Anda di halaman 1dari 25

1

PENDAHULUAN

Zaman saat ini serba teknologi, sosial media menjadi kebutuhan penting
bagi banyak orang. Tak jarang kita selalu terhubung dengan dunia luar melalui
media sosial. Hubungan beragam yang dibangun dengan orang yang sudah
dikenal, kerabat, relasi, ataupun pihak-pihak yang belum kita kenal dan baru
diketahui lewat dunia maya.

Menurut C. Widyo Hermawan, adanya penggunaan internet melalui media


sosial, telah menghadirkan sebuah web forum yang dapat membentuk suatu
komunitas online.1 Layaknya forum diskusi, sebuah web forum dapat juga
menampung ide, pendapat, dan segala informasi dari para anggotanya sehingga
dapat saling berkomunikasi atau bertukar pikiran antara satu sama lainnya. Sebuah
forum online biasanya hanya memiliki suatu pokok bahasan tertentu, tetapi tidak
menutup kemungkinan dapat meluas hingga ke berbagai bidang.

Pada dasarnya, forum online merupakan sebuah papan pengumuman yang


tersedia dalam bentuk online. Namun seiring berjalannya waktu sebuah forum
online mengalami perluasan fungsi, yaitu tidak hanya sekedar berbagi informasi
melainkan sebagai sarana akomodasi antar sesama pengguna dan pihak yang
memiliki forum tersebut.

Tahun 2009 media sosial menjelma menjadi alat informasi yang sangat
potensial di Indonesia.2 Tingginya pengguna media sosial di Indonesia merupakan
aplikasi jejaring situs pertemana dan informasi. Atau dengan kata lain, hampir
semua masyarakat di Indonesia memiliki dan mengakses media sosial yang ada.

Media sosial beragam mulai bermunculan dan menjadi pilihan masyarakat,


seperti facebook, twitter, instagram, path dan masih banyak lainnya. 3 Interaksi
yang dilakukan dalam media sosial, haruslah memperhatikan etika dalam
berinteraksi. Hal ini sangat penting agar segala aktivitas kita di media sosial tidak

1 Hermawan, C. W. (2009). Cara Mudah Membuat Komunitas Online dengan PHPBB.


Yogyakarta: ANDI.
2 Abu Bakar Fahmi. 2011. Mencerna Situs Jejaring Sosial. Jakarta : Elex Media Komputindo.
3 Nurudin. 2012. Media Sosial Baru. Yogyakarta : DPPM DIKTI.
2

berdampak buruk dalam kehidupan kita, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna


mengambil foto, mereapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan
jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Salah satu hal unik dari
Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti
kamera Kodak Instamatic dan Polaroid.4

Interaksi yang dilakukan dalam media sosial haruslah komunikatif dan


sopan. Sebagai manusia dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah
terlepas dari komunikasi.5 Komunikasi selalu menjadi kegiatan utama kita, mulai
dari bangun tidur hingga tidur kembali, entah itu komunikasi formal maupun non
formal.

Hal tersebut memang telah menjadi kebiasaan dan menjadi kodrat kita
sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial yang tak dapat hidup sendiri.
Kita selalu membutuhkan bantuan orang lain atau ingin selalu hidup dengan orang
lain. Walaupun hanya sekedar berinteraksi atau obrolan basa-basi. Dalam interaksi
itulah manusia lambat laun menciptakan nilai-nilai bersama yang kemudian
disebut sebagai kebudayaan.

Media sosial sangat mempengaruhi kehidupan seseorang, oleh karena itu


kita harus mampu menyikapi dengan pandai sehingga kelak tidak melupakan
kewajiban pada kehidupan nyata. Selain itu, kita harus memenuhi etika dalam
penggunaan media sosial sehingga mendapat hal baik dan positif, minimal sebagai
hiburan dan sumber informasi faktual.

Kemajuan teknologi yang menyebabkan memudarnya kebudayaan timur


dan lunturnya norma-norma kesantunan dalam segala hal, sehingga memberikan
pengaruh buruk bagi masyarakat, khususnya kamu pelajar. Selain itu, kemajuan
teknologi juga menyebabkan rendahnya etika dan moral masyarakat, sehingga
bukan kesantunan berbahasa yang terjalin melainkan kekerasan fisik, yaitu
tawuran.6

4 Mursito. (2006). Memahami Institusi Media (Sebuah Pengantar).Surakarta: Lindu Pustaka.


5 Rulli Nasrullah. 2015. Teori Media Sosial (Perspektif Komunikasi, Kultur, dan SosisoTeknologi)
Jogjakarta : Simbiosa Rekatama Media.

