Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL BUDIDAYA AYAM PETELUR

Disusun Oleh :
Rahma Dela Agustin
Sherly Poppy Andarista

SMA NEGERI 1 MANTUP


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Mencari pekerjaan di masa sekarang ini mengakan hal yang cukup sulit.
Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi
pemerintahan atau swasta, tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal
ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Oleh karena itu
sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang
mampu membaca pekang
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam
petelur karena banyak orang yang membutuhkannya. Sebagai contoh: nasi
goreng, burger, murtabak telur, roti dan sebagainya, sangat membutuhkan telur
ayam yang terus meningkat setiap harinya. Untuk memenuhi kebutuhan ini,
banyak petemak ayam yang bersaing unik menyuplai akan kebutuhan telur
tersebut.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari usaha budidaya ayam petek adalah
✓ Dapat melakukan usalu ayam petele dengan baik dan memberikan manfaat
yang besar.
✔ Dapat memasarkan telur ayam dengan baik.

✔ Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.

✓ Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran

✔ Untuk memenuhi kebutuhan tekur sebagai pemenuh gis penduduk setempat.

✓ Sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankan usaha.


1.3. PELUANG PASAR
Kami memilih usaha budidaya ayam petek karena dari segi pememan
kebutuhan, terdapat banyak rumah makan yang membutuhkan telur ayam. Hal
ini didasari juga dengan faktor atau keterbatasan orang yang memiliki usalu
budidaya ayam petelur. Oleh sebab itu, menurut kami pekang dalam membuka
usaha budidaya ayam petek itu cukup tinggi.
BAB II
ANALISIS BIAYA
A. Investasi Alat Dan Bahan
NO. ITEM JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL
1. kandang ayam 3 x 3 2 unit 100.000 200.000
2. Tempat minum 5 buah 6.000 30.000
3. Tempat makan 5 buah 4.000 20.000
4. Lampu penerangan 2 buah 5.000 10.000
5. Induk ayam 100 ekor 20.000 2.000.000
Modal awal 2.260.000
Biaya penyusutan alat/bulan = total investasi : umur alat = 2.260.000 :24 bulan =
94.000

B. Biaya Tetap
NO. ITEM JUMLAH HARGA TOTAL
SATUAN
1. Pakan ayam 2 unit 100.000 15.000
2. Listrik/air 5 buah 6.000 50.000
3. Penyusutan alat 5 buah 4.000 94.000
4. Vaksinisasi 2 buah 5.000 14.000
Total biaya/bulan 173.000

C. Biaya Tidak Tetap


NO. ITEM JUMLAH HARGA TOTAL
SATUAN
1. Konsentrat 1 karung 325.000 325.000
2. Obat obatan 1 set 100.000 100.000
Jumlah 425.000
D. Total Biaya
Total biaya yaitu jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya
tetap. Pada proses budidaya ayam petelur, total biaya yang dibutuhkan
adalah: Total biaya = biaya tidak tetap + biaya tetap = Rp. 425.000 +
Rp. 173.000 = Rp. 598.000
Pemasukan
Hasil penjualan telur ayam (1 ayam dalam sehari menghasilkan
1 telur) : 1 butir telur Rp. 800,00 Maka 100 ayam = 100 x Rp. 800,00
= Rp. 80.000. Jadi, total pendapatan dalam satu bulan = 30 x 80.000 =
Rp. 2.400.000,
Keuntungan
Pendapatan selama 1 bulan adalah Rp. 2.400.000. Keuntungan
bersih dalam 1 bulan: Rp. 2.400.000 – Rp. 598.000 = Rp. 1.802.000.
BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHA

3.1. WHAT (Apa)


Apa saja kelebihan maupun kekurangan dari usaha budidaya ayam petelur?
a. Kelebihan
Usalu budidaya ayam merupakan salah satu usaha yang menghasilkan omset
dengan keuntungan yang cukup besar. Selain itu menjalankan usaha ini jug
memiliki waktu yang relatif cukup santai, jadi usaha ini tidak menganggu
kegiatan
b. Kekurangan
Dalam merawat ayam diperlukan teknik dan pengetahuan yang tepat tentang
peternakan. Karena beternak ayam tidaklah mudah, takaran makan, minum, has
kandang serta lingkungan kandang juga harus disesuaikan agar ayam dapat
tumbuh dengan baik. Banyaknya penyaka seperti flu burung, dan penyakit ayam
lainnya juga dapat mengancam usaha kita.
3.2. WHY (Mengapa)
Mengapa memilih usaha budidaya ayam petelur?
Kami memilih usaha budidaya ayam petelur karena
1. Prospek atau pekung usaha ini cukup besar untuk dikembangkan.
2. Dapat memberikan pendapatan keuntungan yang cukup besar.
3. Permintaan tehr ayam selalu meningkat dan pemeliharaannya tidak begitu
sulit.
4. Tidak memerlukan modal yang cukup besar.
5. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
6. Pelang pasar yang besar untuk pemasaran
7. Tidak memerlukan waktu yang begitu lama untuk setiap kali panen,
8. Dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.
3.3. WHERE (Dimana)
Dimanakah tempat yang tepat untuk melakukan pembudidayaan ayam petelur?
a. Lokasi yang jauh dari permukiman penduduk, karena budidaya ayam petelur
menimbulkan pencemaran lingkungan berupa pencemaran udara maupun
pencemaran suara.
b. Lokasi yang mudah dijangkau oleh pusat-pusat pemasaran. e. Lokasi yang
menetap / tidak berpindah-pindah.
3.4. HOW (Bagaimana)
Bagaimanakah cara melakukan budidaya ayam petelur hingga menghasilkan
produk yang berkualitas?
1. Pemilihan induk.
Baki tampak halus dan penuh
Baik pertumbuhan dan perkembangannya.
Sehat dan tidak ada cacat pada fisiknya.
Memiliki nafsu makan yang baik.
Tidak ada letakan tinja di duburnya.
2. Sanitasi dan tindakan preventif
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan
usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang
ulet. Tindakan preventif dilakukan dengan memberikan vaksin pada temak
dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label dari poultry shop.
3. Kualitas dan kuantitas pakan pada induk ayam
- Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2% Jemak
2.5% serat kasar 4,5%; kabaum (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% & energi (ME)
2900-3400 Kkal
- Kuantitas pakan terbagi dalam empat golongan umur yaitu: min ke-5 (umur
30-36 hari) 111 gramharickor, minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129
gram/harickor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gramharickor & minga ke-8
(umur 51-57 hari) 161 gramharickor. Jadi total jurlah pakan per ekor pada umur
30-57 hari adalah 3.829 gram
4. Pemberian minum.
Usia 5 minggu (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100ckor.
Usia 6 minggu (37-43 hari) 10,9 iter/hari/100ckor:
Usia 7 minggu (44-50 hari) 12,7 Merhari/100ckor & Usia 8 minggu (51-57 hari)
14,1 Ster hari/100ekor. Jadi total air minum pada usia 30-57 hari sebanyak
333,4 liter/hari/100ekor.
5. Vaksinasi dan obat.
Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup Kekebalan yang
ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif / pasif - Vaksin inaktif
adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan / dimatikan tanpa
merubah struktur antigenik, hingga mampu membentuk zat kebal Kekebalan
yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang
diduga sakit. - Persyaratan dalam vaksinasi adalah ayam yang divaksinasi harus
schat, dosis dan kemasan vaksin harus tepat, dan sterilisasi alat-alat
6. Pemeliharaan kandang
Agar bangun kandang dapat bergara secara efektif, maka bangunan kandung
perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga / dicek
jika ada bagian yang rusak supaya segera disulam diperbaiki kembali Dengan
demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan
kandang bagi temak yang dipelihara
3.5. WHEN (Kapan)
Kapankah waktu yang tepat untuk memasarkan telur ayam supaya tidak
merugi? Waktu yang tepat untuk memasarkan telur ayam supaya tidak merugi
adalah ketika harga jual di pasar berada pada tik stabil, tidak mengalami
penurunan harga yang signifikan.
3.6. WHO (Siapa)
Kepada siapakah target pasar yang dituju untuk memperlancar pemasaran?
Koperasi yang menyalurkan tekur (menjual dan membeli tekur dengan harga
yang sesini)/pasar.
- Rumah-rumah makan yang mempergunakan bahan dasar tehr sehingga mereka
secara kontinyu membeli telur dari kami.
BAB IV
RENCANA PEMASARAN PRODUK HASIL BUDIDAYA

4.1. TUJUAN PEMASARAN


✔ Mempertahankan pertumbuhan yang positif pada setiap bulannya.

✔ Mencapai pendapatan yang stabil

4.2. PENETAPAN HARGA


Harga untuk produk yang pada umumnya dijual menggunakan satuan
kilogram ini kami termikan berdasarkan hargs di pasaran pada umumnya.
4.3. PASAR SASARAN (TARGET)
Target utama yang kami tuju untuk memperlancar usaha ini adalah pasar.
Di dalam pasar, banyak sekali pemusok telur yang mampu secara kontinyu
membeli tekur dengan harga yang sesuai. Selain lingkungan pasar, kami akan
memasarkan tekar ke berbagai rumah makan yang mempergunakan bahan dasar
tekur dengan kualitas terbaik.
4.4. CARA PEMASARAN
Kami mengunakan metode distribusi langsung dalam memasarkan
barang, yaitu dengan mengunjungi pembeli ke pasar atau rumah makan. Karena
usaha kami yang beban banyak dikenal masyarakat, dengan menggunakan
metode distribusi langsung akan dengan malah bagi kami untuk menjaring
pembeli di sekitar tempat transaksi
BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
Beternak ayam petelur memberikan keuntungan yang besar.
Beternak ayam tidak memerlukan modal yang cukup besar.
Pemeliharaan akan ayam petelur tidak begitu suda untuk dilaksanakan.
Beternak ayam peter tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Wirausaha di bidang pemeliharaan ayam peter memiliki prospek yang cerah
dengan resiko yang kecil

Anda mungkin juga menyukai