Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NURMIFTACH ADITYA

NIM : 17042121

MATA KULIAH : PENGAMBILAN KEPUTUSAN

TUGAS

A. Konsep Dasar Administrasi


Menurut (Rahmat, 2013 :23) Secara etimologis “administrasi”berasal dari
bahasa latin, yaitu kata ad dan ministrare. Kata ad artinya intensif, sedangkan
ministrare artinya melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi pengertian
administrasi adalah melayani secara insentif. Administrasi juga dapat diartikan
sebagai pelayanan terhadap semua kebutuhan institutional dengan cara efektif dan
efesien. Administrasi merupakan salah satu komponen dari sistem yang subsistemnya
saling berkaitan satu dengan lainnya. Selain itu administrasi merupakan aktivitas-
aktivitas untuk mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Secara etimologis atau asal kata, administrasi berasal dari Bahasa Inggris
“administration”, dengan bentuk infinitifnya to administer yang diartikan sebagai to
manage (mengelola). Administrai juga dapat berasal dari Bahasa Belanda
“administratie”, yang memiliki pengertian mencakup tata usaha, manajemen dari
kegiatan organisasi, manajemen sumber daya (Marliani, 2018)
Administrasi adalah satu keseluruan proses kerjasama antara dua orang
manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 2008:2)
Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan dan pencatatan dan
informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan serta
memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam hubungan satu
sama lain. Data dan informasi yang dimaksud berhubungan dengan aktivitas
organisasi, baik untuk kepentingan intern atau ekstern (Silalahi, 2005:5)
Administrasi dalam arti luas merupakan kegiatan kerja sama yang
dilaksanakan oleh sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana
ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber-sumber untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien (Silalahi,2005:7)
Administrasi dalam arti luas dapat ditinjau dari 3 (tiga) sudut pandang
pengertian, yaitu:
 Proses
Ditinjau dari sudut proses, administrasi merupakan keseluruhan proses yang
dimulai dari proses pemikiran, perencanaan, pengaturan, penggerakan/bimbingan,
pengawasan sampai dengan proses pencapaian tujuan. Untuk mencapai suatu
tujuan, orang harus memikirkan dulu, kemudian mengatur/menentukan
baagaimana caranya untuk mencapai tujuan itu lalu pencapainya sendiri sampai
tujuan yang dikehendaki. Keseluruhan aktivitas-aktivitas tersebut dirangkum
dalam suatu pengertian administrasi.
 Fungsi
Ditinjau dari sudut fungsi atau tugas, administrasi berarti keseluruhan tindakan
(aktivitas) yang mau tidak mau harus dilakukan dengan sadar oleh seseorang atau
kelompok organisasi orang yang berkedudukan sebagai “administrator” atau yang
menduduki manajemen puncak suatu organisasi.
 Kelembagaan (Institusi)
Ditinjau dari sudut kelembagaan, administrasi mempelajari orang-orang yang
bertindak sebagai administrator, baik secara perorangan maupun kelompok yang
menjalankan kegiatan administratif atau tinjauan administrasi adalah melihat
kegiatan dalam suatu lembaga melakukan aktivitas tertentu (Rahmat,2013:25)
Jadi, dapat disimpulkan dari beberapa pengertian tentang administrasi oleh
pendapat para ahli di atas bahwa pada dasarnya administrasi merupakan kegiatan dua
orang manusia atau lebih yang didasarkan atas kepentingan tertentu melalui suatu
kerjasama di dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.

B. Proses Administrasi
Yang dimaksud dengan proses dalam administrasi adalah langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Proses dalam
administrasi dikenal dengan sebutan fungsi administrasi. Administrasi sebagai fungsi
menunjukkan keseluruhan tindakan dari sekelompok orang dalam satu kerja sama
sesuai dengan fungsi-fungsi tertentu hingga tercapai tujuan. Fungsi yang satu
bergubungan dengan fungsi yang lain dalam satu rangkaian tahapan aktivitas.
Menurut William H. Newman (1963) fungsi-fungsi yang dimaksud dianggap sebagai
basic process of administration, yang terdiri dari:
a. Fungsi menentukan apa yang akan dilakukan (planning)
b. Menggolong-golongkan kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu rangkaian
hubungan (organizing)
c. Menyusun orang-orang yang tepat melakukan masing-masing jenis kegiatan
(staffing)
d. Menggerakkan dan memberi instruksi agar kegiatan berlangsung (directing)
e. Tindakan mengusahakan/pemantauan agar hasil pelaksanaan relatif sesuai dengan
yang diharapkan (controlling) (Silalahi, Social Research Methods, 2009:21)

C. Hubungan/Keterkaitan Pengambilan keputusan dan Proses Administrasi


a. Pengertian Pengambilan Keputusan
Keputusan merupakan hasil pemecahan suatu masalah yang harus dihadapi
dengan tegas. Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Pengambilan keputusan
(Decision Making) didefinisikan sebagai pemilihan keputusan yang didasarkan
atas kriteria tertentu. Proses ini meliputi dua alternatif atau lebih karena
seandainya hanya terdapat satu alternatif tidak akan ada satu keputusan yang akan
diambil (Dagun, 2006)
G.R.Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang
mungkin (Syamsi, 2000)
Pengambilan keputusan merupakan dalah satu bentuk perbuatan berpikir dan
hasil dari suatu perbuatan itu disebut keputusan (Desmita, 2008)
Pengambilan keputusan (Decision Making) ialah proses memilih atau
menentukan berbagai kemungkinan-kemungkinan diantara situasi-situasi yang
tidak pasti. Pembuatan keputusan terjadi di dalam situasi yang meminta seseorang
harus:
a. Membuat prediksi kedepan
b. Memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih atau membuat estimasi
(perkiraan) mengenai frekuensi kejadian berdasarkan bukti-bukti yang
terbatas (Suharnan, 2005)
Pengambilan keputusan melibatkan rangkaian proses yang terstruktur dimulai
dari:

a. Memahami atau mengenal masalah yang tengah dihadapi,


b. Mengurutkan dan menimbang dan atau menilai alternatif mana yang dapat
menjawab permasalahan,
c. Memutuskan,
d. Melaksanakan keputusan yang telah diambil, dan pada akhirnya
e. Menilai hasil keputusan yang telah dilaksanakan.
Rangkaian kegiatan ini menuntut tingkat rasionalitas yang tinggi dari seorang
pengambil keputusan serta “power” yang dimilikinya guna meyakinkan dan
menjamin bahwa keputusan yang telah diambil dimaksudkan dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditargetkan hendak dicapai (Sola, 2018)
Menurut Prajudi (1984) struktur dan sistem dari kerangka pengambilan
keputusan tergantung dari:
 Posisi
Posisi atau Kedudukan Setiap orang berada di dalam posisi atau kedudukan yang
berubah-ubah, tergantung dari apa dan siapa yang dia hadapi pada waktu itu. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa posisi atau kedudukan seseorang selalu
ditentukan oleh lingkungannya.
 Masalah
Masalah atau problema adalah apa yang menjadi penghalang untuk tercapainya
sebuah tujuan, yang merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan,
direncanakan, dan dikehendaki. Problema tidak selalu dapat dikenali dengan
segera. Ada yang memerlukan analisa, adapula yang memerlukan research
tersendiri.
 Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam suatu keadaan, yang berkaitan satu
sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap apa
yang hendak kita perbuat
 Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama
menentukan daya gerak, daya berbuat, dan kemampuan.
 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan maupun kelompok, tujuan
tersebut harus bersifat objektif (Atmosudirjo, 1984)

b. Hubungan Pengambilan Keputusan dan Proses Administrasi


Keterkaitannya adalah di dalam proses administrasi, Administrator manager
atau pengambilan keputusan (decision making) dengan prinsip-prinsip yang sama,
harus dapat menggembleng bawahannya untuk mengikuti suatu pendekatan
administratif yang dipola secara tertentu. Dengan demikian,maka mereka akan
dapat melakukan berbagai keputusan itu dengan lancar,efektif dan efisien.
Yang mana dalam proses administrasi untuk membuat pengambilan keputusan
tidak boleh sembrono, melainkan harus didasarkan pada sistematika tertentu,
yaitu:
a. Kemampuan organisasi dalam arti tersedianya sumber-sumber yang
nantinya akan digunakan untuk melaksanakan keputusan yang diambil
b. Tenaga kerja yang tersedia serta kualifikasinya.
c. Suatu lingkungan intern dan ekstern yang akan mempengaruhi jalannya
roda administrasi dan manajemen di dalam organisasi (Siagian, Sistem
Informasi dan Manajemen untuk organisasi Bisnis , 2003:162)
REFERENSI

Atmosudirjo, P. (1984). Dasar-dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dagun, M. (2006). Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian


Kebudayaan Nusantara,hlm.185.

Desmita. (2008). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya,hlm 198.

Marliani, L. (2018). DEFINISI ADMINISTRASI DALAM BERBAGAI SUDUT


PANDANG. DINAMIKA: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, Vol.5,No.4, 17.

Rahmat, H. (2013 :23). Filsafat Administrasi,Cetakan 1. Bandung: Pustaka Setia.

Siagian, S. P. (2003:162). Sistem Informasi dan Manajemen untuk organisasi Bisnis . Jakarta:
PT.Bumi Aksara.

Siagian, S. P. (2008:2). Filsafat Administrasi. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Silalahi, U. (2005:5). Studi tentang Ilmu Administrasi Konsep,Teori dan Dimensi. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.

Silalahi, U. (2009:21). Social Research Methods. Bandung: Refika Aditama.

Sola, E. (2018). DECISION MAKING: Sebuah Telaah Awal . JURNAL IDAARAH, VOL. II,
NO. 2, 208.

Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif,edisi revisi. Surabaya: Srikandi Ghalia,hlm 194.

Syamsi, I. (2000). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi


Aksara,hlm.5.

Anda mungkin juga menyukai