Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN PRAKTIKUM INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN

ACARA VIII
PENYUSUNAN DAFTAR KELAS HUTAN

Oleh :

Nama : Agus Pamungkas


NIM : 20/464035/SV/18354
Kelompok :7
Co. Ass : Shanila Putri Mafifahtul

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PENGELOLAAN HUTAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
ACARA VIII
PENYUSUNAN DAFTAR KELAS HUTAN
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan penyusunan kelas hutan dan mengisikannya pada
daftar kelas hutan (PK 3)
2. Mahasiswa mampu melakulan perhitungan taksiran potensi produksi luasan dan
volume suatu kawasan hutan (Standing stock dan growing stock)

II. DASAR TEORI


Risalah hutan tanaman adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
memantau proses perkembangan keadaan tegakan hutan tanaman dan perubahan –
perubahan atau kerusakan – kerusakan yang timbul akibat berbagai hal selama
pengelolaan. Kegiatan untuk dapat menyajikan description / keadaan hutan suatu unit
area atau yang sering dikenal dengan istilah perisalahan hutan. Tujuan dari perisalahan
hutan adalah untuk mengetahui susunan dan keadaan hutan pada suatu petak / anak
petak (unit area) dengan kata – kata / kalimat yang ringkas dan angka – angka, sehingga
selanjutnya dapat ditetapkan kelas hutannya. Objek dalam perisalahan hutan adalah
tegakan, tanah, lapangan, dan tumbuhan bawah serta perlakuan terhadap tegakan
dikemudian hari (Durbani, 2013).
Bonita (kelas kualitas lahan) merupakan kemampuan tempat tumbuh untuk
menghasilkan kayu dalam ukuran massa (volume) (Riyanto dan Pahlana, 2012).
Kualitas tegakan dapat dipengaruhi oleh tindakan-tindakan silvikultur, seperti
penjarangan, pemangkasan, dan lain-lain. Volume tegakan tergantung kepada faktor-
faktor umur, diameter rata-rata tegakan, tinggi rata-rata tegakan serta jenis pohon
(Haeruman, 1965 dalam Muhdin, 1990).
Peninggi merupakan istilah untuk tinggi rata-rata pohon dominan pada hutan
tanaman. Pada hutan tanaman Jati di Jawa, peninggi adalah tinggi rata- rata 100 pohon
tertinggi dalam satu hektar yang letaknya tersebar merata atau rata-rata pohon dominan
(Simon, 1993). Terdapat kekurangan peninggi sebagai parameter untuk mengukur
kualitas tempat tumbuh, antara lain penentuan kualitas tempat tumbuh untuk lahan hutan
yang kosong tidak dapat dilakukan. Efek kerapatan tegakan yang tidak diperhatikan
pada kondisi tertentu dapat menyebabkan hasil pengukuran yang tidak akurat. Dan
peninggi tidak bersifat konstan, melainkan akan berubah secara periodik karena
pengaruh lingkungan dan variasi perubahan iklim (Simon, 1993).
Dalam rangka penaksiran potensi dan kondisi hutan yang cukup luas akan lebih
akurat apabila dikombinasikan dengan data penginderaan jauh karena dengan teknologi
penginderaan jauh yang didukung oleh kemampuan teknologi komputer menjanjikan
kemampuan inventarisasi tegakan dengan cepat dan dalam skala yang luas. Ketelitian
dan keakuratan data hasil inventarisasi yang diperoleh merupakan kunci dari
tercapainya azas kelestarian. Hasil inventarisasi tegakan berguna sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah silvikultur hingga akhir daur, dalam
usaha pembinaan tegakan guna meningkatkan potensi produksi di masa yang akan
datang (pada akhir daur) (Simon, 2007).
Adapun data potensi hutan tersebut meliputi struktur kelas hutan termasuk kelas
hutan produktif yang mencakup luasan, dan volume (standing stock/growing stock).
Penaksiran volume didasarkan pada pengukuran – pengukuran karakter – karakter
pohon atau tegakan (diameter, tinggi, luas bidang dasar) dan hubungan kuantitatif antara
karakter yang diukur tersebut dengan volume yang ditaksir. Cara penentuan volume
pohon batang dibedakan antara cara langsung dan tidak langsung. Penentuan volume
cara langsung hanya bisa dilakukan untuk kayu dalam bentuk sortimen (log) dengan
menggunakan alat yang namanya xylometer. Sedangkan penentuan volume cara tidak
langsung, dilakukan dengan metode grafis atau dengan menggunakan persamaan
volume (Sadono, 2011).
Penaksiran volume tegakan dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang
bisa diambil dari tabel tegakan. Untuk menaksir volume tegakan jati menggunakan tabel
WvW (Wolf von Wulving). Apabila akan menggunakan tabel tegakan jati ini sebagai
penaksiran tegakan, perlu diperhatikan hal – hal berikut, sekalipun banyaknya kelas
bonita ada sebelas yang lebih banyak dari tabel – tabel tegakan yang lain, perbedaan
banyak ini tidaklah berarti penting. Perbedaan peninggi diantara dua bonita (tegakan)
pada umur 80 tahun ditetapkan 3 meter, pada umur 20 tahun ditetapkan sekitar 2 meter,
dan pada umur 5 tahun sekitar 1 meter. Karena itu pada penentuan kelas bonita terutama
untuk tegakan berumur tua cukup dengan menggunakan garis bonita terdekat dan tidak
perlu mengadakan interpolasi (Wulfing, 1993).
III. ALAT DAN BAHAN

1. Blanko PK 3
2. Data Risalah PK 2
3. Laptop
4. Microsoft Excel
5. Tabel normal (Tabel Wvw)

IV. CARA KERJA

Memasukkan data
Memperhatikan Menyiapkan data kelas hutan, luas,
penjelasan dosen dan kompilasi PK 2 yang bonita, dan kepadatan
Co. Ass penentuan telah diperoleh dari bidang dasar setiap
kelas hutan suatu daerah bagian anak petak ke dalam
hutan PK 3

Memisahkan data Memasukkan data


anak petak yang luas anak petak
Menghitung umur
berjenis jati yang sesuai dengan
tanaman berdasarkan kelas hutannya
produktif dan tidak
tahun tanamnya pada PK 3
produktif dari data
berdasarkan anak petak kompilasi PK 2
yang ditentukan digabungkan

Membuat data jumlah Membuat tabel


Mengoreksi kembali luas, rata-rata KBD, standing stock dan
kelas hutan tanaman jati rata-rata bonita dan menginterpolasi
berdasarkan umur dan rata-rata umur tiap untuk mencari Vst
KBD-nya kelas hutan tiap tiap kelas
menggunakan pivot hutan
table

Membuat tabel
growing stock dan
menginterpolasi untuk
mencari Vst tiap tiap
kelas hutan
DESKRIPSI
Acara ketujuh ini dimulai dengan menyimak dan memahami penjelasan instruktur
mengenai penyusunan daftar kelas hutan. Dalam acara ini, dilakukan pengisian PK 3
yang berupa Daftar Kelas Hutan. Di dalamnya, dilakukan penentuan luas setiap kelas
hutan. Data tersebut diperoleh berdasarkan kompilasi PK 2 di suatu daerah. Hal pertama
yang perlu dilakukan adalah memasukkan data luas kelas hutan, luas, bonita, dan
kepadatan bidang dasar setiap anak petak ke dalam PK 3. Kemudian luas anak petak
tersebut dimasukkan ke dalam kolom kelas hutannya masing-masing. Sehingga dapat
diketahui jumlah luas per kelas hutannya. Dalam pengolahan data kali ini, yang
digunakan hanya anak petak yang berjenis jati, dan dipisahkan antara anak petak yang
produktif dan tidak produktif. Hal ini dilihat dari kelas hutannya, kelas hutan yang
produktif terdiri dari Kelas Umur (KU), Miskin Riap (MR), dan Masak Tebang (MT).
Data yang akan diolah selanjutnya adalah data anak petak yang produktif. Selanjutnya
dilakukan perhitungan umur tanaman dengan mengurangi tahun dilaksanakannya
risalah dengan tahun penanaman. Setelah itu dilakukan koreksi kembali data kelas hutan
dengan memperhatikan umur dan KBD-nya. Selanjutnya data tersebut dikelompokkan
berdasarkan kelas hutan menggunakan tabel pivot. Informasi yang terkandung di
dalamnya berupa jumlah luas, rata-rata KBD, rata-rata bonita dan rata-rata umur tiap
kelas hutan. Berdasarkan data tabel pivot yang telah diperoleh, dibuat.tabel standing
stock dengan untuk menghitung ketersediaan volume tegakan pada saat risalah
dilakukan. Dalam pembuatannya, data yang digunakan adalah luas, umur, bonita dan
KBD dari pivot tabel yang sebelumnya telah diperoleh. Selanjutnya dicari nilai Vst pada
tabel WvW berdasarkan nilai bonita dan umur setiap kelas hutan. Jika angka bonita dan
umur tidak tersedia pada tabel WvW, maka perlu dilakukan interpolasi. Selanjutnya
ditentukan nilai faktor koreksinya (fk). Selanjutnya dicari volume per hektar dengan
mengalikan nilai KBD, Vst, dan fk pada setiap kelas hutan. Untuk mengetahui volume
total setiap anak petak dilakukan pengalian volume per ha dengan luas tiap kelas hutan
tersebut. Selain itu juga dibuat tabel growing stock yang merupakan ketersediaan
volume tegakan pada akhir daur. Pada dasarnya pembuatan tabel growing stock dan
standing stock sama, namun pada growing stock umur yang digunakan adalah umur
akhir daur, hal ini akan berpengaruh pada nilai Vstnya. Output dari tabel ini berupa
volume per hektar dan volume total pada akhir daur.
V.

I
I

TJ
Kelas Hutan

BK

KU
KU

1
1
1

C
B
A
anak petak

4
1
9
1
h

5,
6,
5,
luas

,
,
,

5
3
5
2
5
3
bonita tempat tumbuh

9
1
0,
kepadatan bidang dasar (m2/ha)

,4
5,
ha

15
II

ha
ha
III
I

a
h
V
HASIL DATA PENGAMATAN

a
h
V

ha
VI
kelas umur

a
h
II
V
produktif

a
h
II
V
I

a
h
X

a
h
X
I

a
h
X

a
h
II
X

a
h

masak tebang (mt)


baik untuk perusahaan tebang habis

ha

miskin riap(mr)
a
h

lapangan tebang habis yang lampau (ltjl)


ha

tanah kosong (tk)


untuk produksi kayu jati

a
h

tanah kayu lain tak dipertahankan (tkl)


lain
kayu
hutan

a
h

hutan alam kayu lain (hakl)


ha

tanaman jati bertumbuh kurang (tjbk)


6,9
tidak produktif

jati

buh
hutan

kurang
bertum

a
h

hutan alam jati bertumbuh kurang (hajbk)


a
h

kawasan perlindungan setempat (kps)


Tabel 5.1 PK 3 (Daftar Kelas Hutan) Kecamatan Ngandong

ha

tak baik untuk perusahaan tebang habis (tbpth)


a
h

tanah kosong (tk)


a
h

tanaman kayu lain (tkl tbi)


lain
kayu
hutan

a
h

hutan alam kayu lain (hakl tbi)


a
h
jati

tanaman jati merana (tjm)


ian
jati
tak baik untuk jati

hutan

a
h
kemat

hutan alam jati merana (hajm)


a
h

tanaman jenis kayu lain (tjkl)


hutan untuk produksi kayu

a
h

hutan lindung terbatas (hlt)


a
h

tak baik untuk produksi (tbp)


a
h

lapangan dengan tujuan istimewa (ldti)


a
h
produksi

suaka alam/hutan wisata (sa/hw)


bukan untuk

a
h

hutan lindung (hl)


1 0,
TJ 1 10,
0, 3 4
BK D 2
2 6
2 0,
TJ 2 9,
, 0 9,4
BK A 4
5 7
TJ 2 8,
3 8,5
BK B 5
KP 2 1, 1,
S C 2 2
TJ 3 5,
3 5,7
BK A 7
0,
TJ 3
7 3 0 7
BK B
8
1,
KU 3 3, 3,
4 0
II C 3 3
5
0,
TJ 3 4,
3 2 4,5
BK C 5
2
TK 3 2, 2,
2
L D 5 5
KP 0, 0,
3E
S 6 6
2
TJ 4 4, 0,
, 4,8
BK A 8 1
5
2
TJ 4
3 , 3
BK A
5
4 1, 1,
TK 3
B 2 2
1,
KU 4 1
3 0 10
II B 0
3
LD 4 0, 0,
3
TI C 5 5
1 2
KU 5 13
3, ,
I A ,1
1 5
5 2, 2,
TK
A 1 1
2
KU 5 1
, 10
I B 0
5
KU 1, 1,
6 2
I 2 2
2 0,
TJ 21,
6 1, 2 4
BK 3
3 1
2
7 1
TK , 11
A 1
5
2
KU 7 4, 4,
,
I B 3 3
5
TB 7 0, 0,
P C 3 3
KP 7 1, 1,
S C 5 5
KP 7 0, 0,
S D 3 3
4 2
TJ 8 46,
6, ,
BK A 9
9 5
KP 8 0, 0,
S B 8 8
KP 8 2, 2,
S C 5 5
TB 8 0, 0,
P C 5 5
2
TJ 8 2,
, 2,3
BK D 3
5
2 2 0, 2
KU 9
5, , 4 5,
IV A
3 5 7 3
1 2 0,
KU 9 16
6, , 8
II B ,2
2 5 8
2 0,
TJ 9 2,
, 3 2,1
BK B 1
5 2
KP 9 4, 4,
S C 1 1
1
TJ 10 14,
4,
BK A 8
8
TJ 10 2,
2,3
BK A 3
TJ 10 5,
5,9
BK A 9
2
KU 10 4, 4,
,
I B 3 3
5
2
TJ 10 3,
, 3,9
BK C 9
5
TB 10 0,
P D 6
KP 10 5, 5,
S D 3 3
2 2 21
KU 11
1, , .4
I A
4 5 0
2
11
TK 3 , 3
A
5
KP 11 1, 1,
S B 5 5
2
TJ 12 3,
, 3,8
BK A 8
5
1
KU 12 10
0,
I A ,2
2
2 2
TJ 12 20,
0, ,
BK B 4
4 5
2
KU 12 3, 3,
,
I B 8 8
5
2
TJ 12 3,
, 3,6
BK C 6
5
TB 12 0, 0,
P D 1 1
KP 12 0, 0,
S D 7 7
2 2
KU 13 28
8, ,
I A ,8
8 5
KU 13 9, 9,
2
I B 3 3
KU 13 3, 3,
2
I C 5 5
2
KU 14 1 1,
, 13
II A 3 1
5
3 1,
KU 14 1, 1,
, 2
V B 9 9
5 9
1
KU 14 15
5, 3
I B ,6
6
3 1,
KU 14 0, 0,
, 1
VI B 4 4
5 2
3
LD 15 6, 1, 6,
,
TI A 6 2 6
5
1 0, 1
KU 15
8, 4 8 8,
VII B
2 4 2
KU 15 4, 1, 4,
4
III C 7 1 7
0,
KU 15
1 4 7 1
VI C
4
2 0,
TJ 15 5,
, 1 5,8
BK D 8
5 6
15 6, 6,
TK
E 9 9
4
TJ 15 6,
, 6,7
BK F 7
5
KU 16 8, 8,
3
I A 1 1
0,
TJ 16 1,
3 1 1,5
BK A 5
5
TK 16 8, 8,
3
L B 5 5
1
KU 16 11
1, 3
I C ,2
2
KU 16 6, 6,
3
I D 1 1
KU 17 4, 4,
2
I A 2 2
0,
TJ 17 1,
2 2 1,2
BK A 2
4
KU 17 1, 1.
I A 3 30
TB 17 0, 0,
P B 4 4
KP 17 2, 2,
2
S B 3 3
17 8, 8,
TK 2
C 9 9
4
TJ 17 4,
, 4,5
BK D 5
5
2 0,
TJ 18 6,
, 4 6,8
BK A 8
5 8
2 2 0,
TJ 18 26,
6, , 3
BK B 2
2 5 2
1,
KU 18 4, 4,
3 7
II C 2 2
8
TJ 19 5,
3 5,3
BK A 3
2
KU 19
1 , 1
I B
5
1 2
KU 19 1, 11
1, ,
II B 2 ,9
9 5
0,
TJ 20 7,
3 4 7,2
BK A 2
8
KU 20 2, 2,
3
I A 6 6
TB 20 0, 0,
P B 1 1
KP 20 2, 2,
S B 4 4
KU 20 5, 5,
3
I C 5 5
0,
TJ 20 1,
3 2 1,9
BK D 9
5
3 0,
21 2, 2,
TK , 0
A 5 5
5 4
3 0,
KU 21 2, 2,
, 9
II A 3 3
5 4
KP 21 0, 0,
S B 9 9
TB 21 0, 0,
P B 2 2
3
KU 21 1, 1,
,
I C 6 6
5
2 3 0,
21 23
TK 3, , 0
C ,7
7 5 4
3
KU 22 5, 1, 5,
,
II A 1 2 1
5
3
22 3, 3,
TK ,
B 8 8
5
4 3 1,
KU 22 46
6, , 2
II C ,2
2 5 1
3
KU 22
3 , 3
IV C
5
TK 22 3, 3,
2
L D 9 9
3
KU 23 3, 3,
,
I A 9 9
5
0,
TK 23
6 1 8 6
L B
3
TJ 23 2,
1 2,4
BK B 4
1,
KU 23 9, 9,
3 2
II C 3 3
8
3 0,
TJ 23 3,
, 1 3,7
BK D 7
5 2
TB 23 0, 0,
P E 1 1
3
KP 23 1, 1,
,
S E 6 6
5
3
23
TK 1 , 1
F
5
3
KU 24 2, 2,
,
I A 3 3
5
3
KU 24 1, 1,
,
I A 3 3
5
3
KU 24 3, 3,
,
I A 8 8
5
LD 24 0, 0,
TI B 2 2
TB 24 0, 0,
P C 2 2
KP 24 1, 1,
S C 4 4
3
KU 24 2, 2,
,
I D 3 3
5
0,
TJ 24
1 3 1 1
BK D
2
0,
TJ 24 1,
3 0 1,2
BK D 2
6
3
KU 24 1, 1,
,
I D 6 6
5
0,
KU 25 8, 8,
4 6
VII A 1 1
8
3 0,
KU 25
1 , 9 1
III A
5 2
2 0,
TJ 25 1,
, 1 1,7
BK A 7
5 2
1 3
KU 25 10
0, ,
I B ,4
4 5
1 0, 1
TK 25
8, 2 6 8,
L C
3 4 3
3
25 3, 3,
TK ,
D 3 3
5
3
TJ 25
3 , 3
BK D
5
1 0, 1
KU 26
0, 4 6 0,
VII A
8 2 8
0,
TJ 26 8,
3 2 8,4
BK B 4
4
1 0,
M 26 13
3, 4 4
R C ,3
3 1
3
KU 26 4, 4,
,
I D 3 3
5
3
KU 27 2 0,
, 20
I A 0 3
5
0,
KU 27 3, 3,
3 3
IV B 5 5
4
1
KU 28 13
3, 3
I A ,4
4
1
KU 28 13
3, 3
I B ,3
3
KU 28 3, 3,
3
I C 2 2
3
TJ 29
2 , 2
BK A
5
3
TJ 29
1 , 1
BK A
5
1
KU 29 1, 18
8, 4
I A 1 ,1
1
KP 29 1, 1,
S B 8 8
TB 29 0, 0,
P B 2 2
TJ 29 1,
3 1,5
BK C 5
KU 29 3, 3,
3 1
II C 5 5
2 0,
KU 29 6, 6,
, 9
II D 8 8
5 5
3
TJ 29 7,
, 7,5
BK E 5
5
0,
KU 29
2 4 5 2
VII E
9
KU 29 4, 4.
3
I F 7 70
30 3, 3,
TK
A 5 5
2 2 1,
KU 30 25
5, , 1
II A ,9
9 5 4
TB 30 0, 0,
P B 4 4
KP 30 2, 2,
S B 2 2
1,
KU 30 1, 1,
1
II C 6 6
3
TJ 30 7,
4 7,5
BK C 5
30
TK 6 6
D
KU 31 1, 1,
3
I A 5 5
1
KU 31 1, 17
7, 3
II A 4 ,6
6
LD 31 0, 0,
TI B 2 2
KU 31 4, 4,
4 1
I C 7 7
KP 31 1, 1,
S D 7 7
1,
KU 31 5, 5,
3 1
I E 4 4
4
TJ 31 2,
3 2,1
BK E 1
1 0, 1
LD 32
8, 4 7 8,
TI A
7 2 7
TB 32 0, 0,
P B 2 2
KP 32 1, 1,
S B 3 3
TJ 32 1,
2 1,6
BK C 6
KU 32
1 2 1
I C
1,
KU 32 4, 4,
2 3
I C 8 8
2
TJ 32 0,
0,4
BK D 4
LD 32 0, 0,
2
TI E 1 1
KU 33 1, 1,
2
I A 4 4
KU 33 1, 1,
2
I A 3 3
33 2, 2,
TK
A 1 1
KP 33
4 4
S B
TB 33 0, 0,
P B 5 5
1 1,
KU 33 11
1, 3 2
II C ,9
9 5
3
KU 33 0, 0,
,
I D 9 9
5
1 3
KU 33 17
7, ,
I D ,4
4 5
LD 33 0, 0,
TI E 3 3
1 2 1,
KU 15
34 5, , 1
II ,4
4 5 1
KU 2, 2,
35 4
III 7 7
3
KU 38
35 8, 4
I ,1
1
KU
35 2 4 2
I
3
KU 36 8, 8,
,
I A 7 7
5
36 4, 4,
TK
B 9 9
3
KU 36
3 , 3
I B
5
3
KU 36 2, 2,
,
I B 6 6
5
KP 36 2, 2,
S C 3 3
3
TJ 37 5,
, 5,1
BK A 1
5
2
TJ 37 24,
4, 4
BK B 9
9
KP 37 3, 3,
S C 6 6
TB 37 0, 0,
P C 5 5
KU 37
8 3 8
I D
3
TJ 38 5,
, 5,4
BK A 4
5
TJ 38 1,
3 1,6
BK B 6
2
KU 38 22
2, 3
II B ,6
6
KP 38 2, 2,
S C 3 3
2 0,
M 39 6, 6,
, 3
R A 4 4
5 9
1
TJ 39 18,
8, 4
BK B 7
7
KU 39
3 4 3
I B
39 1, 1,
TK
B 8 8
KP 39 4, 4,
S C 1 1
0,
39
TK 8 3 0 8
D
1
KU 39 4, 4.
3
I E 6 60
0,
TJ 40 1,
1 1,5
BK A 5
5
4 40
KU 40
0, 3 .2
I A
2 0
40 1, 1,
TK
A 5 5
0,
TJ 40
2 2 2
BK A
5
0,
TJ 40
1 1 1
BK A
3
0,
TJ 40
1 1 1
BK A
5
KP 40 0, 0,
S B 5 5
3 0,
31
TK 41 1, 3 0
,8
8 2
TJ
41 2 2
BK
42
TK 3 3
A
3 0,
TJ 42 31,
1, 2 2
BK A 4
4 3
TJ 42 6,
6,7
BK B 7
0,
TJ 43 0,
3 2 0,5
BK A 5
6
0,
KU 43 1, 1.
3 5
III A 5 50
9
1
TJ 43 15,
5, 3
BK A 7
7
KP 43 2, 2,
S B 9 9
TJ 43 3,
3 3,7
BK C 7
TJ 43 3,
3,5
BK C 5
0,
TJ 43 0,
2 0 0,5
BK D 5
9
44
TK 2 2
A
TJ 44 6,
6,3
BK A 3
TB 44 0, 0,
P B 1 1
KP 44 1, 1,
S B 4 4
1 0,
TJ 44 2,
, 5
M C 4
5 9
44 0, 0,
TK
D 8 8
1 4 19
KU 44
9, , .9
II E
9 5 0
44 6, 6,
TK
F 8 8
2 1,
KU 45 5, 5.
, 4
II A 1 10
5 2
0, 17
KU 45 1
2 6 .0
III B 7
4 0
2
KU 45 2, 1, 2.
,
I B 5 3 50
5
TB 45 0, 0,
P C 2 2
KP 45 1, 1,
S C 7 7
1 0, 14
KU 45
4, 2 9 .7
I D
7 3 0
45
TK 2 2 2
D
1 2 10
KU 46 0,
0, , .1
III A 7
1 5 0
46
TK 3 3 3
A
KP 46 1, 1,
S B 5 5
2
TJ 46
1 , 1
BK C
5
2 0, 12
KU 46 1
, 5 .0
III C 2
5 8 0
1 1, 12
KU 47
2, 3 0 .8
I A
8 9 0
TB 47
1 1
P B
KP 47 3, 3,
S B 9 9
1
TJ 47 15,
5, 4
BK C 7
7
47
TK 1 4 1
C
KU 47 1, 1.
4
I C 5 50
TJ 47 4,
4 4,5
BK C 5
KU 47 5, 5.
4
I D 6 60
2
TJ 29,
48 9, 3
BK 1
1
TK 48 1 1
2 21
KU 49
1, 3 .7
I A
7 0
KP 49 2, 2,
S B 4 4
TB 49
1 1
P B
1 10
KU 49
0, 3 .5
I C
5 0
1 3 10
KU 49
0, , .7
I D
7 5 0
50
TK 1 1
A
1 19
KU 50
9, 3 .1
I A
1 0
KP 50 2, 2,
S B 5 5
TB 50 0, 0,
P B 4 4
2
TJ 50 7,
, 7,1
BK C 1
5
2
50 2, 2,
TK ,
C 5 5
5
2
50 2, 2,
TK ,
C 5 5
5
2
LD 50 0, 0,
,
TI D 5 5
5
3
KU 51 4, 4.
,
I A 4 40
5
3
KU 51 5, 5.
,
I B 6 60
5
LD 51 0, 0,
TI C 5 5
KU 51 6, 6.
3
I D 2 20
3
KU 52 2, 2.
,
I A 7 70
5
3
TJ 52 2,
, 2,5
BK B 5
5
1 3
TJ 52 19,
9, ,
BK B 9
9 5
TB 52 0, 0,
P C 4 4
KP 52
2 2
S C
0,
TJ 52
3 2 1 3
BK D
4
3
TJ 52 1
, 11
BK D 1
5
3
TJ 53 6,
, 6,6
BK A 6
5
3
TJ 53 1,
, 1,5
BK A 5
5
3 1,
KU 53 2, 2.
, 2
II A 5 50
5 2
2 0,
TJ 53 8,
, 3 8,4
BK B 4
5 9
1
TJ 54 10,
0, 3
BK A 6
6
1 16
KU 54
6, 4 .3
I B
3 0
0,
TJ 54
2 2 3 2
BK B
4
3
KU 54 5, 5.
,
I C 3 30
5
KU 55 7, 7.
3
I A 9 90
KU 55 2, 2.
4
I B 2 20
1 13
KU 55
3, 4 .1
I B
1 0
TB 55 0, 0,
P C 2 2
KP 55 0, 0,
S C 8 8
KU 55 1, 1.
3
I D 3 30
56 6, 6,
TK
A 1 1
2
TJ 56 21,
1, 3
BK B 5
5
0,
TJ 56 5,
3 4 5,1
BK C 1
5
3
KU 57 9, 0, 9,
,
VII A 3 6 3
5
1 2 0, 12
KU 57
2, , 5 .1
III B
1 5 9 0
2 0,
TJ 57 8,
, 2 8,6
BK C 6
5 3
2
57
TK 2 , 2
C
5
3
KU 57 7, 7.
,
I D 5 50
5
1 0, 11
KU 58
1, 3 7 .4
VI A
4 4 0
0, 3.
KU 58 3,
3 4 5
V A 5
8 0
2
TJ 58 6, 0,
, 6,6
BK B 6 1
5
3 0,
TJ 59 1,
, 5 1,8
BK A 8
5 3
1 3 0, 18
KU 59
8, , 4 .1
VI A
1 5 6 0
2 0,
TJ 59 7,
, 1 7,4
BK B 4
5 1
13
KU 60 1 0,
3 .0
VI A 3 6
0
0,
TJ 60 4,
3 1 4,1
BK B 1
2
1
60 17
TK 7,
C ,1
1
3 0,
M 60 0,
1 , 4
R C 41
5 1
0,
M 61 1 0,
3 3
R A 6 35
5
0,
TJ 61 3,
3 1 3,9
BK A 9
3
KU 61 7, 7.
3
I B 8 80
2
TJ 61 20,
0, 3
BK C 1
1
0,
TJ 61 1,
3 2 1,5
BK C 5
4
TJ 62 9,
3 9,4
BK A 4
2
TJ 62 0, 23,
3, 3
BK B 1 9
9
1 0,
TJ 62 12,
2, 3 1
BK C 8
8 1
0, 20
KU 2
63 2 5 .0
III 0
4 0
2 2 0, 16
KU 64
2, , 7 .5
II A
2 5 3 0
1 2 0, 16
KU 64
6, , 8 .5
II B
5 5 9 0
LD 64 0, 0,
TI C 4 4
1 0, 13
KU 65
3, 2 5 .2
III A
2 5 0
1 2 0, 18
KU 65
8, , 6 .2
III B
2 5 1 0
3
KU 66 7, 0, 7.
,
III A 7 4 70
5
2 0,
KU 66 3, 3.
, 5
II B 8 80
5 2
KU 66 5, 0, 5.
3
II C 3 8 30
1 12
KU 67 0,
2, 3 .9
III A 5
9 0
KP 67 2, 2,
S B 4 4
2
KU 67 4, 0, 4.
,
III C 2 5 20
5
1 2 0,
TJ 67 10,
0, , 1
BK D 4
4 5 9
1 0, 12
KU 67
2, 3 6 .9
III E
9 5 0
TJ 68 2,
4 2,7
BK A 7
1 0, 18
KU 68
8, 4 4 .7
III A
7 3 0
KP 68 4, 4,
S B 9 9
TB 68 0, 0,
P B 9 9
1 14
KU 68 1,
4, 2 .7
II C 5
7 0
2 1,
KU 68 5, 5.
, 0
II D 9 90
5 2
0, 22
KU 2
69 2 7 .0
II 2
9 0
1,
KU 70 7, 7.
2 0
II A 3 30
1
1 18
KU 70 0,
8, 3 .6
II B 9
6 0
4 0, 40
KU 71
0, 3 6 .1
III A
1 3 0
KP 71 1, 1,
S B 2 2
TB 71 0, 0,
P B 3 3
2 0,
TJ 72 9,
, 3 9,9
BK A 9
5 1
KP 72 2, 2,
S B 9 9
1 2 0,
TJ 72 13,
3, , 3
BK C 2
2 5 6
2 0,
TJ 72 8,
, 2 8,1
BK D 1
5 6
2 4 25
KU 73
5, , .9
I A
9 5 0
KU 73 1, 1.
4
I A 5 50
4 0,
KU 73 3, 3,
, 4
IV B 3 3
5 5
4
73
TK 1 , 1
B
5
KP 73 1, 1,
S C 5 5
TB 73 0, 0,
P C 3 3
1 19
KU 74
9, 4 .8
I A
8 0
1 16
KU 74
6, 4 .8
I B
8 0
2 20
KU 75
0, 2 .2
I A
2 0
3 0,
75 1, 1,
TK , 0
B 1 1
5 4
3 1,
KU 75 3.
3 , 3
II B 00
5 2
KP 75 2, 2,
S C 8 8
3
KU 75 1, 1.
,
I D 3 30
5
3
TJ 75
1 , 1
BK D
5
1 3 0, 14
KU 75
4, , 9 .6
II D
6 5 4 0
3
TJ 75
1 , 1
BK D
5
1 10
KU 76
0, 4 .8
I A
8 0
0,
KU 76 6.
6 4 4
I B 00
8
3
TJ 76 0,
2 , 2
BK C 2
5
1 11
KU 76
1, 4 .7
I C
7 0
1 3 17
KU 77 1,
7, , .5
II A 2
5 5 0
1 2 0, 13
KU 77
3, , 9 .4
I B
4 5 9 0
77
TK 1 1
B
77 1, 1,
TK
B 5 5
TJ 77 1
11
BK C 1
77
TK 1 1
C
2 0,
KU 77 3, 3.
, 6
III D 4 40
5 7
2 3 1, 27
KU 78
7, , 1 .6
II A
6 5 3 0
0,
KU 78 4, 4.
3 7
I B 7 70
8
3 16
KU 1
79 , .0
I 6
5 0
3
KU 3, 3.
79 ,
I 8 80
5
80
TK 2 2 2
A
80
TK 1 2 1
A
0,
KU 80 2, 2.
2 6
III A 5 50
6
1 1 0, 12
KU 80
2, , 6 .3
I A
3 5 3 0
3
KU 80 9, 9.
,
I B 5 50
5
1 2 0, 10
KU 80
0, , 4 .5
II C
5 5 3 0
3
KU 80 4.
4 ,
I D 00
5
3 0,
KU 81 7, 7,
, 9
VII A 2 2
5 7
3
81
TK 4 , 4
B
5
2 3 27
KU 81
7, , .1
I B
1 5 0
2
TJ 82 24,
4,
BK A 3
3
82 2, 2,
TK
A 5 5
3 0, 4.
KU 82
4 , 9 0
VII B
5 8 0
2 1 0,
TJ 83 22,
2, , 3
BK A 3
3 5 3
KP 83
1 1
S B
1 0,
TJ 83 1,
, 2 1,8
BK C 8
5 7
TJ 83 4,
4,9
BK D 9
1
TJ 84 14,
4,
BK A 3
3
TB 84 0, 0,
P B 3 3
KP 84 1, 1,
S B 4 4
TJ 84 1
18
BK C 8
0,
KU 84 5, 5,
4 7
VII D 6 6
6
1 0,
TJ 85 3,
, 3 3,2
BK A 2
5 3
1
TJ 85 15,
5,
BK A 5
5
KP 85 0, 0,
S B 5 5
TB 85 0, 0,
P B 1 1
1
TJ 85 10,
0,
BK C 4
4
1
TJ 86 15,
5,
BK A 8
8
TB 86 0, 0,
P B 4 4
KP 86 2, 2,
S B 3 3
1
86 19
TK 9,
C ,4
4
TJ 86 3,
3,9
BK D 9
1 0,
TJ 87 16,
6, 2 4
BK A 3
3 5
1 1 0,
TJ 87 12,
2, , 3
BK B 3
3 5 5
KP 87 3, 3,
S C 1 1
1 0,
TJ 87
2 , 3 2
BK D
5 1
1 0,
TJ 87 1,
, 3 1,6
BK E 6
5 1
KP 88 0, 0,
S A 4 4
88
TK 6 6
B
TJ 88 2,
2 2,8
BK C 8
1,
KU 88 4, 4,
3 0
II C 4 4
3
1 0,
KU 88 11
1, 3 9
II D ,5
5 8
1
89 10
TK 0,
A ,9
9
TB 89 0, 0,
P B 3 3
KP 89 1, 1,
S B 8 8
1
89 13
TK 3,
C ,4
4
1
90 17
TK 7,
A ,2
2
KP 90 0, 0,
S B 9 9
TB 90 0, 0,
P B 2 2
1
TJ 90 12,
2,
BK C 4
4
2
KU 91 6, 6,
,
I A 3 3
5
TB 91 0, 0,
P B 2 2
KP 91 1, 1,
S B 2 2
91 1
TK 15
C 5
3
KU 91 8, 8,
,
I D 5 5
5
TJ 92 1,
3 1,5
BK A 5
TJ 92
5 3 5
BK A
1
KU 92 16
6, 3
I B ,9
9
92 1, 1,
TK
B 5 5
TB 92 0, 0,
P C 3 3
KP 92 2, 2,
S C 6 6
1
KU 92 16
6, 3
I D ,9
9
LD 92 0, 0,
TI E 1 1
3
TJ 93 2
, 27
BK A 7
5
TJ 93
7 3 7
BK B
2
TJ 22,
94 2, 3
BK 8
8
2
KU 95 21
1, 3
I A ,7
7
TJ 95 9,
3 9,9
BK B 9
TJ 96 3,
3 3,4
BK A 4
KU 96
3 3 3
I A
TJ 96 1,
3 1,8
BK A 8
KU 96 1, 1,
3
I A 8 8
TB 96 0, 0,
P B 3 3
KP 96 2, 2,
S B 5 5
TJ 96 7,
4 7,2
BK C 2
KU 96 4, 4,
4
I D 4 4
1 3
KU 96 10
0, ,
I D ,6
6 5
KU 97 4, 4,
4
I A 4 4
0,
KU 97
5 3 7 5
II B
3
97 1, 1,
TK
C 5 5
KP 97 4, 4,
S D 2 2
TB 97 0, 0,
P D 8 8
97
TK 3 3
E
0,
KU 97 8, 8,
3 7
II F 4 4
4
3
KU 97 3, 3,
,
I G 4 4
5
3
KU 97 3, 3,
,
I H 6 6
5
97 4, 4,
TK 3
I 2 2
KU 98 5, 5,
4
I A 4 4
1 3 1,
KU 98 17
7, , 2
II B ,8
8 5 9
TB 98 0, 0,
P C 1 1
KP 98
1 1
S C
3 1,
KU 98 0, 0,
, 3
II D 6 6
5 3
3 2 0,
TJ 99 36,
6, , 1
BK A 9
9 5 7
2
KU 99 1, 1,
,
I A 5 5
5
KP 99 1, 1,
S B 2 2
TJ 99 0,
3 0,7
BK C 7
10
KU 4, 4,
0 4 1
II 4 4
A
10
TJ 7,
0 7,6
BK 6
B
10
KP 2, 2,
0
S 5 5
C
10
1, 1,
TK 0
5 5
D
3
TJ 10 33,
3, 3
BK 1 7
7
10 1 3 0,
KU 17
2 7, , 9
II ,3
A 3 5 6
10 2 0,
KU 21
2 1, 4 8
II ,8
B 8 1
10
TB 0, 0,
2
P 1 1
C
10 3
KP 1, 1,
2 ,
S 3 3
C 5
10 1 3 1,
KU 14
3 4, , 1
II ,5
A 5 5 5
10
TB 0, 0,
3
P 5 5
B
10
KP 3, 3,
3
S 1 1
B
10 2 1,
KU 25
3 5, 3 3
II ,8
C 8 3
10 3 3 1,
KU 30
4 0, , 1
II ,9
A 9 5 2
10
TB 0, 0,
4
P 4 4
B
10
KP 2, 2,
4
S 8 8
B
10 1,
KU 6, 6,
4 4 1
II 8 8
C 2
10 1 3 0,
KU 11
5 1, , 8
III ,5
A 5 5 9
10 0,
KU
5 6 3 7 6
III
B 8
10
TB 0, 0,
5
P 2 2
C
10
KP 1, 1,
5 3
S 4 4
C
10
TJ 1,
5 3 1,9
BK 9
D
10 3 3
KU 31
6 1, ,
I ,7
A 7 5
10
LD 0, 0,
6
TI 2 2
B
10
LD 0, 0,
6
TI 2 2
C
10
LD 0, 0,
6
TI 1 1
D
LD 10 0, 0,
TI 6E 8 8
KP 10 5, 5,
S 6F 7 7
10 0,
KU 6, 6,
7 3 9
II 7 7
A 4
10
KP 4, 4,
7
S 3 3
B
10 1 0,
KU 15
7 5, 3 9
II ,4
C 4 9
10
LD 0, 0,
7
TI 2 2
D
LD 10 0, 0,
TI 7E 2 2
KP 10 0, 0,
S 7F 4 4
10 3 1,
KU 2, 2,
7 , 2
II 3 3
G 5 2
10 1 0,
TJ 10,
8 0, 3 2
BK 2
A 2 9
10 1 0,
KU 15
8 5, 3 6
II ,4
B 4 4
10 1,
KU 7, 7,
8 3 0
II 1 1
C 7
10
TJ 2
9 3 20
BK 0
A
10 1 2 0,
TJ 19,
9 9, , 2
BK 9
B 9 5 6
10
LD 0, 0,
9
TI 3 3
C
10
KP 1, 1,
9
S 2 2
D
11
1, 1,
TK 0
6 6
A
11 1 3
TJ 10,
0 0, ,
BK 4
A 4 5
11
LD 1, 1,
0
TI 2 2
B
11
KP
0 1 1
S
C
11 1 3
TJ 12,
0 2, ,
BK 2
D 2 5
11
8, 8,
TK 1 3
3 3
A
11 1 3 0,
KU 13
1 3, , 8
II ,1
B 1 5 2
11
KU 5, 0, 5,
2 4
II 1 8 1
A
11 1 3
TJ 11,
2 1, ,
BK 9
B 9 5
11
KP 0, 0,
2
S 9 9
C
11 3
3, 3,
TK 2 ,
2 2
D 5
11
5, 5,
TK 3 3
9 9
A
11 1 3 0,
KU 10
3 0, , 5
II ,1
B 1 5 8
11
TB 0, 0,
3
P 2 2
C
11
KP 1, 1,
3
S 2 2
C
11 0,
KU 1, 1,
3 3 7
II 2 2
D 5
11
6, 6,
TK 3 3
1 1
D
11 3
TJ 8,
4 , 8,7
BK 7
A 5
11 3 0,
KU 31
4 1, 4 6
II ,8
B 8 4
11 2 3 0,
TJ 20,
5 0, , 2
BK 5
A 5 5 9
11 3
TJ 4,
5 , 4,9
BK 9
B 5
11 1
KU 13
6 3, 3
I ,1
A 1
11 1,
KU 9, 9,
6 3 2
II 1 1
B 2
11 1
KU 15
7 5, 3
I ,9
A 9
11
TJ 1,
7 2 1,2
BK 2
B
11
TJ 3,
7 2 3,2
BK 2
B
11 0,
KU 1
7 3 5 13
II 3
B 3
1 0,
KU 11 19
9, 3 5
II 8 ,4
4 5
1
KU 11 0, 15
5, 3
I 9 8 ,7
7
12 1 0,
KU 19
0 9, 3 6
II ,7
A 7 3
12 1 0,
KU 12
0 2, 3 7
II ,7
B 7 1
3 0,
KU 12 32
2, 3 5
I 1 ,7
7 2
12 1 0,
KU 18
2 8, 3 8
II ,7
A 7 2
12 0,
KU 7, 7,
2 3 6
II 2 2
B 2
12 0,
KU 7, 7,
2 3 6
II 9 9
C 5
12 2
KU 8, 0, 8,
2 ,
III 8 7 8
D 5
3 0,
KU 12 35
5, 3 6
II 3 ,4
4 7
2 0,
KU 12 28
8, 3 6
II 4 ,4
4 8
12
KP 0, 0,
5
S 7 7
A
12 3 0,
KU 30
5 0, 3 6
II ,1
B 1 2
12 1 0,
TJ 15,
6 5, 2 5
BK 6
A 6 6
12 1 0,
TJ 13,
6 3, 2 3
BK 5
B 5 6
12
KU 9, 0, 9,
6 2
II 1 7 1
C
12
KP 1, 1,
6
S 6 6
D
12 3
TK 3 31
7 1
12 1 2
TJ 13,
8 3, ,
BK 4
A 4 5
12 1 2
KU 19
8 9, ,
II ,3
B 3 5
12 2
KU 2, 2,
9 ,
I 2 2
A 5
12 2 2
KU 24
9 4, ,
I ,2
A 2 5
12 2
KU 5, 5,
9 ,
I 1 1
B 5
12
KP 0, 0,
9
S 7 7
C
1 2
KU 13 16
6, ,
I 0 ,9
9 5
13 2 2
KU 22
1 2, ,
I ,4
A 4 5
13 2
TJ 6,
1 , 6,1
BK 1
B 5
13
KP 1, 1,
1
S 6 6
C
13
KU 1
2 2 19
I 9
A
13
KP 1, 1,
2
S 7 7
B
13 2
KU 29
3 9, 2
I ,3
A 3
13
TB 0, 0,
3
P 3 3
B
13
KP 1, 1,
3
S 6 6
B
13 2
27
TK 4 7, 2
,3
A 3
13
TJ 4,
4 3 4,2
BK 2
B
13
KU 4, 4,
4 3
I 1 1
C
13
KU 6, 6,
4 2
I 8 8
D
TB 13 0, 0,
P 4E 5 5
KP 13 2, 2,
S 4E 2 2
13 1 2 0,
KU 14
5 4, , 6
II ,3
A 3 5 3
13 2 0,
TJ 0,
5 , 1 0,8
BK 8
A 5 4
13
KP 1, 1,
5
S 1 1
B
13 2 0,
KU 1, 1,
5 , 6
II 9 9
C 5 3
13 5
5,
HL 6 ,
3
A 3
13 2 0,
KU 9, 9,
6 , 9
II 9 9
B 5 2
13
KP 3, 3,
6
S 1 1
C
13 2 1,
KU 3
7 , 0 35
II 5
A 5 3
13
KP 0, 0,
7
S 9 9
B
13 1 2
KU 18
8 8, ,
I ,8
A 8 5
13
KU 2, 2,
8 3
I 6 6
B
13
KU 4, 4,
8 3
I 3 3
C
13
KP
8 3 3
S
D
13 1 2
KU 14
9 4, ,
I ,3
A 3 5
13 1 2
KU 13
9 3, ,
I ,3
B 3 5
13
KP 2, 2,
9
S 6 6
C
2
TJ 14 21,
1, 3
BK 0 2
2
14 2 2
KU 27
1 7, ,
I ,5
A 5 5
14
KU 7, 7,
1 3
I 3 3
B
14
KP 2, 2,
1 3
S 7 7
C
14 0,
TJ 6,
2 2 2 6,2
BK 2
A 6
14 2
KU 22
2 2, 3
II ,2
B 2
14
KP 2, 2,
2
S 6 6
C
14 2 3
TJ 24,
3 4, ,
BK 8
A 8 5
14
KP
3 1 1
S
B
2
TJ 14 25,
5, 3
BK 4 2
2
4
TJ 14 43,
3, 2
BK 5 4
4
2
TJ 14 23,
3, 3
BK 6 8
8
2
TJ 14 26,
6,
BK 7 9
9
3
TJ 14 34,
4,
BK 8 9
9
2
TJ 14 24,
4,
BK 9 5
5
15 2 2 0,
TJ 24,
0 4, , 4
BK 6
A 6 5 5
15
TJ 7,
0 7,8
BK 8
B
3
KU 15 32
2, 2
I 1 ,1
1
2
TJ 15 24,
4, 2
BK 2 6
6
15 1
TJ 0, 12,
3 2, 2
BK 5 3
A 3
15 1 2 0,
TJ 15,
3 5, , 4
BK 4
B 4 5 4
15 0,
TJ 7,
3 2 4 7,1
BK 1
C 6
15
TB 0, 0,
3
P 7 7
D
15
KP 3, 3,
3
S 7 7
D
15 1
TJ 13,
4 3, 3
BK 9
A 9
15
KP 6, 6,
4
S 1 1
B
15
TJ 4,
4 4 4,6
BK 6
C
15
TJ 7,
4 3 7,8
BK 8
D
2
KU 15 1, 1,
,
I 5 3 3
5
1 2 0,
TJ 15 14,
4, , 5
BK 5 9
9 5 4
15 3
TJ 31,
6 1,
BK 1
A 1
15 0,
KU
6 9 2 6 9
I
B 3
15 3
KU 34
7 4,
I ,5
A 5
15
TJ 1,
7 1,3
BK 3
A
15
LD 0, 0,
7
TI 1 1
B
15
3, 3,
TK 8
8 8
A
15
KU
8 9 9
I
A
15 3
TJ 8,
8 , 8,4
BK 4
B 5
15
LD 0, 0,
8
TI 4 4
C
15
TJ 6,
8 4 6,1
BK 1
D
15
TJ 3,
8 4 3,6
BK 6
D
KP 15
2 2
S 8E
15 1
12
TK 9 2,
,2
A 2
15
TJ 0,
9 2 0,8
BK 8
A
15
KU 8, 8,
9 2
I 6 6
B
15
TJ
9 5 3 5
BK
C
15 1
KU 17
9 7, 3
I ,6
D 6
16
LD 0, 0,
0
TI 1 1
A
16
KU 1, 1,
0 3
I 8 8
B
16
LD 0, 0,
0
TI 8 8
C
16
KU 1, 1,
0 3
I 8 8
D
16 2
25
TK 0 5,
,5
D 5
TJ 16 3,
3 3,9
BK 0E 9
KP 16 1, 1,
S 0F 4 4
16 2
TJ 27,
1 7,
BK 4
A 4
16
LD 0, 0,
1
TI 5 5
B
16
KP 1, 1,
1
S 4 4
C
16 1
2
TK 2 , 20
0
A 5
16 1
KP 7, 7,
2 ,
S 6 6
B 5
16 1
TJ 3,
3 , 3,7
BK 7
A 5
16
KU 3, 3,
3 2
I 1 1
B
16
KP 6, 6,
3 2
S 2 2
C
16 1
KU 15
4 5, 2
I ,9
A 9
16 1
KP 11
4 1,
S ,5
B 5
16 2
TJ 2
5 , 27
BK 7
A 5
16
KP 0, 0,
5
S 5 5
B
2
16 1, 1,
TK ,
6 5 5
5
1 2 0,
TJ 16 14,
4, , 5
BK 6 6
6 5 5
16 1 2 11
KU 0,
7 1, , .1
II 7
A 1 5 0
16 2 2 0, 20
KU
7 0, , 5 .8
II
B 8 5 6 0
16 3 2
TJ 33,
8 3, ,
BK 3
A 3 5
16
LD 1, 1,
8
TI 1 1
B
16
LD 0, 0,
8
TI 1 1
C
16
KP 0, 0,
8
S 8 8
D
93 81 3 6 20 43 3 17 20 1 3 5
6, 7, 34 5, 1, 1, 1, ,4 2, 9, 94, 3, 4, 4, ,
Total Luas = 9 5 ,7 1 9 4 2 0 0 0 0 0 0 6 0 9 2 0 8 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 3

Tabel 5.2 Pivot Jumlah Luas Baku, Rata Rata Umur, Rata Rata Bonita, dan Rata Rata KBD

Sum of Average of Average of Average of


Row Labels Luasbaku Umur Bon KBD
KUII 1165,6 15,13793103 3,017857143 0,617672414
KUIII 1042,8 24,91463415 3,104938272 0,909878049
KUIV 229,6 33,23809524 2,857142857 0,822380952
KUIX 35,7 81,6 3,8 0,802
KUV 24,7 42 3,166666667 0,78
KUVII 27,7 66,6 3,4 0,898
KUVIII 27,5 76,5 3,75 0,72
MR 104,4 59,54545455 3,272727273 0,448181818
Grand Total 2658 25,19183673 3,077083333 0,737714286
Tabel 5.3 Standing Stock

LUAS RATA-RATA VOLUME TOTAL


KELAS HUTAN LAHAN
(Ha) UMUR BONITA KBD Vst fk PER HA TOTAL
A UNTUK PRODUKSI
UNTUK PRODUKSI KAYU
1
JATI
Baik untuk perusahaan tebang
I
habis
a Produktif
54,9453940886699 1,34 45,477
KUII 1165,6 15,13793 3,0178571 0,617672 53.008,295
76,8314242697982 1,34 93,676
KUIII 1042,8 24,91463 3,1049383 0,909878 97.685,003
84,3851700680272 1,34 92,992
KUIV 229,6 33,2381 2,8571429 0,822381 21.350,884
109,2666666667 1,34 114,206
KUV 24,7 42 3,1666667 0,78 2.820,876
160,7192 1,34 193,397
KUVII 27,7 66,6 3,4 0,898 5.357,087
201,835 1,34 194,730
KUVIII 27,5 76,5 3,75 0,72 5.355,086
214,4104 1,34 230,423
KUIX 35,7 81,6 3,8 0,802 8.226,086
142,7215 1,34 85,713
MR 104,4 59,54545 3,2727273 0,448182 8.948,472
b Tidak Produktif
JUMLAH 399,536 5,998
2.658,000 26,369 1.045,115 10,720 1.050,613 202.751,788
Tabel 5.3 Growing Stock

LUAS LAHAN RATA-RATA VOLUME TOTAL


KELAS HUTAN
(Ha) UMUR BONITA KBD Vst fk PER HA TOTAL
A UNTUK PRODUKSI
1 UNTUK PRODUKSI KAYU JATI
I Baik untuk perusahaan tebang habis
a Produktif
KUII 80 156,8392857 1,34 129,813
1165,6 3,01786 0,61767 151.309,919
KUIII 80 162,3950617 1,34 197,998
1042,8 3,10494 0,90988 206.472,315
KUIV 80 148,9000000 1,34 164,086
229,6 2,85714 0,82238 37.674,233
KUV 80 166,3333333 1,34 173,852
24,7 3,16667 0,78 4.294,135
KUVII 80 181,22 1,34 218,066
27,7 3,4 0,898 6.040,419
KUVIII 80 207,75 1,34 200,437
27,5 3,75 0,72 5.512,023
KUIX 80 211,78 1,34 227,596
35,7 3,8 0,802 8.125,168
MR 80 173,10 1,34 103,958
104,4 3,27273 0,44818 10.853,170
b Tidak Produktif
JUMLAH 26,369 5,998 1.408,318
2.658,000 640,000 10,720 1.415,805 430.281,381
• Contoh Perhitungan di PK 3: (Kelas Umur II)

1. Perhitungan jumlah luas Kelas Umur II di bagian hutan Ngandong

Total luas = Jumlah luas tegakan KU II di Ngandong (rumus sum)

= 936,9
• Contoh Perhitungan di Pivot Table: (Kelas Umur II)

1. Perhitungan jumlah luas Kelas Umur II jenis jati produktif

Total luas = Jumlah luas tegakan KU II jati produktif (rumus sum)

= 1165,6 hektar

2. Penentuan rata-rata umur Kelas Umur II jenis jati produktif

Rata-rata umur = Rata-rata umur tegakan KU II jati produktif (rumus average)

Jumlah umur pada KU II


=
Jumlah anak petak

= 15,13793103

3. Penentuan rata-rata bonita Kelas Umur II jenis jati produktif

Rata-rata bonita = Rata-rata bonita tegakan KU II jati produktif (rumus


average)

Jumlah bonita pada KU II


=
Jumlah anak petak

= 3,017857143

4. Penentuan rata-rata KBD Kelas Umur II jenis jati produktif

Rata-rata KBD = Rata-rata KBD tegakan KU II jati produktif (rumus average)

Jumlah KBD pada KU II


=
Jumlah anak petak

= 0,617672414
• Contoh Perhitungan di Tabel Standing Stock: (Kelas Umur II)

1. Penentuan nilai Volume TBBC (Vst) Kelas Umur II jenis jati produktif dengan
interpolasi ganda (rumus forecast)
a. Interpolasi Vst berdasarkan umur tiap bonita pada Tabel WvW

• Bonita 3

= Forecast(Rata-rata umur KU II;Vst umur awal pada WvW:Vst


umur akhir pada WvW;Umur awal pada WvW:Umur akhir pada
WvW)

= Forecast(15,13793103;54,3:64,8;15:20)
= 64,55034483
• Bonita 3,5

= Forecast(Rata-rata umur KU II;Vst umur awal pada WvW:Vst


umur akhir pada WvW;Umur awal pada WvW:Umur akhir pada
WvW)

= Forecast(15,13793103;64,2:76,9;15:20)
= 54,58965517

b. Interpolasi Vst berdasarkan bonita pada Tabel WvW

= Forecast(Rata-rata bonita KU II;Vst umur interpolasi bonita 3:Vst


umur interpolasi bonita 3,5;Bonita 3:Bonita 3,5)

= Forecast(3,018; 64,55034483:54,58965517;3:3,5)
= 54,94539409 m3
2. Penentuan nilai faktor koreksi (fk) Kelas Umur II jenis jati
produktif fk = 0,8 + (0, dua angka belakang NIM)
= 0,8 + 0,54

= 1,34

3. Penentuan volume per hektar Kelas Umur II jenis jati


produktif Vol. per hektar = KBD x Vst x fk
= 0,617672414 x 54,9453940886699 x 1,34

= 45,477 m3

4. Penentuan volume total Kelas Umur II jenis jati


produktif Vol. total = Volume per hektar x total
luas KU II
= 45,477 x 1165,6

= 53.008,295 m3

Contoh Perhitungan di Tabel Growing Stock: (Kelas Umur II)

1. Penentuan umur akhir daur Kelas Umur II jenis jati


produktif Umur akhir daur = Umur akhir daur jenis
tanaman jati
= 80 tahun

2. Penentuan nilai Volume TBBC (Vst) Kelas Umur II jenis jati produktif dengan
interpolasi (rumus forecast)
Interpolasi Vst berdasarkan bonita pada Tabel WvW

= Forecast(Rata-rata bonita KU II;Vst umur 80 pada bonita 3:Vst umur 80


pada bonita 3,5;Bonita 3:Bonita 3,5)
= Forecast(3,017857143;155,7:187,6;3:3,5)
= 156,8392857 m3

3. Penentuan nilai faktor koreksi (fk) Kelas Umur II jenis jati


produktif fk = 0,8 + (0, dua angka belakang NIM)
= 0,8 + 0,54

= 1,34
4. Penentuan volume per hektar Kelas Umur II jenis jati produktif Vol. per hektar
= KBD x Vst x fk
= 0,617672414 x 156,8392857 x 1,34

= 129,813 m3

5. Penentuan volume total Kelas Umur II jenis jati produktif


Vol. total = Volume per hektar x total luas KU II
= 129,813 x 1165,6

= 151.309,919 m3

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum Inventarisasi Hutan acara ke 8 ini membahas tentang
penyusunan daftar kelas hutan. Kelas hutan adalah penggolongan kawasan hutan ke
dalam kelas-kelas berdasarkan kondisi kawasan, kesesuaian lahan, keadaan lingkungan
(biofisik dan sosial ekonomi) serta keadaan vegetasi (Perum Perhutani, 1992). Kelas
hutan yang digunakan untuk mengetahui normalitas tegakan adalah kelas umur (KU)
sesuai dengan terminologi Perum Perhutani yaitu pembagian kelas hutan yang
didasarkan pada umur dan kerapatan bidang dasar (KBD) tegakan. KBD merupakan
perbandingan luas bidang dasar tegakan di lapangan dengan luas bidang dasar dalam
tabel hasil normal (dalam hal ini Tabel WvW). KU I adalah tegakan yang berumur 1-
10 tahun dengan KBD > 0,6; KU II adalah tegakan berumur 11-20 tahun dengan KBD
> 0,6; dan seterusnya (Departemen Pertanian, 1974). Kemudian dalam melakukan
penentuan kelas hutan, perlu dilakukan pembagian anak petak terlebih dahulu. Anak
petak tersebut ditentukan berdasarkan beberapa kriteria, seperti luasnya minimal 4
hektar, selisih Kerapatan Bidang Dasar (KBD) antar anak petak lebih besar dari 0,3,
serta nilai bonita antar anak petak berbeda 1 angka bulat atau lebih. Untuk
mempermudah penyusunan data, maka dibuatlah Blanko PK 2 yang merupakan
Register Risalah Hutan yang memuat informasi-informasi dari kedua PK sebelumnya,
yaitu PK 1 yang berupa Risalah Lapangan dan PK 1,5 yang berupa Derajat
Kesempurnaan Tegakan dan Kerapatan Bidang Dasar. Berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Kehutanan No. 143/Kpts/Dj/I/1974, skema kelas hutan di Perum
Perhutani dibagi berdasarkan tujuan pengusahaannya, yaitu menjadi kawasan hutan
produksi dan kawasan bukan untuk produksi. Dimana tujuan pemisahan ini adalah
untuk mempermudah pengaturan pelestarian hutan. Kelas perusahaan yang produktif
ada KU, MT, dan MR. Sedangkan kelas perusahaan yang tidak produktif terdapat
pembagian yaitu LTJL, TK, dan TJBK.

Data yang digunakan merupakan hasil risalah yang dimuat dalam PK 2 yang
berisikan kompilasi kondisi tanaman, lapangan, tanah, serta tegakan dan tumbuhan
bawah yang terdapat pada bagian hutan Ngandong. Data tersebut terdiri dari berbagai
kelas hutan yang diurutkan berdasarkan nomor anak petak. Jumlah total anak petak
yang terdapat di dalamnya adalah anak petak mulai dari 1A hingga 168D. Data tersebut
selanjutnya akan dimasukkan ke dalam PK 3 yang berupa Daftar Kelas Hutan. Tujuan
pengisian Blanko PK 3 adalah untuk mengetahui total luas tiap kelas hutan. Informasi
yang dimasukkan kedalamnya berupa data kelas hutan, luas, bonita, dan kepadatan
bidang dasar setiap anak petak. Kemudian luas anak petak tersebut dimasukkan ke
dalam kolom kelas hutannya masing-masing. Sehingga dapat diketahui jumlah luas per
kelas hutannya.

KU merupakan kepanjangan dari kelas umur. Tumbuhan yang masuk dalam


kelas ini adalah semua tanaman hutan jati yang KBD-nya lebih dari sama dengan 0,6
dan pada semua umur. Pada kelas hutan KU (kelas umur) terdapat 12 pembagian kelas
umur dimana pengelompokannya tiap 10 tahun sekali. Sehingga jika dijabarkan KU I
atau kelas umur 1 yang rentang umurnya yaitu 0-10 tahun. KU II atau kelas umur 2
rentang umurnya 11-20 tahun. KU III atau kelas umur 3 rentang umurnya 21-30 tahun.
Begitu seterusnya hingga pada KU XII atau kelas umur 12. Dari Kelas-kelas umur tadi,
dapat dikelompokkan lagi menjadi kelas umur muda, kelas umur tua, dan kelas umur
sedang. Yang masuk dalam kelas umur muda adalah KU I sampai KU II. Yang mausk
dalam kelas umur sedang adalah KU III sampai KU IV. Sedangkan yang masuk pada
kelas kayu tua adalah KU V ke atas atau hingga KU XII. Yang kedua adalah MT
(Masak Tebang). Tegakan yang masuk pada kelas ini adalah tegakan jati yang berumur
80 tahun lebih dan dalam keadaan baik dengan KBD lebih dari sama dengan 0,6. Yang
ketiga adalah MR (Miskin Riap). Yang masuk pada kelas ini adalah semua hutan jati
yang berdasarkan keadaan tidak memuaskan, yaitu tidak ada harapan mempunyai riap
yang cukup. Syarat umur nya adalah minimal 41 tahun dengan KBD 0,3-0,6.
Selanjutnya yang keempat adalah LTJL (Lapangan Tebang Habis Jangka Lampau).
Kondisi pada kelas ini biasanya adalah lapangan bekas tebangan atau baru ditanami
pada tahun berikutnya. Jika dalam tahun terakhir tersebut menjadi tahun pertama dari
jangka perusahaan yang baru. Kelima adalah TK (Tanah Kosong). Kondisi yang masuk
pada kelas ini adalah biasnaya lapangan gundul atau hampir gundul (padang rumput,
hutan belukar, dsb) namun memiliki kemampuan untuk dapat ditanami kembali
menjadi hutan produktif. Syarat KBD nya adalah kurang dari sama dengan 0,05. Dan
yang terakhir adalah kelas TJBK (Tanaman Jati Bertumbuh Kurang). Pada kelas ini
tanaman jati yang sebagian besar gagal akibat gangguan keamanan hutan dan memiliki
kondisi pertumbuhan yang jelek namun masih diharapkan untuk memberikan kondisi
tegakan yang baik apabila dilakukan penanaman kembali. Syarat kelas ini adalah untuk
semua umur dengan KBD 0,005 - 0,3 sedangkan untuk umur 0-40 tahun dengan KBD
0,3 - 0,6.

Dari perhitungan yang dilakukan pada PK 3, didapatkan total luas kelas hutan Kelas
Umur I (KU I) sebesar 936,9 hektar, Kelas Umur II (KU II) sebesar 817,5 hektar, Kelas
Umur III (KU III) sebesar 34,7 hektar, Kelas Umur IV (KU IV) sebesar 35,1 hektar, Kelas
Umur V (KU V) sebesar 1,9 hektar, Kelas Umur VI (KU VI) sebesar 1,4 hektar, Kelas Umur
VII (KU VII) sebesar 61,2 hektar, Miskin Riap I (MR) sebesar 20,46 hektar, Tanah Kosong
(TK) sebesar 432,9 hektar, Tanah Kayu Lain Tak Dipertahankan (TKL) sebesar 39,2 hektar,
Tanaman Jati Bertumbuh Kurang (TJBK) sebesar 1794,8 hektar, Tak Baik untuk Produksi
(TBP) sebesar 14,4 hektar, Lapangan Dengan Tujuan Istimewa (LDTI) sebesar 34,4 hektar,
dan hutan lindung (hl) 5,3 hektar. Selanjutnya dilakukan pemisahan data jenis jati untuk
membedakan kelas hutan produktif dan tidak produktif berdasarkan kelas hutannya. Kelas
hutan yang termasuk produktif adalah Kelas Umur (KU), Miskin Riap (MR), dan Masak
Tebang (MT). Setelah terpisah, diambil data berupa luas, bonita, Kerapatan Bidang Dasar
(KBD), umur, dan kelas hutan pada setiap anak petak yang termasuk jenis jati produktif.
Data tersebut dikoreksi kembali kelas hutannya berdasarkan nilai KBD dan umurnya
sehingga dapat diketahui jumlah anak petak jenis jati produktif sebanyak 246 anak petak
yang terdiri dari kelas hutan KU II, KU III, KU IV, KU V, KU VII, KU VIII, dan MR.

Setelah itu dilakukan pembuatan pivot tabel untuk mencari Jumlah Luas Baku, Rata
Rata Umur, Rata Rata Bonita, dan Rata Rata KBD pada setiap masing masing kelas hutan.
Pivot tabel tersebut digunakan dalam perhitungan pada standing stock dan growing stock.
Pada standing stock dilakukan penentuan nilai Vst yang merupakan volume bebas
cabang dan penentuan nilai faktor koreksi (fk). Nilai Vst ditentukan dengan
menginterpolasi nilai Vst yang ada di tabel normal. Tabel normal yang umum digunakan
di Indonesia oleh Perum Perhutani untuk hutan tanaman Jati disusun oleh Wolf von
Wulfing (WvW) (Rahmani, 2017). Penginterpolasian dilakukan untuk mendapatkan
nilai Vst yang tepat berdasarkan nilai bonita dan umur dari kelas hutan tersebut.
Sedangkan faktor koreksi (fk) merupakan nilai yang digunakan sebagai faktor penentu
dalam memperhitungkan sesuatu sebagai antisipasi kesalahan dalam perhitungannya.
Pada praktikum kali ini fk ditentukan berdasarkan angka dua angka terakhir dari Nomor
Induk Mahasiswa (NIM) praktikan. Penentuan fk tersebut dilakukan dengan
menambahkan 0,8 dengan 0, dua angka terakhir dari NIM. Setelah memperoleh kedua
nilai tersebut, dapat dilakukan perhitungan volume produksi per hektar dan volume
produksi total di setiap kelas hutannya. Perhitungan volume per hektar dilakukan
dengan mengalikan nilai KBD, Vst, dan fk. Sedangkan volume total didapatkan dengan
mengalikan volume per hektar dengan luas tiap kelas hutan. Berdasarkan perhitungan
yang dilakukan, didapatkan volume per hektar dan volume total pada KU II sebesar
45,477 m3 dan 53.008,295 m3, pada KU III sebesar 93,676 m3 dan 97.685,003 m3, pada
KU IV sebesar 92,992 m3 dan 21.350,884 m3, pada KU V sebesar 114,206 m3 dan
2.820,876 m3 pada KU VII sebesar 193,397 m3 dan 5.357,087 m3, pada KU VIII sebesar
194,730 m3 dan 5.355,086 m3 pada KU IX sebesar 230,423 m3 dan 8.226,086 m3, pada
MR sebesar 85,713 m3 dan 8.948,472 m3 sehingga didapatkan taksiran potensi total
volume produksi jenis jati sebesar 202.751,788 m3.

Kemudian pada perhitungan volume produksi dengan sistem growing stock yang
dilakukan untuk mengetahui volume produksi yang tersedia saat akhir daur atau saat
tanaman dipanen. Proses perhitungannya sama dengan standing stock, yang
membedakan hanya pada setiap kelas hutan umurnya sama, yaitu 80 tahun. Dengan
begitu akan berpengaruh dalam penentuan Vstnya yang hanya perlu dilakukan dengan
menginterpolasi berdasarkan nilai bonita tiap kelas hutan. Berdasarkan perhitungan
yang dilakukan, didapatkan volume per hektar dan volume total pada pada KU II sebesar
129,813 m3 dan 151.309,919 m3, pada KU III sebesar 197,998 m3 dan 206.472,315 m3,
pada KU IV sebesar 164,086 m3 dan 37.674,233 m3, pada KU V sebesar 173,852 m3
dan 4.294,135 m3 pada KU VII sebesar 218,066 m3 dan 6.040,419 m3, pada KU VIII
sebesar 200,437 m3 dan 5.512,023 m3 pada KU IX sebesar 227,596 m3 dan 8.125,168
m3, pada MR sebesar 103,958 m3 dan 10.853,170 m3 sehingga didapatkan taksiran
potensi total volume produksi jenis jati sebesar 430.281,381 m3.
PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan perhitungan volume produksi pada perhitungan dengan
system standing stock dan growing stock!

2. Apa yang dimaksud dengan fk (Faktor koreksi)?

3. Mengapa dalam perhitungan potensi produksi perlu perhitungan rata-rata KBD dan
Bonita pada setiap kelas hutan?

JAWABAN

1. Pada perhitungan volume produksi dengan sistem standing stock umur yang
digunakan adalah umur tanaman saat dilakukan inventarisasi, sehingga volume yang
terhitung merupakan volume produksi yang tersedia saat inventarisasi dilaksanakan.
Sedangkan perhitungan volume produksi dengan sistem growing stock yang
digunakan adalah umur tanaman saat akhir daur produksi, sehingga volume yang
terhitung merupakan volume produksi yang tersedia saat akhir daur atau saat tanaman
dipanen.
2. Faktor koreksi (fk) merupakan nilai yang digunakan sebagai faktor penentu dalam
memperhitungkan sesuatu sebagai antisipasi kesalahan dalam perhitungannya.
Keberadaan faktor koreksi sangat penting untuk mengakomodir hal-hal yang
mungkin menimbulkan kesalahan di lapangan maupun dalam perhitungan volume
tegakan.
3. Perhitungan potensi produksi perlu dilakukan perhitungan rata-rata KBD dan Bonita
untuk menentukan kelas hutannya, selanjutnya nilai KBD juga akan berguna dalam
perhitungan volume tegakan per hektar maupun volume total yang tersedia berupa
standing stock maupun growing stock di setiap kelas hutan.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penyusunan daftar kelas hutan dilakukan menggunakan tabel PK 3. Tabel PK3
terdiri dari anak petak, luas anak petak, bonita, KBD, dan kelas-kelas hutan.
Penyusunan kelas hutan dilakukan dengan menyeleksi setiap luas anak petak ke
dalam kelas hutannya sehingga dapat dihitung luas total setiap kelas hutannya.
Dari perhitungan yang dilakukan pada PK 3, didapatkan total luas kelas hutan
Kelas Umur I (KU I) sebesar 936,9 hektar, Kelas Umur II (KU II) sebesar 817,5
hektar, Kelas Umur III (KU III) sebesar 34,7 hektar, Kelas Umur IV (KU IV)
sebesar 35,1 hektar, Kelas Umur V (KU V) sebesar 1,9 hektar, Kelas Umur VI
(KU VI) sebesar 1,4 hektar, Kelas Umur VII (KU VII) sebesar 61,2 hektar, Miskin
Riap I (MR) sebesar 20,46 hektar, Tanah Kosong (TK) sebesar 432,9 hektar, Tanah
Kayu Lain Tak Dipertahankan (TKL) sebesar 39,2 hektar, Tanaman Jati
Bertumbuh Kurang (TJBK) sebesar 1794,8 hektar, Tak Baik untuk Produksi (TBP)
sebesar 14,4 hektar, Lapangan Dengan Tujuan Istimewa (LDTI) sebesar 34,4
hektar, dan hutan lindung (hl) 5,3 hektar.
2. Pada tabel standing stock merupakan tabel yang digunakan untuk mengetahui
volume per hektar dan volume total setiap kelas hutan pasa massa berdiri pohon.
Sedangkan pada tabel growing stock umur tegakan yang diolah adalah umur masa
tebang pohon atau sekitar 80 tahun. Karena umur yang digunakan dalam
perhitungan tabel standing stock bervariasi, maka perlu dilakukan interpolasi
ganda yaitu umur dan bonita pohon untuk mencari nilai Vst setiap kelas hutan
menggunakan tabel WvW. Sedangkan pada tabel growing stock interpolasi yang
dilakukan untuk mendapatkan nilai Vst hanyalah interpolasi tunggal yaitu untuk
bonita saja. sehingga didapatkan taksiran potensi total volume produksi jenis jati
sebesar 202.751,788 m3 pada tabel growing stock dan 430.281,381 m3 pada tabel
growing stock.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian. 1974. Keputusan Direktur Jenderal Kehutanan No.
143/KPTS/DJ/1974, tentang Peraturan Inventarisasi Hutan Jati dan
Peraturan Penyusunan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan Khusus
Kelas Perusahaan Tebang Habis Jati. Departemen Pertanian, Jakarta.

Durbani, M. 2013. Petunjuk Praktikum Inventarisasi Hutan. Fakultas Kehutanan


UGM. Yogyakarta.

Durbani, M. 1993. Bahan Asistensi Praktikum Inventarisasi Hutan. Yogyakarta:


Bagian Penerbitan Fakultas Kehutanan UGM.

Perum Perhutani. (1992). SK Direksi Perum Perhutani No. 378/1992 tentang:


Pedoman Penyusunan Rencana Pengaturan Kelas Hutan.

Riyanto, D., dan Pahlana. 2012. Kajian Evaluasi Lahan Hutan Jati Sistem Bonita di
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu. Jurnal Hutan Tanaman.
9(1):43-50.

Sadono, Ronggo., Budi Murdawa. Djoko Soeprijadi dan Nawari. 2011. Biometrika
Hutan Volume I Metode Statistika. Yogyakarta: Interlude.

Simon, H. 1993. Metode Inventori Hutan. Yogyakarta: Penerbit Aditya Media.

Simon, H. 1996. Metode Inventore Hutan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Wulfing, Van. 1993. Opstand Stapels Voor Djati Plantasoenen. Perum Perhutani.
Jakarta.
LAMPIRAN

Tabel Hasil Koreksi Kelas Hutan

Kelas
Luasbaku Bon KBD Umur
Hutan
5,10 3,5 0,60 14 KUII
15,40 3,5 0,60 17 KUII
3,30 4,0 1,05 27 KUIII
10,00 3,0 1,03 27 KUIII
13,10 2,5 0,60 19 KUII
10,00 2,5 0,60 13 KUII
1,20 2,0 0,60 13 KUII
4,30 2,5 0,60 13 KUII
25,30 2,5 0,47 47 MR
16,20 2,5 0,88 30 KUIII
4,30 2,5 0,60 13 KUII
21,40 2,5 0,60 15 KUII
10,20 0,60 14 KUII
3,80 2,5 0,60 14 KUII
28,80 2,5 0,60 13 KUII
9,30 2,0 0,60 19 KUII
3,50 2,0 0,60 16 KUII
13,00 2,5 1,10 30 KUIII
1,90 3,5 1,29 61 KUVII
15,60 3,0 0,60 14 KUII
0,40 3,5 1,12 70 KUVII
18,20 4,0 0,84 74 KUVIII
4,70 4,0 1,10 41 KUV
1,00 4,0 0,74 67 KUVII
8,10 3,0 0,60 13 KUII
11,20 3,0 0,60 18 KUII
6,10 3,0 0,60 13 KUII
4,20 2,0 0,60 13 KUII
1,30 0,60 18 KUII
4,20 3,0 1,78 31 KUIV
1,00 2,5 0,60 13 KUII
11,90 2,5 1,20 31 KUIV
2,60 3,0 0,60 18 KUII
5,50 3,0 0,60 21 KUIII
2,30 3,5 0,94 28 KUIII
1,60 3,5 0,60 18 KUII
5,10 3,5 1,20 26 KUIII
46,20 3,5 1,21 24 KUIII
3,00 3,5 0,60 44 KUV
3,90 3,5 0,60 13 KUII
9,30 3,0 1,28 26 KUIII
2,30 3,5 0,60 14 KUII
1,30 3,5 0,60 14 KUII
3,80 3,5 0,60 15 KUII
2,30 3,5 0,60 14 KUII
1,60 3,5 0,60 14 KUII
8,10 4,0 0,68 82 KUIX
1,00 3,5 0,92 34 KUIV
10,40 3,5 0,60 14 KUII
10,80 4,0 0,62 81 KUIX
13,30 4,0 0,41 90 MR
4,30 3,5 0,60 19 KUII
3,50 3,0 0,34 44 MR
13,40 3,0 0,60 17 KUII
13,30 3,0 0,60 14 KUII
3,20 3,0 0,60 13 KUII
18,10 4,0 1,10 21 KUIII
3,50 3,0 1,00 32 KUIV
6,80 2,5 0,95 32 KUIV
2,00 4,0 0,59 80 MR
4,70 3,0 0,60 21 KUIII
25,90 2,5 1,14 28 KUIII
1,60 1,13 28 KUIII
1,50 3,0 0,60 13 KUII
17,60 3,0 1,40 25 KUIII
4,70 4,0 1,00 21 KUIII
5,40 3,0 1,14 21 KUIII
1,00 2,0 0,60 13 KUII
4,80 2,0 1,32 20 KUII
1,40 2,0 0,60 13 KUII
1,30 2,0 0,60 19 KUII
11,90 3,0 1,25 26 KUIII
0,90 3,5 0,60 16 KUII
17,40 3,5 0,60 19 KUII
15,40 2,5 1,11 25 KUIII
2,70 4,0 0,60 33 KUIV
38,10 4,0 0,60 22 KUIII
2,00 4,0 0,60 14 KUII
8,70 3,5 0,60 22 KUIII
3,00 3,5 0,60 13 KUII
2,60 3,5 0,60 13 KUII
8,00 3,0 0,60 22 KUIII
22,60 3,0 0,60 24 KUIII
6,40 2,5 0,39 62 MR
3,00 4,0 0,60 13 KUII
4,60 3,0 0,60 13 KUII
40,20 3,0 0,60 13 KUII
19,90 4,5 0,60 23 KUIII
5,10 2,5 1,42 26 KUIII
17,00 2,0 0,64 41 KUV
2,50 2,5 1,30 20 KUII
14,70 2,0 0,93 22 KUIII
10,10 2,5 0,70 40 KUIV
12,00 2,5 0,58 40 MR
12,80 3,0 1,09 22 KUIII
1,50 4,0 0,60 14 KUII
5,60 4,0 0,60 14 KUII
21,70 3,0 0,60 15 KUII
10,50 3,0 0,60 15 KUII
10,70 3,5 0,60 14 KUII
19,10 3,0 0,60 14 KUII
4,40 3,5 0,60 13 KUII
5,60 3,5 0,60 19 KUII
6,20 3,0 0,60 21 KUIII
2,70 3,5 0,60 13 KUII
2,50 3,5 1,22 24 KUIII
16,30 4,0 0,60 15 KUII
5,30 3,5 0,60 13 KUII
7,90 3,0 0,60 16 KUII
2,20 4,0 0,60 21 KUIII
13,10 4,0 0,60 17 KUII
1,30 3,0 0,60 16 KUII
9,30 3,5 0,60 79 KUVIII
7,50 3,5 0,60 14 KUII
11,40 3,0 0,74 69 KUVII
3,50 3,0 0,48 53 MR
18,10 3,5 0,46 63 MR
13,00 3,0 0,60 66 KUVII
1,00 3,5 0,41 75 MR
16,00 3,0 0,35 53 MR
7,80 3,0 0,60 15 KUII
22,20 2,5 0,73 32 KUIV
16,50 2,5 0,89 31 KUIV
18,20 2,5 0,61 33 KUIV
5,30 3,0 0,80 31 KUIV
12,90 3,0 0,65 33 KUIV
14,70 2,0 1,50 26 KUIII
5,90 2,5 1,02 26 KUIII
22,00 2,0 0,79 29 KUIII
7,30 2,0 1,01 29 KUIII
18,60 3,0 0,90 30 KUIII
40,10 3,0 0,63 35 KUIV
25,90 4,5 0,60 19 KUII
1,50 4,0 0,60 21 KUIII
3,30 4,5 0,45 48 MR
19,80 4,0 0,60 14 KUII
16,80 4,0 0,60 13 KUII
20,20 2,0 0,60 19 KUII
3,00 3,5 1,32 27 KUIII
1,30 3,5 0,60 19 KUII
14,60 3,5 0,94 27 KUIII
10,80 4,0 0,60 18 KUII
11,70 4,0 0,60 14 KUII
17,50 3,5 1,20 26 KUIII
13,40 2,5 0,99 19 KUII
3,40 2,5 0,67 37 KUIV
27,60 3,5 1,13 29 KUIII
4,70 3,0 0,78 19 KUII
16,00 3,5 0,60 15 KUII
3,80 3,5 0,60 14 KUII
2,50 2,0 0,66 36 KUIV
12,30 1,5 0,63 19 KUII
9,50 3,5 0,60 14 KUII
4,00 3,5 0,60 16 KUII
7,20 3,5 0,97 81 KUIX
27,10 3,5 0,60 13 KUII
4,00 3,5 0,98 82 KUIX
5,60 4,0 0,76 82 KUIX
4,40 3,0 1,03 26 KUIII
11,50 3,0 0,98 27 KUIII
6,30 2,5 0,60 14 KUII
8,50 3,5 0,60 15 KUII
16,90 3,0 0,60 14 KUII
14,30 3,0 0,60 13 KUII
21,70 3,0 0,60 14 KUII
3,00 3,0 0,60 17 KUII
1,80 3,0 0,60 21 KUIII
4,40 4,0 0,60 16 KUII
10,60 3,5 0,60 17 KUII
4,40 4,0 0,60 16 KUII
5,00 3,0 0,73 26 KUIII
8,40 3,0 0,74 26 KUIII
3,40 3,5 0,60 16 KUII
3,60 3,5 0,60 16 KUII
5,40 4,0 0,60 15 KUII
17,80 3,5 1,29 24 KUIII
0,60 3,5 1,33 24 KUIII
1,50 2,5 0,60 20 KUII
4,40 4,0 1,00 24 KUIII
17,30 3,5 0,96 27 KUIII
21,80 4,0 0,81 23 KUIII
14,50 3,5 1,15 25 KUIII
25,80 3,0 1,33 25 KUIII
30,90 3,5 1,12 24 KUIII
6,80 4,0 1,12 24 KUIII
11,50 3,5 0,89 33 KUIV
6,00 3,0 0,78 36 KUIV
31,70 3,5 0,60 19 KUII
6,70 3,0 0,94 29 KUIII
15,40 3,0 0,99 29 KUIII
2,30 3,5 1,22 29 KUIII
15,40 3,0 0,64 31 KUIV
7,10 3,0 1,07 30 KUIII
13,10 3,5 0,82 23 KUIII
5,10 4,0 0,80 24 KUIII
1,20 3,0 0,75 23 KUIII
31,80 4,0 0,64 27 KUIII
13,10 3,0 0,60 17 KUII
9,10 3,0 1,22 23 KUIII
15,9 3 0,60 13 KUII
15,7 3 0,8 22 KUIII
19,7 3 0,63 24 KUIII
12,7 3 0,71 23 KUIII
18,7 3 0,82 32 KUIV
7,2 3 0,62 30 KUIII
7,9 3 0,65 31 KUIV
8,8 2,5 0,7 34 KUIV
35,4 3 0,67 23 KUIII
28,4 3 0,68 23 KUIII
30,1 3 0,62 23 KUIII
9,1 2 0,7 30 KUIII
19,3 2,5 0,60 24 KUIII
2,2 2,5 0,60 22 KUIII
24,2 2,5 0,60 14 KUII
5,1 2,5 0,60 22 KUIII
16,9 2,5 0,60 13 KUII
22,4 2,5 0,60 13 KUII
19 2 0,60 13 KUII
29,3 2 0,60 13 KUII
4,1 3 0,60 22 KUIII
6,8 2 0,60 13 KUII
14,3 2,5 0,63 26 KUIII
1,9 2,5 0,63 26 KUIII
9,9 2,5 0,92 25 KUIII
35 2,5 1,03 25 KUIII
18,8 2,5 0,60 16 KUII
2,6 3 0,60 22 KUIII
4,3 3 0,60 22 KUIII
14,3 2,5 0,60 13 KUII
13,3 2,5 0,60 20 KUII
27,5 2,5 0,60 14 KUII
7,3 3 0,60 20 KUII
22,2 3 0,60 24 KUIII
32,1 2 0,60 13 KUII
1,3 2,5 0,60 16 KUII
9 2 0,63 20 KUII
34,5 0,60 13 KUII
9 0,60 13 KUII
8,6 2 0,60 15 KUII
17,6 3 0,60 13 KUII
1,8 3 0,60 13 KUII
1,8 3 0,60 13 KUII
3,1 2 0,60 13 KUII
15,9 2 0,60 14 KUII
11,1 2,5 0,7 28 KUIII

Anda mungkin juga menyukai