Anda di halaman 1dari 12

Galileo Galilei adalah seorang ahli matematika, astronom, dan ahli fisika Itali yang membantu

menemukan metode ilmiah modern berupa hukum penarikan kesimpulan untuk menjelaskan
hasil-hasil pengamatan dan eksperimen. Galileo dilahirkan dan dididik di Pisa. Ia belajar
kedokteran di universitas di sana, tetapi pindah ke matematika. Sementara ia masih belajar
kedokteran, Galileo membuat penemuan besarnya yang pertama. Suatu pagi di kapel ia ukur
waktu sebuah lampu yang berayun dengan denyut nadinya.

Eksperimen-eksperimen di kamarnya menegaskan bahwa waktu untuk satu ayunan total itu
sama, entah lengkungannya kecil atau besar. Galileo yang baru berusia 17 tahun itu telah
menemukan prinsip pendulum, suatu pengamatan yang terlewatkan oleh bangsa Yunani.

Karena ia tidak berhasil mendapatkan beasiswa, Galileo terpaksa meninggalkan universitas


tersebut tanpa gelar. Ia mencari nafkah sebagai seorang guru les privat, dan pada tahun 1589
beruntung kembali ke universitas tersebut sebagai profesor matematika. Ketika kontraknya di
Pisa tidak diperbaharui pada tahun 1592, Galileo menjadi profesor matematika di University of
Padua. Dalam upaya untuk memahami gerakan, Galileo menggelindingkan bola-bola pada papan
yang dimiringkan. Ia temukan bahwa percepatan akibat gaya gravitasi itu sama pada semua
objek, terlepas dari komposisi objek yang bersangkutan. Maka ia resmikan hukum
inersia/kelembaman: Sebuah objek akan berubah kecepatan atau arahnya hanya kalau didorong
oleh gaya dari luar.

Pada tahun 1609, Galileo mendengar tentang penemuan teleskop dan menyadari potensinya
untuk penggunaan ilmiah. Walaupun ia belum pernah melihatnya, ia nalarkan konstruksinya dan
membuat sendiri sebuah teleskop berdaya 32 kali. Dialah yang pertama kali menggunakan
teleskop untuk mengadakan pengamatan astronomis. Instrumennya mengungkapkan gunung-
gunung dan lubang lubang pada permukaan bulan dan bintik-bintik pada matahari, walaupun
Aristotle telah menyatakan bahwa langit itu tak bercela. Galileo melihat bahwa Venus
mempunyai fase-fase seperti bulan, yang menyarankan bahwa Venus pun mengorbit Matahari.
Penemuan Galileo terhadap empat satelit yang mengorbit Jupiter yang bergerak itu menunjukkan
bahwa bumi yang bergerak tidak akan meninggalkan bulan. Galileo pun segera menerbitkan
pengamatan-pengamatannya itu dalam buku The Starry Messenger pada tahun 1610.
Ketenaran Galileo itulah yang memberinya posisi sebagai ahli matematika istana di Florence. Ia
lanjutkan dukungannya yang terang-terangan terhadap pandangan Copernicus tentang sistim
planet yang berpusat pada matahari. Pada tahun 1616 para kritikusnya berhasil meyakinkan para
tokoh gereja Katolik untuk melarang Galileo mendiskusikan teori Copernicus lagi. Maka ia pun
menghindari topik tersebut di depan publik selama 15 tahun, tetapi pada tahun 1632, ia dengan
berani menerbitkan Dialogue Concerning the Two Chief World Systems, dengan argumentasi-
argumentasi kuat mendukung si planet yang berpusat pada matahari.

Galileo akhirnya diadili dan didakwa sebagai klenik, dan dihukum penjara untuk waktu tak
terbatas, walaupun hukuman tersebut dilaksanakan sebagai tahanan rumah. Buta karena
kerusakan-kerusakan awal pada matanya karena melihat lewat teleskop itu, Galileo akhirnya
remuk tubuh dan semangatnya. Ia meninggal pada tahun 1642, di vila nya di Arcetri.

