Oleh
KELAS 1 B
Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004: 49), paradigma adalah cara mendasar untuk
mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus
tentang realitas. Bogdan & Biklen (dalam Mackenzie & Knipe, 2006) menyatakan bahwa
paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi yang
berhubungan secara logis, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Sedangkan Baker
(dalam Moleong, 2004: 49) mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan yang (1)
membangun atau mendefinisikan batas-batas; dan (2) menjelaskan bagaimana sesuatu harus
dilakukan dalam batas-batas itu agar berhasil. Cohenn & Manion (dalam Mackenzie &
Knipe, 2006) membatasi paradigma sebagai tujuan atau motif filsofis pelaksanaan suatu
penelitian. Berdasarkan definisi definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa paradigma
merupakan seperangkat konsep, keyakinan, asumsi, nilai, metode, atau aturan yang
membentuk kerangka kerja pelaksanaan sebuah penelitian.
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas,
anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik
yang diberikan kepada pasien. Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak
hanya sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem
penyelenggaraan rekam medis mulai dari pencatatan selama pasien mendapatkan pelayanan
medik, dilanjutkan dengan penyelenggaraan, penyimpanan serta pengeluaran berkas rekam
medis dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman oleh pasien atau
untuk keperluan lainnya. Melihat kerumitan dan kompleksitas pengelolaan rekam medis,
maka sudah saatnya apabila setiap rumah sakit modern saat ini mengganti pengelolaan rekam
medis tradisional (manual) menjadi elektronik. Bahkan lebih dari itu dapat dibangun suatu
sistem rekam kesehatan elektronik (RKE) yang terintegrasi. Dengan rekam medis elektronik
(RME), maka diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen
rumah sakit melalui tiga manfaat yaitu manfaat umum, operasional dan organisasi. Harus
diakui bahwa perubahan dari sistem manual ke RME tidaklah mudah, perlu sebuah upaya
keras dalam bentuk kampanye gerakan keselamatan pasien (patient safety). Bilamana perlu
harus dilakukan dalam skala nasional.
C. pengertian MIK
Paradigma adalah seperangkat dugaan, konsep, nilai dan praktik yang membentuk cara
pandang tentang suatu kenyataan di kalangan masyarakat yang terlibat terutama dalam
disiplin intelektual.
Pergeseran paradigma pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan dari pemikiran
tradisional yang menekankan pada unsur unit kerja (departement based), serta pengawasan
rekam medis (physical unit control), ke arah paradigma baru yaitu Manajemen Informasi
Kesehatan (MIK) yang fokus pelayannnya ditujukan pada unsur informasi dengan tugas-
tugas yang menekankan pada penngumpulan, analisis, desiminasi informasi yang tertuju pada
cakupan pengguna informasi yang lebih luas, seperti kepentingan administrator, manajer,
provider (pemberi layanan kesehatan), dan pasien. "Good Clinical Governance"
merefleksikan kinerja institusi pelayanan kesehatan melakukan pembenahan dalam sistem
pencatatan, pengolahan data dan analisa data medis secara integrated, lengkap, akurat, tepat
waktu, dan mutakhir.
Perubahan paradigma baru, dari rekam medis tradisional menjadi rekam medis modern
atau Manajemen Informasi Kesehatan (MIK), mengharuskan semua unit/instalasi rekam
medis (RM) / Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) pada suatu institusi pelayanan
kesehatan, dalam hal ini rumah sakit, harus berbenah dan mempersiapkan untuk
menyongsong kearah perubahan tersebut. Hal pokok dalam perubahan paradigma baru
tersebut adalah teknologi informasi, sebelumnya rekam medis manual menjadi rekam medis
(RM)/Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) elektronik.
Dengan adanya paradigma baru, peran profesi rekam medis (dalam konteks tradisional)
berubah. Perubahan ini melahirkan konsep referensi global mengenai tujuh peran strategi
baru yang dirancang oleh American Health Information Management Association (AHIMA)
dan diharapkan mulai dapat terwujud tahun 2006 (vision 2006) serta sekaligus sebagai
pendorong kuat bagi kemajuan profesi MIK.
Peran tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Manajer MIK (health information manager), sebagai manajer (kepala unit) MIK dari
sistem yang terintegrasi, ia bertanggung jawab untuk memberikan arahan tentang
fungsi MIK bagi seluruh cakupan organisasi. Ia dapat menduduki posisi lini ataupun
staf serta bekerjasama dengan pimpinan informasi puncak maupun dengan para
pengguna aplikasi, perbaikan kualitas data, kelancaran akses data, kerahasiaan,
sekuritas dan penggunaan data.
2. Spesialis data klinis (SDK) (Clinical Data Specialist), sebagai SDK ia bertanggung
jawab terhadap fungsi manajemen data dalam berbagai aplikasi termasuk kode klinis,
keluaran manajemen, penanganan registrasi khusus dan database untuk keperluan
riset.
4. Manajer kualitas data (data quality manager), bertanggung jawab untuk melaksanakan
fungsi manajemen data serta aktifitas perbaikan mutu secara berkesinambungan demi
keutuhan integritas data organisasi; membantu kamus data; mengembangkan
kebijakan, juga memonitor kualitas data dan audit.
G. Daftar Pustaka
https://parlindunganpardede.wordpress.com/class-
assignment/research/articles/paradigma-penelitian/
https://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/eksis/article/view/383
https://dokumen.tips/documents/perubahan-paradigma-rmik.html
https://ilmupediakesehatan.blogspot.com/2020/09/paradigma-rekam-medis.html