Cambridge sebagai pelajar biasa. Dia menjadi anggota
Trinity College pada tahun 1880, ketika dia menjadi penerima Penghargaan Wrangler dan Smith
(ke-2). Dia tetap menjadi anggota Trinity College seumur hidupnya. Dia menjadi penceramah pada
tahun 1883, dan menjadi profesor pada tahun 1918. Dia adalah professor fisika
eksperimental di laboratorium Cavendish, Cambridge, di mana dia menggantikan John Strutt, 3rd
Baron Rayleigh, dari tahun 1884 sampai tahun 1918 dan menjadi profesor fisika terhormat di
Cambridge dan Royal Institution, London.

Thomson baru-baru itu tertarik pada struktur atom yang direfleksikan dalam bukunya, yang
berjudul Treatise on the Motion of Vortex Rings yang membuatnya memenangkan Adams
Prize tahun 1884. Bukunya yang berjudul Application of Dynamics to Physics and Chemistry terbit
tahun 1886, dan pada tahun 1892 dia menerbitkan buku berjudul Notes on Recent Researches in
Electricity and Magnetism. Pekerjaan belakangan ini membungkus hasil-hasil yang didapat
berikutnya sampai pada kemunculan risalat James Clerk Maxwell yang terkenal dan sering disebut
sebagai jilid ketiga Maxwell. Thomson bekerja sama dengan Professor J.H. Poynting untuk
menulis buku fisika dalam empat jilid, berjudul Properties of Matter dan tahun 1895, dia
menghasilkan buku Elements of the Mathematical Theory of Electricity and Magnetism, edisi
kelima yang terbit pada tahun 1921.

Tahun 1896, Thomson mengunjungi Amerika Serikat untuk memberikan kursus dari empat


ceramah, yang meringkaskan penelitian-penelitian barunya di Universitas Princeton. Ceramahnya
ini berikutnya diterbitkan dengan judul Discharge of Electricity through Gases (1897).
Sekembalinya dari Amerika Serikat, dia memperoleh pekerjaan paling brilian dalam hidupnya,
yaitu mempelajari memuncaknya sinar katode pada penemuan elektron, yang dibicarakan selama
kursus pada ceramah malamnya sampai Royal Instution pada hari Jumat, 30 April 1897.
Bukunya Conduction of Electricity through Gases terbit tahun 1903, diceritakan oleh Lord
Rayleigh sebagai sebuah tinjauan atas "hari-hari hebatnya di Laboratorium Cavendish". Edisi
berikutnya, ditulis dengan kolaborasi dengan anaknya, George, dalam dua jilid (1928 dan 1933).

Thomson kembali ke Amerika tahun 1904, untuk menyampaikan enam ceramahnya


tentang kelistrikan dan zat di Universitas Yale. Ceramah itu memuat beberapa pernyataan penting
tentang struktur atom. Dia menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom-atom dan
molekul-molekul yang berbeda, dengan menggunakan sinar positif, sebuah ide yang dikembangkan
oleh Francis Aston, Dempster dan lainnya, yang menuju pada banyak penemuan isotop. Dan lagi,
untuk itu hanya disebutkan dan dia menulis buku-buku, seperti The Structure of Light (1907), The
Corpuscular Theory of Matter (1907), Rays of Positive Electricity (1913), The Electron in
Chemistry (1923) dan otobiografinya, dan buku Recollections and Reflections (1936), di antara
banyak terbitan lainnya. Thomson, seorang penerima perintah atas jasa, dilantik tahun 1908.

