STATISTIK INDUSTRI
DOSEN PEMBIMBING:
DIBUAT OLEH :
MUHAMMAD IKBAL HASIBUAN(170103035)
AZMI RAMADHAN(180103016)
TRI YULIYADI SALMAN(180103031)
1.3Tujuan
3.Untuk mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu data agar dapat
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Jhonson dan Wichern (1992) yang dimaksud dengan analisis faktor adalah:
1. Pengembangan dari Analisis Komponen Utama (AKU) yang lebih terperinci dan teliti
2. Mengecek konsistensi data terhadap struktur peubah.
Misalnya suatu studi ingin mengetahui faktor-faktor yang dominan yang menentukan hasil
belajar. Misalnya ada sekitar 20 variabel bebas yang digunakan untuk menentukan hal
tersebut. Analisis faktor akan menentukan faktor-faktor apa saja dari ke-20 peubah tersebut yang
merupakan faktor-faktor dominan dalam menentukan hasil belajar.
Dalam analisis faktor ini seluruh variabel yang ada akan dilihat hubungannya (interdependent
antar variabel), sehingga akan menghasilkan pengelompokan atau tepatnya abstraction dari
banyak variabel mejadi hanya beberapa variabel baru atau faktor. Dengan sedikit faktor ini
sebenarnya akan menjadi lebih mudah untuk dikelola. Ini sebenarnya
merupakan: EXPLORATORY RESEARCH.
2.3Contoh Kasus Analisis Faktor Menggunakan SPSS
Seorang Mahasiswa Menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap 7 merek sabun mandi
adapun merek-merek sabun tersebut adalah : DOVE, CITRA, SHINZUI, GIV, LIFEBUOY,
DETOL, dan SEHAT. Pada penelitian ini di ambil 20 responden. Setiap merek diberikan 3
pilihan jawaban :
1. Kurang Puas
2. Cukup Puas
3. Sangat Puas
b. Variabel SHINZUI
- Kolom Name pada baris pertama isi dengan X2
- Kolom Type diisi dengan Numeric
- Kolom Width diisi dengan 8
- Kolom label isi dengan SHINZUI
- Kolom Value diisi dengan : 1= Tidak Puas
2= Cukup Puas
3= Sangat Puas
- Kolom Missing diisi dengan : None
- Kolom Coloums diisi dengan 4
- Kolom Align diisi degan Center
- Kolom Measure diisi dengan Scale
Dan seterusnya.
a. Setelah Variabel View diisi, maka langkah selanjutnya adalah menginput data
dalam data View. Berikut hasil inputnya :
b. Selanjutnya klik menu Analyze => Pilih Data/Dimension Reduction
kemudian pilih=> Faktor seperti gambar berkut :
Anti-image Matrices
Anti-image Matrices
Berdasarkan hasil analisis model ke-2 tadi, hasilnya menunjukkan bahwa masih ada variable
yang nilai MSA nya kurang dari 0.5. yaitu Variabel sabun DETOL sebesar 0.428, sehinga masih
perlu dilakukan pemilihan variable sampai tidak ada variable yang kurang dari 0.5.
Df 10
Sig. .003
Anti-image Matrices
Dari hasil analisis varibel model-3 kita peroleh nilai KMO-MSA sebesar 0.635. berarti proses
analisis boleh dilanjutkan. Kemudian dari table Anti-Image Corelation sudah tidak ada lagi
variable yang kurang dari 0.5. Artinya tidak perlu dilakukan pemilihan varibel lagi.
Analisis Faktor
Dari ketiga model proses analisis pemilihan variable yang sudah dilakukan dan memiliki nilai
standar, maka kita dapat melanjutkan Analisis Faktor dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Kembali ke jendela SPSS dengan menhilangkan atau mengekstraksi dua variable yang
tidak memnuhi kriteria yaitu variable P5 dan P6
2. Kemudian aktifkan Data View=> selanjutnya klik menu Analyize => pilih Data
Reduction kemudian => pilih Factor
3. Setelah di klik Factor maka muncul dialog Factor Analysis => selanjutnya masukkan
semua Variabel mulai P1 s.d P7 ke kotak Variables => kemudian klik menu
Descriptives.. maka muncullah dialog Factor Analysis Description kemudian tandai :
Initial Solution, Anti Image, dan KMO dan Bratlett’s test of spericity => klik
Continue
4. Kemudian klik menu Extraction…maka muncul Dialog Factor Analysis Extraction =>
kemudian tandai menu : Correlation Matrix, Unrotated Factor Solution, Scree Plot,
Egenvalues Over=> lanjutkan klik Continue
5. Kembali ke Dialog Factor Analysis klik OK, maka akan muncul hasil output nya,
seperti berikut :
KMO and Bartlett's Test
Anti-image Matrices
Communalities
Initial Extraction
Component
DOVE .307
SHINZUI -.859
CITRA .818
GIV .755
SEHAT -.710
Komponen Matrix menunjukkan nilai korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang
terbentuk. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa korelasi variabel sabun DOVE dengan faktor
1 adalah 0.307. variabel SHINZUI -0.859, variabel CITRA 0.818, Variabel GIV 0.755, dan
Variabel sabun SEHAT -0.710
BAB111
KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan bahwah pada prosedur pemilihan variabel model 1, variabel yang palung
kecil SMA nya adalah 0’335(P5) lifebuoy, berarti tingkat kepuasan konsumen pada P5 kurang.
Dan nilai-nilai tertinggi kolerasinya dengan paktor yang terbentuk, bisa kita lihat pada kolerasi
sabun DOVE dengan paktor 0;307. Variabel SHINZUI 0,859, variabel CITRA 0’818, variabel
GIV 0,755, dan variabel sabun SEHAT 0,710.
DAFTAR PUSTAKA
C, Trihendradi. 2013. Step by step IBM SPSS 21. Penerbit Andi: Yogyakarta