Anda di halaman 1dari 4

PENJELASAN PPT SPM ANALISA KASUS PERUSAHAAN PUPUK PT PUSPASARI

YOGYAKARTA

Slide 3 (Latar Belakang)


PT Puspasari adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi satu jenis produk utama
yaitu pupuk urea. PT Puspasari didirikan pada tanggal 1 Agustus 1980. Saham PT Puspasari
dimiliki oleh beberapa pengusaha nasional.

Pemegang saham terbesar ditunjuk sebagai direktur utama melalui rapat umum pemegang
saham dan sebagian lainnya ditunjuk sebagai dewan komisaris. PT Puspasari memproduksi
pupuk urea yang dibutuhkan oleh para petani di seluruh tanah air dan sebagian lainnya
diekspor ke beberapa negara berkembang lainnya.
Analisis Kasus
Berdasarkan teori Bab V Organisasi pada PT Puspasari termasuk jenis organisasi fungsional
yang mana masing-masing fungsi utama perusahaan dilakukan oleh unit organisasi yang
terpisah. PT Puspasari merupakan perusahaan industri yang khusus memproduksi pupuk urea
saja. Pupuk urea yang diproduksi PT Puspasari berperan penting dalam menunjang kegiatan
pertanian serta produk pupuk urea yang diekspor dapat menambah devisa negara.

Slide 4 (Misi dan Tujuan Perusahaan)


Sebagai perusahaan swasta yang ditunjuk oleh pemerintah untuk memproduksi dan
menyalurkan pupuk urea, PT Puspasari mempunyai tiga misi pokok yaitu:
PT Puspasari harus mampu menghasilkan laba yang maksimum.
PT Puspasari harus mampu berperan dalam pembangunan nasional.
PT Puspasari mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan stabilitas nasional yang
mantap dengan memberikan pelayanan berupa pengadaan dan penyaluran pupuk yang baik.
Dalam anggaran dasar PT Puspasari disebutkan bahwa maksud dan tujuan perusahaan adalah
untuk ikut melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang industri kimia. Untuk mencapai
tujuan tersebut perusahaan menjalankan usaha produksi, perdagangan, pemberian jasa, dan
lain-lain.
Analisis Kasus di atas berdasarkan teori yang sudah dipelajari pada Bab V
Salah satu dari tiga visi PT Puspasari menyebutkan bahwa PT Puspasari harus mampu
menghasilkan laba yang maksimum. Maka dapat diketahui bahwa pusat pertanggungjawaban
PT Puspasari diukur prestasinya atas dasar laba yang diperoleh, maka pusat
pertanggungjawaban adalah pusat laba. Kinerja keuangan pusat laba diukur berdasarkan laba
yang merupakan pendapatan dan biaya.
Walaupun PT Puspasari merupakan perusahaan swasta, namun perusahaan tersebut tergolong
perusahaan yang strategis, karena diberikan kepercayaan oleh pemerintah dalam kegiatan
produksi dan distribusi pupuk urea. PT Puspasari memiliki tiga misi utama yaitu perusahaan
harus mampu menghasilkan keuntungan secara optimal, perusahaan harus ikut berkontribusi
dalam pembangunan nasional, dan perusahaan ikut mendukung kebijakan pemerintah dalam
pengadaan dan penyaluran pupuk urea secara efektif dan efisien.

Slide 5 (Perkembangan Produksi)


Pada tahun 1982 PT Puspasari memproduksi urea yang pertama di Indonesia sebesar 15 ton
dari kapasitas terpasang sebesar 155.000 ton urea per tahun atau 465 ton urea dan 279 ton
amoniak per hari. Pada tahun 1985, produksi sudah mencapai 155,62%.
Untuk memenuhi permintaan pupuk yang sangat besar, maka pada tahun 1987 PT Puspasari
memperluas pabrik dengan membangun pabrik baru yaitu PT Puspasari II. Puspasari II
mempunyai kapasitas produksi 580.000 ton urea per tahun atau 1782,5 ton per hari dan 1023
ton amoniak per hari.
Selanjutnya pada tahun 1992 secara berturut-turut dibangun Puspasari III dan Puspasari IV
yang mempunyai kapasitas produksi yang sama yaitu 883.500 ton urea per tahun atau
2673,75 ton urea per hari dan 1550 ton amoniak per hari. Total kapasitas produksi seluruh
pabrik sebesar 2,511 juta ton per tahun.
Sejak tahun 1998 Puspasari I dianggap tidak layak karena sudah tidak efisien lagi, sehingga
pada tahun 1999 operasi dihentikan dan digantikan oleh Puspasari I-A yang mulai beroperasi
pada tahun 2004. Kapasitas produksi Puspasari I-A adalah 883.500 ton urea per tahun.