6 Franz magnis Suseno. 1993. Etika dasar. Jakarta : Pustaka Filsafat.


3

Dalam nilai-nilai yang terbentuk tersebut terdapat beberapa kaidah yang


bertujuan mengatur tata cara kita bekomunikasi antar sesama tanpa menyakiti hati
dan mejunjung tinggi etika sebagai sebuah tanda penghargaan pada lawan bicara
kita. Namun terkadang cara berkomunikasi atau pemakaian suatu kata atau kalimat
yang kita anggap sebuah etika, dapat pula berakibat pada sesuatu yang tidak
menyenangkan dan menimbulkan suatu kesalahpahaman antar sesama.7

Sistem komunikasi, verbal maupun nonverbal, membedakan suatu


kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat banyak sekali bahasa verbal diseluruh
dunia ini demikian pula bahasa nonverbal, meskipun bahasa tubuh (nonverbal)
sering dianggap bersifat universal namun perwujudannya sering berbeda secara
lokal.

Memilih kata dalam berkomunikasi juga perlu di perhatikan agar sebuah


kegiatan atau tindakan membentuk dan menyelaraskan kata dalam kalimat dengan
tujuan untuk mendapatkan kata yang paling tepat dan sanggup mengungkapkan
konsep atau gagasan yang dimaksudkan oleh pembicara ataupun penulis. Akibat
kesalahan dalam memilih kata, informasi yang ingin disampaikan pembicara bisa
kurang efektif, bahkan bisa tidak jelas.

PEMBAHASAN

7 Kismiyati. 2010. Filsafat dan Etika. Bandung : Widya Padjajaran.


4

A. Sistematika Etika
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat suatu sistem yang mengatur tata
cara manusia bergaul. Tata cara pergaulan untuk saling menghormati biasa kita
kenal dengan sebutan sopan santun. Tata cara pergaulan bertujuan untuk menjaga
kepentingan komunikator dengan komunikan agar merasa senang, tentram,
terlindungi tanpa ada pihak lain yang dirugikan kepentingannya dan perbuatan
yang dilakukan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku serta tidak bertentangan
dengan hak asasi.

Secara umum tata cara pergaulan, aturan perilaku, adat kebiasaan manusia
dalam bermasyarakat dan menentukan nilai baik dan nilai tidak baik disebut
sebagai etika.8

Sistematika Etika
Secara umum, menurut A. Sonny Kreaf (1993: 41)9, etika dapat dibagi menjadi
dua bagian:

1.Etika Umum yang membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis,
dalam mengambil keputusan etis, dan teori etika serta mengacu pada prinsip
moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak dan tolok ukur atau
pedoman untuk menilai baik atau buruknya suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok orang.

2.Etika Khusus yaitu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang khusus,
yaitu bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan
seharihari pada proses dan fungsional dari suatu organisasi. Etika khusus dibagi
menjadi dua bagian yaitu, Etika individual menyangkut kewajiban dan perilaku
manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban,
sikap, dan perilaku sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilainilai
sopan santun, tata krama dan saling menghormati.

Etika berasal dari kata ethikus dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang
berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik

8 Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi. Indonesia : Kanisius.

9 Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi. Indonesia : Kanisius.


5

dan buruk tingkah laku manusia.10 Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai, atau
ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat.11

Dari definisi etika diatas, dapat diketahui bahwa “etika” berhubungan dengan
empat hal sebagai berikut:

1. Dilihat dari segi objek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan


yang dilakukan oleh manusia.

2. Dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat.
Sebagai hasil pemikiran, maka etika tidak bersifat mutlak, absolute dan tidak
pula universal. Ia terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan, kelebihan dan
sebagainya. Selain itu, etika juga memanfaatkan berbagai ilmu yang memebahas
perilaku manusia seperti ilmu antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu politik,
ilmu ekonomi dan sebagainya.

3. Dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap
terhadap sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah
perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan
sebagainya. Dengan demikian etika lebih berperan sebagai konseptor terhadap
sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Etika lebih mengacu kepada
pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.

4. Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai
dengan tuntutan zaman.12

Johannesen (1996) mengemukakan, dalam perspektif politik diperlukan empat


pedoman etika, yaitu: (1) menumbuhkan kebiasaan bersikap adil dengan memilih
dan menampilkan fakta dan pendapat secara terbuka, (2) mengutamakan motivasi
umum dari pada motivasi pribadi, dan (3) menanamkan kebiasaan menghormati
perbedaan pendapat.13

10 DIKNAS. 2005. KBBI edisi ketiga Jakarta : balai Pustaka.

11 Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi. Indonesia : Kanisius.


