Anda di halaman 1dari 37

Company

LOGO

PENGANTAR TEKNIK
INDUSTRI

www.company.com

Outline:
Perencanaan dan Perancangan Tata Letak
Pabrik
Penentuan Lokasi Pabrik
Perancangan Layout Fasilitas

www.company.com

Tata Letak Fasilitas

www.company.com

Tujuan Perencanaan Fasilitas


Mencapai visi organisasi/enterprise
(perbaikan material handling, pengontrolan aliran material
dan pencapaian good housekeeping)
Meningkatkan efektivitas
(personil, peralatan, ruang, dan energi)
Meminimalkan investasi biaya
Menunjang proses perawatan yang teratur dan adaptable
Menunjang keselamatan dan kepuasan pekerja

www.company.com

Penentuan Lokasi Pabrik/Fasilitas :


Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang
akan mampu memberikan total biaya dari proses produksi
dan distribusi yang rendah serta harga dan volume penjualan
produk yang mampu memberikan keuntungan yang
maksimal.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan
lokasi pabrik :
1. Market location
2. Raw material location
3. Transportation
4. Power

www.company.com

5. Climate
6. Labor & wage salary
7. Law & taxation
8. Water & waste

Techniques of Discrete Space Location Problems

www.company.com

Ranking Procedure

www.company.com

www.company.com

Pemberian skor nilai antara 0 10 diberikan sbb:


Faktor Penentu

Sidoarj Pasurua
o
n

Krian

Ketersediaan bahan baku (40%)

Tenaga Kerja (35%)

Transportasi (25%)

Penentuan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi :


ZSidoarjo = (40% x 8) + (35% x 7) + (25% x 9) = 7,9
ZPasuruan =

(40% x 5) + (35% x 8) + (25% x 7) = 6,55

ZKrian

(40% x 7) + (35% x 4) + (25% x 8) = 6,2

Total nilai terbesar adalah lokasi Sidoarjo dengan total nilai 7,9

www.company.com

Heuristic Method
Least cost assignment routine methode
Prinsip :
alokasi demand sebesar-besarnya pada lokasi sumber
yang memberikan biaya transportasi yang sekecilkecilnya secara berturut-turut
Sederhana, cepat, namun hasil tidak selalu optimal

www.company.com

Metode Kuantitatif
Program
Linier untuk
Aplikasi Transportasi
metode transportasi
digunakan

menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi


pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusan
yang dipilih didasarkan pada lokasi yang
memberikan total biaya terkecil.
Dalam menyelesaikan masalah trensportasi ada
beberapa cara/metode yang dapat digunakan
yaitu : cara/metode heuristics, vogel dan north
west corner.
www.company.com

Contoh persoalan pemakaian metode


transportasi untuk memilih lokasi yang baik.
Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota
Semarang dan Bandung yang mensuplai produk
ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo,
Purwokerto dan Magelang.
Berkaitan dengan permintaan produk yang terus
meningkat perusahaan merencanakan untuk
membangun sebuah pabrik baru lagi.

www.company.com

Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya


atau kota Malang
Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi,
serta data kebutuhan (demand) untuk masing-masing
daerah seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :
Lokasi
Jogja

Solo

P Kerto

Mg-lang

Kapasitas
(ton/mgg)

Semarang

18

20

25

15

650

Bandung

40

45

30

42

600

Surabaya

55

50

60

55

tak terbatas

Malang

58

55

62

60

tak terbatas

400

500

300

450

Demand
(ton/mgg)

www.company.com

Daerah Pemasaran

1650

Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di


kota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan ke
setiap daerah pemasaran dengan memperhatikan
kapasitas masing-masing pabrik yang ada.
Alternatif lokasi Surabaya
Lokasi

Daerah Pemasaran
Jogja

Solo

P Kerto

Semarang

18

20

25

Bandung

40

45

30

Surabaya

55

Demand
(ton/mgg)

www.company.com

400

50

500

60

300

Kapasitas
(ton/mgg)
Mg-lang

15

42

55

450

650

600

400

1650

Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di


Surabaya
Lokasi

Daerah Pemasaran
Jogja

Semarang

18

Solo

20

P Kerto

25

200
Bandung

40

200
Surabaya

55

Mg-lang

15

450
45

100
50

30

600
55

400

400
Demand
(ton/mgg)
www.company.com

400

500

650

42

300
60

Kapasitas
(ton/mgg)

300

450

1650

Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi SBY


From

To

Shipment

Cost/profit

Oport.
Cost

Semarang

Jogja

200

18

Semarang

Solo

20

-3

Semarang

P Kerto

25

17

Semarang

Magelang

450

15

Bandung

Jogja

200

40

Bandung

Solo

100

45

Bandung

P Kerto

300

30

Bandung

Magelang

42

Surabaya

Jogja

55

10

Surabaya

Solo

400

50

Surabaya

P Kerto

60

25

Surabaya

Magelang

55

13

Minimized OBJ = 51.850


www.company.com

Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby.