Slide 6 (analisa Perkembangan Produksi)


Perkembangan Produksi dan Pembuatan Pupuk Urea PT Puspasari Yogyakarta menerapkan
suatu pengendalian manajemen, terutama berkaitan dengan perilaku. Dalam prosesnya yaitu
dengan melibatkan interaksi antar-manajer dengan bawahannya. Para manajer memiliki
perbedaan mulai dari kemampuan teknisnya, gaya kepemimpinan, kemampuan interpersonal,
pengalaman, pendekatan yang dilakukan dalam pengambilan keputusan, sikap para manajer,
dan lainnya. Sebagai perusahaan swasta yang ditunjuk oleh pemerintah untuk memproduksi
dan menyalurkan pupuk urea, PT Puspasari Yogyakarta memiliki tiga misi pokok yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Sehingga, dalam melaksanakan kegiatan produksi dan proses
pembuatan pupuk urea, PT Puspasari Yogyakarta harus dengan pertimbangan yang matang
agar misi-misi yang telah ditentukan sebelumnya bukan hanya sekedar tulisan. Mengingat
pada tahun 1998 sampai tahun 1999 PT Puspasari mengalami pemberhentian operasi
produksi.

Slide 10 (Analisa Mekanisme penjualan produk dan distribusi pupuk)


Dalam teori bab v
1. Mekanisme Penjualan Pupuk
Mekanisme penjualan adalah cara produk atau jasa ditawarkan dan dijual kepada
konsumen. Dalam kasus PT Puspasari Yogyakarta, pusat laba yang bertanggung jawab atas
penjualan pupuk adalah divisi penjualan. Divisi penjualan bertanggung jawab untuk
menjual pupuk ke pemerintah dan konsumen lainnya. PT Puspasari melakukan pemisahan
secara administrasi, finansial, dan operasional antara kegiatan produksi dengan kegiatan
pemasaran, akibat permintaan pupuk semakin meningkat. Sehingga, mekanisme penjualan
PT Puspasari dapat berjalan efektif dan dapat meningkatkan penjualan. Dengan demikian,
mekanisme penjualan pupuk PT Puspasari Yogyakarta merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja pusat laba divisi penjualan.
2. Distribusi Pupuk
Distribusi adalah cara produk atau jasa dipindahtangankan dari produsen ke konsumen.
Dalam kasus PT Puspasari Yogyakarta, pusat laba yang bertanggung jawab atas distribusi
pupuk adalah divisi distribusi. Divisi distribusi bertanggung jawab untuk mengirimkan
pupuk ke pemerintah dan konsumen lainnya. Pada setiap tahap distribusi, divisi distribusi
bertanggung jawab untuk menghasilkan pendapatan dan mengelola biaya. Pendapatan
yang dihasilkan dari distribusi pupuk akan dicatat sebagai pendapatan pusat laba. Biaya
yang dikeluarkan untuk distribusi pupuk akan dicatat sebagai biaya pusat laba. Dengan
demikian, mekanisme distribusi pupuk PT Puspasari Yogyakarta merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja pusat laba divisi distribusi.

Slide 11 (Organisasi PT Puspasari)


Dalam teori dikatakan bahwa struktur organisasi ditentukan berdasarkan 5 faktor penentu
yaitu strategi, ukuran perusahaan, teknologi, lingkungan, dan kendali kekuasaan. Sedangkan
struktur organisasi itu sendiri terdiri dari kompleksitas, formalitas, dan sentralisasi.