12 Franz magnis Suseno. 1993. Etika dasar. Jakarta : Pustaka Filsafat.
13 Nugroho, Y. (2008). Adopting Technology, Transforming Society: The Internet and the
Reshaping of Civil Society Activism in Indonesia. International Journal of Emerging Technologies
and Society Vol.6 No.22.
6

Selanjutnya, Nilsen (dalam Johannesen, 1996), mengatakan bahwa untuk


mencapai etika komunikasi, perlu diperhatikan sifat-sifat berikut: (1)
penghormatan terhadap seseorang sebagai person tanpa memandang umur, status
atau hubungannya dengan si pembicara, (2) penghormatan terhadap ide, perasaan,
maksud dan integritas orang lain, (3) sikap suka memperbolehkan, keobjektifan,
dan keterbukaan pikiran yang mendorong kebebasan berekspresi, (4)
penghormatan terhadap bukti dan pertimbangan yang rasional terhadap berbagai
alternatif, dan (5) terlebih dahulu mendengarkan dengan cermat dan hati-hati
sebelum menyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan.14

B. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi, verbal maupun nonverbal, membedakan suatu kelompok
dari kelompok lainnya. Terdapat banyak sekali bahasa verbal diseluruh dunia ini
demikian pula bahasa nonverbal, meskipun bahasa tubuh (nonverbal) sering
dianggap bersifat universal namun perwujudannya sering berbeda secara lokal. 15
Komunikasi merupakan keterampilan paling penting dalam hidup kita. Seperti
halnya bernafas, banyak orang beranggapan bahwa Komunikasi sebagai sesuatu
yang otomatis terjadi, sehingga orang tidak tertantang untuk belajar berkomunikasi
secara efektif dan beretika. Hal yang paling penting dalam komunikasi, bukan
sekadar pada apa yang dikatakan, tetapi pada karakter kita dan bagaimana kita
mentransfer pesan serta menerima pesan. Komunikasi harus dibangun dari diri kita
yang paling dalam sebagai fondasi integritas yang kuat.

Komunikasi merupakan suatu hal yang amat penting dalam kehidupan


manusia. Kita tidak bisa, tidak berkomunikasi. Kita belajar menjadi manusia
melalui komunikasi. Komunikasi sudah merupakan kebutuhan manusia, bahkan
kesuksesan seseorang sekarang ini, lebih banyak ditentukan pada kemampuan dia
berkomunikasi.

Komunikasi melibatkan interaksi antar anggota masyarakat. Dalam interaksi


diperlukan norma-norma atau aturan-aturan yang berfungsi untuk pengendalian
yang tujuannya adalah untuk tercapainya Ketertiban dalam masyarakat. Salah satu,
upaya mewujudkan tertibnya masyarakat adalah adanya etika komunikasi yakni

14 Ibid.

15 Nurani Soyomukti. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.


7

kajian tentang baik buruknya suatu tindakan komunikasi yang dilakukan manusia,
suatu pengetahuan rasional yang mengajak manusia agar dapat berkomunikasi
dengan baik.

Komunikasi menandakan pula adanya interaksi antar -anggota masyarakat,


karena komunikasi selalu melibatkan setidaknya dua orang. Dalam interaksi selalu
diperlukan norma-norma atau aturan-aturan yang berfungsi untuk pengendalian
atau social control. tujuannya untuk menciptakan masyarakat yang tertib. Salah
satu bentuk untuk mewujudkan tertibnya masyarakat adalah adanya etika, yakni
filsafat yang mengkaji baik-buruknya suatu tindakan yang dilakukan manusia.16

C. Media Sosial (Instagram)

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi, meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
17
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.17

Anderas Kaplan dan Michael Haen lein mendefinisikan media sosial sebagai
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan penukaran
“usergenerated content.18

Kaplan dan Haenlein membagi media sosial menjadi enam bagian, yaitu
Proyek Kolaborasi (wiki, bookmark), Blog dan Mikroblog (twitter), Konten
(youtube), Situs jejaring sosial (facebook dan instagram), dan Virtual Game Works
(3D). 19

16 Kismiyati. 2010. Filsafat dan Etika. Bandung : Widya Padjajaran.

17 Dedy Mulyana. 2014. Perkembangan Teknologi Informasi:New Media, Jurnal Umum Unpas:
Terbitan Mei 2014

18 Kaplan, Andreas M; Michael Haenlein.2010. “Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of social media” . Business Horizons 53 : 59:68.

19 Ibid
8

Berbagai media sosial yang populer di masyarakat Indonesia antara lain: path,
facebook, Instagram dan twitter. Media sosial telah menjadi trend tersendiri
dengan pengguna di Indonesia mencapai lebih dari 82 juta akun Facebook, 22 jt
pengguna aktif Instagram, dan lebih dari 6,2 juta akun Twitter. Data tersebut
merupakan survey JakPat September 2015. Berdasar perkembangannya, Indonesia
berada di urutan ke dua dunia setelah Amerika Serikat sebagai negara dengan
penduduknya sebagai pengguna media sosial.

Di Indonesia, Instgram lebih populer dibandingkan Twitter. Pengguna


Instagram di Indonesia menggunakan layanan ini untuk mencari informasi online
shop dan menggugah foto liburan dan wisata. Selain itu, dapat mengetahui berita
terbaru dari artis kesukaan. Hal ini tak ada yang bisa menampik Instagram sebagai
latform media sosial yang bakal semakin berpengaruh di masa mendatang.

