NPM : 200110200180
LEMBAR PENGESAHAN
M-1
KOLOM NILAI
NPM.
1
ERIK HIDAYAT
200110200180
ABSTRAK
2
ERIK HIDAYAT
200110200180
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 L a t a r B e l a k a n g
Sehati-hati dan seteliti-telitinya pengukuran, tidak ada pengukuran yang
bebas dari kesalahan. Dalam sains, kata kesalahan tidak selalu berkonotasi ke
kegagalan atau blunder. Kesalahan dalam sains adalah ketidakpastian yang tidak
dapat dihindarkan dari semua pengukuran. Ketidakpastian ini tidak dapat
dihilangkan namun kita hanya bisa memastikannya dalam masih wajar.
Sebagai ilustrasi, misalkan seorang tukang kayu mengukur tinggi daun
pintu dan memperkirakannya sebesar 210 cm. Tinggi daun pintu tersebut
sebenarnya memiliki ketidakpastian, mungkin saja tingginya antara 209,5 cm dan
210,5 cm. Jika si tukang kayu mencoba mengukur daun pintu lagi namun dengan
hati hati dan teliti, ternyata tingginya adalah 210,23 cm. Meskipun demikian,
hasil pengukuran yang didapatkan tukang kayu tersebut juga memiliki
ketidakpastian, mungkin saja panjangnya 210,233 cm atau 210,235 cm.
Banyak ketentuan menyatakan bahwa selisi nilai yang mungkin dengan
nilai terbaik harus nilai setengah dari nilai skala terkecilnya. Misalnya pada
pengukuran pensil di atas dengan skala terkecil penggaris 1 mm berati nilai yang
mungkin hasil pengukuran pensil adalah 35,5 – 36,5 mm. Sebenarnya ketentuan
ini boleh boleh saja, asal pengukuran dilakukan super teliti dan pengaruh lain
bagi pengukuran diabaikan. Padahal ketidakpastian bisa saja muncul baik dari si
praktikan, kondisi alatnya, pengaruh lingkungan dan sebagainya. Maka dari itu
nilai yang mungkin boleh lebih dari nilai setengah skala terkecil. Namun perlu
diperhatikan juga bahwa kita tidak boleh memberi nilai yang mungkin terlalu
besar karena ini menunjukkan bahwa tidak akuratnya pengkuran yang dilakukan.
3
ERIK HIDAYAT
200110200180
BAB II
METODE PENELITIAN
4
ERIK HIDAYAT
200110200180
5
ERIK HIDAYAT
200110200180
BAB III
HASIL PERCOBAAN
Jumlah : 100,3
Rata-rata : 10,03
Skala terkecil dari mistar adalah 1mm atau 0,1 cm.
Maka Δx =½ × st = ½ × 0,1 = 0,05
2. X2 - Xrata-rata
= 9,5 - 10,03
= - 0,53
6
ERIK HIDAYAT
200110200180
(X2 - Xrata-rata )2
(-0,53)2 = 0,2809
3. X3 - Xrata-rata
= 10,3 - 10,03 = 0,27
(X3 - Xrata-rata )2
(0,27)2 = 0,0729
4. X4 - Xrata-rata
=10,7 - 10,03
=0,67
(X4 - Xrata-rata )2
(0,67)2 = 0,4489
5. X5 - Xrata-rata
= 10,3 - 10,03
= 0,27
(X5 - Xrata-rata )2
(0,27)2 = 0,0729
6. X6 - Xrata-rata
=10,1 - 10,03
=0,07
(X6 - Xrata-rata )2
(0,07)2 = 0,0049
7. X7 - Xrata-rata
=10,2 - 10,03
=0,17
(X7 - Xrata-rata )2
(0,17)2 = 0,0289
7
ERIK HIDAYAT
200110200180
8. X8 - Xrata-rata
=10,2 - 10,03
=0,17
(X8 - Xrata-rata )2
(0,17)2 = 0,0289
9. X9 - Xrata-rata
= 9,9 - 10,03
= -0,13
(X9 - Xrata-rata )2
(-0,13)2 = 0,0169
8
ERIK HIDAYAT
200110200180
b. Simpangan Rata-rata
Sx
SimpanganX rata rata
N
0 ,158
10
0 ,158
3 ,162
0 , 049 0 , 05
9
ERIK HIDAYAT
200110200180
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah praktikan lakukan, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Praktikan mampu memahami konsep ketidakpastian pada pengukuran.
Meskipun mengalami beberapa hambatan, namun pada akhirnya praktikan
mampu memahami konsep ketidakpastian pengukuran ini. Dengan memahami
konsep ini, praktikan bisa menuliskan dan menghitung hasil pengukuran yang
telah dilakukan dengan hasil rata-rata adalah 10,03 ± 0,05 cm.
2. Praktikan mampu menggunakan alat yang digunakan dalam penelitian ini. Alat
yang digunakan pada penelitian ini adalah mistar dengan ketelian 0,1 cm dan
skala mm, cm dan inci.
3. Praktikan bisa menyelesaikan penelitian dan menuliskan laporan sesuai dengan
arahan asisten dan dengan data yang sesaui. Meskipun mendapatkan beberapa
hambatan, pada akhinya laporan ini bisa terselesaikan dengan baik. Semoga
laporan ini sesuai dengan ketentuan yang ada.
10
ERIK HIDAYAT
200110200180
DAFTAR PUSTAKA
Arie, Andri dan Riskawati. 2018. Analisis kemampuan menggunakan alat ukur
fisika dasar. Makassar ; UNM.
Tim Praktikum Fisika Dasar. 2011. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Padang ;
Universitas Negeri Padang.
11