Nicolaus Copernicus (1473-1543) - Nicolaus Copernicus adalah astronom Polandia, penemu sistem
matahari atau sistem Copernicus, bapak astronomi modern, dokter, doktor, pengarang, kanunik, tidak
pernah kawin. Sistem Copernicus (matahari pusat tata surya) menyebabkan ditemukannya hukum
Kepler dan hukum gravitasi Newton. Ia lahir di Torun, Polandia, pada tanggal 14 Februari 1473 dan
meninggal di Frauenburg, Prusia Timur, sekarang di Polandia, pada tanggal 24 Mei 1543 pada umur 70
tahun. Ayahnya bernama Nicholas Koppernigk, pedagang kaya dan terpandang di Torun. Ibunya
bernama Barbara Waczenrode, juga berasal dari keluarga kaya. Kakaknya bernama Barbara, yang
kemudian jadi biarawan dan kepala biara di Kulm. Adik Barbara bernama Katherina. Adik Katherina
bernama Andrew. Adik Andrew bernama Copernicus, anak bungsu. Ibu Capernicus meninggal ketika
Capernicus berumur 2 tahun. Ayah Copernicus meninggal ketika Copernicus berumur 10 tahun.
Copernicus dan kakak-kakaknya lalu dipelihara, dibesarkan dan disekolahkan oleh pamannya yang
kemudian jadi uskup di Ermeland. Nama pamannya Lucas Waczenrode.

Biografi Lengkap Penemu Sistem Matahari, Nicolaus Copernicus

Sebenarnya nama kecil Copernicus adalah Nicholas Koppernigk seperti nama ayahnya. Tapi ketika kuliah
di Universitas Krakau ia mengganti namanya ke dalam bahasa Latin jadi Nicolaus Copernicus karena
bahasa pengantar di Universitas Krakau adalah bahasa Latin. Disini ia belajar filsafat, astronomi,
astrologi, geometri dan geografi. Kemudian ia pergi ke Itali. Ia belajar bahasa Yunani dan hukum gereja
di Universitas Bologna. Di Universitas Padua ia belajar ilmu kedokteran. Di Universitas Ferrara ia belajar
teologi dan mendapat gelar doktor hukum gereja.
Sampai pada waktu itu pendapat Aristoteles tentang susunan tata surya sudah di terima mentah-
mentah selama 1.600 tahun. Pendapat Plolemeus diterima mentah-mentah selama 1.400 tahun. Pada
hal kedua pendapat itu kemudian terbukti salah besar. Aristoteles dan Plolemeus berpendapat bahwa
bumi tak bergerak dan dikelilingi matahari dan bintang-bintang. Pendapat ini menyebabkan kalender
kacau-balau. Pada tahun 1543 buku karya Copernicus terbit. Judulnya Perputaran Badan-Badan
Angkasa. Isinya antara lain Bumi berputar pada sumbunya. Bumi beserta planet lain menggelilingi
matahari. Bulan mengelilingi bumi. Tapi semua itu hanya merupakan teori. Copernicus tidak dapat
membuktikan kebenaran teorinya.

Untuk membuktikan bahwa bumi mengelilingi matahari harus ditemukan aberasi cahaya dan paralaks.
Manusia membutuhkan waktu 185 tahun untuk menemukan aberasi cahaya .Pada tahun 1728 Bradley,
ahli satronomi Inggris, menemukan aberasi cahaya. Untuk menemukan paralaks manusia membutuhkan
waktu 297 tahun. Bessel, ahli astronomi Jerman, menemukan paralaks pada tahun 1840, hampir 300
tahun sesudah Copernicus menemukan teorinya. Jadi Bradley dan Bessel itulah yang mampu
membuktikan bahwa teori Copernicus benar.

Tycho Brahe (1546 -1601) - Tycho Brahe adalah ahli astronomi Denmark, pengamat bintang yang paling
cermat di dunia sebelum ditemukan teleskop. Pengamatannya begitu teliti hingga dapat merombak
tabel posisi bintang yang disusun oleh para ahli astronomi sebelumnya. Data-data observasinya
digunukan Kepler untuk merumuskan hukum Kepler.Ketepatan observasinya menyebabkan tiori
Copernicus diakui kebenarannya oleh para ilmuwan. Pada tahun 1572 ia menemukan bintang baru
dalam Rasi Cassiopeia. Sampai akhir hidupnya ia berhasil menentukan letak dan arah 777 bintang tetap.

Pada umur 14 tahun Tycho mendengar bahwa para ahli astronomi meramalkan bahwa pada tanggal 21
Agustus 1560 akan ada gerhana matahari tidak penuh. Ramalan para ahli astronomi itu benar. Tycho
sangat heran. Sejak itu ia berminat mempelajari astronomi. Tapi hal itu berarti menentang kehendak
pamannya. Oleh karena itu, ia mulai belajar astronomi dengan sembunyi-sembunyi. Siang hari iakuliah,
malam hari ia mengamati bintang-bintang di langit. Kebetulan guru besar matematika mengetahui bakat
Tycho. Maka Tycho diberinya buku karangan Ptolemeus yang berjudul Almagest.

