Anda di halaman 1dari 11

BUKU KERJA PRAKTIKUM DENDROLOGI

ACARA VI
FAMILY SAPOTACEAE

Nama : Agus Pamungkas


NIM : 20/464035/SV/18354
Shift : Jum’at, 08.00 WIB – Selesai.
Co.ass : Aulia Ekhasanti

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PENGELOLAAN HUTAN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
I. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar Daun

a. Mimusop elengi b. Manilkara kauki c. Manilkara zapota d. Chrysophyllum cainito


2. Gambar Bunga

a. Mimusop elengi b. Manilkara kauki c. Manilkara zapota d. Chrysophyllum cainito


3. Gambar Buah

a. Mimusop elengi b. Manilkara kauki c. Manilkara zapota d. Chrysophyllum cainito


4. Gambar Kulit

a. Mimusop elengi b. Manilkara kauki c. Manilkara zapota d. Chrysophyllum cainito


5. Gambar Organ tambahan

Tidak ada organ tambahan pada keempat jenis ini.

a. Mimusop elengi b. Manilkara kauki c. Manilkara zapota d. Chrysophyllum cainito


II. PEMBAHASAN
Pada praktikum acara keenam ini membahas ciri ciri dan karakteristik dari
family Sapotaceae seperti Mimusop elengi, Manilkara kauki, Manilkara zapota,
Chrysophyllum cainito. Tanaman-tanaman yang termasuk ke dalam Famili
Sapotaceae sangat memberi manfaat bagi kebutuhan hidup manusia. Buahnya yang
bermanfaat untuk sumber pangan, kayunya juga dapat dijadikan sebagai bahan
bangunan dan alat-alat furniture. Spesies dalam family ini juga dapat menjadi
perindang jalan dengan kemampuannya untuk menyerap Karbon dioksida (CO2) di
udara dan bahkan timbal dari asap kendaraan. Berikut ini adalah beberapa contoh
spesies dari Family Sapotaceae pada praktikum acara keenam.

Mimusop elengi atau biasa diebut dengan Pohon Tanjung. Pohon ini berasal
dari negara India, Srilanka, dan Burma. Tanjung memiliki kemampuan polinasi yang
cepat. Tanjung memiliki tajuk yang evergreen atau tajuk yang selalu hijau, maka dari
itu tumbuhan ini kerap digunakan sebagai tanaman perindang. Daun Tanjung bertipe
tunggal dengan susunan duduk daun yang tersebar pada ranting. Helaian daunnya
memiliki permukaan yang mengkilap dengan ciri tepi daun yang bergelombang. Pada
bagian ujung daunnya berbentuk runcing dan pangkal daun yang tumpul hingga
membulat. Daun ini memiliki ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm, maka dari itu
bentuk daun Tanjung adalah oblong. Bunga pada tumbuhan tanjung bertipe tunggal
dan terletak pada ketiak daun (floss axillary). Memiliki simetri aktinomorf. Bunganya
memiliki kelopak 8 helai yang tersusun dalam 2 karangan, per karangannya terdiri
dari 4 helai. Sedangkan mahkotanya berjumlah 24 helai yang tersusun dalam 3
karangan, per karangannya terdiri dari 8 helai mahkota bunga. Dilengkapi dengan 8
benang sari yang berfusi dan di tengahnya terdapat 1 batang putik. Buah Tanjung
bertipe buni dan memiliki biji tunggal berwarna hitam mengkilap di dalamnya. Saat
masih muda, buah Tanjung berwarna hijau dan memiki getah berwarna putih yang
cukup banyak. Saat telah matang warna buah akan berubah menjadi coklat kemerah-
merahan atau kejingga-jinggaan. Memiliki ukuran panjang 2 cm dan lebar 1,5 cm.
rasanya sedikit manis. Batang tumbuhan Tanjung memiliki tipe sympodial. Dapat
tumbuh hingga ketinggian 35 m dengan diameter 100 cm. Memiliki warna batang
yang coklat kehitaman dan memiliki retakan dengan arah longitudinal serta terdapat
getah putih pada batangnya. Terdapat kulit yang bermanfaat meringankan gejala diare
dan demam apabila direbus dengan bunganya. Spesies ini juga memeliki beberapa
manfaat, seperti menjadi senyawa antioksidan, antifungi, dan antibakteri.

Manilkara kauki atau Sawo Kecik merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh
dengan baik pada iklim bertipe D dan E pada ketinggian 300 mdpl. Tumbuhan Sawo
Kecik pada umumnya dapat tumbuh di tanah yang beragam asalkan banyak
mengandung bahan organik di dalamnya, namun akan tumbuh dengan lebih baik
apabila ditanam pada tanah berjenis latosol. Daun sawo kecik bertipe tunggal dengan
duduk daun tersebar pada ranting. Memiliki bentuk bulat telur terbalik (bagian daun
yang melebar lebih mendekati ke ujung daun). Ujung dan pangkal daunnya runcing
dengan tepi daun yang rata. Memiliki ukuran panjang 8 cm dan lebar 5 cm. Pada
permukaan bagian atas daun mengkilap dengan warna hijau tua, sedangkan bagian
bawahnya berwarna keperakan dan terdapat bulu halus seperti bludru. Bunga Sawo
Kecik bertipe majemuk dan tumbuh pada ketiak daun(floss axillary) dengan bentuk
karangan bunganya berbentuk tandan. Memiliki simetri aktinomorf. Kelopak dan
mahkota bunga yang tersusun dalam 2 karangan. Kelopak bunga terdiri dari 2
karangan yang masing-masing berisi 3 helai kelopak, maka total kelopak bunganya
adalah 6 helai. Begitu juga dengan mahkotanya yang terdiri dari 2 karangan dengan
masing-masing karangan terdiri dari 16 helaian mahkota, maka total kelopak
bunganya adalah 32 helai yang tersusun seperti tabung. Memiliki benang sari
berjumlah 6 tangkai dan putik 1 tangkai yang terletak ditengah-tengah benang sari.
Buah Sawo Kecik bertipe buni. Berwarna hijau saat masih muada dan akan berubah
menjadi jingga hingga merah tua saat matang. Berukuran panjang 2cm dan lebar 1,5
cm. Memiliki getah, sama seperti buah Tanjung sebelumnya. Semakin muda buah
tersebut maka getah yang terkandung didalamnya semakin banyak. Batang Sawo
Kecik dapat tumbuh hingga ketinggian 30 m dengan diameter 1 m. Memiliki
permukaan berwarna coklat kehitaman. Memiliki tipe percabangan sympodial.
Kayunya dapat dijadikan sebagai bahan bangunan.
Manilkara zapota atau biasa disebut dengan Sawo atau Sawo Manila.
Tumbuhan ini umumnya tumbuh di daerah Asia Tenggara, namun tumbuhan ini
sebenarnya berasal dari Mexico dan Kostarika. Daun Sawo juga bertipe tunggal
dengan bentuk oblong. Duduk daunnya tersebar dan memiliki tulang daun menyirip.
Ujung daunnya tumpul dengan tepi daun yang rata. Helaian anak daun memiliki
ukuran 10 cm dan lebar 5 cm. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua
mengkilap dan licin, sedangkan bagian bawahnya berwarna hijau muda. Bunga Sawo
memiliki tipe tunggal dan tumbuh pada bagian ketiak daun (floss axillary). Memiliki
simetri aktinomorf. Kelopak dan mahkota bunganya tersusun dalam 2 karangan.
Kelopak bunga berjumlah 6 helai yang tersusun dalam 2 karangan yang masing-
masing berisi 3 helai per karangan. Sedangkan mahkota bunganya berjumlah 12
dalam 2 karangan yang masing-masing terdiri dari 6 helai per karangan. Benang sari
berjumlah 6 tangkai dengan 1 tangkai putik yang terletak di antaranya. Buah sawo
memiliki tipe buni serta terasa manis saat di konsumsi. Berwarna coklat dari awal
bakal buah hingga menjadi buah yang matang, namun apabila muda bagian dalamnya