Dia dipilih menjadi anggota Royal Society tahun 1884 dan menjadi presiden selama 1916-1920;
dia memperoleh medali Royal and Hughes pada tahun 1894 dan 1902, dan memperoleh Medali
Copley tahun 1914. Dia dianugerahi Medali Hodgkins (Smithsonian Institute, Washington) tahun
1902; Medali Franklin dan Medali Scott (Philadelphia), 1923; Medali
Mascart (Paris), 1927; Medali Dalton (Manchester), 1931; dan Medali Faraday (Institute of Civil
Engineers) pada tahun 1938. Dia adalah Presiden British Association tahun 1909 (dan dari bagian
A tahun 1896 dan 1931) dan dia memegang gelar Doktor Kehormatan dari Universitas
Oxford, Dublin, London, Victoria, Columbia, Cambridge, Durham, Birmingham, Göttingen, Leeds
, Oslo, Sorbonne, Edinburgh, Reading, Princeton, Glasgow, Johns Hopkins, Aberdeen, Kraków,
dan Philadelphia.

Pada tahun 1890, dia menikahi Rose Elisabeth, putri Sir George E. Paget, K.C.B. Mereka
dianugerahi seorang putera, sekarang Sir George Paget Thomson, profesor
emeritus untuk fisika di Universitas London, yang juga dianugerahi Nobel Fisika tahun 1937, dan
seorang puteri.

J. J. Thomson meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1940.

2.teori yang ditemukan tomson


. Model Atom Thomson
Pada awal abad ke-20, JJ Thomson menggambarkan atom seperti bola roti dengan taburan kismis.
Bola itu padat dan bermuatan positif.
Di permukaannya, tersebar elektron yang bermuatan negatif.
Thomson membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Ia mematahkan
anggapan Demokritos dan Dalton bahwa atom adalah partikel terkecil.
Sayangnya, model atom Thomson tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam atom.
Pada tahun 1897, dengan menggunakan metode tabung sinar katode yang sebelumnya ditemukan
oleh Michael faraday (1791-1867), maka Thomson menentukan rasio massa (m) terhadap muatan
listrik (e) untuk sinar katode. Berdasarkan rasio m/e ini Thomson menyimpulkan bahwa sinar
katode merupakan partikel dasar bermuatan negatif penyusunan suatu atom.

Sinar katode kemudian dikenal sebagai elektron, yaitu istilah yang pertama kali diusulkan oleh
George Stoney pada tahun 1874. Model teori atom Thomson ini juga dikenal sebagai model
semangka atau pudding buah plum karena elektron dalam lingkup muatan positif sama seperti buah
kering dalam pudding natal bulat atau lebih dikenal dengan teori roti kismis.
Teori atom Thomson berkesimpulan bahwa atom merupakan bola massif atau pejal yang
bermuatan positif. Dimana, atom terdiri dari bola bermuatan positif dan electron tertanam
didalamnya. Disamping itu, ia berpendapat bahwa atom bermuatan netral karena memiliki muatan
negatif dan positif dalam besaran yang sama.

Namun, model teori atom Thomson ini tidak berumur panjang. Setelah dipublikasikan kurang lebih
10 tahun maka mulai muncul kelemahan dari teori tersebut. Teori ini dinilai tidak dapat
menjelaskan dinamika reaksi kimia yang terjadi antaratom. Bahkan, ketidaksempurnaan dari teori
atom Thomson ini ditunjukan oleh salah seorang murid Thomson yang bernama Ernest Rutherford.
Adapun beberapa kelemahan yang dimaksud adalah, tidak dapat menerangkan fenomena
penghamburan partikel alfa oleh selaput tipis emas yang dikemukakan oleh Rutherford, dan tidak
dapat menjelaskan adanya inti atom.

Rincian Teori Atom yang dikemukakan oleh Thomson memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan teori Dalton. Beberapa kelebihan dari teori ini adalah sebagai berikut:

Detail Teori Atom dari Thomson membuktikan bahwa atom bukan merupakan bagian terkecil dari
suatu unsur. Hal ini dikarenakan Thomson menemukan adanya partikel lain yang bermuatan
negatif dan terdapat pada atom.
Membuktikan bahwa atom bersifat netral yang tersusun dari partikel-partikel yang memiliki
muatan positif dan negatif.
Membuktikan bahwa adanya elektron dalam semua unsur benda.
Namun, Teori Atom yang dikemukakan oleh Thomson tersebut masih memiliki beberapa
kekurangan.