Toko astronomi yang termansyur antara lain Aristoteles, Ptolemeus, Copernicus, Brahe, Kepler, Galileo
dan Isaac Newton. Aristoteles mengatakan bahwa di angkasa luar tidak terjadi perubahan. Segala
sesuatunya sudah tetap, tidak ada bintang baru atau gerakan baru. Pendapat Aristoteles ini
ditumbanfgkan Tycho ketika Tycho menemukan bintang baru dan komet. Ptolemeus berpendapat
bahwa bumi dikelilingi matahari, planet dan bintang-bintang. Copernicus berpendapat bahwa planet
(termasuk bumi) mengelilingi matahari. Tycho Brahe ragu-ragu dan mengambil jalan tengah. Ia
berpendapat bahwa planet dan bintang mengelilingi matahari, tapi matahari mengelilingi bumi. Dalam
hal ini Tycho keliru. Tapi Copernicus sendiri tidak dapat membuktikan bahwa bumi mengelilingi
matahari. Untuk membuktikan bahwa bumi (beserta planet) mengelilingi matahari. Manusia
membutuhkan waktu 300 tahun. Pada tahun 1840, tiga abad sesudah Copernicus mengumumkan
teorinya, Bessel, ahli astronomi Jerman, menemukan paralaks. Dengan paralaks ini Bessel berhasil
membuktikan bahwa teori Copernicus benar.

Johannes Kepler (1571-1630)

Johannes Kepler adalah seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang astronom Jerman,
matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk
sebagai "astrofisikawan teoretikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi
ilmiah terakhir.

Johannes Kepler lahir pada tahun 1571 di Weil der Stadt, sebuah kota kecil di pinggiran Hutan Hitam
Jerman. Meskipun keluarganya miskin, beasiswa dari para bangsawan lokkal memungkinkan Johannes
mendapatkan pendidikan yang baik. Ia mempelajari teologi di Universitas Tubingen, sesuai niatnya
untuk menjadi rohaniwan Lutheran. Tetapi, kejeniusannya di bidang matematika mendapat pengakuan.
Pada tahun 1594, ketika seorang guru matematika di SMU Lutheran di Graz, Austria, meninggal dunia,
Kepler menggantikannya. Sewaktu berada di sana, ia menerbitkan karya besarnya yang pertama,
Cosmographic Mystery(Misteri Kosmografis).

Diperlengkapi dengan tabel-tabel pengamatan gerakan planet yang disusun oleh Brahe, Kepler
mempelajari gerakan kosmis dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang ia lihat. Kesanggupannya
yang luar biasa untuk bekerja dibuktikan oleh ke-7200 perhitungan rumit yang ia rampungkan sewaktu
mempelajari tabel-tabel pengamatan tentang Mars.

Mars adalah plaanet yang pertama-tama menarik perhatian Kepler. Setelah dengan saksama
mempelajari tabel-tabel itu, tersingkaplah bahawa Mars mengorbit matahari tetapi bukan dalam
lingkaran sempurna. Satu-satunya bentuk orbit yang cocok dengan pengamatan itu ialah bentuk elips
(lonjong) dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Akan tetapi, Kepler sadar bahwa kunci
untuk menyibakkan rahasia langit bukanlah Mars, melainkan planet Bumi. Kepler membayangkan
dirinya sedang berdiri di Mars dan melihat ke Bumi. Ia menghitung kecepatan gerakan bumi bervariasi
dan berbanding terbalik dengan jaraknya matahari.

Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari juga berfungsi seperti
sebuah magnet, berputar pada porosnya dan memengaruhi gerakan planet-planet. Bagi Kepler, semua
planet adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diaturoleh serangkaian hukum yang beragam.
Apa yang telah ia pelajari dari Mars dan Bumi pasti berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia
menyimpulkan bahwa setiap planet mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang
bervariasi sesuai dengan jaraknya dari matahari.

Hukum Kepler tentang Gerakan Planet


Pada tahun 1609, Kepler menerbitkan buku New Astronomy (Astronmi Baru), yang diakui sebagai buku
astronomi modern yang pertama dan salah satu buku terpenting yang pernah ditulis tentang subjek itu.
Mahakarya ini memuat dua hukum Kepler yang pertama tentang gerakan planet. Hukumnya yang ketiga
diterbitkan dalam buku Harmonies of the World (Keharmonisan Dunia) pada tahun 1619, sewaktu ia
tinggal di Linz, Austria. Tiga hukum ini mendefinisikan dasar-dasar gerakan planet: bentuk orbit planet
yang mengitari matahari, kecepatan gerakan planet, dan hubungan antara jarak sebuah planet dari
matahari dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran.

