KEMERDEKAAN
Pancasila sebagai dasar negara RI sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh
PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum
bangsa Indonesia mendirikan NRI. Nilai-nilai tersebut berupa adat-istiadat, kebudayaan serta
nilai-nilai relegius, yang telah melekat dan teramalkan oleh masyarakat ketika itu dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itulah maka Kausa Materialis dari Pancasila itu pada
dasarnya adalah Bangsa Indonesia itu sendiri.
Asal mula bahan Pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam
kepribadian dan pandangan hidup.
Pancasila sebagai ideologi negara merujuk kepada bagaimana proses Pancasila itu
dirumuskan menjadi Pancasila yang terkandung dalam UUD 1945.
Yang menjadikan Pancasila dari calon ideologi negara menjadi ideology negara yang sah.
PPKI melalui sidang BPUPKI menjadi kausa efisien pembentuk Pancasila.
Mewujudkan Pancasila sebagai ideologi negara yang sah adalah para anggota BPUPKI dan
panitia sembilan.
Sebagai Kauca materialis, terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam
agama-agamanya.
Anggota BPUPKI, yaitu Bung Karno & Bung Hatta menjadi Pembentuk Negara,
sebagai asal mula bentuk causa finalis dan formalis.
Sejumlah 9 orang anggota BPUPKI, menyusun rencana Pembukaan UUD 1945, asal
mula bentuk maupun dalam arti asal mula tujuan dari Pancasila sebagai calon dasar
filsafat Negara.
PPKI sebagai asal mula karya (causa effisien), yaitu yang menjadikan Pancasila sebagai
dasar filsafat Negara.
5. Zaman penjajahan
Berkembanglah kerajaan-kerajaan Islam, seperti kerajaan Demak, dan mulailah
berdatangan orang-orang Eropa di Nusantara, seperti Portogis, Spanyol yang ingin
menguasai pusat tanaman dan rempahrempah, namun lama kelamaan peranan
mereka meningkat menjadi penjajah
6. Penjajahan Belanda
a. Tahun 1511 Wilayah Malaka dikuasai oleh bangsa Portugis.
b. Tahun 1596 Armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman mendarat di
Banten, diikuti armada lainnya.
c. Tahun 1602 Armada-armada Belanda membuat kongsi dagang Bersama,
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).
d. 1817 Perlawanan di Maluku dipimpin oleh Pattimura.
e. 1819 Perlawanan di Palembang dipimpin oleh Baharuddin.
f. 1821-18377 Perlawanan di Minangkabau dipimpin oleh Imam Bonjol.
g. 1825 – 1830 Perlawanan di Jawa Tengah dipimpin oleh Pangeran Diponegoro.
h. 1860 Perlawanan di Aceh dipimpin oleh Teuku Umar, Teuku Tjik di Tiro,
Panglima Polim, Tjut Njak Dien.
i. 1894-1895 Perlawanan di Lombok dipimpin oleh Anak Agung Made.
j. 1900 Perlawanan di Tanah Batak dipimpin oleh Sisingamangaraja.