Instagram adalah sebuh desain yang memiliki fungsi komunikasi praktis dan
menjadi sebuah media komunikasi praktis dan menjadi sebuah media komunikasi
melalu ini signifikasi foto. Instagram merupakan situs yang digunakan untuk
menampilan berupa teks dan foto, yang seiring zaman digunakan ssebagai
penyampai pesan oleh para pembaca.20

Hal di atas diperkuat oleh Linaschke yang mengatakan Instgram adalah


program sharing foto ke dalam jejaring sosial yang memfasilitasi penggunanya
untuk memfoto dan mengaplikasikan filter digital bertemakan faux vintage ke
dalam fotonya untuk kemudiandishare ke pengguna lain yang saling terhubung di
dalam jejaring sosial.21

Berikut beberapa contoh Instagram;


9

Gambar di atas memberikan informasi mengenai tausiyah kepada sesama.

20
Abu Bakar Fahmi. 2011. Mencerna Situs Jejaring Sosial. Jakarta : Elex Media Komputindo.
2121
Linaschke, J. 2011. Getting teh most from Instagram. Berkeley: Peachpit Press.
10

Gambar di atas memberikan informasi barang yang dijual di Thama Shop.

D. Etika Komunikasi dalam menggunakan Media Sosial (Instagram)

Komunikasi di media sosial sering dilakukan dengan menggunakan bahasa


tidak baku. Salah satu penyebabnya yakni di dunia maya sering tidak jelas siapa
lawan komunikasi kita dan di mana posisinya walaupun banyak juga orang yang
sudah berinteraksi dan bertemu di dunia nyata, dan berlanjut komunikasi ke dunia
maya (media sosial).

Bahasa di media sosial bukanlah bahasa resmi sebagaimana menulis artikel


karya ilmiah, makalah, jurnal, skripsi dan tesis. Sangat sedikit dan hampir tidak
pernah ada pengguna media sosial menulis status sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) padahal penulisan yang baku sangat penting dilakukan
karena terkait dengan etika dalam berkomunikasi sesama pengguna media sosial.
Media sosial tampil menjadi media baru yang melahirkan berbagai
konsekuensi kehidupan. Pada dasarnya, media sosial bukanlah media baru bagi
11

proses interaksi dan komunikasi dalam masyarakat. Yang membuat media sosial
seakan menjadi media baru yakni saat kita meninjau media sosial masa lalu dan
masa kini dari aspek orientasi penggunaan dan aspek kelas sosial penggunanya

Media sosial seakan menjadi tempat menumpahkan cerita segala aktivitas,


luapan emosi dalam bentuk tulisan atau foto yang tidak jarang mengesampingkan
etika yang ada. Media sosial tidak lagi menjadi media berbagi informasi tapi hanya
berbagi sensasi. Jika kemajuan teknologi tidak dibarengi dengan kemajuan dalam
berpikir, yang ada kemajuan teknologi tersebut berbanding terbalik dalam hal pola
berfikir.

Perkembangan teknologi telah membuat pergeseran pemikiran. Etika yang


dulu dianggap penting oleh bangsa Indonesia, seakan menjadi tidak penting lagi
karena adanya tuntutan zaman. Kemudahan dalam mengakses dan menggunakan
media sosial tanpa disadari telah menjebak kita dalam penurunan etika.

Dalam kehidupan bersosial di masyarakat, istilah etika dikaitkan dengan


moralitas seseorang. Orang yang tidak memiliki etika yang baik sering disebut
tidak bermoral karena tindakan dan perkataan yang diambil tidak melalui
pertimbangan baik dan buruk. karena menyangkut pertimbangan akan nilai-nilai
baik yang harus dilakukan dan nilai-nilai buruk yang harus dihindari. Tidak adanya
filter pertimbangan nilai baik dan buruk merupakan awal dari bencana
pemanfaatan media sosial.

Etika berkomunikasi dalam implementasinya antara lain dapat diketahui dari


komunikasi yang santun. Hal ini merupakan juga cerminan dari kesantunan
kepribadian kita. Komunikasi diibaratkan seperti urat nadi penghubung
Kehidupan, sebagai salah satu ekspresi dari karakter, sifat atau tabiat seseorang
untuk saling berinteraksi, mengidentifikasikan diri serta bekerja sama. Kita hanya
bisa saling mengerti dan memahami apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dikehendaki orang melalui komunikasi yang diekspresikan dengan menggunakan
berbagai saluran, baik verbal maupun non-verbal. Pesan yang ingin disampaikan
melalui komunikasi, bisa berdampak positif bisa juga sebaliknya. Komunikasi
akan lebih bernilai positif, jika para peserta komunikasi mengetahui dan menguasai
teknik berkomunikasi yang baik, dan beretika.
12

