Oleh :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat alla SWT, karena dengan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulisan laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada dasarnya laporan ini berisi
tentang Menentukan Umur Ternak Sapi Potong, menghitung dan mengukur status faali ternak
sapi potong, dan Mengamati Kondisi Eksterior Ternak Sapi Potong.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membimbing kami baik dalam pelaksanaan praktikum maupun dalam penyusunan
laporan,Sehingga laporan ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Kami juga menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu,
kami berharap kritik dan saran baik dari Dosen Pembimbing, maupun dari teman-teman yang
bersifat membangun.
Penyusun :
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ternak potong adalah jenis ternak yang dipelihara untuk menghasilkan daging
sebagai produk utamanya. Sementara ternak kerja yaitu ternak yang dipelihara untuk
diambil tenaganya.
4
1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktikum
1.2.1 Tujuan Praktikum
A. Bagian 1
1. Mempelajari perubahan gigi dan menentukan umur ternak berdasarkan
jumlah gigi lebar.
2. Mempelajari fungsi respitasi pada ternak sapi potong, serta untuk melatih
keterampilanm dalam melakukan pengukuran frekuensi respiorasi.
3. Mempelajari cara menentukan jenis kelamin, umur ternak dan suhu
lingkungan, serta melatih keterampilan dalam melakukan perhitungan
denyut jantung.
A. Bagian 2
1. Untuk mengenal berbagai dimensi vital tubuh sapi dan kegunaannya serta
untuk menentukan bobot badan dengan cara menggunakan rumus-rumus
yang ada dan juga untuk melatih keterampilan dalam melakukan
pengukuran secara baik dan benar.
2. Mempelajari cara memperkirakan berat badan ternak menggunakan
rumus-rumus perhitungan estimasi berat badan.
A. Bagian 1
1. Agar mahasiswa mengetahui tentang perubahan gigi dan bisa menentukan
umur ternak berdasarkan jumlah gigi lebar
2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi respitasi pada ternak sapi potong, serta
bisa melakukan pengukuran frekuensi respiorasi.
3. Agar mahasiswa dapat menentukan jenis kelamin, umur ternak dan suhu
lingkungan, serta bisaterampil dalam melakukan perhitungan denyut
jantung
B. Bagian 2
1. Agar mahasiswa mengenal berbagai dimensi vital tubuh sapi dan
kegunaannya serta bisa menentukan bobot badan dengan cara
menggunakan rumus-rumus yang ada dan juga bisa terampil dalam
melakukan pengukuran secara baik dan benar.
2. Agar mahasiswa bisa memperkirakan berat badan ternak menggunakan
rumus-rumus perhitungan estimasi berat badan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penentuan umur sapi berdasarkan gigi seri tetap yaitu poel 1, perkiraan umur ternak
1,5-2 tahun, poel 2 perkiraan umur ternak 2,5 tahun-3 tahun, poel 3 perkiraan umur ternak
3,25 tahun-4 tahun dan poel 4 perkiraan umur ternak lebih dari 4 tahun (yulionto dan
Saparinto,2014.)
Suhu tubuh sapi dipengaruhi oleh jenis, bangsa, umur, jenis kelamin, kondisi dan
aktivitasnya. Kisaran tubuh normal pada sapi adalah 38,5-39,6 0C dengan suhu kritis 40oC
(Subronto, 2005).
Suhu lingkungan yang berubah-ubah menyebabkan ternak selalu berusaha untuk
menjaga suhu tubuhnya agar tetap, karena sapi adalah hewan homeothermis. Kisaran suhu
tubuh normal anak sapi 39,5-40ºC, sedangkan untuk sapi dewasa 38-39,5ºC (Sugeng, 2000).
Rata-rata frekuensi pernafasan sapi adalah 10-30 kali per menit. Pernafasan akan lebih
cepat pada sapi yang ketakutan, lelah akibat bekerja berat dan kondisi udara terlalu panas
(Sugeng, 2000).
Hewan yang sakit atau stress akan meningkat denyut jantungnya untuk waktu tertentu.
Semakn tinggi aktivitas yang dilakukan ternak, semakin cepat denyut nadinya. Hewan yang
mempunyai ukuran tubuh lebih kecil, denyut nadinya lebih besar daripada hewan yang
mempunyai ukuran tubuh besar (Frandson, 2002).
Frekuensi denyut nadi dapat dideteksi melalui denyut jantung yang dirambatakan pada
dinding rongga dada atau pada pembuluh nadinya. Frekuensi denyut nadi bervariasi
tergantung dari jenis hewan, umur, kesehatan dan suhu lingkungan. Disebutkan pula bahwa
hewan muda mempunyai denyut nadi yang lebih frekuen daripada hewan tua. Pada suhu
lingkungan tinggi, denyut nadi meningkat(Housebanri ,2009).
