Acara 3
Teknik Pengukuran Bahan Hasil Pertanian
diajukan guna memenuhi tugas Matakuliah Teknik Pasca Panen Hasil Pertanian
Oleh:
Kelompok 7
Kelas TEP – B
1.2 Pembahasan
Bahan-bahan hasil pertanian mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak
seragam, Bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian merupakan dua karakteristik
yangtidak dapat dipisahkan dalam hal objek fisik suatu bahan dan keduanya
diperlukanuntuk mendeskripsikan karakteristik fisik suatu bahan secara jelas.
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk dan
ukuran bahan hasil pertnian diantaranya bentuk acuan, kebundaran, kebulatan,
dimensi sumbu bahan, serta kemiripan bahan hasil pertanian terhadap benda-
benda geometri tertentu (Sudaryanto, dkk. 2015).
Pengukuran dimensi produk hasil pertanian sangatlah penting karena
berkaitan dengan kualitas. Pengukuran meliputi dimensi panjang, dimensi
massa, dimensi temperatur, dan pengukuran volume. Dimensi panjang adalah
suatu benda yang menyatakan jarak antar ujung. Dalam ilmu fisika dan teknik,
kata "panjang" biasanya digunakan secara sinonim dengan "jarak", dengan
simbol "l" atau "L”. Dan dimensi massa adalah ukuran jumlah materi suatu
benda. Dimensi temperatur adalah ukuran tingkat panas pada suatu benda.
Volume adalah ukuran seberapa banyak ruang dapat di tempati suatu objek.
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini Timbangan
digital (±0,001 g), Jangka sorong, Beaker glass (500 atau 100 ml), Termometer
dengan sensor termokepel, Timbangan digital (±0,01 g), Mistar centimeter,
Termometer tusuk, 1 Pcs Quick Melt dan 1 buah alpukat kecil.
1.2.1 Hasil Pengukuran Dimensi Panjang Kemasan Quick Melt
Dari hasil pengukuran dimensi panjang, lebar, dan tinggi pada tabel
1 hasil pengukuran kemasan Quick Melt yang lebih teliti adalah pengukuran
menggunakan mistar yang mendapatkan hasil data yang lebih teliti dari pada
jangka sorong. Mistar memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter,
sesuai dengan jarak garis terkecil antara dua garis yang paling berdekatan.
Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter atau ½ skala terkecil (Putra dan
Sujarwanto, 2019). Jangka sorong merupakan alat ukur yang mempunyai
tingkat ketelitian 0,1 mm (Pratiwi, et al. 2017). Panjang jangka sorong tidak
lebih dari 20 cm, sehingga untuk mengukur kemasan produk Quick Melt
efektif menggunakan mistar centimeter daripada menggunakan jangka
sorong dan apalagi jangka sorong lebih efisiensi apabila digunakan untuk
mengukur lebar kedalaman pada suatu benda.
1.2.2 Hasil Pengukuran Dimensi Massa Buah Alpukat Kecil
Dari tabel 2. Hasil pengukuran dimensi massa buah alpukat kecil
diperoleh data pengukuran kesatu sampai keenam dengan timbangan digital
(±0,01 g) diperoleh rata-rata 127,33 dengan ketidakpastian pengukuran
0.003 dan data error 0,002. Sedangkan hasil pengukuran dengan
menggunakan alat kedua yaitu timbangan digital (±0,001 g) dari
penggukuran kesatu sampai keenam diperoleh rata-rata 127,123 dengan
ketidakpastian pengukuran 0,001 dan data error 0,001. Dengan kedua data
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih teliti timbangan digital (±0,001 g)
dibanding timbangan digital (±0,01 g). Hal ini dikarenakan dalam data hasil
pengukuran dimensi massa buah alpukat kecil data ketidakpastian dan data
error timbangan (±0,001 g) lebih kecil daripada timbangan (±0,01 g). Makin
kecil ketidakpastian mutlak yang dapat dicapai, maka makin tepat hasil
pengukuran yang dilakukan. (Pandiangan dkk, 2008)