Etika berkomunikasi, tidak hanya berkaitan dengan tutur kata yang baik, tetapi
juga harus berangkat dari niat tulus yang diekspresikan dari ketenangan, kesabaran
dan empati kita dalam berkomunikasi. Bentuk komunikasi yang demikian akan
menghasilkan komunikasi dua arah yang bercirikan penghargaan, perhatian dan
dukungan secara timbal balik dari pihak-pihak yang erkomunikasi. Komunikasi
yang beretika, kini menjadi persoalan penting dalam penyampaian aspirasi. Dalam
keseharian eksistensi penyampaian aspirasi masih sering dijumpai sejumlah hal
yang mencemaskan dari perilaku komunikasi yang kurang santun. Etika
komunikasi sering terpinggirkan, karena etika Berkomunikasi belum membudaya
sebagai urat nadi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Adapun Etika komunikasi yang baik dalam media sosial adalah jangan
menggunakan kata kasar, provokatif, porno ataupun SARA; jangan memposting
artikel atau status yang bohong; jangan mencopy paste artikel atau gambar yang
mempunyai hak cipta, serta memberikan komentar yang relevan.20

Gambar Instagram yang diupload di atas memberikan hal negatif bagi para
pembaca. Gambar yang kurang sopan dikirim ke publik, menimbulkan komentar
negatif terhadap acara yang seharusnya sakral dan berakhir kebahagian. Sebaiknya

20 Mursito. (2006). Memahami Institusi Media (Sebuah Pengantar).Surakarta: Lindu Pustaka.


13

gambar tersebut tidak dijadikan konsumsi publik dan tetap menjadi koleksi pribadi
sebagai kenang-kenangan.

Selain itu, adapun etika komunikasi dalam Instagram adalah jangan membanjiri
Photo Feed, Jangan sering narsis, dan Make conversation (Memberi komentar dan
membalas komentar dengan baik). 21

Gambar komentar negatif pembaca

21 Ibid
14

Gambar komentar positif pembaca


15

E. Etika Sosial Dalam Perspektif Islam

1. Definisi Media Sosial

Secara Etimologi; media adalah segala bentuk dan saluran yang


digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal
dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara
harfiah kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau “pengantar” yaitu
perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).

Sosial berasal dari bahasa latin socius yang artinya berkawan atau


bermasyarakat. KBBI mengartikan sebagai sesuatu yang berkenaan dengan
masyarakat; suka memperhatikan kepentingan umum.

Secara Terminologi; menurut Andreas Kaplan Dan Michael


Haenlien media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yaang membangun diatas dasar ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content.

Sedangkan menurut Wikipedia; media sosial adalah sebuah media


online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi; meliputi blog, jejaring, sosial, wiki, forum,
dan dunia virtual.

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah


perantara dalam bermasyarakat; alat komunikasi dalam bermasyarakat; alat
teknis yang digunakan untuk melakukan mediasi atau menyampaikan
pesan dalam bermasyarakat.

2. Jenis-Jenis Media Sosial
Media sosial teknologi memiliki berbagai bentuk, termasuk
majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast,
foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan
menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran
sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-
disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk
berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka
diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis
media sosial.

Proyek Kolaborasi; website mengijinkan usernya untuk dapat


mengubah, menambah, ataupun me-remove konten – konten yang ada di
website ini. Contohnya wikipedia.
16

Blog Dan Microblog; user lebih bebas dalam mengekspresikan


sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah.
Contohnya twitter.

Konten; Para user dari pengguna website ini saling meng-share


konten – konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain.
Contohnya youtube.

Situs Jejaring Sosial; aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat


terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat
terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto.
Contoh instagram.

Virtual Game World; dunia virtual, dimana mengreplikasikan


lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar
yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia
nyata. Contohnya game online.

Virtual Social World; dunia virtual yang dimana penggunanya


merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi
dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke
arah kehidupan. Contohnya second life.

3. Fungsi Media Sosial

Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena


dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas.
Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi
banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk
menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial memiliki kelebihan
dibandingkan dengan media konvensional, antara lain:

Kesederhanaan; dalam sebuah produksi media konvensional


dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang
unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk
orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah
komputer dan koneksi internet.

Membangun Hubungan; sosial media menawarkan kesempatan


tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun
hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide,
pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan
media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media
tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.

Jangkauan Global; Media tradisional dapat menjangkau secara


global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu.
17

Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam


sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan
untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan
memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak
pengguna.

Terukur; dengan sistem tracking yang mudah, pengiriman pesan


dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas
promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan
waktu yang lama.

Administratif; pengorganisasian profil karyawan perusahaan dalam


jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang.
Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk
semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog
organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasar
untuk menemukan dimana pasar anda.

Mendengarkan dan Belajar; pembuatan sistem pemantauan untuk


mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan
mereka.

Berpikir dan Perencanaan; dengan melihat tahap 1 dan 2,


bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan begaiman anda berkomunikasi
ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional
hubungan pasar.

Pengukuran; menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting


untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang
anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.