Mengukur panjang badan dapat dilakukan dengan cara menempatkan tongkat ukur bagian
permanen dibagian depan tulang persendian pada kaki depan dan cara membacanya harus
lurus, sehingga pengukuran yang dilakukan akurat (Susetyo, 2000).
Lingkar dada pada ternak menunjukkan berat badannya, di mana semakin panjang
lingkar dadanya maka semakin berat bobot badan ternak tersebut dan sebaliknya semakin
pendek lingkar dada suatu ternak maka berat badan ternak tersebut ringan atau ternak tersebut
kurang sehat/ kurus (Roche, 2001).
Adapun untuk menentukan umur sapi yang perlu diperhatikan adalah kondisi gigi
yang meliputi pertukaran gigi seri susu dengan gigi seri tetap, perecupan gigi seri, pergesekan,
6
dan bintang gigi. Jika gigi seri susu I1 sudah berganti dengan gigi seri tetap dan sudah
merecup, berarti umur sapi 2 tahun. Jika gigi seri susu I2 sudah berganti dan merecup, berarti
umur sapi 3 tahun. Jika gigi seri susu I3 sudah berganti dan merecup, umur sapi 3,5 tahun.
Jika semua gigi seri telah berganti (I4) dan merecup, umur sapi 4 tahun. Jika I4 ada tanda
pergesekan, berarti umur sapi 5 tahun. (Timan 2003)
7
BAB III
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
1. Meteran
2. Tali rapia
3. Stopwatch
4. Thermometer
3.2.1 Bahan-bahan praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dua ekor
sapi
3.3 Metode dan Pelaksaan
8
2. Kuasailah bagian kepala sapi dengan melingkar kan sebelah lengan tangan
pada muka sapi, sekaligus cengkramlah kedua rahang bawah sapi sampai
mulut sapi ternganga sehingga giginya tampak, agar gigi sapi lebih jelas
3. Periksa dan rabalah permukaan gigi serinya hingga jelas terlihat dan terasa
keadaannya.
9
b) Hewan dikendalikan/diperlakukan agar tetap tenang, tidak gelisah, sehingga
pengukuran frekuensi respirasinya dapat dilakukan dengan baik, jika tersdia
kandang jepit maka sebaiknya (husus untuk sapi), dimasukan kekandang jepit
untuk memudahkan pengamatan.
c) Pengukuran respirasi frrekuensi hewan dilakukan dengan cara mendekatkan
punggung telapak tangan didepan hidung ternak. Hitunglah dengusan nafas
ternak dalam 1 menit.
d) Data yang diperoleh dari tiap pengamatan dikelompokan menurut jenis
kelamin, umur, dan perbedaan suhu lingkungan tempat pengamatan kemudain
lakukan analisis data menggunakan analisis statistik sederhana.
Acara IV Penentuan Denyut Nadi/Denyut Jantung
a) Pengukuran dilakukan dengan penekanan pada arteri femoralis sebelah medial
bahu kiri.
b) Menghitung denyut nadi selama 1 menit
Beberapa definisi dan cara pengukuran dimensi vital tubuh sapi sebagai berikut :
1. Panjang badan, adalah jarak antar ujung sendi bahu (tulang skapula) dan ujung
menggunakan tongkat ukur dari bagian tinggi gumba ketanah mengikuti garis
tegak lurus.
3. Tinggi punggung, jarak lurus dari titik punggung yaitu pada rusuk ke-12
10
4. Tinggi pinggul (kemudian), adalah ukuran tinggi tubuh bagian belakang.
Diukur menggunakan tongkat ukur dari titik tertinggi pinggul sampai kedasar
dibelakang bahu melewati gumba. Pada sapi berponok tepat dibelakang ponok.
6. Dalam dada, adalah jarak antara puncak gumba dan tetapi bagian bawah
dada.diukur menggunakan tongkat ukur dari puncak gumba sampai tepi bagian
8. Lingkar flank, adalah ukuran yang menyatakan besarnya lingkar flank ternak.
lumbalis 5.
9. Panjang paha, adalah jarak lurus dari persendian tulang metakarsal sampai
10. Lingkar paha, adalah ukuran yang menyatakan besarnya paha ternak, diukur
dengan pita ukur mengikuti lingkar paha, tepat di tengah-tengah tulang tibia.