Adapun kekurangan dari teori ini adalah sebagai berikut:

Tidak dapat menjelaskan tentang susunan muatan positif dan jumlah elektron yang terdapat dalam
bola
Tidak dapat menjelaskan tentang inti dari atom.

Berdasarkan hipotesis tersebut, Thomson mengusulkan model atomnya yang dikenal dengan nama
model atom roti kismis yaitu sebagai berikut:
1. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen (diibaratkan seperti roti)
2. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis yang tersebar di dalam roti)

Berikut beberapa kelebihan dan kelemahan teori atom thomson :


Kelebihan Teori Model Atom Thomson
1. Dapat menerangkan
adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut dengan subatomik
2. Dapat menerangkan sifat listrik atom
Kelemahan Teori Model Atom Thomson

Kelemahan atom Thomson


1. Tidak dapat menerangkan fenomena penghaburan partikel alfa oleh selaput tipis emas yang
dikemukakan Rutherford
2. Tidak mampu menjelaskan mengenai adanya inti atom
C.pengaruh teori atom terhadap fenomena alam
. Untuk mengenali lebih lanjut tentang keberadaan atom itu, marilah kita mengambil salah satu
contoh yang paling sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika dalam menjalani kehidupan
ini manusia membutuhkan air minum, maka dari air minum itu kita dapat menemukan atom. Dari
satu gelas air, kita bisa mengambil setetes air. Dalam setetes air itu terdapat bertrilyun-trilyun
molekul air. Molekul adalah bagian terkecil dari suatu materi yang masih memiliki sifat dasar
materi. Jika segelas air bersifat cair pada suhu ruangan dan tidak berwarna, maka satu molekul
airpun masih rnemiliki sifat dasar air, yaitu cair dan tidak berwarna.

Dalam ilmu kimia, air memiliki rumus molekul H2O, yang berarti satu melekul air tersusun atas
dua buah atom hidrogen (H) dan satu buah atom oksigen (O). Dalam hal ini atom merupakan
bagian terkecil dari suatu materi yang sudah tidak memiliki sifat dasar materi. Atom hidrogen dan
oksigen dalam keadaan terpisah (tidak membentuk molekul air) berada dalam bentuk gas pada
temperatur ruangan.

Dari gambaran sederhana di atas mudah-mudahan pembaca mengerti apa sebenarnya atom itu.
Atom tidak lain adalah bagian terkecil penyusun alam semesta ini. Materi pengisi jagad raya ini
tersusun atas berbagai jenis atom yang saling berikatan sehingga membentuk molekul yang
selanjutnya menghasilkan benda-benda seperti batu, kayu, air, udara, besi, tanah, hingga tubuh
manusia dan sebagainya.

Contoh lain nya adalah Guru memberikan analogi gambaran makrokosmos bagaimana jemaah haji
mengelilingi Ka'bah menyerupai arah gerakan elektron mengelilingi inti atom. Elektron dan
jemaah haji sama-sama berputar dengan arah berlawanan arah jarum jam. Analogi lainnya
gambaran orbital menurut Schrodinger yang digambarkan berupa awan yang tebal-tips menyatakan
besar kecilnya kejadian menemukan elektron di daerah itu adalah gambaran mikrokosmos dari
Bima Sakti.

D.kesimpulan.
. Teori atom Thomson berkesimpulan bahwa atom merupakan bola massif atau pejal yang
bermuatan positif. Dimana, atom terdiri dari bola bermuatan positif dan electron tertanam
didalamnya. Disamping itu, ia berpendapat bahwa atom bermuatan netral karena memiliki muatan
negatif dan positif dalam besaran yang sama.

Kelompok 2 :
 Fatih Abrori
 Razan Muhammad Ihsan
 Ahmad Naufal Abiyyu
 Daffa Hanifuddin
 Muhammad Iqbal Rahim
 Nidaul Husna
 Juanti Hudzaifah

Anda mungkin juga menyukai