Anda di halaman 1dari 5

Kata Pengantar

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sekayu, Oktober 2023


DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

Pendahuluan

Persiapan Wadah Ikan


PENDAHULUAN

Di Indonesia siapa yang tak kenal ikan lele? Ikan ini hidup di air tawar dan sudah
lazim dijumpai di seluruh penjuru nusantara. Ikan ini banyak dikonsumsi karena rasanya
yang enak jika digoreng atau dibakar. Oleh karena kelezatannya, ikan ini banyak
dibudidayakan. Bisa dibilang budidaya ikan lele merupakan salah satu bisnis yang cukup
menjanjikan mengingat tingginya minat masyarakat mengonsumsi ikan lele.

Jika kamu berencana mencoba peruntungan dalam bisnis budidaya ikan lele, hal dasar
yang perlu kamu tahu adalah jenis ikan lele apa yang hendak kamu pilih untuk
dibudidayakan. Belum banyak orang tahu kalau ikan lele memiliki banyak jenisnya terutama
yang dibudidayakan masyarakat Indonesia

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi.
Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti
ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif. Terdapat
dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran.
Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen
pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada kesempatan kali ini
kami akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran.

Dalam pelaksanaan budidaya ikan lele ini terdapat beberapa manfaat, yakni sebagai
berikut ;

1. Membantu memenuhi kebutuhan pangan berkualitas

2. Baik untuk kesehatan tubuh dan mental

3. Menciptakan Lingkungan sehat dan Ramah

4. Mudah dalam memberi pakan alternatif

5. Aspek pemanfaatan lahan yang minimalis

6. Tidak banyak memerlukan penggantian air

7. Hemat biaya pemeliharaan


PERSIAPAN WADAH IKAN

1. Penyiapan Kolam Tempat Budidaya Ikan Lele

Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan
lele. Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari
segi usaha budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan
kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada. Tipe-tipe kolam yang
umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal,
jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah,
mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan. Sebagai
pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat kolam ikan. Tahapan yang harus
dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:

a. Pengeringan dan Pengolahan Tanah

Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu.
Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari.
Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap
sudah cukup kering. Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan
mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut
bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan
dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati. Setelah
dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan
tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun
yang tertimbun di dalam tanah. Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan
lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk
karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu
terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.

b. Pengapuran dan Pemupukan

Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan


membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah
dolomit atau kapur tohor. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di
permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke
bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per
meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah
semakin banyak kapur yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya adalah pemupukan.
Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang
dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500
gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-
masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan
untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota
tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.

c. Pengaturan Air Kolam

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm.
Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air
sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.
Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam
dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air
kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan. Setelah satu minggu,
benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai
dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.

Anda mungkin juga menyukai