11. Lebar dada, adalah jarak terpendek adalah bagian lateral skapula (tulang bahu)
11
12. Lebar kepala, adalah jarak antara pipi kiri dengan pipi kanan tepat diatas mata
13. Panjang kepala, adalah jarak lurus dari titik tertinggi kepala sampai
14. Panjang metakarpal, adalah jarak lurus antara persendian bahu dan persendian
16. Lebar pinggul (kemudian), adalah jarak antara tepi sendi paha kiri dan kanan.
17. Panjang metakarsal, adalah jarak lurus antara npersendian paha dan persendian
19. Indeks kepala, merupakan prbandingan antara lebar kepala dengan panjang
12
BAB IV
13
4.1.4 PENGAMATAN EKSTERIOR DAN GIGI GELIGI TERNAK
14
11 Tinggi pinggul 131 116
12 Lingkar dada 165 120
13 Lingkar perut 187 186
14 Lingkar flank 161 115
15 Lingkar paha 55 47
16 Lingkar metakarpal 28 17
17 Lingkar metakarsal 21 13
18 Dalam dada 82 60
19 Indeks kepala 26 20
SAPI I
SAPI II
15
4.2 PEMBAHASAN
Cara penentuan umur ternak berdasarkan jumlah gigi dengan melihat jumlah
giginya.
Sapi potong dan kerja dapat kita ketahui dan menentukan umurnya dengan cara
melihat catatan kronologinya, lingakaran yang ada pada tanduk atau cincin tanduk
dapat pula dilahat dengan cara menghitung jumlah perubahan gigi. Jika jumlah cincin
tanduknya 2 dapat di perkirakan bahwa sapi tersebut berumur 3 tahun. Sedangkan jika
terdapat 2 gigi lebar (I I) berarti dapat diperkirakan berumur 2 tahun, jika 4 gigi lebar
( I 2) dapat diperkirakan berumur 2 – 2 1/2 , jika terdapat ada 6 gigi lebar (I 3) berarti
diperkirakan umur 2½ - 3 ½ tahun, jika 8 gigi lebar (I 4) berarti diperkirakan berumur
31/2 – 41/2 tahun, I 0: Sapi Umur 1-11/2 tahun, dan gigi tua : Sapi umur > 9 tahun,
jadi dengan mengetahui keterangan tersebut kita dapat memperkirakan umur suatu
ternak sapi, begitu pula dengan ternak potong dan kerja lainnya.
Menghitung suhu tubuh ternak sapi potong pada jenis kelamin, umur, dan suhu
lingkungan berbeda.
Pada umumnya Suhu tubuh pada ternak sapi potong tergantungn pada jenis
kelamin, umur dan suhu lingkungan. Dalam keadaan normal suhu tubuh ternak dapat
bervariasi karena adanya perbedaan jenis kelamin,umur,suhu lingkungan, aktivitas,
aktivitas yang di lakukan oleh sapi tersebut. Suhu normal adalah panas tubuh dalam
16
zone thermoneutral pada aktivitas tubuh terendah. Variasi normal suhu tubuh akan
berkurang bila mekanisme thermoregulasi telah bekerja sempurna dan hewan telah
dewasa. Sehingga ketika dilihat suhu rektal sapi potong jantan dipagi hari dan sore
hari berbeda, dapat dikatakan pula bahwa hal tersebut dikarenakan beberapa faktor
yaitu aktivitas, iklim, suhu kandang yang yang berubah.
Salah satu cara untuk mendapatkan gambaran mengenai suhu tubuh adalah
dengan melihat suhu rectal dengan pertimbangan bahwa rectal merupakan tempat
pengukuran terbaik dan dapat mewakili suhu tubuh secara keseluruhan sehingga dapat
disebut sebagai suhu tubuh.
Respirasi adalah proses pertukaran gas sebagai suatu rangkaian kegiatan fisik
dan kimiawi dalam tubuh organisme pada lingsskungan sekitarnya. Oksigen diambil
dari udara sebagai bahan yang dibutuhkan jaringan tubuh dalam proses metabolisme.
Frekuensi respirasi bervariasi tergantung dari besar badan, aktifitas tubuh,umur dan
penuh tidaknya rumen. Kecepatan respirasi meningkat sebanding dengan
meningkatnya suhu lingkungan. Meningkatnya frekuensi respirasi menunjukkan
meningkatnya mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis
dalam tubuh hewan. Kelembaban udara yang tinggi disertai suhu udara yang tinggi
menyebabkan meningkatnya frekuensi respirasi.
Pada saat penghitungan respirasi sapi potong diwaktu pagi dan sore berbeda,
dimana respirasi di pagi hari lebih rendah dibandingkan sore hari, hal itu dikarenakan
pula adanya beberapa faktor yang sama halnya dengan suhu tubuh, dan denyut nadi
pada ternak potong sapi, misalnya kelelahan, aktivitas dan isi rumen ternak sapi
potong saat itu.
