ABSTRAK
Latar belakang: Fibrin Kaya Platelet atau Platelet-rich fibrin (PRF; teknik
Choukroun) adalah generasi kedua konsentrat trombosit untuk kepentingan
pembedahan. Protokol yang mudah ini memungkinkan produksi leukosit serta
membran dan clot fibrin kaya platelet dari sampel darah yang berukuran mulai 10
ml. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi sel dan
organisasi tiga dimensi biomaterial autologous dan untuk mengevaluasi
pengaruhnya pada tabung yang berbeda (kaca kering atau tabung plastik berlapis
kaca) dan prosedur kompresi (paksa atau halus) pada arsitektur final membran PRF.
Hasil: Sekitar 97% dari trombosit dan> 50% dari leukosit terkonsentrasi di clot
PRF dan menunjukkan distribusi struktur tiga dimensi yang spesifik, yang
tergantung pada kekuatan sentrifugasi. Trombosit dan fibrin membentuk kelompok
besar koagulasi dalam milimeter pertama membran di luar dasar sel darah merah.
Jaringan fibrin yang terbentuk sangat matang dan padat. Selain itu, tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam arsitektur PRF antar kelompok menggunakan uji
yang tabung pengumpulan yang berbeda dan teknik kompresi, bahkan jika dua
parameter ini dapat memengaruhi konten faktor pertumbuhan dan sifat matriks
biologis.
Kesimpulan: Protokol PRF memusatkan sebagian besar trombosit dan leukosit dari
panen darah menjadi biomaterial fibrin autologous tunggal. Protokol ini
menawarkan hasil yang dapat dipanen selama prinsip produksi utama dilakukan.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemeriksaan rinci
tentang komposisi dan arsitektur clot PRF Choukroun (terutama distribusi
trombosit dan leukosit di dalam clot fibrin) menggunakan hitungan hematologi,
mikroskop fotonik, dan SEM. Tujuan sekunder dari penelitian ini adalah untuk
menunjukkan struktur dan perbedaan morfologis antara PRF yang biasa diproduksi
dengan dua jenis tabung penampung (tabung gelas keringdan tabung plastik
berlapis kaca) dan menggunakan dua metode yang berbeda untuk kompresi bekuan
PRF ke dalam membran (secara paksa atau halus).
Persiapan PRF
Untuk setiap sukarelawan, tiga jenis sampel darah yang telah diambil
dianalisis menggunakan penghitung otomatis pada laboratorium hematologi (Jules
Ferry Institute) setelah dilakukan pengenceran isotonik:
Setiap seri dari potongan longitudinal yang telah diwarnai diamati dengan
mikroskop cahaya dan dianalisis dengan cara menghitung bintik-bintik ungu di
berbagai area yang membran yang berbeda. Bintik-bintik ini mewakili agregat
trombosit dan leukosit. Cara membedakan antara agregat trombosit dan leukosit
hanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan morfologis di mikroskop dan, dengan
demikian, sangat tergantung pada operator. Pemeriksaan terperinci bagian ini
berturut-turut memungkinkan peneliti untuk mendapatkan perkiraanme pemetaan
koloni trombosit / leukosit yang berkoloni dalam jaringan PRF.
Analisis Statistik
Analisis darah biasanya sulit ditafsirkan karena variasi antar individu yang
besar. Pada penelitian ini, tidak dapat dilakukan demonstrasi yang menunjukkan
perbedaan signifikan (P> 0,05) dalam kadar residu darah antara kelompok metode
(ekstraksi eksudat paksa atau lunak) atau perbedaan antara seri tabung (tabung gelas
kering dan tabung plastik berlapis kaca), secara global atau dalam setiap kelompok
metode (Tabel 1 dan 2).
Di sisi lain, kami mencatat perbedaan yang signifikan antara kelompok uji
dan kelompok kontrol (P <0,01). Efek konsentrasi akibat ekstraksi membran dari
tabung PRF yang telah dihitung adalah sebagai berikut: volume fibrin yang telah
dihapus dari tabung sekitar 1 ml, menunjukkan konsentrasi sel lebih tinggi pada
kelompok uji dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Sebaliknya, hampir semua trombosit (> 97%) absen atau tidak ditemukan
dalam tabung kelompok uji setelah ektraksi membran PRF. Dalam kelompok uji,
tingkat leukosit turun secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol (P <0,01);
dengan mempertimbangkan efek konsentrasi karena pengumpulan PRF, lebih dari
setengah leukosit menghilang (Tabel 1). Trombosit dan leukosit yang hilang
mungkin terjebak di matriks PRF saat metode pengumpulan dengan gunting
(metode ini sudah dijelaskan pada bagian metode). Tidak adanya perbedaan antara
dua kelompok metode(P> 0,05) tampaknya menunjukkan kompresi brutal clot PRF
tidak mempengaruhi kemungkinan pelepasan badan sel yang terperangkap dalam
matriks fibrin.