4. Dampak Positif Dan Negatif

Jejaring sosial media juga ada dampak positif dan dampak negatif
yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Pertama kita akan
mengawalinya dengan dampak negatif dari sosial media terlebih dahulu.

 Dampak Negatif

Beberapa dampak negatif media sosial sebagai berikut;


kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace bisa
membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk
mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat
mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level
hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
18

Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer


akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat
menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.

Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila


menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-
jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang
berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang
umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu
duduk di depan meja komputer. Media elektronik, seperti komputer,
laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara
perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda
untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh.
Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan
interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya
menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi
mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap
harinya. Terakhir, kejahatan dunia maya (cyber crime). Seiring
berkembangnya teknologi,  berkembang pula kejahatan. Didunia
internet, kejahatan dikenal dengan nama cyber crime.

 Dampak Positif

Meskipun banyak dampak negatifnya, dampak positifnya


juga tak kalah banyak, tergantung siapa yang memanfaatkannya,
berikut dampak positifnya;

Sebagai Media Penyebaran Informasi; informasi yang up to


date sangat mudah menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya
dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa
menikmati informasi tersebut. Ini sangatlah bermanfaat bagi kita
sebagai manusia yang hidup di era digital seperti sekarang ini.
Cakrawala dunia serasa berada dalam sentuhan jari kita.

Sebagai Sarana Untuk Mengembangkan Keterampilan dan


Sosial; mengasah keterampilan teknis dan sosial merupakan
kebutuhan yang wajib dipenuhi agar bisa bertahan hidup dan berada
dalam neraca persaingan diera modern seperti sekarang ini. Hal ini
sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh untuk
berkembang.

Memperluas Jaringan Pertemanan; Dengan menggunakan


jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan
dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai
penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk menambah
19

wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas


daerah masing-masing, dll. Hal ini dapat pula mengasah
kemampuan berbahasa seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris
dengan memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan
di situs jejaring sosial.

Semenjak situs jejaring sosial seperti yang disebutkan diatas


sangat menyedot perhatian publik. Sebagian besar menghabiskan
waktu berjam-jam untuk mengunjungi situs tersebut. Oleh karena
itu diperlukan cara untuk mengatasi kecanduan jaringan sosial ini
seperti dengan membatasi waktu penggunaan internet, terutama
situs jaringan sosial.

Kita juga perlu belajar menggunakan jaringan internet


secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan
jejaring sosial. Sebaiknya para pengguna situs jejaring sosial ini
tidak harus berhenti total untuk tidak menikmati situs tersebut,
namun lebih bijak kalau secara perlahan untuk menguranginya
yaitu dengan mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dan lain
– lain.

5. Pandangan Ulama Tentang Media Sosial

Berdasarkan hasil penelitian dari al-Qur’an dan as-sunnah, maka


para ulama membuat kaidah-kaidah ushul fikih dengan tujuan agar mampu
memberikan jawaban yang tidak tertera didalam al-qur’an, as-sunnah
maupun ijma’. Dalam hal ini para ulama memiliki kaidah yaitu:
‫األصل في األشياء اإلباحة حتى يدل الدليل على التحريم‬
“Hukum asal segala sesuatu itu diperbolehkan kecuali ada dalil
yang mengharamkannya”

ِ ْ‫ق لَ ُك ْم َما فِي اأْل َر‬


‫ض َج ِميعًا‬ َ َ‫هُ َو الَّ ِذي َخل‬
“Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu” (QS. Al-Baqarah: 29)

Imam al-Qurtubi mengatakan dalam kitabnya, “Maksud dari ‫ق‬gg‫خل‬


‫لكم‬ yaitu Allah ta’ala yang memberikan seluruh apa yang ada di bumi. Ayat
ini juga dijadikan dalil oleh para ulama yang mengatakan bahwa segala
sesuatu yang mendatangkan manfaat itu diperbolehkan kecuali jika ada
dalil yang melarangnya.

Allah Ta’ala berfirman,

‫ ُّد ْنيَا‬g‫ا ِة ال‬ggَ‫وا فِي ْال َحي‬ggُ‫لْ ِه َي لِلَّ ِذينَ آ َمن‬ggُ‫ق ق‬ ِ ‫ ِّر ْز‬g‫ت ِمنَ ال‬ِ ‫ا‬ggَ‫ا ِد ِه َوالطَّيِّب‬ggَ‫قُلْ َم ْن َح َّر َم ِزينَةَ هَّللا ِ الَّتِي أَ ْخ َر َج لِ ِعب‬
َ‫ت لِقَوْ ٍم يَ ْعلَ ُمون‬ ِّ َ‫صةً يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َك َذلِكَ نُف‬
ِ ‫ص ُل اآْل يَا‬ َ ِ‫خَ ال‬
20

“Katakanlah: “siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah


yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah
yang mengharamkan) rizki yang baik?” katakanlah: “semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia,
khusus (untuk mereka saja) dihari kiamat.” Demikianlah kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. al-
A’raf: 32)

Imam ath-Thabari menjelaskan tentang ayat ini bahwa dalam suatu hadits
dikisahkan ada suatu kaum yang mereka mengharamkan seekor kambing untuk
diambil susu, daging, dan harganya. Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengingkari
siapa saja yang mengharamkan makanan, minuman, pakaian dan semacamnya,
maka hokum asal segala sesuatu adalah halal dan diperbolehkan kecuali ada dalil
yang menharamkannya. Makan bangkai menjadi haram, karena dilarang oleh
Allah dan rasul-Nya. Begitupula pakaian sutra bagi laki-laki diharamkan karena
ada dalil yang menunjukkan demikian.