17
pada hewan tua. Pada suhu lingkungan tinggi, denyut nadi meningkat.
Peningkatan ini berhubungan dengan peningkatan respirasi yang menyebabkan
meningkatnya aktivitas otot-otot respirasi, sehingga dibutuhkan darah lebih
banyak untuk mensuplai O2 dan nutrient melalui peningkatan aliran darah
dengan jalan peningkatan denyut nadi.
Frekuensi denyut sapi pada pagi dan sore hari berbeda dikarenakan pula oleh
beberapa faktor yang mempengaruhi suhu dan respirasi pada ternak potong.Setres juga
dapat di jadikan sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi berubahnya
denyut nadi ternak
Suhu dan kelembaban udara merupakan dua komponen iklim yang paling
penting yang harus diperhatikan,karena keduanya sangat mempengaruhi kondisi
fisiologi ternak. Suhu lingkungan terutama kandang sangat mempengaruhi respirasi,
denyut nadi, dan suhu rektal pada ternak. Suhu lingkungan terutama suhu kandang
yang tunggi dapat menurunkan nafsu makan dan menambah kebutuhan air.Bila hal ini
akan terus terjadi akan menghambat laju pertumbuhan dan menurunkan reproduksi
ternak. Suhu dalam kandang yang baik yaitu rat-rata 33ºC dengan kelembaban 75%.
18
berhubungan denganpeningkatan frekuensi respirasi yang menyebabkan meningkatnya
aktivitas otot-otot respirasi, sehingga memepercepat pemompaan darahkepermukaan
tubuh dan selanjutnya akan terjadi pelepasan panas tubuh. Frekuensi Pulsus sapi
dalam keadaan normal adalah 54-84 kali per menit atau 40-60 kali per menit dan sapi
muda 80-90 kali per menit.
Frekuensi denyut sapi pada pagi dan sore hari berbeda dikarenakan pula oleh
beberapa faktor yang mempengaruhi suhu dan respirasi pada ternak potong sapi.
Setres juga dapat dijadikan faktor yang mempengaruhi berubahnya denyut nadi
ternak potong sapi karena saat diperkirakan ketika praktikan memandikan dan
membersihkan kandang belum terlalu fasih sehingga menimbulkan beberapa
kesalahan yang menyebabkan sapi tersebut setres.
Pengukuran tubuh ternak dapat di ukur dengan pita ukur dan tongkat ukur
Mengetahui bobot badan ternak sapi potong adalah hal yang sagat penting
untuk diketahui guna melihat kebutuhan pakan ataupun kesehatan ternak.
Penimbangan merupakan hal yang paling tepat dalam mengetahui bobot badan ternak,
tetapi bobot badan ternak juga dapat diperkirakan atau diduga dengan cara mengukur
bagian-bagian tubuh ternak atau disebut dengan cara manual. Bagian-bagian ukuran
tubuh ternak yang dapat digunakan dalam menduga bobot badan yaitu lingkar dada,
tinggi pundak, panjang badan, dalam dada serta tinggi dan lebar kemudi atau pinggul.
Sapi adalah ternak ruminansia yang dapat ditemui di seluruh belahan dunia.
Sapi bali merupakan domestikal dari banteng(Bibos sondaicus). Pada saat pedet,
tubuhnya berwarna merah bata. Sementara ketika dewasa, sapi betina tetap berwarna
merah bata, sedangkan sapi jantan berubah menjadi kehitam-hitaman mengkilap.
19
Terdapat warna putih pada metakarpal, metakarsal dan pada pantatnya, dan garis
belut pada punggung (aals streep). Memiliki tanduk besar.
20
BAB V
5.1 Kesimpulan
Suhu lingkungan atau suhu kandang, aktivitas, jenis kelamin, umur, isi rumen dan
kelelahan, dapat mempengaruhi suhu tubuh, respirasi dan denyut nadi pada ternak sapi
potong.
Umur ternak dapat diperkirakan dengan cara melihat jumlah gigi, dan cicin tanduknya
Bobot badan ternak sapi potong dapat diperkirakan dengan cara mengukur bagian tubuh
ternak sapi.
Keadaan eksterior ternak sapi potong yang tidak bermasalah seperti mata
bersinar,kuku yang bersih,hidung tidak ingusan,dan dapat di simpulkan bahwa sapi yang di
amati dalam kondisi yang sehat.
5.2 Saran
Di harapkan pada praktikan supaya tidak ribut pada saat praktikum berlangsung agar
ternak supaya ternak tenang dan tidak mengalami stress.
21
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, R. D. 2002. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press
Sugeng, Y. B. 2000. Ternak Potong dan Kerja. Edisi I. CV. Swadaya : Jakarta
22