Hukum-hukum Kepler akhirnya diakui. Kira-kira 70 tahun kemudian, Isaac Newton menggunakan karya
Kepler sebagai dasar untuk hukumnya tentang gerakan dan gravitasi. Dewasa ini, Kepler diakui sebagai
salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masatokoh yang turut menyeret astronomi keluar dari Abad
Pertengahan ke zaman modern.

Pada tahun 1627, ia menerbitkan buku Rudolphine Tables (Tabel-Tabel Rudolphine), yang ia anggap
sebagai karya utamanya di bidang astronomi. Johannes Kepler meninggal pada bulan November 1630, di
Regensburg, Jerman.

Tulisan karya Kepler


Mysterium cosmographicum (Misteri Kosmmografis) (1596)
Astronomiae Pars Optica (Bagian Optik dari Astronomi) (1604)
De Stella nova in pede Serpentarii (Tentang Bintang Baru di Kaki Ophiuchus) (1604)
Astronomia nova (Astronomi Baru) (1609) Dioptrice (Dioptre) (1611)
Epitome astronomiae Copernicanae (diterbitkan dalam tiga bagian dari 1618-1621)
Harmonice Mundi (Keharmonisan Dunia) (1619)
Tabulae Rudolphinae (Tabel-Tabel Rudolphine) (1627)
Somnium (Mimpi) (1634) - dianggap prekursor kepada fiksi ilmiah.

Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643


meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 20 Maret 1727) adalah
seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal
dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang
sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.[1]

Karya bukunya Philosophi Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap
sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika
klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang
mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil
menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh
sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi
antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan
keraguan para ilmuwan akanheliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.

Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum danmomentum
sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama[2] dan
mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi
cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan
mempelajari kecepatan suara.

Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah,
Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori
binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu
fungsi, dan berkontribusi terhadap kajianderet pangkat.

Mekanika dan Gravitasi

Dalam budang ini beberapa penemuan beliau yaitu :

Hukum gerak Newton

Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama
hampir 3 abad,[1] dan dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya
yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.[2][3][4] Berarti jika resultan
gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak
dengankecepatan konstan (tidak mengalami percepatan).
2. Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F
akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya
berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga
diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan turunan darimomentum linear benda tersebut terhadap waktu.
3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan
arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada
benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar F kepada benda A. F dan F
memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai
hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan F adalah reaksinya.
Lainnya
Newton mempresentasikan metode analisis geometri yang mirip dengan kalkulus, dengan
'nisbah pertama dan terakhir', dan menentukan analisis untuk menentukan (berdasarkan hukum
Boyle) laju bunyi di udara, menentukan kepepatan bentuk sferoid Bumi, memperhitungkan
presesi ekuinoks akibat tarikan gravitasi bulan pada kepepatan Bumi, memulai studi gravitasi
ketidakteraturan gerak Bulan, memberikan teori penentuan orbit komet, dan masih banyak lagi.
Francis Bacon adalah seorang filsuf Inggris, negarawan, ilmuwan, ahli hukum, orator, penulis
esai, dan penulis. Ia menjabat sebagai Jaksa Agung dan pemimpin Kanselir Inggris. Karya-
karyanya tetap berpengaruh meski ia telah tiada, terutama karena filosofis advokat dan metode
ilmiah selama revolusi ilmiah.

Bacon disebut sebagai bapak empirisme. Karya-karyanya mempopulerkan metodologi induktif


untuk penyelidikan ilmiah yang sering disebut metode Bacon atau metode ilmiah.

Gelar Bacon diterimanya pada tahun 1603 (menjadi ilmuwan pertama yang menerima gelar
ksatria), dan menciptakan Baron Verulam tahun 1618 dan Viscount St Alban tahun 1621

Francis Bacon lahi 22 Januari 1561 di Strand, London, Inggris dan belajar di Cambridge. Dia
terkenal sebagai penemu praktek metode ilmiah. Dia bermaksud meninggalkan ilmu
pengetahuan yang lama dan mengusahakannya yang baru. Francis Bacon adalah peletak dasar
bagi metode induksi modern dan menjadi pelopor yang mensistimatisasi secara logis produser
ilmiah. Seluruh filsafatnya bersifat praktis, yaitu untuk menjadikan manusia menguasai kekuatan
kekuatan alam dengan perantaraan penemuan penemuan ilmiah.

