Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERAN CAREGIVER DALAM PEMULIHAN TRAUMA (TRAUMA HEALING) PADA


ANAK PASCA BENCANA

Disusun oleh kelompok 6 :

1. Indah Auliana Safitri (163210060)


2. Debby Nabrina (163210040)
3. Ahmad Gilang Aditya (163210082)

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESESHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
KATA
PENGANTAR

Assalamualaikum wr, wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan dan kesempatan,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam
bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “Peran Caregiver Dalam
Penanganan Trauma Healing Pada Anak Pasca Bencana” dan kiranya makalah ini dapat
meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana konsep keperawatan bencana.

Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat


baca dan belajar teman-teman. Selain itu, saya juga berharap semua dapat mengetahui dan
memahami tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.

Saya sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim,
sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih saya harapkan demi
perbaikan makalah ini. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

11 Jauari 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia berada di garis khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua
dan dua samudera, berada dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis,
hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekuensi
yang cukup tinggi. Indonesia terletak di atas lempeng benua yang dijejeri deretan gunung
api yang sangat aktif yang disebut dengan ring of fire (lingkaran api). Kondisi alam yang
rentan terhadap berbagai bencana ini tidak dapat dihindari, namun dapat diminimalisir
dari dampak buruk yang akan ditimbulkannya. Kejadian Tsunami di Aceh pada tanggal
26 Desember 2004 yang memakan banyak korban yaitu lebih dari 200.000 orang dan
bencana gempa tektonik yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006 yang
menimbulkan korban 6.234, cukup menjadi bahan introspeksi diri dalam penataan
manajemen bencana. Idham dalam Lesson from Aceh and Jogya: Towards Better
Disaster Management, Partnership for Government Reform mengatakan “Aceh and
Yogya cases make us aware that in disaster it is needed to make every effort to put first,
to assist, and protect the weak
Pada UUD Pasal 26 menyebutkan bahwa prioritas dalam penyelamatan korban
bencana adalah kelompok yang dikategorikan rentan, misalnya anak-anak, orang tua,
cacat, pasien, rumah sakit, dan kaum lemah lainnya. Terutama anak-anak sebagai penerus
bangsa harus lebih didahulukan karena lebih mudah mengalami gangguan psikologis.
Sifat kepolosan dan reaksi kaget yang secara spontan cenderung mengakibatkan trauma
setelah mereka terkena bencana.
Anak yang mengalami gangguan mental emosional dan kecemasan yang berat
perlu penanganan secara khusus oleh tenaga yang memiliki keahlian khusus misalnya
psikolog dan pekerja sosial. Oleh karena itu, apabila anak mendapatkan penanganan yang
salah dapat menyebabkan trauma semakin dalam dan sulit untuk disembuhkan. Hal ini
sangat memprihatinkan dan dapat mengganggu keberlangsungan hidup mereka
selanjutnya. Seperti halnya anak-anak korban gempa di Aceh pada tahun 2004, mereka
mengalami traumatik ekstrem. Anak-anak umumnya belum memiliki kemampuan
memadai untuk mengatasi penderaan fisikal dan emosional yang menerpa mereka.
Salah satu penyembuhan trauma akibat bencana yaitu menggunakan metode
trauma healing. Biasanya metode ini dilakukan dengan pendekatan psikologis yang akan
mendukung peningkatan kesejahteraan dan kemandirian. Di dunia ini ada banyak alat
yang dapat mendeteksi akan tanda-tanda datangnya suatu bencana alam. Begitu pun
setelah bencana selesai, ada banyak mesin dan bahan-bahan yang dapat membangun
kembali gedung serta rumah-rumah yang rusak, akan tetapi di dunia ini tidak ada alat
atau pun mesin yang dapat menyembuhkan trauma dihati, karena hati akan sembuh
apabila didekati lagi oleh hati, yaitu manusia sebagai makhluk yang memiliki hati.
Metode ini dapat diberikan oleh tenaga profesional salahsatunya adalah ciregiver.
Perawat sebagai caregiver dalam penaganan trauma pada anak pasca bencana bisa
memberikan bantuan lewat pendekatan psikologis dengan cara fun games atau dzikir
bersama da lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran caregiver dalam trauma healing pada anak ?
A. Tujuan masalah
2. Untuk mengetahui dan memahami peran caregiver dalam traumahealing pada anak.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Bencana
Menurut United Nation Development Program (UNDP) bencana adalah suatu
kejadian ekstrem dalam lingkungan alam atau manusia yang berakibat merugikan dan
mempengaruhi kehidupan manusia, harta benda atau aktivitas sampai pada tingkat yang
menimbulkan bencana. Kejadian bencana adalah sebuah peristiwa yang bisa terjadi di
mana saja dan kapan saja. Bencana sama hal nya dengan masalah yaitu sesuatu hal yang
datangnya tidak diinginkan dan dapat menimbulkan kerugian bagi yang tertimpanya.
Namun ketika memaknai bencana sebagai teguran dari Tuhan, maka manusia akan
mengambil hikmah dari setiap kerugian yang menimpanya.
Bencana bisa disebabkan karena faktor alam, perbuatan manusia, dan sosial.30
Teknologi kini semakin canggih beberapa bencana yang disebabkan karena faktor alam
dapat diberikan peringatan secara dini sebelumnya, sehingga manusia dapat melakukan
tindakan preventif untuk menghindari dan meminimalisir kerugian yang terjadi. Bencana
semacam ini contohnya tsunami, gempa bumi, tanah longsor, angin topan, wabah, dan
gunung meletus. Bencana yang disebabkan karena ulah dari manusia baik secara sengaja
ataupun tidak bisa menjadi kasus yang serius ditindak lanjuti ke ranah hukum. Bencana
buatan manusia bisa berupa pencemaran lingkungan, kecelakaan transportasi, ledakan
bom, dan kegagalan teknologi. Adapun bencana sosial biasanya terjadi karena kurangnya
keharmonisan hubungan sosial, sehingga menimbulkan konflik antar suku atau
kelompok tertentu