Dalam menggunakan media sosial tidak cukup hanya dengan ilmu saja,
tetapi harus dibekali dengan iman dan takwa. Media sosial ibarat dua mata pedang,
ketika seseorang mampu menggunakannya dalam hal yang bermanfaat, maka
kebaikanpun akan menyertainya. Tetapi sebaliknya, jika seseorang tidak mampu
menggunakan dalam hal yang bermanfaaat justru menambah kerusakan, maka
keburukanpun akan menyertainya.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa boleh saja menggunakan


media social asalkan tidak melanggar syariat Islam dan proporsional. Hendaknya
seorang muslim menggunakan media social sebagai sarana dakwah dan hal-hal
positi lainnya, agar waktu yang dimilikinya tidak terbuang sia-sia dijejaring social

Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan, “Jika waktu hanya dihabiskan untuk


hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat, berangan-
angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam
kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.”

6. Etika Bermedia Sosial

Etika seorang muslim dalam menggunakan media sosial nyaris


sama dengan etika di kehidupan nyata; yaitu agar seseorang berakhlak baik
dengan cara memberi, menerima, dan membagikan hal-hal yang baik
kepada sesama dengan tujuan menjadi hamba Allah yang bertakwa.

Dibawah ini adalah dhawabit/batasan-batasan yang ditulis oleh para


ulama terkait media sosial: 

Pertama, tidak meninggalkan sesuatu yang telah diwajibkan oleh


syariat.
21

Kedua, tidak terjerumus pada hal-hal yang diharamkan. Yaitu


dengan melazimi segala sesuatu yang telah disyariatkan agar tidak
terjerumus pada dosa ghibah, namimah, membuka aib saudaranya dll.

Ketiga, me-manage waktu, agar tidak terbuang sia-sia dengan hal


yang tidak bermanfaat.

Keempat, mematuhi perundang-undangan tentang teknologi.

Kelima, setiap muslim yang bermuamalah melalui media sosial


diharamkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan ghibah, fitnah, namimah dan penyebaran permusuhan,


melakukan bullying, ujaran kebencian, dan permusuhan atas dasar
suku, agama, ras, atau antar golongan.
b. Menyebarkan hoax serta informasi dusta meskipun dengan tujuan
baik, seperti info tentang kematian orang yang masih hidup.
c. Menyebarkan materi pornografi, kemaksiatan, dan segala hal yang
terlarang secara syar’i.
d. Memproduksi, menyebarkan dan atau membuat dapat diaksesnya
konten/informasi yang tidak benar kepada masyarakat.
e. Mencari-cari informasi tentang aib, gosip, kejelakan orang lain atau
kelompok kecuali untuk kepentingan yang dibenarkan syar’i.
f. Memproduksi dan atau menyebarkan konten/informasi yang
bertujuan untuk membenarkan yang salah dan menyalahkan yang
benar, dan membangun opini dengan tujuan menyembunyikan
kebenaran serta menipu khlayak.
g. Menyebarkan konten yang bersifat pribadi ke khalayak, padahal
konten tersebut diketahui tidak patut untuk disebarkan ke publik,
seperti pose yang mempertontonkan aurat.
h. Aktifitas buzzer di media sosial yang menjadikan penyediaan
informasi berisi hoax, ghibah, fitnah, namimah, bullying, aib, gosip,
dan hal-hal lain yang sejenis sebagai profesi untuk memperoleh
keuntungan baik ekonomi maupun non-ekonomi.

Dengan adanya dhawabit yang diberikan oleh para ulama diatas


hendaknya seorang muslim lebih waspada dalam menggunakan media
sosial, agar tidak terjerumus pada kemaksiatan yang menimbulkan dosa.
Sehingga setiap yang dikerjakan akan mendapat manfaat dan menambah
pahala bagi dirinya.
22