Lokasi
60
50
55
30
45
40
18

Semarang

Daerah Pemasaran
Jogja

18
100

Bandung

40

Solo

20

50

25

100
45

300
Surabaya

P Kerto

Kapasitas
(ton/mgg)
Mg-lang

15

650

450
30

30
600

300
50

60

55

400

400
Demand
(ton/mgg)

www.company.com

400

500

300

450

1650

Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBY


From

To

Shipment

Cost/profit

Oport.
Cost

Semarang

Jogja

100

18

Semarang

Solo

100

20

Semarang

P Kerto

25

17

Semarang

Magelang

450

15

Bandung

Jogja

300

40

Bandung

Solo

45

Bandung

P Kerto

300

30

Bandung

Magelang

42

Surabaya

Jogja

55

Surabaya

Solo

400

50

Surabaya

P Kerto

60

22

Surabaya

Magelang

55

10

Minimized OBJ = 51.550


www.company.com

Alternatif lokasi Malang


Lokasi

Daerah Pemasaran
Jogja

Solo

P Kerto

Kapasitas
(ton/mgg)
Mg-lang

58
40
18

Semarang

Bandung

Malang
Demand
(ton/mgg)

www.company.com

18

20

25

15
650

40

45

30

42
600

58

55

62

60
400

400

500

300

450

1650

Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Malang


Daerah Pemasaran
Lokasi

Semarang

58
45
40
18

Jogja

18

Solo

20

P Kerto

Mg-lang

25

15
450

200
Bandung

40

45

30

Kapasitas
(ton/mgg)

650

42
600

200
Malang

58

100
55

300
62

60
400

400
Demand
(ton/mgg)

www.company.com

400

500

300

450

1650

Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg.


From

To

Shipment

Cost/profit

Oport.
Cost

Semarang

Jogja

200

18

Semarang

Solo

20

-3

Semarang

P Kerto

25

17

Semarang

Magelang

450

15

Bandung

Jogja

200

40

Bandung

Solo

100

45

Bandung

P Kerto

300

30

Bandung

Magelang

42

Malang

Jogja

58

Malang

Solo

400

55

Malang

P Kerto

62

19

Malang

Magelang

60

13

Minimized OBJ = 53.850


www.company.com

Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di


Malang
Daerah Pemasaran
Lokasi

Jogja

Semarang

Solo

18
100

Bandung

P Kerto

20

25

Mg-lang

15
650

450

100
40

45

Kapasitas
(ton/mgg)

30

42
600

300
Malang

300
58

55

62

60
400

400
Demand
(ton/mgg)

www.company.com

400

500

300

450

1650

Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi


Mlg
From

To

Shipment

Cost/profit

Oport.
Cost

Semarang

Jogja

100

18

Semarang

Solo

100

20

Semarang

P Kerto

25

17

Semarang

Magelang

450

15

Bandung

Jogja

300

40

Bandung

Solo

45

Bandung

P Kerto

300

30

Bandung

Magelang

42

Malang

Jogja

58

Malang

Solo

400

55

Malang

P Kerto

62

19

Malang

Magelang

60

10

Minimized OBJ = 53.550


www.company.com

www.company.com

Pada sel matrik dibawah ini diketahui adanya permintaan sebesar


10,000 ton dari 4 buah lokasi permintaan dengan kemampuan
supplai yang sama besar dari 3 buah sumber. Dengan
menggunakan metode heuristic akan ditentukan besarnya alokasi ke
sel tertentu sbb :

www.company.com

Langkah Penyelesaian:

Sumber

F1

Tujuan
A1
1200

Permintaan

$ 10

1100

A3
$8

$5

$9

3400

$2

(5)

2300

$6

(1)
$7

3400

2500

Kapasitas

A4

(6)
$5

F2
F3

A2

$4

1200
600

$6
(4)
$3
(2)
$7

(3)

2500

1800

2400 ton
4000 ton
3600 ton
10000 ton

Z = (1200x$10) + (1100x$9) + (3400x$2) + (2500x$4) + (1200x$6) + (600x$3) = $47700

www.company.com

Northwest - Corner Rule


Prinsip :
alokasi pertama pada sel kiri atas, kemudian alokasi
horizontal ke sel kanan dan kemudian vertikal kebawah,
dst....

www.company.com

Soal sama dengan di atas:


Sumber

F1

F2
F3
Permintaan

Tujuan
A1
2300

A2
$ 10
(1)
$5
$9

2300

100
3300

A3
$8

Kapasitas

A4
$5

$6

$6

$3

(2)
$2
(3)
$7

3400

700
1800

(4)
$4
(5)

2500

1800

$7
(6)

1800

2400 ton
4000 ton
3600 ton
10000 ton

Z = (2300x$10)+(100x$8)+(3300x$2)+(700x$6)+(1800x$4)+(1800x$7) = $ 54400

www.company.com

Vogels Approximation Method


Prinsip :
alokasi ditentukan berdasarkan selisih terbesar antara 2
unit biaya (Cij) terkecil dalam satu kolom atau satu baris,
Perhitungan selisih biaya terbesar berlanjut sebanyak
iterasi yang dilakukan, Alokasi suplai maksimal pada sel
yg terpilih
Lebih panjang prosesnya namun hasil lebih optimal
dibanding dua metode sebelumnya

www.company.com

Langkah 1:
Soal sama dengan di atas
Tujuan
Sumber

F1
F2
F3

A1

A2

A3

Kapasitas

A4

$ 10

$8

$5

$6

$5

$2

$6

$3

$4

$7

3400

$9

(1)
$7

Permintaa
n

2300

3400

2500

1800

Ci

(9-5)
4

(7-2)
5

(5-4)
1

(6-3)
3

Ci

2400 ton

(6-5)
1

4000 ton

(3-2)
1

3600 ton

(7-4)
3

10000 ton

1. Perhitungkan selisih 2 unit cost terkecil (Ci) dari tiap baris dan kolom dari sel matrik
tersebut
2. Pengalokasian akan dilakukan pada kolom dengan hasil unit cost terbesar (kolom ke-2)
dan sel yang unit cost yang terkecil (sel (2,2))
www.company.com

Langkah 2:
Tujuan
Sumber

A1

F1
F2

A3
$ 10

$5

$6

$5

$6

$3

$4

$7

600

(2)
$9

F3

Ci

Kapasitas

A4

Permintaan

2300

2500

1800

Ci

(9-5)
4

(5-4)
1

(6-3)
3

2400 ton

(6-5)
1

600 ton

(5-3)
2

3600 ton

(7-4)
3

6600 ton

1. Arsirlah kolom kolom ke-2, karena kolom tersebut sudah terpenuhi semua permintaannya
2. Hitung kembali selisih unit cost tiap kolom dan baris.
3. Dari sel matrik diatas (langkah 2), nilai selisih unit cost terbesar pada kolom 1, dan alokasi
unit cost terkceil pada sel (2,1). Namun karena supplai dari sumber 2 hanya memiliki 600
ton/minggu, maka alokasi hanya bisa sebesar 600 ton/minggu ke sel (2,1).
4. Arsirlah baris ke-2.
www.company.com

Langkah 3:
Tujuan
Sumber

F1

F3

A1

A3

$ 10

$5

$6

$9

$4

$7

2500

Ci

Kapasitas

A4

(3)

Permintaan

1700

2500

1800

Ci

(10-9)
1

(5-4)
1

(7-6)
1

2400 ton

(6-5)
1

3600 ton

(7-4)
3

6000 ton

1. Selisih unit cost terbesar berikutnya adalah pada baris ke-3, dan alokasi unit cost terkecil
pada sel (3,3) sejumlah 2500 ton/minggu.
2. Arsirlah kolom 3.

www.company.com

Langkah 4:
Tujuan
Sumber

F1

F3

A1
$ 10

1800

$9

Ci

Kapasitas

A4
$6
(4)

$7

Permintaan

1700

1800

Ci

(10-9)
1

(7-6)
1

2400 ton

(10-6)
4

1100 ton

(9-7)
2

3500 ton

1. Selisih terbesar pada langkah ke-4 adalah pada baris pertama, dan alokasi unit cost
terkecil untuk sel (1,4) A
2. Arsirlah kolom 4.

www.company.com

Langkah 5:
Tujuan
Sumber

Kapasitas

A1
$ 10

F1

600

F3

1100

(5)

$9
(5)

Permintaan

1700

Ci

(10-9)
1

Ci

600 ton

10

1100 ton

1700 ton

1. Selisih terbesar pada baris ke-3, alokasi unit cost terkecil pada sel (3,1)
2. Arsirlah baris ke-3.
3. Sel terakhir yang tersisa adalah sel (1,1) akan dialokasikan sebesar 600 ton/minggu.

www.company.com

Hasil Akhir
Tujuan

Sumber

F1

F2
F3
Permintaan

A1
600

600

1100

A2
$
10

A3
$8

$5

(2)
$9

2400 ton
(4)

3400

$2

$6

$3

$4

$7

(1)
$7

(5)

2300

$6
1800

(5)
$5

Kapasitas

A4

3400

2500
2500

(3)
1800

4000 ton

3600 ton
10000 ton

Z = (600x$10) + (600x$5) + (1100x$9) + (3400x$2) + (2500x$4) + (1800x$6) = $46500

www.company.com

Perbandingan Hasil

www.company.com

METODE

HASIL

Least Cost

$ 47700

Northwest

$ 54400

Vogel

$ 46500

Tugas
PT ANGKASA mempunyai dua pabrik di Semarang dan Banyumas.
Perusahaan mampu berproduksi masing-masing 260 unit produk dari
Semarang dan 240 unit produk dari Banyumas. PT NGKASA
memperoleh pesanan dari tiga penyalur di Solo, Yogyakarta dan
Magelang. Menurut pesanan perusahaan harus mengirim 100 ke Solo,
200 ke Yogyakarta dan 200 ke Magelang. Biaya transportasi per unit antar
Kabupaten tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut (dalam Ribuan):

www.company.com

Anda mungkin juga menyukai