Mulai dari panas yang di peroleh dari tangan yang di gosok gosokkan hingga dengan panas
matahari. Dia berpendapat bahwa panas sebenarnya gerak yang terjadi pada partikel yang lebih
kecil dari suatu benda yang pada akhirnya menghasilkan panas pada benda apa pun. Dengan kata
lain, Bacon mengusulkan sebuah metode yang dengan metode itu ilmuwan dapat menghasilkan
teori yang memiliki kemungkinan keberadaan yang lebih tinggi derajatnya di banding dengan
metode yang lain.

Karya dan Pandangan Umum Bacon


Karya tulis Bacon yang terkenal adalah The Advancement of Learning, New Atlantis, dan
Novum Organum. Secara umum pandangan Bacon bisa dikatakan praktis, konkret dan utilitaris.
Bagi Bacon, untuk mengenal sifat-sifat segala sesuatu perlu penelitian yang empiris.
Pengalamanlah yang menjadi dasar pengetahuan. Apa yang diungkapkan Plato menjadi
semboyan Bacon, pengetahuan adalah kekuasaan (knowledge is power). Menguasai kekuatan-
kekuatan alam dengan penemuan dan penciptaan ilmiah.

Dalam buku Novum Organum, Bacon menyempurnakan metode ilmiah induksi. Menurutnya,
logika silogisme tradisional tidak sanggup lagi menghasilkan penemuan empiris, ia hanya dapat
membantu mewujudkan konsekwensi deduktif dari apa yang sebenarnya telah diketahui. Agar
pengetahuan terus berkembang dan memunculkan teori-teori hukum baru, maka metode deduktif
harus ditinggalkan dan diganti dengan metode induktif modern.

Bacon memang bukan penemu murni metode induksi, namun ia hanya berupaya
menyempurnakan metode itu dengan cara menggabungkan metode induksi tradisionalis dengan
eksperimentasi yang sistematis, observasi yang ekstensif demi mendapatkan kebenaran ilmiah
yang konkret, praktis, mensistematisasi prosedur ilmiah secara logis, dan bermafaat bagi
manusia.
Metode Bacon: Teori Induktif
Bacon penaruh perhatian besar pada metode induksi yang tepat untuk memperoleh kebenaran,
berdasarkan pada pengamatan empiris, analisis data, penyimpulan yang terwujud dalam hipotesis
(kesimpulan sementara), dan verifikasi hipotesis melalui pengamatan dan eksperimen lebih
lanjut. Induksi yang bertitik tolak pada eksperimen yang teliti dan telaten terhadap data-data
partikuler menggerakkan rasio maju menuju penafsiran atas alam (interpretation natura).

Cara induksi secara sederhana adalah bermula dari rasio bertitik pangkal pada pengamatan
indrawi yang partikuler, lalu maju sampai pada ungkapan-ungkapan yang paling umum guna
menurunkan secara deduktis ungkapan-ungkapan yang kurang umum. Agar induksi tidak
terjebak pada proses generalisasi yang tergesa-gesa, maka yang perlu dihindari empat
penghalang prakonsepsi, empat hal tersebut adalah;

1. Idola tribus (The Idols of Tribe). Menarik kesimpulan tanpa dasar secukupnya, berhenti
pada sebab-sebab yang diperiksa secara dangkal (sebagaimana pada umumnya manusia
awam/ tribus).
2. Idola specus (The Idols of the Cave). Menarik kesimpulan hanya berdasarkan prasangka,
prejudice, selera a priori (seperti manusia di dalam gua/ specus).
3. Idola fori (The Idols of the Market Place). Menarik kesimpulan hanya karena umum
berpendapat demikian, atau ikut-ikutaan pandapat umum (opini public/ pasar/ forum).
4. Idola theatri (The Idols of the Theatre). Menarik kesimpulan berdasarkan kepercayaan
dogmatis, mitos dst. Karena manganggap dunia adalah panggung sandiwara.