a) Jenis-jenis Bencana
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bencana
digolongkan menjadi 13 macam, yaitu:
1. Bencana gempa bumi
2. Tsunami
3. Letusan Gunung Api
4. Bencana Banjir
5. Kekeringan
6. Angin Topan
7. Gelombang Pasang
8. Kegagalan Teknologi
9. Bencana Kebaran
10. Pencemaran dan Polusi
11. Bencana Konstruksi
12. Bencana Industri
13. Longsor

b) Dampak Bencana
Bencana adalah sebuah masalah yang harus ditangani dengan serius, karena
apabila sudut pandang datangnya bencana masih kolot dan tradisional, maka korban
yang diakibatkan karena bencana akan semakin banyak. Dampak dari bencana
dibedakan menjadi dua jenis yaitu dampak secara fisik dan non fisik.
1) Dampak fisik dari bencana
Inilah beberapa dampak fisik yang ditimbulkan dari bencana, diantaranya adalah:
a) Kurangnya kemampuan untuk bergerak atau melakukan perjalanan karena
infrastruktur transportasi yang rusak dan hancur.
b) Terganggunya kesempatan pendidikan karena kerusakan sekolah atau guru
dan siswa yang cedera atau cacat karena ada tekanan, seperti trauma.
c) Hilangnya warisan budaya, fasilitas keagamaan, dan sumber daya
masyarakat
d) Adanya tunawisma yang disebabkan oleh hilangnya rumah dan harta benda
e) Kehilangan, kerusakan, dan pencemaran lingkungan akibat kerusakan
bangunan dan infrastruktur yang rusak dan belum diperbaiki serta deformasi
dan hilangnya kulitas tanah.
f) Sulitnya komunikasi karena kerusakan dan kehilangan infrastruktur.
g) Kelaparan karena terputusnya rantai suplai makanan yang menyebabkan
kekurangan suplai makanan dan meningkatnya harga.

2) Dampak non fisik dari bencana:


Inilah beberapa dampak non fisik dari bencana, diantaranya adalah sebagai
berikut:
a) Kerusuhan publik terjadi karena bentuk pemberontakan di dalam hati ketika
respon pemerintah tidak memadai.
b) Hilangnya kepercayaan investor yang mungkin berpotensi menarik kembali
investasi mereka dan di kemudian hari akan menciptakan pengangguran
karena pemotongan kerja atau kerusakan kerja di tempat kerja.
c) Trauma yang mendalam karena merasa takut, kehilangan barang, kematian
orangtua, sanak-saudara, serta kawannya dan terbayang- bayang akan
bencana yang menimpanya. Trauma akan sangat mengubah seseorang, hidup
dalam dalam puing-puing rumah milik mereka dan mungkin kehilangan orang
terdekat akan berdampak pada kesehatan mental. Terdapat 3 dampak bencana
alam terhadap kesehatan mental yang paling umum terjadi, yaitu Post
Traumatic Stress Disorder, depresi dan kegelisahan.

2. Caregiver
Caregiver adalah seseorang yang membantu merawat dan memberikan kenyamanan
kepada lansia guna meningkatkan derajat kesehatan lansia, membantu lansia menerima
kondisinya, dan membantu lansia menghadapi ajal.37 Caregiver tidak hanya pengasuh atau
tenaga kesehatan profesional, akan tetapi juga meliputi orang tua dan anggota keluarga lain.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa caregiver merupakan
seseorang yang memberikan suatu perawatan kepada orang lain. Caregiver dapat berasal dari
anggota keluarga, teman, atau tenaga kesehatan profesional.
Peran caregiver dalam pemulihan trauma pada anak (trauma healing)
a. Menyediakan pelayanan intervensi krisis untuk pekerja bantuan, misalnya defusing dan debriefing
untuk mencegah secondary trauma
b. Memberikan pertolongan emosional pertama (emotional first aid), misalnya berbagai macam teknik
relaksasi dan terapi praktis
c. Berusahalah untuk menyatukan kembali keluarga dan masyarakat.
d. Menghidupkan kembali aktivitas rutin bagi anak
e. Menyediakan informasi, kenyamanan, dan bantuan praktis.
f. Mendorong untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya
g. Menjadi role model yang positive dan optimis bagi anak
h. Mengedukasi anak mengenai bencana
i. Menciptakan rutinitas sederhana bagi anak

3. Trauma healing
Trauma dalam istilah psikologis menunjukkan kondisi yang syok dan tertekan oleh
suatu peristiwa yang membekas relatif lama pada korban. Beberapa kondisi yang dapat
potensial menjadi peristiwa traumatis menurut Taylor (2000) antara lain bencana,
menjadi korban kriminal, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan harta benda.
Parkinson (2000). menjelaskan bahwa peristiwa traumatis dapat terjadi pada saat bencana
terjadi hingga bencana telah berlalu, dalam kondisi terakhir ini yang disebut post
traumatic stress disorder (PTSD). Trauma healing adalah suatu kegiatan atau tindakan
yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan trauma yang ada. Di sisi lain,
trauma healing adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain yang
sedang mengalami gangguan dalam psikologisnya yang diakibatkan syok atau trauma.
Trauma healing adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain
untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami
yang diakibatkan syok atau trauma. Mahasiswa keperawatan harus peka dengan
lingkungan sekitar, memberikan pengabdian yang seutuhnya kepada masyarakat. Ketika
ada bencana alam pun, kita sebaiknya menolong sesama.