cenderung berwarna hijau dan apabila telah matang akan berwarna kuning kecolatan.
Saat buah belum matang, terdapat banyak kandungan getah putih yang lengket pada
buah tersebut. Buah memiliki ukuran panjang 4 cm dan lebar 3,5 cm. Batang Sawo
dapat tumbuh dengan ketinggian 30 hingga 40 m dan memiliki diameter batang yang
besar. Memiliki tipe percabangan yang sama seperti jenis sebelumnya, yaitu
percabangan dengan tipe sympodial. Permukaan kulit batang berwarna coklat tua
hingga kehitaman dan terdapat retakan kearah longitudinal, serta memilki alur yang
dangkal. Memilki kayu yang dengan kualitas yang baik dan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pembuatan mebel. Buahnya memiliki manfaat yang baik untuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah serta getahnya (lateks) dapat dimanfaatkan
untuk bahan dasar permen karet dan penambal gigi.
Chrysophyllum cainito atau Sawo Bludru memiliki sebutan lain, seperti
Sawo duren, Star Apple, atau Kenitu. Tumbuh dengan baik di daerah tropis pada
ketinggian 400 mdpl. Daun sawo bludru memiliki tipe tunggal dan berbentuk oblong
serta berukuran panjang 8 cm dan lebar 4 cm. Daun duduk tersebar pada ranting dan
memiliki tipe pertulangan daun menyirip. Pangkal dan ujung daun berbentuk runcing
dengan tepi yang rata. Warna daun pada bagian atas hijau tua dan pada bagian bawah
berwarna coklat keemasan. Bunga sawo bludru bertipe tunggal dan tumbuh pada
ketiak daun (floss axillary). Memiliki kelopak berjumlah 4 sampai 6 helai dan
mahkota 5 helai. Disertai benang sari berjumlah 4 sampai 8 tangkai yang berfusi dan
mengelilingi 1 tangkai putik yang terletak di tengah-tengahnya. Memiliki sifat
cauliflorous, yaitu kemampuan bunga atau buah tumbuh pada batang atau cabang
yang berkayu, bukan pada cabang yang masih muda. Buah memiliki tipe yang berupa
buni dan membentuk bulat seperti bola. Memiliki ukuran diameter 5 sampai 10 cm.
Memiliki warna hijau muda yang cerah saat umur buah masih muda dan akan berubah
menjadi ungu seiring pematangan buah. Juga terdapat beberapa varietas yang buahnya
hingga matang tetap berwarna hijau muda. Daging buah berwarna putih dan memiliki
beberpa biji di dalamnya. Batang pada spesies ini memiliki warna coklat kehitaman.
Seperti jenis-jenis sebelumnya, permukaan batang memiliki retak. Retakan yang
terdapat pada batang Sawo Bludru adalah retak dengan arah longitudinal. Serta
kulitnya mengandung Tannin yang dapat digunakan dalam bidang farmasi. Kayu dari
tumbuhan Sawo Bludru memiliki kualitas yang baik, hingga dapat digunakan sebagai
kayu pertukangan. Pada umumnya kayu tersebut digunakan sebagai bahan konstruksi.
Dari beberapa contoh jenis spesies pada family sapotaceae beserta
penjelasan dari gambar, dapat diketahui ciri-ciri umum family tersebut yaitu bertipe
daun tunggal, memiliki getah warna putih (mirip seperti Family Moraceae),
Permukaan batang kebanyakan retak, kayunya banyak yang digunakan sebagai bahan
bangunan maupun mebel serta memiliki tipe buah buni serta buahnya dapat
dikonsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan.