Benjamin Thompson
Benjamin Thompson atau Count Rumford (1753 1814) adalah penemu, ilmuwan, negarawan, dan
tentara terkenal kelahiran Amerika. Benjamin Thompson dilahirkan di Woburn Utara, Massachusetts
pada tanggal 26 Maret 1753 beragama Anglican. Ayahnya adalah seorang petani dan meninggal ketika
Benjamin Thompson berumur 2 tahun. Ibunya, Ruth Simonds menikah lagi dengan Josiah Pierce pada
bulan Maret 1976. Di masa kecilnya, Benjamin Thompson memiliki keterbatasan untuk sekolah sehingga
dia lebih banyak belajar sendiri dan kemudian mendapat banyak pengetahuan dari teman dan
kenalannya. Pada usia 13 tahun, Benjamin Thompson mulai melakukan beberapa pekerjaan seperti
menjadi juru tulis seorang importer, pedagang bahan kering dan kemudian magang di Doctor John Hay
of Woburn, dimana Thompson mendapatkan banyak pengetahuan tentang ilmu medis. Bakat Thompson
dalam bekerja dengan alat mekanis dan kemampuan bahasanya yang sangat baik membuat John Fowle,
salah satu guru lulusan Harvard, membantunya untuk belajar dengan Professor John Winthrop di
Harvard.
Pada tahun 1772, Thompson meninggalkan kota kelahirannya dan mengajar di salah satu sekolah di
Bradford, Massachusetts sambil mempelajari ilmu pengetahuan pada Samuel Williams. Tidak beberapa
lama kemudian, Thompson berpindah mengajar di Concord, New Hampshire atas undangan dari
Timothy Walker. Di sana Benjamin Thompson hidup menumpang dan kemudian menikahi anak dari tuan
rumahnya, Sarah Walker Rolfe yang merupakan janda kaya di daerah Concord. Istrinyalah yang
memperkenalkan Thompson pada Gubernur Wentworth dari New Hampshire dan mengangkatnya
menjadi mayor di New Hampshire Militia.
Pada saat revolusi Amerika meledak, Thompson diajak bergabung dengan Amerika untuk melawan
Inggis karena dia memiliki hubungan penting dengan pemerintah Inggris namun dia menolak. Benjamin
Thompson meninggalkan keluarganya di Amerika pada tahun 1974 dan bergabung dengan pemerintah
Britania Raya (Inggris) sebagai penasihat Jenderal Thomas Gage. Pada tahun 1776, Thompson bekerja
sebagai juru tulis di Sekretariat Negara kemudian jabatannya terus naik menjadi Sekretaris Provinsi
Georgia, dan pada tahun 1779 Benjamin Thompson menjadi salah satu anggota Royal Society.
Selain politik, dunia militer juga digeluti oleh Benjamin Thompson. Benjamin Thompson pernah
menjabat sebagai letnan kolonel pasukan Britania Raya dan mendapatkan gelar kesatrian dari Raja
George III. Pada tahun 1785, Benjamin Thompson bergabung bersama pasukan Austria untuk melawan
Turki dan di sana dia berkenalan dengan Pangeran Maximillian dari Bavaria yang mengundangnya untuk
tinggal Bavaria. Thompson tinggal di Bavaria selama beberapa tahun untuk memimpin pasukan Bavaria
yang kurang mendapatkan perhatian dan penghidupan yang layak, kemudian membuat perubahan
besar di daerah tersebut. Para tentara diberi bayaran lebih tinggi, dibuatkan sarana rekreasi, dan
diberikan pendidikan gratis baik untuk tentara maupun anak-anak mereka. Benjamin Thompson juga
memberikan penghasilan kepada pengemis jalanan dengan mempekerjakan mereka untuk menjahit
pakaian tentara Bavaria yang kurang layak pakai. Pada tahun 1971, Benjamin Thompson dianugerahi
gelar Count of the Holy Roman Empire.
Di samping mengurusi masalah politik dan militer, Thompson juga aktif meneliti berbagai hal, terutama
bidang Fisika. Sekitar tahun 1975, Benjamin Thompson meneliti tentang gaya pada bubuk mesiu dan
membangun sistem sinyal kelautan yang baru bagi tentara Inggris. Kontribusinya yang terbesar pada
dunia Fisika adalah pemikirannya tentang teori kalor. Pada akhir abad ke-18, teori kalori yang dipercaya
adalah bahwa kalor merupakan fluida yang dapat mengalir ke dalam tubuh ketika dipanaskan dan
mengalir keluar ketika didinginkan.
Saat meneliti tentang bubuk mesiu, Benjamin Thompson menemukan adanya penyimpangan atau
anomali yang tidak dapat dijelaskan dengan teori kalori. Di dalam laporannya kepada Royal Society yang
berjudul An Experimental Enquiry concerning the Source of Heat excited by Friction (1798), Benjamin
Thompson mengajukan suatu teori baru yang menyatakan bahwa kerja mekanis akan menghasilkan
kalor dan kalor tersebut merupakan suatu bentuk gerak. Teori tersebut berhasil memberikan penjelasan
mengapa panas yang dihasilkan dari gesekan peluru meriam (bubuk mesiu) tidak akan pernah habis.
Peristiwa itu tak dapat dijelaskan dengan teori kalori terdahulu.
Di dalam laporan tersebut terdapat perhitungan jumlah kuantitas kalor yang diproduksi oleh energi
mekanis. Teori yang dikemukakan Thompson bertentangan dengan teori kalori yang terdahulu dan
banyak orang pada saat itu yang tidak yakin dengan Thompson hingga James Maxwell mengemukakan
teori kinetik kalor pada tahun 1871. Penemuan-penemuan Thompson lainnya adalah kompor, oven,
ketel ganda, dan pakaian penahan panas, serta mengembangkan cerobong asap dan tungku perapian
yang ada.
Pada tahun 1804, Thompson menetap di Paris dan menikah dengan Madame Lavoisier, janda seorang
ahli kimia Perancis, Antoine Lavoisier. Pernikahan tersebut hanya bertahan beberapa tahun dan pada
1807 Benjamin Thompson pensiun dan menetap di desa Auteuil dekat Paris. Thompson menjadi anggota
Institusi Nasional Perancis sebagai dan secara rutin berkontribusi dalam berbagai pertemuan dan debat
ilmu pengetahuan.
Penghargaan yang pernah diraihnya adalah Copley Medal. Setelah perceraiannya, Thompson dirawat
oleh anak perempuannya hingga pada tanggal 21 Agustus 1814, Benjamin Thompson meninggal di
Auteuil, Paris pada usia 61 tahun. Dibangun Monumen Benjamin Thompson di English Garden.