4. Manfaat Trauma Healing


Kegiatan trauma healing mempunyai banyak manfaat bagi masyarat yang menjalani
trauma healing ini. berikut ini merupakan manfaat dari trauma healing :
a. Menghilangkan beban di pikiran.
b. Membuat bahagia.
c. Menjadi pribadi yang lebih ikhlas.
d. Menjadi semangat kembali.
e. Membuat hati tenang dan tentram.
f. Lebih peka untuk menyikapi keadaan yang ada.

5. Kegiatan trauma healing yang dapat diberikan perawat sebagai caregiver


Banyak cara atau teknik yang dapat dilakukan sebagai bentuk upaya trauma healing, ini
berbagai cara yang dapat dilakukan ketika mahasiswa keperawatan akan melakukan
trauma healing di tempat bencana :
a. Terapi bermain
Bermain adalah merupakan suatu aktifitas yang dilakukan dengan sukarela atas
dasar rasa senang dan menumbuhkan aktifitas yang dilakukan secara spontan Terapi
bermain merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dimana saja, kapan saja,
dan dengan siapa saja, karena dari anak kecil sampai dewasa suka dengan yang
namanya bermain. Permainan yang dapat dilakukan dalam terapi ini tergantung situasi
dan kondisi yang ada. Contohnya ketika di suatu tempat bencana disana tidak ada apa-
apa, kita sebagai mahasiswa juga tidak mempunyai perlengkapan yang cukup untuk
melakukan suatu permainan yang besar, tapi semua itu tidak membatasi kita untuk
melakukan terapi bermain ini, kita bisa menggunakan permainan klasik yang adik-
adik di tenda penampungan biasa mainkan, kita harus bisa meyakinkan mereka untuk
bangkit, untuk melakukan aktifitas seperti biasa, dan mensyukuri apa yang masih ada.
Dengan terapi bermain ini, pelakunya mampu menghilangkan beban dihati, bisa
tersenyum dan bahagia walaupun kondisinya saat ini lagi kurang beruntung.
b. Terapi Aktifitas Kelompok
TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) adalah salah satu terapi modalitas yang
dilakukan oleh perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan. Sehingga di dalam kelompok tersebut terjadi dinamika interaksi
yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptive (Budi Anna Keliat dan Akemat, 2005).
Terapi Aktifitas Kelompok ini dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan seperti
menggambar, mendengarkan musik, mendengarkan lagu dan lain-lain. Dalam terapi
ini, masyarakat dibentuk dalam sebuah kelompok dan masing-masing kelompok
terdapat sekitar sepuluh orang. Di dalam kelompok tersebut kita sebagai mahasiswa
yang memimpin dan sebagai fasilitator.
c. Self (spiritual emotional freedom technique)
SEFT merupakan pengembangan dari EFT dari Hale Downskin, dimana dalam
teknik SEFT ditambahkan dengan sugesti spiritual kepada penyitas. Teknik ini
mengkombinasikan teknik relaksasi-meditatif dan akunpuntur. Kegiatan SELF ini
dilakukan sekitar 3-5 menit.
d. Terapi Memasak
Memasak pada prinsipnya adalah proses atau pemberian panas pada bahan
makanan sehingga bahan itu menjadi mudah dicerna, aman dan lezat serta mengubah
bentuk penyajian. Terapi memasak ini dilakukan oleh masyarakat dengan cara
memasak secara bersama-sama sehingga ada interaksi artar individu, dan masing-
masing individu tidak berlarut-larut dalam kesedihan mereka masing-masing. Pada
terapi ini masyarakat saling berusaha membantu teman atau saudaranya dengan
menyediakan masakan untuk dimakan bersama-sama.
e. Relaksasi
Relaksasi adalah upaya menjadi rilaks, bukan hanya tubuh fisik, tetapi juga batin
kita. Namun relaksasi bukanlah meditasi. Relaksasi adalah anak tangga menuju
meditasi Relaksasi ini dapat dilakukan dengan tujuan untuk menenangkan diri,
menyelaraskan apa yang ada pada diri individu, dan menghilangkan beban yang ada,
sehingga lebih rilaks dan merasa nyaman.
f. Berbagai game psikologi untuk korban trauma
Dalam upaya mencipatakan kondisi psikologis yang lebih kondusif pasca bencana, dapat
dilakukan melalui berbagai permainan psikologis, hal ini akan lebih mudah mengungkap tekanan
psikologis yang dialami oleh individu yang mengalami trauma, permainan- permainan tersebut
antara lain;
1. Permainan berbasis Emosi
a. Gambar atau lukis emosi Anda
Dalam latihan ini, Anda hanya akan focus sepenuhnya pada melukiskan apa
yang Anda rasakan
b. Ciptakan roda emosi
Gunakan warna, aktivitas ini akan mengajak Anda berfikir kritia tentang emosi anda
c. Ciptakan lukisan stress
Gunakan warna yang mereprentasi stress dan sesuatu yang menyakitkan bagi Anda.
d. Membuat Jurnal.
Jurnal tidak perlu berupa kata-kata. Anda dapat membuat jurnal seni yang akan
membantu Anda emngekspresikan emosi secara visual
e. Membuat sock puppets.
Sock puppets bukan hanya milik anak-anak. Buatlah sock puppets milik anda
sendiri dan mainkanlah peran yang membuat Anda marah
f. Gunakan seni garis.
Garis adalah salah satu aspek seni yang paling dasar, tetapi bisa memuat banyak
emosi. Gunakan seni garis yang sederhana untuk mendemonstrasikan secara
visual mengenai perasaan Anda
g. Ciptakan kartu pos yang tidak akan dikirimkan.
Apakah Anda masih marah dengan seseorang dalam kehidupan Anda? Buatlah
kartu pos yang akan mengekspresikan ha tersebut, meskipun Anda tidak akan
mengirim
h. Menciptakan patung kemarahan.
Untuk aktivitas ini, Anda akan membuat manifestasi fisik kemarahan dalam kehidupan
i. Melukis gunung atau lembah.
Gunung dapat merepresentasi waktu ketika Anda bahagia, lembah
merepresentasi kesedihan.Tambahkan unsur lain yang merefleksi peristiwa
tertentu
j. Tempelkan gambar atau pesan pada balon.
Buang emosi negative atau sebarkan emosi negative dengan menempelkan
catatan atau gambar pada balon lalu dilepaskan
k. Melukis dalam hati.
Mengunakan hati sebagai pola, isilah berbagai bagian dari hati dengan emosi
yang Anda rasakan saat ini

2. Permainan berbasis Relaksasi


a. Art therapy bisa menjdi cara yang bagus untuk relaksasi. Latihan ini bisa dipakai
jika ingin merasa lebih releks
b. Melukis untuk merespon music. Biarkan kreativitas Anda mengalir dengan
merespon music adalah cara yang bagus untuk mengungkapkan perasaan dan
merasa releks
c. Membuat gambar corat-coret. Dalam aktivitas ini, Anda akan merubah gambar
corat-coret sederhana menjadi sesuatu yang cantic, menggunakan garis, warna
dan kreativitas Anda sendiri.
d. Finger Paint. Melukis dengan jari bukan saja menyenagnkan bagi naka-anak-
orang dewasa juga dapat menikmati kegiatan ini. Kotori tangan Anda dan
bersenang- senagnlah melukis dengan jari Anda.
e. Membuat Mandala. Anda bisa menggunakan pasir biasa atau mengambar sendiri,
symbol meditative ini bisa dengan mudah membantumeringankan beban Anda
f. Mengambar dalam kegelapan. Tidak menghakimi apa yang akan Anda gambar
atau tidak merasa khawatir apakah gambar itu ‘salah” atau “benar” akan sangat
melegakan.
g. Menggambar sesuatu yang besar. Kemudian mengambar sesuatu yang kecil.
Libatkan tubuh Anda dan bergerak di dalam ruangan bisa melepaskan stress yang
Anda alami ketika mengambar.
h. Gunakan benda-benda berwarna. Warna sering muncul dengan banyak emosi
didalamnya. Pilih benda-benda ya gbisa dilukis dan dikolage, lukis dan lem
hingga Anda menciptakan karya seni yang warna-warni.
i. Bebaskan diri Anda. Jangan biarkan diri Anda menghakimi diri sendiri.
Sebenarnya tidak ad acara salah dan benar dalam membuat seni. Menggambar
saja, lukis, ukir sampai Anda merasa puas.
j. Gunakan warna yang membuat Anda tenang. Ciptakan gambar atau lukisan yang
hanya menggunakan warna yang Anda sukai yang bisa menenangkan Anda.
k. Menggambar dalam pasir. Seperti taman ZEN, aktivitas ini meminta Anda
menggambar bentuk dan pemandangan dalam pasir, yang akan benar-benar
menenangkan dan bisa menjadi cara yang bagus untuk menjernihkan pikiran.
l. Membuat zentangle (gambar zentangle adalah gambar abstrak yang diciptakan
mengunakan pola yang diulang, dengan warna hitam putih). Gambar kecil yang
menyenangkan ini bisa menjadi alat penting untuk melepaskan dan membantu
mengurangi stress.
m. Mewarnai. Kadang-kadang, tindakan sederhana seperti mewarnai bisa menjadi
cara yang bagus untuk relaks. Cari buku mewarnai atau gambar mandala untuk
diwarnai.
n. Menggambar diluar ruangan. Bekerja di udara terbuka akan menyenangkan
untuk relaks dan bersentuhan dengan alam ketika Anda bekerja dengan seni.

3. Permainan berbasis Kebahagiaan


a. Gambar visi Anda mengenai hari yang sempurna. Pikirkan tentang apa yang
dimaksud dengan hari yang sempurna bagi Anda dan gambarlah atau lukislah
mengenai hal itu/ Bagaimana jika gambar ini terjadi pada hari ini?
b. Ambilah foto sesuatu yang menurut Anda indah. Tak seorangpun harus
menyukainya, hanya Anda yang menyukainya. Print dan beri bingkai sebagai
pengingat mengenai sesuatu yang indah dalam kehidupan Anda
c. Membuat gambar yang berhubungan dengan kutipan yang Anda sukai. Ambillah
kata-kata bijak dari seseorang lau ubah menjadi visual yang menginspirasi.
d. Buat gambar yang merepresentasi kebebasan. Aktivitas ini memeinta Anda
memikirkan konsep kebebasan dan apa maknanya bagi Anda, menciptakan karya
seni yang memperlihatkan apa maknanya bagi Anda sebagai individu.
e. Dokumentasikan pengalaman spiritual. Apakah Anda pernah mengealami
pengalaman spiritual dalam kehidupan Anda Gambarlah atau lukislah apa yang
anda rasakan.
f. Membuat binatang yang diisi. Lembut, bisa dipeluk dan menenangkan. Gunakan
aktivitas ini untuk menciptakan binatang yang sangat berarti bagi Anda.
g. Bekerja dengan aktivitas lembut. Gunakan hanya benda-benda yang lembut dan
nyaman, ciptakan karya seni
h. Menggambar sesuatu yang besar. Kemudian mengambar sesuatu yang kecil.
Libatkan tubuh Anda dan bergerak di dalam ruangan bisa melepaskan stress yang
Anda alami ketika mengambar.
i. Gunakan benda-benda berwarna. Warna sering muncul dengan banyak emosi
didalamnya. Pilih benda-benda ya gbisa dilukis dan dikolage, lukis dan lem
hingga Anda menciptakan karya seni yang warna-warni.
j. Bebaskan diri Anda. Jangan biarkan diri Anda menghakimi diri sendiri.
Sebenarnya tidak ad acara salah dan benar dalam membuat seni. Menggambar
saja, lukis, ukir sampai Anda merasa puas.
k. Gunakan warna yang membuat Anda tenang. Ciptakan gambar atau lukisan yang
hanya menggunakan warna yang Anda sukai yang bisa menenangkan Anda.
l. Menggambar dalam pasir. Seperti taman ZEN, aktivitas ini meminta Anda
menggambar bentuk dan pemandangan dalam pasir, yang akan benar-benar
menenangkan dan bisa menjadi cara yang bagus untuk menjernihkan pikiran.
m. Membuat zentangle (gambar zentangle adalah gambar abstrak yang diciptakan
mengunakan pola yang diulang, dengan warna hitam putih). Gambar kecil yang
menyenangkan ini bisa menjadi alat penting untuk melepaskan dan membantu
mengurangi stress.
n. Mewarnai. Kadang-kadang, tindakan sederhana seperti mewarnai bisa menjadi
cara yang bagus untuk relaks. Cari buku mewarnai atau gambar mandala untuk
diwarnai.
o. Menggambar diluar ruangan. Bekerja di udara terbuka akan menyenangkan untuk
relaks dan bersentuhan dengan alam ketika Anda bekerja dengan seni.

4. Permainan berbasis Kebahagiaan


a. Gambar visi Anda mengenai hari yang sempurna. Pikirkan tentang apa yang
dimaksud dengan hari yang sempurna bagi Anda dan gambarlah atau lukislah
mengenai hal itu/ Bagaimana jika gambar ini terjadi pada hari ini?
b. Ambilah foto sesuatu yang menurut Anda indah. Tak seorangpun harus
menyukainya, hanya Anda yang menyukainya. Print dan beri bingkai sebagai
pengingat mengenai sesuatu yang indah dalam kehidupan Anda
c. Membuat gambar yang berhubungan dengan kutipan yang Anda sukai. Ambillah
kata-kata bijak dari seseorang lau ubah menjadi visual yang menginspirasi.
d. Buat gambar yang merepresentasi kebebasan. Aktivitas ini memeinta Anda
memikirkan konsep kebebasan dan apa maknanya bagi Anda, menciptakan karya
seni yang memperlihatkan apa maknanya bagi Anda sebagai individu.
e. Dokumentasikan pengalaman spiritual. Apakah Anda pernah mengealami
pengalaman spiritual dalam kehidupan Anda Gambarlah atau lukislah apa yang
anda rasakan.
f. Membuat binatang yang diisi. Lembut, bisa dipeluk dan menenangkan. Gunakan
aktivitas ini untuk menciptakan binatang yang sangat berarti bagi Anda.
g. Bekerja dengan aktivitas lembut. Gunakan hanya benda-benda yang lembut dan
nyaman, ciptakan karya seni.
h. Membuat “rumah” Apa makna rumah bagi Anda? Aktivitas ini akan memminta
Anda tempat yang hangaat dana man- tidak perlu mirip- gambar saja yang
menurut Anda itu rumah.
i. Dokumentasikan pengalaman yang bisa Anda lakukan yang sebelumnya tidak
terfikirkan Anda bisa melakukannya. Kita harus melakukan segala sesuatu yang
kadang menakutkan atau tidak pasti. Gunakan aktivitas ini sebagai kesempatan
mengingat satu contoh dalam kehidupan Anda.
j. Pikirkan penemuan yang gila. Penemuan ini mengharuskan Anda melakukan
sesuatu yang dapat membantu Anda menjadi lebih bahagia-apapu yang terjadi.
k. Buat bendera berdoa. Kirim doa bagi diri Anda sendiri atau kepada orang-orang
sekitar Anda kepada alam.

5. Permainan berbasis Potret


Seringkali, cara terbaik untuk mengenali diri dan hubungan dengan orang lain
biasanya dengan potret
a. Ciptakan potret diri masa depan. Gambar atau lukisan ini harus merefleksi dimana
Anda melihat diri Anda sensdiri di masa depan.
b. Gambar kantong potret diri. Pada bagian luar kantong kertas, Anda akan
menciptakan potret diri. Di bagian dalam, Anda akan mengisinya dengan sesuatu
yang merepresentasi siapa diri Anda.
c. Pilih orang yang paling berarti dalam kehidupan Anda dan ciptakan seni unik untuk
masing-masing orang tersebut. Ini adalah cara yang baagus untuk menyatakan apa
yang sangat penting dalam kehidupan Anda dan mengungkapkan penghargaan.
d. Gambar potret seseoranga yang mengubah kehidupan Anda. JIka seseorang telah
membantu mengubah jalan hidup Anda menjadi lebuih baik atau lebih buruk,
gambarlah orang tersebut.
e. Ciptakan gambar yang merepresentasikan bagaimana Anda berfikirorang lain
melihat Anda. Kemudian, minta orang lain yang da didalam kelas menggmbar
potret Anda.
f. Gambarlah diri Anda sebagai prajurit. Mulai pikirkan tentang diri Anda sebagai
seseorang yang kuat, orang yang mampu dengan menggambar diri Anda sebagai
prajurit dalam aktivitas ini.
g. Ciptakan seri potret transformasional. Aktivitas ini akan membantu Anda untuk
melihat bagaiman Anda telah berubah dalam jangka waktu tertentu dan gambarkan
perubahan tersebut secara visual.
h. Tiru Giuseppe Arcimboldo. Dengan menggunakan benda yang bermakna bagi
Anda, ciptakan potret diri Anda
i. Ciptakan sketsa imej tubuh. Jika Anda punya masalah dengan ke[percayaan diri
dan imej tubuh, aktivitas ini bisa menjadi cara yang menarik untuk melihat
bagaimana persepsi Anda dengan kenyaan yang ada.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dampak bencana alam terhadap kesehatan mental yang paling umum terjadi, yaitu
Post Traumatic Stress Disorder, depresi dan kegelisahan. Trauma healing adalah suatu
kegiatan atau tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan trauma
yang ada. dilakukan untuk membantu orang lain yang sedang mengalami gangguan dalam
psikologisnya yang diakibatkan syok atau trauma. Peran perawat sebagai ciregiver dalam
hal ini diantaranya adalah memberikan pertolongan emosional misalnya berbagai macam
teknik relaksasi dan terapi praktis, menyediakan informasi, kenyamanan, dan bantuan
praktis, mendorong untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya, menjadi role model
yang positive dan optimis bagi anak, dll.
B. Saran.
Sebagai perawat kita harus mampu meningkatka kualitas kita dengan sangat
matang, karena pada dasarnya sifat keperawatan adalah luwes, kita harus mampu di
tempatkan dimana saja tidak terkecuali dalam kondisi benca alam, wabah ataupun yang
lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Kharismawan, Kuriake. Panduan Program Psikososial Paska Bencana. Diakses tanggal 11


Agustus 2019 dari http://www.sintak.unika.ac.id
Lubis, Misran. (2010). Perlindungan Anak Dalam Situasi Bencana. Diakses tanggal 11 Agustus
2019 dari http://www.ccde.or.id

Martam, Irma S. (2010). Pemulihan Psikososial Berbasis Komunitas. Diakses tanggal 11


Agustus 2019 dari http://www.pulih.or.id

Karimah Resa, trauma healing oleh muhammadiyah disaster management center untuk anak
korban bencana, Longsor di Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara,
Jawa Tengah, 2015.

Modul Bimtek Pemulihan Trauma (Trauma Healing) Bagi Kepala Sekolah Dan Pengawas
Sekolah Pasca Bencana Kota Palu, Kab. Donggala, Kab Sigi Sulawsi Tengah, 2018

Anda mungkin juga menyukai