III. JENIS LAINNYA


1. Getah Sundi (Payena leerii)
2. Nyatuh Pucung (Palaquium rostratum)
3. Sawo Mentega (Pouteria campechiana)
4. Getah Perca (Palaquium sp.)
Famili Sapotaceae
No Sifat Morfologis
Tanjung Sawo kecik Sawo Sawo bludru Nyatuh pucung Sawo mentega Getah Perca Getah sundi
Chrysophyllum Palaquium Pouteria
Mimusop elengi Manilkara kauki Manilkara zapota Palaquium sp Payena leeri
Nama Ilmiah cainito rostratum campheciana
1 Daun
Tipe (tunggal/majemuk) Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal tunggal tunggal tunggal
Bentuk bulat telur terbalik
Oblong Bulat telur terbalik Bulat telur Oblong Bulat telur terbalik Bulat telur / jorong bulat telur
sampai jorong
Susunan tulang daun
Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip menyirip menyirip menyirip
sekunder
Bentuk ujung daun runcing Runcing Runcing Runcing Runcing runcing runcing meruncing
Tepi daun Bergelombang Rata Rata Rata Rata rata rata rata
Duduk daun Tersebar Tersebar Tersebar Berseling Tersebar Tersebar spiral tersebar
Ukuran helaian daun
Panjang (cm) 15 cm 8 cm 10 cm 8 cm 12 cm 6-25 cm 8-25 cm 11 cm
Lebar (cm) 6 cm 5 cm 4 cm 4 cm 5.5 cm 2,8-8 cm 5-8 cm 4,5 cm
Tipe daun majemuk
(menyirip/menjari)
Jumlah pasangan sirip
(bila ada)
Susunan anak daun
(berseling/berhadapan)
Jumlah anak daun
Duduk daun pada anak
cabang
2 Perbungaan dan Susunan
Bunga
Tipe perbungaan tunggal Majemuk tunggal tunggal Majemuk tunggal majemuk majemuk
Bentuk karangan bunga - Tandan - - Malai dalam tandan malai malai
Letak perbungaan Aksilaris Aksilaris Aksilaris Aksilaris Aksilaris Aksilaris aksilaris terminalis
Simetri aktinomorf aktinomorf aktinomorf aktinomorf aktinomorf aktinomorf aktinomorf aktinomorf
Jumlah kelopak 8 ( 2 lapis karangan) 6 (2 karangan) 6 (2karangan) 4-6. 4 5 4-7. 4
Jumlah mahkota 24 (3 lapis karangan) 32 (2 karangan) 12 (2 karanan) 5 4 5 4-7. 8
jumlah benang sari 8 6 6 4-8 yang berfusi ∞ 5 16 16
Jumlah putik 1 1 1 1 1 1 1 1
Rumus bunga *⚤Ca8Co24A8 G1 *⚤Ca6Co32A6G1 *⚤Ca6Co12A6G1 *⚤Ca6Co5A8 G1 *⚤Ca4Co4A∞G1 *⚤Ca5Co5A5G1 *⚤Ca7Co7A16G1 *⚤Ca4Co8A16G1
3 Buah
Tipe buah Buni Buni Buni Buni Buni Buni Buni Buni
Ukuran buah
Panjang (cm) 2 cm 2 cm - 4cm 4 cm 5-10 cm 24 - 40mm 7,5-12,5 cm 3-7 cm 2,5-5 cm
Lebar (cm) 1,5 cm 1,5 cm 3,5 cm 5-10 cm 18 - 34mm 2-7,5 cm 2-5 cm 1-2,5 cm
4 Kulit Pohon
Permukaan kulit berwarna coklat berwarna coklat
Coklat tua hingga Coklat hingga berwarna merah
agak kehitaman kehitaman terdapat berwarna coklat halus Coklat
kehitaman kehitaman kecoklatan
dan retak retakan
Pengelupasan kulit retak longitudinal tidak ada Retak longitudinal Retak longitudinal tidak mengelupas tidak mengelupas tidak ada Retak longitudinal
Alur Tidak ada tidak ada dangkal dangkal tidak beralur tidak beralur dangkal dangkal
5 Organ tambahan

Anda mungkin juga menyukai