Rudolf Julius Emanuel Clausius


Rudolf Julius Emanuel Clausius (1822-1888) adalah ahli fisika matematik Jerman, penemu Hukum
Termodinamika II, penemu entropi, penemu teori elektorolisis, doktor, guru besar, dan pengarang. Ia
lahir di Koslin, Prusia, sekarang di Koszalin, Polandia, pada tanggal 2 Januari 1922 dan meninggal di Bonn
tanggal 24 Agustus 1888, sekarang di Jerman pada umur 66 tahun. Ia kuliah di Unervisitas Berlin dan
mendapat doktor dari Halle pada tahun 1848 ketika berumur 26 tahun. Dua tahun kemudian (1850) ia
diangkat menjadi guru besar fisika di sekolah mesin dan artileri di Berlin, pada tahun 1867 ia jadi guru
bedar fisika di Unirvesitas Wurzburg sampai tahun 1869. Kemudian ia mengajar di Universitas Bonn.
Clausius adalah ahli fisika teori atau fisika murni. Ia tidak mengadakan experimen. Ia menerapkan
matematika untuk membuat teori yang dapat menjelaskan. Hasil pengamatan dan exprimen orang lain.
Pada tahun 1850 ia membuat karya tulis yang mengungkapkan penemuannya, ialah hukum
termodinamika II dan entropi termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari energi dan semua
bentuk perubahanya terutama menganai hubungan panas dan kerja. Hukum termodinamika II berbunyi
Panas tidak dapat dengan sendirinya berpindah dari badan yang lebih dingin ke badan yang lebih
panas. Di alam semesta terjadi decara terus menerus perpindahan panas atau energi dari badan
angkasa yang panas ke badan angkasa yang dingin. Maka berabad-abad kemudian semua panas atau
energi akan terbagi merata keseluruh bagian alam semesta. Keadaan seimbang ini disebut entropi. Ini
berati dunia kiamat, karena semua gerak dan kehidupan berhenti.
Clasius juga mengemukakan teori elektrolisis atau elektrolisa, ialah penguraian zat cair denga aliran
listrik searah. Para ilmuan sebelumnya berpendapat bahwa dalam entrolisis, air terurai menjadi
hidrogen dan oksigen karena gaya listrik. Tapi Clasius berpendapat bahwa atom-atom molekul selalu
bertukar. Gaya listrik hanya megarahkan pertukaran itu.

