Anda di halaman 1dari 11

Diare

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1
Devinisi Diare
 Menurut World
Health Organization (WHO) pada tahun 1984
mendefinisikan diare adalah buang air besar (BAB) 3 kali
atau lebihd alam sehari semalam (24 jam) yang mungkin
dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah
(muntaber).
 Mengutip definisi Hippocrates menyatakan diare adalah
buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal
(meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau
cair .
 Menurut Depkes (2003), diar eadala hbuang air besar
lembek atau cair bahkan berupa air saja yang frekuensinya
lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih
dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari
Diare Anak-anak

Umur 6 Bulan –
2 Tahun

pada umumnya terjadi


pada bayi dibawah 6 NB:
bulan yang minum Bukan disebut Diare
susu sapi atau susu apabila buang air besar
formula. yang sering pada bayi
dengan tinja normal atau
bayi yang hanya minum
ASI kadangkala tinjanya
lembek
Klasifikasi diare
 Menurut Departemen Ellis dan Mitchell (1973) membagi
Kesehatan RI (2000), diare pada bayi dan anak secara luas
jenis diare dibagi berdasarkan lamanya diare yaitu :
menjadi empat yaitu: o Diare akut atau diare disebabkan
 Diare akut infeksi usus yang bersifat mendadak,
 Disentri,. dapat terjadi pada semua umur dan bila
 Diare persisten menyerang bayi umumnya disebut
 Diare dengan masalah lain gastroenteritis infantile.
o Diare kronik yag umumnya bersifat
menahun, diantara diare akut dan kronik
disebut diare subakut. Walker Smith
(1978) mendefinisikan diare kronik
sebagai diare yang berlangsung 2
minggu atau lebih.
Etiologi
 Menurut Widoyono (2008) penyebab
Menurut World diare dapat dikelompokan menjadi 7
Gastroenterology Organization diantaranya :
global guidelines 2005, etiologi  Virus : Rotavirus (40-60%),
Adenovirus.
diare akut dibagi atas empat  Bakteri : Escherichia coli (20-30%),
penyebab : Shigella sp. (1-2%), Vibrio cholera,
dan lain-lain.
•Bakteri
 Parasit : Entamoeba histolytica
•Virus (<1%), Giardia lamblia,
•Parasit Cryptosporidium( 4-11%).
 Keracunan makanan .
•Non infeksi  Malabsorpsi : Karbohidrat, lemak,
dan protein.
 Alergi : makanan, susu sapi.
 Imunodefisiensi : AIDS
Patofisiologi
Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih
patofisiologi/patomekanisme dibawah ini:
 Diare sekretorik
 Diare osmotik
 Malabsorpsi asam empedu dan lemak
 Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di
enterosit
 Motilitas dan waktu transit usus yang abnormal
 Gangguan permeabilitas usus
 Diare inflamasi Proses inflamasi di usus halus dan kolon
 Diare infeksi
Manifestasi klinis
 Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah
 suhu tubuh mungkin meningkat
 nafsu makan berkurang
 Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat
Terdapat tanda dan gejala dehidrasi
 turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun)
 ubunubun dan mata cekung membran mukosa kering
 disertai penurunan berat badan
 Perubahan tanda-tanda vital :nadi dan respirasi cepat tekan darah
turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran
menurun (apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat
hipovokanik. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
Pemeriksaan
diagnostik
 Anamnesis Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai gejala
klinik tergantung penyebab penyakit dasarnya. Keluhan diarenya
berlangsung kurang dari 15 hari. Diare karena penyakit usus halus
biasanya berjumlah banyak, diare air, dan sering berhubungan dengan
malabsorpsi dan dehidrasi sering didapatkan.
 Pemeriksaan fisik perlu diperiksa: berat badan, suhu tubuh, frekuensi
denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah.
Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa
haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda-tanda tambahan lainnya:
ubun-ubun besar cekung atau tidak, mata: cowong atau tidak, ada atau
tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah
(Juffrie, 2010).
 Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut umumnya tidak
diperlukan, Hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan, misalnya
penyebab dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab lain
Penatalaksanaan
 Menurut Kemenkes RI (2011), prinsip tatalaksana diare pada balita
adalah LINTAS DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare), yang
didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia dengan rekomendasi
WHO. Rehidrasi bukan satu-satunya cara untuk mengatasi diare
tetapi memperbaiki kondisi usus serta mempercepat
penyembuhan/menghentikan diare dan mencegah anak kekurangan
gizi akibat diare juga menjadi cara untuk mengobati diare. Adapun
program LINTAS DIARE yaitu:
 Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah

 Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut

 Teruskan pemberian ASI dan Makanan

 Antibiotik Selektif

 Nasihat kepada orang tua/pengasuh


Komplikasi
 Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik
atau hipertonik).
 Renjatan hipovolemik.
 Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni
otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro
kardiagram).
 Hipoglikemia.
 Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan
muntah, penderita juga mengalami kelaparan.

Anda mungkin juga menyukai