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan di atas, adapun kesimpulan yang ada bahwasanya


etika komunikasi dalam menggunakan media sosial, khususnya Instagram
sangatlah diperlukan. Hal ini dapat meminimalkan sesuatu negatif dari tanggapan
dan cara pandang seseorang pembaca atau masyaratat. Selain itu, setiap gambar
atau foto yang diupload haruslah dipilih yang dapat dipublikasikan dan yang
menjadi koleksi pribadi. Etika komunikasi dalam media sosial memang sangat
diperlukan, baik tuk mengupload gambar, menuliskan status ataupun memberikan
komentar. Hal yang anda lakukan di ranah publik itu bersifat sosial. Semua
khalayak masyarakat terbuka dan berhak memberi komentar ataupun hal positif
atau negatif lain tanpa ada batasnya. Jadi sebelum anda mengupload, menulis atau
memberi komentar, baiknya memeriksa kembali. Sudahkan anda memenuhi
persyaratan dalam etika komunikasi? Sudahkah anda menggunakan etika
komunikasi dalam media sosial, khususnya Instagram? Terakhir siapkah anda
mendapat tanggapan positif dan negatif dari apa yang anda lakukan di media
sosial, khususnya Instagram? Jika anda sudah memahami, silahkan anda lakukan
sesuai standar etika komunikasi dalam media sosial, khususnya Instagram.

Islam bukan agama yang menutup diri dari kemajuan teknologi, akan tetapi
Islam telah memberi batasan-batasan dalam segala hal, salah satunya dalam
masalah teknologi agar seorang muslim tidak keluar dari rambu-rambu yang telah
ditetapka. Batasan tersebut telah disimpulkan dalam makna kemaslahatan untuk
umat manusia itu sendiri. Segala sesuatu jika itu membahayakan manusia baik
kesehatan, akhlaq atau keimanannya maka harus segera dihindari.
Dalam bermuamalah dengan sesama di dunia nyata maupun di dunia maya,
setiap muslim wajib mendasarkan pada keimanan dan ketaqwaan, mu’asyarah bil
ma’ruf, ukhuwah Islamiyyah dan saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan
kesabaran. Seorang muslim juga harus memperhatikan akhlaqnya baik
dikehidupan nyata maupun di dunia maya, sesuai dengan apa yang telah
23

diperintahkan Allah Ta’ala dan rasul-Nya, dengan selalu cermat dari perkara-
perkara yang telah dilarang oleh syariat. 

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar Fahmi. 2011. Mencerna Situs Jejaring Sosial. Jakarta : Elex Media
Komputindo.

Dedy Mulyana. 2014. Perkembangan Teknologi Informasi:New Media, Jurnal


Umum Unpas: Terbitan Mei 2014.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. KBBI edisi ketiga Jakarta : Balai
Pustaka.

Effendi, M. (2010). Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Jurnal Dakwah


dan Komunikasi Vol. 4 No. 1.

Franz magnis Suseno. 1993. Etika dasar. Jakarta : Pustaka Filsafat.


Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi. Indonesia : Kanisius.
Heni, A. (2008). Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan Weblog.
Yogyakarta: ANDI.

Hermawan, C. W. (2009). Cara Mudah Membuat Komunitas Online dengan


PHPBB. Yogyakarta: ANDI.

https://www.annursolo.com/media-sosial-dalam-perspektif-islam/ 02 Februari
2020, 17.51 WIB
Innovation Research & HIVOS Regional Office Southeast Asia.

Kaplan, Andreas M; Michael Haenlein.2010. “Users of the world, unite! The


challenges and opportunities of social media” . Business Horizons 53 : 59:68.

K. Bertens. Etika. 2006. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


Kismiyati. 2010. Filsafat dan Etika. Bandung : Widya Padjajaran.
Kurnia, S.S. (2005). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
24

Madcoms. (2010). Facebook, Twitter, dan Plurk dalam Satu


Genggaman.Yogyakarta: ANDI.

Mursito. (2006). Memahami Institusi Media (Sebuah Pengantar).Surakarta: Lindu


Pustaka.

Nugroho, Y. (2008). Adopting Technology, Transforming Society: The Internet


and the Reshaping of Civil Society Activism in Indonesia. International Journal of
Emerging Technologies and Society Vol.6 No.22.

Nugroho, Y. (2010). Citizien in @ction: Collaboration, participatory


democracyand freedom of information Mapping contemporary civic activism and
the use of new social media in Indonesia. Inggris: University of manchester’s
Institute of

Nurani Soyomukti. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Ar-Ruzz


Media.

Nurudin. 2012. Media Sosial Baru. Yogyakarta : DPPM DIKTI.


Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Pawito. 2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS.


Ramadhansyah,M.C.(2012).PertumbuhanSosialMedia.Dikutipdari
situshttp://www.sosialmedia.biz/2012/11/pertumbuhan-sosial-media.html, 5
Desember 2012.

Rulli Nasrullah. 2015. Teori Media Sosial (Perspektif Komunikasi, Kultur, dan
Sosiso-Teknologi) Jogjakarta : Simbiosa Rekatama Media.

Wenger, E.(et.al.)(2002). ultivating communities of practice: a guide to managing


knowledge. Boston: Harvard Business School Press.

Zarella, D. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta Anggota IKAPI
25

Anda mungkin juga menyukai