FISIKA KLASIK

2. Leonhard Euler ( 1707 M 1783 M )


Leonard Euler lahir tahun 1707 di Basel, Swiss. Dia diterima masuk Universitas Basel tahun
1720 tatkala umurnya baru mencapai tiga belas tahun. Euler khusus ahli mendemonstrasikan
bagaimana hukum-hukum umum mekanika, yang telah dirumuskan di abad sebelumnya oleh
Isaac Newton, dapat digunakan dalam jenis situasi fisika tertentu yang terjadi berulang kali.

Misalnya, dengan menggunakan hukum Newton dalam hal gerak cairan, Euler sanggup
mengembangkan persamaan hidrodinamika. Juga, melalui analisa yang cermat tentang
kemungkinan gerak dari barang yang kekar, dan dengan penggunaan prinsip-prinsip Newton.
Dan Euler berkemampuan mengembangkan sejumlah pendapat yang sepenuhnya menentukan
gerak dari barang kekar. Dalam praktek, tentu saja, obyek benda tidak selamanya mesti kekar.
Karena itu, Euler juga membuat sumbangan penting tentang teori elastisitas yang menjabarkan
bagaimana benda padat dapat berubah bentuk lewat penggunaan tenaga luar.
Pengetahuan modern dan teknologi akan jauh tertinggal di belakang, tanpa adanya
formula Euler, rumus-rumusnya, dan metodenya. Sekilas pandangan melirik indeks textbook
matematika dan fisika akan menunjukkan penjelasan-penjelasan ini sudut Euler (gerak benda
keras); kemantapan Euler (deret tak terbatas); keseimbangan Euler (hydrodinamika);
keseimbangan gerak Euler (dinamika benda keras); formula Euler (variabel kompleks);
penjumlahan Euler (rentetan tidak ada batasnya), curve polygonal Eurel (keseimbangan
diferensial); pendapat Euler tentang keragaman fungsi (keseimbangan diferensial sebagian);
transformasi Euler (rentetan tak terbatas); hukum Bernoulli-Euler (teori elastisitis); formula
Euler-Fourier (rangkaian trigonometris); keseimbangan Euler-Lagrange (variasi kalkulus,
mekanika); dan formula Euler-Maclaurin (metode penjumlahan) itu semua menyangkut sebagian
yang penting-penting saja.

3. Hamilton
Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka
diperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan kontak
antara partikel dengan permukaan bidang. Namun tak selamanya gaya konstrain yang beraksi
terhadap partikel dapat diketahui. Pendekatan Newtonian memerlukan informasi gaya total yang
beraksi pada partikel. Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi pada partikel,
termasuk juga gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak
dapat diketahui, maka pendekatan Newtonian tak berlaku. Sehingga diperlukan pendekatan baru
dengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik partikel, misal energi totalnya.
Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip Hamilton, dimana persamaan Lagrange
yakni persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari prinsip tersebut.
Prinsip Hamilton mengatakan, Dari seluruh lintasan yang mungkin bagi sistem dinamis
untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam interval waktu spesifik (konsisten dengan
sembarang konstrain), lintasan nyata yang diikuti sistem dinamis adalah lintasan yang
meminimumkan integral waktu selisih antara energi kinetik dengan energi potensial.

4. Joseph-Louis Lagrange ( 1736 M 1813 M )


Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat diperoleh dengan
meninjau energi kinetik dan energi potensial partikel tanpa perlu meninjau gaya yang beraksi
pada partikel. Energi kinetik partikel dalam koordinat kartesian adalah fungsi dari kecepatan,
energi potensial partikel yang bergerak dalam medan gaya konservatif adalah fungsi dari posisi.
Persamaan Lagrange merupakan persamaan gerak partikel sebagai fungsi dari koordinat
umum, kecepatan umum, dan mungkin waktu. Waktu berpengaruh dalam persaman Lagrange
dikarenakan persamaan transformasi yang menghubungkan koordinat kartesian dan koordinat
umum mengandung fungsi waktu. Pada dasarnya, persamaan Lagrange ekivalen dengan
persamaan gerak Newton, jika koordinat yang digunakan adalah koordinat kartesian.
Dalam mekanika Newtonian, konsep gaya diperlukan sebagai kuantitas fisis yang
berperan dalam aksi terhadap partikel. Dalam dinamika Lagrangian, kuantitas fisis yang ditinjau
adalah energi kinetik dan energi potensial partikel. Keuntungannya, karena energi adalah besaran
skalar, maka energi bersifat invarian terhadap transformasi koordinat. Dalam kondisi tertentu,
tidaklah mungkin atau sulit menyatakan seluruh gaya yang beraksi terhadap partikel, maka
pendekatan Newtonian menjadi rumit atau bahkan tak mungkin dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai