Abstrak
Pasien geriatri adalah pasien usia lanjut dengan usia lebih dari 60 tahun yang mempunyai ciri khas multipatologi yang
tampilan gejalanya tidak khas, dengan daya cadangan faal/fisiologis yang menurun dan biasanya disertai gangguan
fungsional. Sampai usia 60 tahun, fungsi organ basal dan cadangan fisiologis dipertahankan dengan baik, namun setelah
usia 60 tahun, fungsi cadangan fisiologis akan menurun. Selain perubahan farmakokinetik dalam metabolisme obat yang
terkait dengan penuaan, perubahan farmakodinamik juga dapat mengubah respon obat pada pasien geriatri. Evaluasi dan
penilaian preoperatif pada pasien usia lanjut biasanya lebih kompleks daripada pasien yang lebih muda karena
heterogenitas dan peningkatan frekuensi dan keparahan penyakit penyerta yang terkait dengan penuaan. Status fungsional
pasien geriatri pada preoperatif mungkin juga sulit untuk dievaluasi. Penuaan menghasilkan perubahan dalam fisiologi yang
terkait untuk mengurangi cadangan fungsional dan kemampuan untuk mengimbangi stres fisiologis. Hal ini akan
menyebabkan konsumsi beberapa obat pada pasien usia lanjut dapat mengubah mekanisme homeostatis. Pasien usia
lanjut berisiko lebih besar mengalami gangguan fungsional jangka panjang setelah stres operasi dibandingkan pasien yang
lebih muda. Secara umum, pasien usia lanjut dengan riwayat medis yang kompleks sebaiknya lebih diperhatikan sebelum
operasi untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan persiapan yang tepat. Semua pasien lanjut usia harus menjalani
evaluasi dan persiapan anestesi preoperatif serta konsultasi yang relevan.
Korespondensi: Dita Mauliana Prabiwi, Jl. P. Emir M. Nur No.2, Bandar Lampung, HP 08154030111, e-mail
ditamauliana@yahoo.co.id
akan meningkat dua kali lipat pada tahun Gangguan penanganan natrium, kemampuan
2050.2,3 konsentrasi, dan kapasitas pengenceran
Populasi geriatri memiliki prevalensi memberi kecenderungan pasien usia lanjut
lebih tinggi dari berbagai kondisi medis dan untuk mengalami dehidrasi atau overload
komorbiditas; termasuk aterosklerosis, gagal cairan. Fungsi ginjal yang menurun,
jantung, diabetes, penyakit paru obstruktif mempengaruhi kemampuan ginjal untuk
kronik, gangguan ginjal, dan demensia.4,5 mengekskresikan obat. Penurunan
Pasien geriatri dinilai membutuhkan tingkat kemampuan ginjal untuk menangani air dan
perawatan yang lebih tinggi jika dibandingkan elektrolit membuat penatalaksanaan cairan
dengan pasien yang lebih muda selama yang tepat menjadi lebih sulit; pasien usia tua
periode perawatan perioperatif, dengan biaya lebih cenderung untuk mengalami
perawatan kesehatan yang lebih tinggi. hipokalemia dan hiperkalmeia. Hal ini
Dibutuhkan juga strategi untuk diperparah oleh penggunaan diuretik yang
mengoptimalkan perawatan anestesi pada sering pada populasi usia lanjut.8 Massa ginjal
pasien geriatri untuk mengurangi komplikasi berkurang dengan penuaan, bahkan dengan
anestesi dan meningkatkan hasil perawatan penurunan substansial dalam aliran darah
pada pasien bedah geriatri.6 ginjal dan laju filtrasi glomerulus. Dengan
tidak adanya penyakit ginjal, kreatinin serum
Isi tetap relatif konstan selama penuaan karena
Sampai dengan usia 60 tahun, baik produksi kreatinin, produk dari otot.
fungsi organ basal dan cadangan fisiologis katabolisme, menurun pada tingkat yang sama
dipertahankan dengan baik. Setelah usia 60 dengan tingkat penurunan laju filtrasi
tahun, fungsi cadangan fisiologis akan glomerulus. Pasien tua yang sehat dengan
berkurang.7 Dengan bertambahnya usia juga, kreatinin serum normal diperkirakan akan
fungsi intrinsik dari sistem saraf simpatis dan memiliki laju filtrasi glomerulus yang jauh
parasimpatis akan menurun. Aktivitas sistem lebih rendah daripada pasien yang lebih
saraf simpatis dapat dikompensasi dengan muda.10
berkurangnya aktivitas baroreseptor. Hal ini Pada sistem gastrointestinal geriatri,
akan menyebabkan kadar norepinefrin plasma berkurangnya massa hati berhubungan
meningkat seiring bertambahnya usia dan dengan penurunan aliran darah hepatik,
kadar norepinefrin plasma berkorelasi dengan menyebabkan fungsi hepatik juga menurun
tekanan darah arteri rata-rata sehingga aliran sebanding dengan penurunan massa hati,
darah serebral dan massa otak akan menurun. biotransformasi dan produksi albumin
Penuaan dihubungkan dengan peningkatan menurun, kadar kolinesterase plasma
ambang rangsang hampir semua rangsang berkurang, pH lambung cenderung meningkat,
sensoris misalnya, raba, sensasi suhu, sementara pengosongan lambung
proprioseptif, pendengaran dan memanjang.8
8,9
penglihatan. Pada sistem pernafasan geriatri terjadi
Pada sistem metabolik dan endokrin penurunan elastisitas jaringan paru yang
pada geriatri terjadi penurunan konsumsi menyebabkan distensi alveoli berlebihan yang
oksigen basal, produksi panas menurun, berakibat mengurangi permukaan alveolar
kehilangan panas meningkat, dan pusat sehingga menurunkan efisiensi pertukaran
pengatur temperatur hipotalamik mungkin gas, ventilasi masker lebih sulit. Selain itu,
kembali ke tingkat yang lebih rendah. Terjadi dapat terjadi juga arthritis sendi
juga peningkatan resistensi insulin yang akan temporomandibular atau tulang belakang
menyebabkan penurunan progresif terhadap servikal sehingga mempersulit intubasi. Tidak
kemampuan menangani asupan glukosa.8 adanya gigi sering mempermudah visualisasi
Pada sistem renal geriatri, aliran darah pita suara selama laringoskopi dan penurunan
ginjal dan massa ginjal akan menurun (massa progresif refleks protektif laring dapat
korteks digantikan oleh lemak dan jaringan menyebabkan pneumonia aspirasi.8
fibrotik). Laju filtrasi glomerulus dan bersihan Kerusakan fungsi paru terkait penuaan tidak
kreatinin (creatinin clearance) menurun. menghasilkan gejala pada individu yang tidak
stres. Meskipun demikian, kapasitas vital dan analgesik narkotika merupakan perhatian
respons pernapasan terhadap hipoksia dan khusus, karena individu yang lebih tua
hiperkapnia sangat berkurang.12 dilaporkan lebih sensitif terhadap efek morfin
Pada sistem muskuloskeletal geriatri, apabila digunakan sebagai analgesia pasca
massa otot akan berkurang. Pada tingkat operasi. Risiko depresi pernafasan setelah
mikroskopik, neuromuscular junction pemberian morfin lebih besar pada pasien
menebal, kulit mengalami atrofi akibat yang lebih tua.17
penuaan dan mudah mengalami trauma Pasien yang lebih tua memerlukan dosis
akibat pita berperekat, bantalan morfin yang lebih kecil untuk analgesia pasca
elektrokauter, dan elektroda operasi. Hal ini disebabkan karena adanya
elektrokardiografi, vena seringkali lemah dan perubahan dalam distribusi obat, klirens obat,
mudah ruptur pada infus intravena, sendi dan respon obat yang terjadi pada pasien usia
yang mengalami arthritis dapat mengganggu lanjut walaupun sangat bervariasi di antara
pemberian posisi (misalnya, litotomi) atau pasien.8
anestesi regional (misalnya, blok Evaluasi dan penilaian preoperatif
8
subarachnoid). pasien usia lanjut biasanya lebih kompleks
Farmakokinetik terdiri dari absorbsi, daripada pasien yang lebih muda karena
distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat. heterogenitas dan peningkatan frekuensi dan
Sesudah diabsorbsi, obat melewati hati dan keparahan penyakit penyerta yang terkait
mengalami metabolisme awal. Bila tahap ini dengan penuaan. Selain itu, status fungsional
mengalami penurunan, sisa dosis obat yang perioperatif mungkin sulit untuk dievaluasi.
masuk dalam darah dapat melebihi perkiraan Penuaan menghasilkan perubahan dalam
dan mungkin menambah efek obat, bahkan fisiologi yang terkait untuk mengurangi
sampai efek yang merugikan. Makanan dan cadangan fungsional dan kemampuan untuk
obat lain dapat memengaruhi absorbsi obat mengimbangi stres fisiologis. Akibatnya,
yang diberikan oral. Distribusi obat konsumsi beberapa obat yang khas pada
dipengaruhi oleh berat dan komposisi tubuh, pasien usia lanjut dapat mengubah
yaitu cairan tubuh, massa otot, fungsi, dan mekanisme homeostatis. Semua pasien lanjut
peredaran darah berbagai organ.13 usia harus menjalani evaluasi dan persiapan
Seiring penuaan, usia lanjut memiliki anestesi pra operasi serta konsultasi yang
massa tubuh lebih rendah dengan lemak yang relevan.20
lebih banyak dibanding usia muda. Beberapa Anamnesis lengkap dan penilaian klinis
obat yang larut lemak memiliki peningkatan serta pengujian laboratorium yang sesuai
volume distribusi sehingga tingkat diperlukan terutama pada pasien dengan
pembersihan relatif memanjang pada orang penyakit sistemik yang parah. Umumnya,
tua. Perubahan metabolisme obat di hati yaitu elektrokardiogram adalah wajib. Rontgen
penurunan metabolisme oksidatif oleh enzim dada akan diputuskan untuk pasien dengan
sitokrom P450 (CYP) di hati.14 penyakit pernapasan yang diketahui dan
Selain perubahan farmakokinetik dalam pasien dengan penyakit kardiorespirasi
metabolisme obat yang terkait dengan simptomatik. Pasien usia lanjut berisiko lebih
penuaan, penting untuk diingat bahwa besar mengalami gangguan fungsional jangka
perubahan farmakodinamik juga dapat panjang setelah stres operasi dibandingkan
mengubah respon obat. Karena kerusakan pasien yang lebih muda. Secara umum, pasien
terkait usia secara bertahap dalam respons usia lanjut dengan riwayat medis yang
homeostatis, pasien lansia mungkin memiliki kompleks sebaiknya lebih diperhatikan
respons yang berlebihan terhadap agen sebelum operasi untuk memastikan bahwa
antihipertensi, antikoagulan, dan pasien mendapatkan persiapan yang tepat.21
sulfonilurea.15,16 Penilaian geriatri komprehensif (CGA)
Pengurangan massa hepatosit, pada periode preoperatif meliputi evaluasi
metabolisme dan klirens banyak obat-obatan sistematis komorbiditas, status fungsional,
akan terganggu karena penurunan fungsi fungsi neurokognitif, gangguan sensorik,
ginjal pada penuaan. Respon terhadap penyalahgunaan zat, kelemahan, nutrisi, dan
14. Rochon PA, Gill SS, Gurwitz JH. General et al. ACC/AHA guideline on perioperative
principles of pharmacology and cardiovascular evaluation and
appropriate prescribing, in: Hazzard’s management of patients undergoing
geriatric medicine and gerontology, noncardiac surgery: a report of the
seventh edition. McGraw-Hill Education. American College of Cardiology/American
2017; 347-60.
Heart Association Task Force on practice
15. Turnheim K. When drug therapy gets old: guidelines. J Am Coll Cardiol. 2014;64:77-
pharmacokinetics and 137.
pharmacodynamics in the elderly. Exp 26. Yeniay O, Tekgul ZT, Okur O, Koroglu N.
Gerontol. 2003;38: 843–853. Unexpectedly prolonged fasting and its
16. Bressler R, Bahl JJ. Principles of drug consequences on elderly patients
therapy for the elderly patient. Mayo Clin undergo- ing spinal anesthetics. A
Proc. 2003;78:1564–1577. prospective observational study. Acta Cir
17. Cepeda MS, Farrar JT, Baumgarten M, Bras. 2019; 34.
dkk. Side effects of opioids during short-
term administration: effect of age,
gender, and race. Clin Pharmacol Ther.
2003;74:102–112.
18. Aubrun F, Bunge D, Langeron O, dkk.
Postoperative morphine consumption in
the elderly patient. Anesthesiology.
2003;99: 160–165.
19. Woodhouse A, Mather LE. The influence
of age upon opioid analgesic use in the
patient-controlled analgesia (PCA)
environ- ment. Anaesthesia.
1997;52:949–955.
20. Amornyotin S. Anesthesia for elderly
patients. Analg Resusc: Curr Res.
2017;6:2.
21. Fischer SP. Development and
effectiveness of an anesthesia
preoperative evaluation clinic in a
teaching hospital. Anesthesiol.
1996;85:196-206.
22. Partridge JS, Harari D, Martin FC, Dhesi
JK. The impact of pre-operative
comprehensive geriatric assessment on
postopera- tive outcomes in older
patients undergoing scheduled surgery: a
systematic review. Anaesthesia. 2014;
69(1): 8-16.
23. Wozniak SE, Coleman J, Katlic MR.
Optimal preoperative evalu- ation and
perioperative care of the geriatric
patient: a surgeon’s perspective.
Anesthesiol Clin. 2015; 33: 481-9.
24. 5. Knittel JG, Wildes TS. Preoperative
assessment of geriatric pa- tients.
Anesthesiol Clin. 2016; 34: 171-83.
25. Fleisher LA, Fleischmann KE, Auerbach
AD, Barnason SA, Beckman JA, Bozkurt B,