Clot PRF dapat digambarkan terdiri atas dua bagian utama yang dapat
diamati dengan mata telanjang (Gbr. 1B): bagian kuning fibrin, merupakan badan
utama, dan bagian merah yang terletak diakhir clot (penuh sel darah merah). Antara
dua area ini, terdapat lapisan putih yang disebut ‘‘mantel buffy" (mirip dengan
lapisan putih di teknologi PRP) yang dapat diamati dengan mata telanjang, namun
untuk mengetahui konsentrasi badan sel membutuhkan identifikasi lebih lanjut
(Gbr. 2). Dengan pewarnaan hemalaun dan eosin, matriks fibrin tampak homogen
dalam cahaya agregat merah muda, dan trombosit berwarna biru tua / ungu (Gbr.
2A). Sel darah merah dan sitoplasma leukosit tidak mudah terdeteksi: karena
warnanya pink gelap. Nukleus leukosit berwarna biru gelap dengan hemalaun,
sehingga nukleus leukosit tampak seperti agregat trombosit. Karena itu, sangat sulit
untuk membedakan antara nukleus leukosit dengan agregat trombosit (Gbr. 2B).
Evaluasi SEM
Di luar basis buffy coat, kami mendapati dua area yang berbeda: area
pertama terdiri dari helai fibrin tebal dan beberapa sel darah merah yang tersebar
(mungkin dari kontaminasi selama penanganan clot). Jaringan fibrin tampak
matang (Gbr. 6). Area kedua merupakan area yang berhubungan dengan vena
trombosit saat diamati dengan mikroskop cahaya. Daerah ini mengandung
trombosit dan fibrin yang membentuk kelompok besar dan padat untuk agregasi
dan pembekuan yang luas (Gbr. 7). Agregat ini membentuk jala padat dan tebal.
Karena itu, trombosit tampaknya sangat aktif saat protokol persiapan PRF.
Analisis Distribusi
DISKUSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai jumlah dan distribusi
trombosit dan leukosit dalam clot dan membran PRF, pengaruh kompresi clot pada
jaringan fibrin, dan pengaruh penggunaan tabung persiapan yang berbeda pada
produk akhir. Hasil hitungan trombosit jelas menunjukkan bahwa hampir tidak ada
platelet yang tersisa di dalam lapisan RBC, PPP, atau eksudat hasil komresi clot
PRF. Jadi, sebagian besar trombosit berasal dari sampel whole blood telah
dikumpulkan di membran PRF. Hasil ini sesuai dengan yang diharapkan karena
hubungan dekat antara fibrin dan trombosit setelah pembekuan, dan tampaknya
mengkonfirmasi studi pertama7,27 pada konsentrasi faktor pertumbuhan trombosit
dalam membran PRF. Hitungan leukocyte mengonfirmasi bahwa setengah dari total
leukosit dan limfosit kecil terjebak dalam membran PRF, sebagaimana
dikonfirmasi pada pemeriksaan SEM. Leukosit sudah diketahui sebelumnya dalam
kultur sel dengan PRF dan sepertinya tidak rusak selama persiapan PRF.23
Hasil ini memiliki dampak klinis yang kuat karena kuantitas leukosit yang
ditanamkan di dalam setiap membran cukup besar, dan limfosit kecil tampaknya
efisien dalam regulasi reaksi inflamasi. Terlebih, komposisi sel PRF menyiratkan
bahwa biomaterial ini adalah kehidupan yang diturunkan dari jaringan darah dan
harus ditangani hati-hati untuk menjaga konten selulernya hidup dan stabil.12 Hasil
pengamatan mikroskop fotonik menunjukkan bahwa distribusi trombosit dan
leukosit dalam clot tidak seragam. Trombosit dan leukosit terkonsentrasi di lapisan
tengah yang terletak di antara RBC dan clot fibrin dan menunjukkan bentuk
makroskopis mantel buffy di permukaan clot PRF. Karena itu, saat pengumpulan
clot untuk penggunaan bedah, praktisi harus mengumpulkan lapisan keputihan
intermediat ini. Jadi, perlu untuk mempertahankan lapisan RBC kecil di ujung clot
PRF untuk mengumpulkan trombosit dan leukosit sebanyak mungkin. Bagian dari
prosedur ini dilakukan dengan gunting dan bergantung pada operator, dan, dengan
demikian, pengetahuan akurat tentang arsitektur clot diperlukan untuk melakukan
persiapan PRF yang adekuat. Pengetahuan ini juga sangat penting untuk alasan
klinis penggunaan PRF, karena efek biologis dan klinis yang sama persis dari dua
ekstremitas membran PRF tidak dapat diharapkan. Dengan demikian, teknik-teknik
bedah harus disesuaikan dengan hati-hati sesuai dengan komposisi membran
aplikasi bedah seperti operasi periodontal.12
KESIMPULAN
Clot PRF berisi sebagian besar trombosit dan leukosit dari sampel darah 10
ml, dan distribusinya mengikuti pola tiga dimensi yang dihasilkan selama proses
sentrifugasi. Pemahaman yang benar mengenai arsitektur PRF sangat penting untuk
alasan penggunaan clot dan serabut PRF dalam berbagai situasi klinis. Penelitian
ini menunjukkan bahwa jenis tabung yang diuji (tabung gelas kering atau tabung
plastik berlapis kaca) dan proses kompresi clot (paksa atau halus) tidak memberikan
pengaruh langsung terhadap arsitektur biomaterial autologous ini. Namun, dua
parameter ini dapat mempengaruhi konten faktor pertumbuhan dan sifat matriks
produk sehingga harus dianalisis dengan cermat.