1. Faktor pertama yaitu strategi perusahaan terkait erat dengan tujuan dan misi
perusahaan. Strategi PT Puspasari ditujukan untuk mencapai tingkat profitabilitas
yang cukup untuk membiayai operasi dan melakukan pertumbuhan, serta berperan
sebagai penggerak pembangunan dan stabilisator.
2. Faktor Kedua yaitu ukuran perusahaan. Dengan jumlah pegawai 6.500 orang PT
Puspitasari dapat digolongkan sebagai perusahaan dengan ukuran yang cukup besar.
Artinya dengan lebih banyak karyawan, perusahaan dapat memiliki lebih banyak
sumber daya manusia untuk mengatasi proyek-proyek yang lebih besar dan lebih
banyak pelanggan. Hal ini dapat mendukung pertumbuhan perusahaan.
3. Faktor ketiga yaitu faktor teknologi, teknologi industri pupuk merupakan
teknologiyang cukup tinggi meskipun perkembangannya tidak secepat teknologi
informasi dan komunikasi. Artinya teknologi juga berperan dalam pengembangan
produk baru dan pembaruan formula urea. Ini mencakup penelitian dan
pengembangan untuk meningkatkan sifat pupuk urea, seperti ketahanan terhadap
cakupan nitrogen atau dampak lingkungan yang lebih rendah. Oleh karena itu,
investasi dalam teknologi yang tepat dan pemantauan perkembangan teknologi
terbaru sangat penting bagi perusahaan pupuk urea agar dapat meningkatkan efisiensi
produksi, kualitas produk, dan memenuhi standar keamanan dan lingkungan yang
ketat dalam industri ini.
4. Faktor keempat yaitu lingkungan atau pesaing, bidang industri PT Puspasari masih
diproteksi, dimana dalam perusahaan ini masih bersaing dengan perusahaan BUMN.
Persaingan dengan BUMN mungkin melibatkan persaingan harga yang ketat. Oleh
karena itu, PT Puspasari perlu merumuskan strategi harga yang kompetitif dan tetap
berusaha untuk menjaga profitabilitas. Hal ini dapat mencakup menawarkan diskon,
paket promosi, atau peningkatan efisiensi produksi. Agar bersaing, PT Puspasari
mungkin perlu fokus pada inovasi produk yang mencakup pengembangan formulasi
pupuk yang lebih unggul atau produk-produk tambahan yang memenuhi kebutuhan
pasar yang berkembang.
5. Faktor kelima yaitu kendali kekuasaan, sepak terjang PT puspitasari cukup banyak
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Artinya, PT Puspitasari harus memiliki
pemahaman yang kuat tentang regulasi yang berlaku di industri pupuk, termasuk
peraturan tentang produksi, lingkungan, pengangkutan, dan penjualan produk.
Pemahaman ini memungkinkan perusahaan untuk beroperasi sesuai dengan hukum
dan menghindari sanksi atau masalah hukum. Perusahaan perlu memastikan bahwa
mereka mematuhi semua peraturan dan melaksanakan pelaporan yang diperlukan
kepada badan regulasi termasuk laporan lingkungan, laporan keuangan, pajak, dan
lainnya. PT Puspitasari perlu secara rutin mengevaluasi risiko dan kesempatan yang
muncul dari kebijakan pemerintah. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk
mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi perubahan kebijakan.

Slide 13 (analisa pusat pertanggungjawaban)


1. Pusta Biaya (Cost Center):
Pusat biaya adalah unit organisasi yang bertanggung jawab atas pengeluaran atau biaya
yang dikeluarkan dalam operasional perusahaan. Dalam PT Puspasari, pusat biaya
mencakup departemen, dinas, bagian, dan seksi yang dikelola oleh masing-masing direktur
yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Produksi, Direktur Pemasaran, Direktur
Keuangan dan Administrasi, Direktur Penelitian dan Pengembangan, serta Direktur Teknik
dan Perekayasaan. Pusat biaya bertanggung jawab dalam mengelola biaya operasional
seperti biaya gaji karyawan, biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi.
Tujuan dari pusat biaya adalah untuk mengendalikan dan mengelola biaya-biaya ini
dengan efisien tanpa perlu memikirkan pendapatan yang dihasilkan.
2. Pusat Laba (Profit Center):
Pusat laba adalah unit organisasi yang bertanggung jawab dalam menghasilkan pendapatan
dan menciptakan laba bersih. Dalam PT Puspasari, unit produksi di bawah direktur
produksi dan unit pemasaran diberlakukan sebagai pusat laba. Pusat laba memiliki
tanggung jawab langsung terhadap performa keuangan, seperti meningkatkan pendapatan,
mengelola biaya produksi, dan mencapai target laba bersih. Pusat laba lebih terfokus pada
hasil keuangan positif dan penciptaan nilai tambah bagi perusahaan. Jadi, dalam
perusahaan PT Puspasari, pusat biaya (cost center) bertanggung jawab atas pengeluaran
dan biaya operasional, sedangkan pusat laba (profit center) bertanggung jawab atas
menghasilkan pendapatan dan menciptakan laba bersih. Pusat laba memiliki tanggung
jawab yang lebih luas dalam mencapai tujuan keuangan, sementara pusat biaya lebih
umum dalam mengelola biaya dan sumber daya. Namun, kedua jenis pusat
pertanggungjawaban ini bekerja bersama – sama untuk mencapai tujuan keseluruhan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai