ACARA IV
PEMBUATAN TABEL VOLUME LOKAL (TVL)
Oleh :
I. TUJUAN
1. Membuat model matematis penduga volume dan tinggi pohon yang akurat
2. Membuat tabel volume
1. Komputer/ laptop
2. Data hasil penelitian
Menghitung keliling,
volume Smalian, jumlah
volume Smalian, log
keliling (X), log volume
(Y), X2, Y2, dan X.Y
Menghitung rumus b, c,
alfa, dan rumus a
Menghitung faktor
koreksi, JKt, JKr, dan JKe
Menghitung F Hitung, F
Tabel, T Hitung, T Tabel, dan
Koefisien Determinasi (R2)
Menghitung volume
taksiran dengan v=aKb
DESKRIPSI
Cara kerja pada praktikum ini dimulai dengan memperhatikan penjelasan
dosen dan Co. Ass mengenai materi maupun petunjuk teknis praktikum. Kemudian
mengolah data yang diberikan oleh tim Co. Ass. Menghitung keliling, volume
Smalian, jumlah volume Smalian, log keliling (X), log volume (Y), X2, Y2, dan
X.Y. Dilanjut dengan menghitung rumus b, c, alfa, dan rumus a. Menghitung faktor
koreksi, JKt, JKr, dan JKe. Berikutnya menghitung DBr, DBt, Dbe, KTr, dan KTe.
Menghitung F Hitung, F Tabel, T Hitung, T Tabel, dan Koefisien Determinasi (R2).
Terakhir menghitung volume taksiran dengan v=aKb. Setelah data yang diberikan
tim Co. Ass untuk para praktikan sudah terisi lengkap, lalu dikirim kepada Co. Ass
Praktikum untuk dikoreksi. Setelah di ACC maka dapat dilanjut menyusun laporan
praktikum.
1 1 3 0,19 0,15 0,13 0,15 0,47 0,06 0,06 -0,33 -1,20 0,11 1,45 0,39
2 1 3 0,20 0,16 0,15 0,15 0,47 0,07 0,07 -0,33 -1,13 0,11 1,28 0,37
5 2 3 0,16 0,12 0,13 0,15 0,47 0,05 0,14 0,11 0,74 0,28
9 1 3 0,16 0,13 0,11 0,12 0,38 0,04 0,04 -0,42 -1,35 0,18 1,83 0,57
10 2 3 0,16 0,15 0,13 0,16 0,50 0,05 0,14 0,09 0,70 0,25
Jumlah 22,43 70,42 18,89 18,89 -34,08 -117,30 11,18 120,86 35,87
Rata-
rata 0,18 0,56 0,15 0,15 -0,27 -0,93 0,09 0,96 0,28
1 𝑑𝑝2 +𝑑𝑢2
a. VS = 4 𝜋 ( )𝑥 𝑇
2
1 0.192 +0.132
= 4 𝑥 3.14 ( )𝑥 3
2
=0.0624
Hubungan X dan Y
y = 2,1145x - 0,359
R² = 0,7519 Log. Volume (Y)
Linear (Log. Volume (Y))
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji F
XY 4.148088009
X2 1.961703527
Rumus b 2.114533593
Rumus a 0.437480169
Rumus c -0.359041628
alfa -0.359041628
Faktor koreksi 109.1965801
JKT 11.67
JKR 8.771271442
JKE 2.89
Contoh Perhitungan :
a. JKR = Rumus b × XY
= 2.114533593 × 4.148088009
= 8.771271442
b. Rumus a = 10 = 10-0.35904163 = 0.437480169
c. JKE = JKT – JKR
= 11.66583242 - 8.771271442
= 2.894560976
DBr 1
DBt 125
Dbe 124
KTr 8.771271442
Kte 0.023343234
Alfa Tabel
F Hitung 375.7522014
F Tabel 3.91754978
T hitung 19.38432876
T Tabel 1.97912
Koefisien Determinasi (R2) 0.751877031
Contoh Perhitungan :
a. DBT = n – DBR
= 126 – 1
= 125
b. DBE = DBT – DBR
= 125 – 1
= 124
F
Sumber Variansi db JK KT F Hit
Tabel
Regresi 1 8.771271 8.771271442
Eror 124 2.894561 0.023343234 375.7522014 3.91755
Total 125
KESIMPULAN
F Hitung ≥ F Tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga modal dapat diandalkan
T Hitung ≥ T Tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat variasi nyata pada X dan Y
Regression Statistics
Multiple R 0,867108431
R Square 0,751877031
Adjusted R Square 0,749876039
Standard Error 0,152784926
Observations 126
ANOVA
Significance
df SS MS F F
Regression 1 8,771271442 8,771271442 375,7522014 2,42383E-39
Residual 124 2,894560976 0,023343234
Total 125 11,66583242
0.089032813
4
0.089032813
5
0.089032813
6
0.03023037
7
0.071251555
8
9 0.055543164
0.102051119
10
0.037774542
11
0.046208879
12
0.037774542
13
0.037774542
14
0.076947028
15
0.046208879
16
0.046208879
17
0.071251555
18
0.065786421
19
20 0.050762948
21 0.026788794
22 0.037774542
0.046208879
23
24 0.037774542
0.037774542
25
0.130912616
26
0.163582654
27
0.116008871
28
0.076947028
29
0.076947028
30
0.130912616
31
0.230056587
32
0.095424959
33
0.130912616
34
0.102051119
35
0.284888092
36
0.071251555
37
0.262214515
38
0.076947028
39
0.219828944
40
0.130912616
41
0.076947028
42
0.130912616
43
0.071251555
44
0.102051119
45
0.089032813
46
0.163582654
47
0.046208879
48
0.071251555
49
0.102051119
50
0.102051119
51
0.164686205
52
0.088633577
53
0.090639218
54
0.325889073
55
56 0.13826712
0.199617844
57
58 0.066401338
0.187580504
59
0.181709637
60
0.181709637
61
0.153826478
62
0.105343001
63
0.318019058
64
65 0.073437031
0.088633577
66
67 0.105343001
68 0.105343001
0.143356455
69
0.170262661
70
71 0.258695446
0.109758434
72
0.199617844
73
0.153826478
74
0.143356455
75
0.143356455
76
77 0.109758434
0.164686205
78
79 0.096798266
0.133274651
80
0.170262661
81
0.153826478
82
0.310250378
83
0.148542845
84
0.28755099
85
0.187580504
86
0.133274651
87
0.224879552
88
0.123579535
89
0.238106481
90
0.170262661
91
0.350108473
92
0.244869508
93
0.133274651
94
0.084693187
95
0.114269529
96
0.28755099
97
98 0.053444918
0.193549851
99
0.280186283
100
0.148542845
101
0.128378854
102
0.105343001
103
0.107538773
104
105 0.068125271
0.11200201
106
0.251732447
107
0.148542845
108
0.159207537
109
110 0.050436519
0.212050428
111
0.114269529
112
0.224879552
113
0.069872509
114
0.187580504
115
0.13826712
116
0.713173605
117
0.116561014
118
0.244869508
119
120 0.153826478
0.123579535
121
0.153826478
122
0.096798266
123
0.442118392
124
0.184632771
125
0.262214515
126
Contoh Perhitungan :
Pohon 124 : Volume taksiran = a.Kb = 0.4374802 × 1.00502.1145336 = 0.442118392
Pohon 125 : Volume taksiran = a.Kb = 0.4374802 × 0.66502.1145336 = 0.184632771
Pohon 126 : Volume taksiran = a.Kb = 0.4374802 × 0.78502.1145336 = 0.262214515
VI. PEMBAHASAN
Praktikum inventarisasi hutan acara keempat ini membahas tentang
pembuatan tabel volume lokal. Tabel volume pohon adalah tabel yang berisi nilai-
nilai dengan volume pohon pada ukuran, penafsiran volume, penafsiran kulit, dan
penafsiran pohon-pohon yang masih berdiri. Tabel volume pohon berfungsi untuk
menduga volume pohon total sejumlah pohon tanpa merebahkannya dengan
menggunakan pengukuran yang dapat dilakukan dengan tepat, mudah, dan murah.
Selain itu tabel volume pohon berguna untuk mengetahui normalitas data. Tabel
volume terdiri dari tabel volume lokal, tabel volume standar, dan tabel volume
kelas bentuk. Tabel volume lokal menyajikan volume menurut dimensi pohon
diameter setinggi dada (dbh) ataupun keliling. Tabel volume ini tidak memerlukan
pengukuran tinggi pohon, meskipun pada penyusunan aslinya tinggi tetap dihitung,
tetapi dihilangkan di dalam bentuk akhirnya. Istilah “lokal” digunakan karena
tabel- tabel tipe ini hendaknya hanya dipergunakan untuk wilayah terbatas yang
merupakan asal hubungan tinggi dan diameter yang dimanfaatkan ke dalam
tabelnya. Praktikum kali ini membuat tabel volume lokal menggunakan sampel
sebanyak 126 pohon.
Salah satu alat bantu yang esensial dalam pelaksanaan inventarisasi hutan
dan pendugaan pertumbuhan dan hasil adalah tabel-tabel penduga volume pohon
(Utomo dan Rachman, 2002). Kesalahan terhadap penaksiran potensi massa
tegakan tersebut akan mengakibatkan kesalahan penaksiran produksi yang
selanjutnya berakibat pada kesalahan dalam menganalisis ekonomi (untung-rugi)
dalam pengusahaan hutan (Siswanto dan Imanuddin, 2008). Berdasarkan
kegunaannya, tabel volume dibedakan menjadi tabel volume lokal yang berfungsi
untuk menduga volume pohon atau tegakan yang bersifat lokal spesifik dan tabel
volume standar yang digunakan lebih umum untuk seluruh areal.
Tabel lokal hanya menggunakan satu variabel (one way) sebagai pembuka
(table entry), yaitu diameter setinggi dada. Biasanya tabel lokal disusun sebagai
tabel individu pohon. Tabel lokal ini juga disebut tarif. Keuntungan jenis tabel ini
adalah sederhana dan cepat penggunaannya untuk inventore hutan. Dalam
penggunaan tabel tarif pohon ini, pelaksanaan inventarisasi cukup mengukur
diameter setinggi dada saja. Dengan demikian sudah dapat dihemat baik waktu,
tenaga dan biaya. Kekurangannya kecermatan yang diperoleh rendah karena
diasumsikan semua pohon mempunyai tinggi dan bentuk yang sama untuk diameter
setinggi dada tertentu (Marchantia, 2017).
Pengolahan data dilakukan dengan menghitung volume Smalian, keliling
dalam bentuk meter, log keliling (X), log volume (Y), X2,Y2, XY, XY, X2, rumus a,
rumus b, rumus c, alfa, faktor koreksi, JKT, JKR, JKE, DBr, DBt, Dbe, KTr, Kte, Alfa
Tabel, F Hitung, F Tabel, T hitung, T Tabel, dan Koefisien Determinasi (R2). Hasil dari
perhitungan tersebut digunakan untuk menghitung volume taksiran. Untuk
mendapatkan tabel volume lokal, terlebih dahulu menghitung volume Smalian.
Volume Smalian dihitung menggunakan diameter pangkal dan ujung, lebih tepatnya
dengan mengalikan ¼ phidengan diameter pangkal kuadrat ditambah diameter ujung
yang dibagi dua lalu dikalikan lagi dengan panjang sortimen. Lebih jelasnya dapat
melalui rumus diatas. Total volume Smalian pada data ini, yaitu 18.89 m3 dengan hasil
rata-rata 0.15 m3. Setelah itu, kita menghitung keliling dalam bentuk meter dengan
cara membagi keliling yang diketahui (dalam bentuk cm) dengan 100 agar dihasilkan
nilai keliling dalam bentuk meter. Total keliling pada data ini, yaitu 70.42 m dengan
hasil rata-rata 0.56 m. Setelah mendapat hasil total keliling, dicari nilai lognya untuk
mendapatkan nilai X. Total nilai X pada data ini -34.08 dengan hasil rata-rata -0.27.
Setelah didapatkan nilai X, masing-masing nilai X pada pohon dikuadratkan lalu
ditotal. Nilai totalnya adalah 11.18 dengan hasil rata-rata 0.09.
Selanjutnya, praktikan mencari nilai log untuk volume Smalian agar
mendapatkan nilai Y. Total nilai Y pada data ini yakni -117.30. Setelah didapatkan
nilai Y,masing-masing nilai Y pada pohon dikuadratkan lalu ditotal, nilai totalnya
adalah 120.86 dengan hasil rata-rata 0.96. Lanjut ke tahap berikutnya, yaitu mencari
nilai perkalian antara X dan Y pada masing-masing pohon lalu dijumlahkan. Total dari
perhitungan ini yakni 35.87 dengan hasil rata-rata 0.28. Sigma XY didapat dengan
menghitung nilai total XY dikurangi total X dikali dengan total Y yang dibagi dengan
n atau jumlah pohon. Hasil dari perhitungan ini adalah 4.148088. Sigma X kuadrat
didapat dengan menghitung total X kuadrat dikurangi total Xyang dikuadratkan dan
dibagi dengan nilai n. Hasil dari perhitungan ini, yaitu 1.9617035. Nilai dari rumus b
didapat dengan membagi nilai sigma XY dengan sigma X kuadrat, yaitu 2.1145336.
Lalu praktikan menghitung nilai alfa yang nantinya digunakan dalam
penghitungan rumus a, yaitu nilai rata-rata total Y dikurangi dengan perkalian antara
rumus b dengan X sehingga didapat -0.359042. Nilai tersebut kemudian dipangkatkan 10
untuk mendapatkan nilai rumus a, yaitu 0.4374802.
Perhitungan selanjutnya adalah rumus c. Dengan mengurangkan total nilai Y
dengan hasil perkalian rumus b dengan total X lalu membaginya dengan n, yaitu total
pohon. Hasil perhitungannya adalah -0.359042. Lalu kita menghitung faktor koreksi
dengan membagi nilai total Y yang dikuadratkan dengan total pohon, yang hasilnya
adalah 109.19658. Selanjutnya, praktikan menghitung nilai JKT dengan mengurangi
total rata-rata Y2 dengan faktor koreksi, hasilnya adalah 11.67. Untuk rumus JKR
didapat dengan mengalikan sigma XY dengan rumus b, hasilnya adalah 8.771271442.
Kedua nilai tadi dikurangkan untuk mendapatkan nilai JKE, yaitu 2.89. Praktikan tidak
perlu menghitung nilai DBr karena menurut ketentuannya nilai DBr adalah 1. Namun
perlu untuk menghitung nilai DBt,yaitu hasil pengurangan total pohon dengan nilai DBr
yang hasilnya adalah 125. Selanjutnya, menghitung Dbe dengan mengurangi nilai DBt
dengan DBr, hasilnya adalah 124.
Jika ingin menghitung KTr, maka hanya perlu membagi nilai JKR dengan DBr
dan nilainya adalah8.7712714. Jika ingin menghitung nilai Kte, maka praktikan perlu
membagi nilai JKE dengan Dbe dan nilainya adalah 0.0233432. Perhitungan F hitung
dilakukan dengan membagi nilai KTR dan Kte yang lalu menghasilkan nilai 375.7522.
Nilai F Tabel didapat dengan FINV(0.05;DBr;Dbe). Hasil dari perhitungan F tabel
adalah 3.9175498. T hitung didapatkan dengan membagi nilai rumus b dikurangi 0
dengan akar Kte dibagi dengan total X2 yang dikurangi dengan total X yang
dikuadratkan dan dibagi total pohon. Hasil dari perhitungan T hitung adalah
19.38432876. Untuk T tabel didapat dari jumlah n – 1 kemudian mencocokan data
dengan T tabel yang sudah diberikan dari Co.Ass. Nilai T tabel pada data ini yakni
1.97912. Nilai koefisien determinan (R2) didapat dengan membagi nilai JKR dan JKT.
Hasil dari perhitungan R2 adalah 0.751877.
Untuk mendapatkan volume taksiran dengan mengalikan rumus a dengan
keliling yang dipangkatkan dengan rumus b. Total hasil dari perhitungan tersebut
adalah 17.705 dengan rata-rata dari 126 data, yaitu 0.141. Dengan ini dapat
disimpulkan bahwa F Hitung ≥ F Tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
modal dapat diandalkan. Dan T Hitung ≥ T Tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga terdapat variasi nyata pada X dan Y.
VII. KESIMPULAN
Marlia, R., Sutarahardja, S., & Prihanto, B. 1999. Studi Penyusunan Tabel Volume
Lokal Jenis-Jenis Komersial Ekspor di Hutan Mangrove HPH PT. Bina
Lestari, Provinsi Dati I Riau. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. 5(2): 23-
32.
Meya, N.A. 2011. Penyusunan Tabel Volume Sortimen Jati (Tectona grandis L. f.)
di KPH Pemalang Perum Pehutani Unit I Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Siswanto, B. E., dan R. Imanuddin. 2008. Model Pendugaan Isi Pohon Agathis
loranthifolia Salisb. di Kesatuan Pemangkuan Hutan Kedu Selatan Jawa
Tengah. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 5(5): 485-496.
Wayan, Arta. 2017. Model Penduga Tabel Volume Pohon Meranti Di PT. Inhutani
II Sub Unit Malianu Kalimantan Utara. (Skripsi). Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Wijaya, Dhea Lupita Dinda. Hidayat, Rochmad. Santoso, Probo. 2021. Tarif
Volume Lokal Jati (Tectona grandis) di Hutan Kemasyarakatan Sedyo
Rukun Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil. 5(1):
78-89.