Oleh :
JANUARI 2022
2
ABSTRAK
Salah satu keistimwaan yang diberikan tuhan yang Maha Esa kepada manusia
adalah kemampuan berkomunikasi.Kemampuan ini sangat membantu orang
dalam memenuhi kebutuhan mereka secara efektif, dan membuatnya lebih mudah
untuk berkomunikasi satu sama lain.Selain itu, bagus keterampilan Komunikasi
dan yang tepat dapat menjadi cara untuk mengantarkan seseorang menuju
kesuksesan dan akan membawa manfaat bagi orang lain.Sebaliknya, komunikasi
juga dapat menjadi pemicu kemudharatan,terutama jika seseorang salah dalam
berkomunikasi atau mengganggu orang sebab dizaman milenial ini dengan
segala perkembangan dan kemajuan dibidang teknologilah yang membuat
generasi sekarang kadang salah dalam menggunakan media sosial sebagai media
komunikasi.Konsep komunikai bukan hanya menyangkut bagaimana cara
seseorang berbicara ysng bsik tetapi juga tentang etika berbicara.Berkomunikasi
merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
manusia.sehingga semua orang mampu berkomunikasi dengan baik dan
membawa kemaslahatan maka ia harus berpedoman pada etika komunikasi
sebagai apa yang telah digariskan dalam al-qur’an.perintah yang diucapkan
dalam al-qur’an dan hadits menjadi indiksi wajib bagi umat islam untuk
menerapkan sifat jujur dan benar adalah konsep kata-kat al-qur’an yang dikenal
dengan Qaulan sadidan.
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Husnah.Z,”Etika penggunaan media sosial dalam Al-Qur’an sebagai alat komunikasi di
era digitalisasi”, jurnal ilmu-ilmu keislaman dan kemasyarakatan, vol.2(Majene:media neliti,
2020) hal.27
2
Sumartono,fajarina,muh.ruslan ramli.”Etika komunikasi penggunaan media sosial pada
generasi milenial”, kearsipan Fakultas ilmu komunikasi universitas Esa Unggul,2019,hal.7
3
4
Terjemahannya:
Kata sadidan menurut pakar bahasa, Ibn Faris, menunjuk kepada makna
merutuhkan kemudian memperbaikinya. Ia juga bermakna isitqamah/konsisten.
Kata ini juga digunakan untuk menunjuk kepada sasaran.4 Seorang menyampaikan
sesuatu atau ucapan harus tepat sasaran aatau konsisten terhadap apa yang
disampaikan baik itu berupa tulisan maupun ucapan secara langsung kepada orang
lain.
B.RUMUSAN MASALAH
3
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Sinergi
Pustaka Indonesia,2012),hal.591
4
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Vol.10
(Cet. 5 ;jakarta: Lentera Hati, 2021), hal.547
5
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Vol.10
(Cet. 5 ;jakarta: Lentera Hati, 2021), hal.547
4
5
C.TUJUAN PENULISAN
D.METODE PENULISAN
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
6
Haryatmoko, “Etika Komunikasi”,(yogyakarta :kanasius, 2007),hal.20
7
Haryatmoko, “Etika Komunikasi”,(yogyakarta :kanasius, 2007),hal.23
6
7
Etika berasal dari kata ethikus dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos
yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran
baik dan buruk tingkah laku manusia. 8Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai,
atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat.9
Dari definisi etika diatas, dapat diketahui bahwa “etika” berhubungan
dengan empat hal sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi objek pembahasannya, etika berupaya membahas
perbuatan yang dilakukan oleh manusia.
2. Dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau
filsafat. Sebagai hasil pemikiran, maka etika tidak bersifat mutlak, absolute dan
tidak pula universal. Ia terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan, kelebihan
dan sebagainya. Selain itu, etika juga memanfaatkan berbagai ilmu yang
memebahas perilaku manusia seperti ilmu antropologi, psikologi, sosiologi, ilmu
politik, ilmu ekonomi dan sebagainya.
3. Dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan
penetap terhadap sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah
perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan
sebagainya. Dengan demikian etika lebih berperan sebagai konseptor terhadap
sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Etika lebih mengacu kepada
pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
8
DIKNAS. “KBBI edisi ketiga Jakarta”, (jakarta :balai Pustak,2005 )
9
Haryatmoko, “Etika Komunikasi” ,(yogyakarta :kanasius, 2007),hal.25
7
8
4. Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relative yakni dapat berubah-
ubah sesuai dengan tuntutan zaman.10
Istilah milenial pertama kali dicetuskan oleh William Strauss dan Neil
dalam bukunya “Millenials risinh: The Next Great Generation” istilah ini mereka
ciptakan tahun 1987, yaitu pada saat anak-anak yang lahir pada tahun 1982 masuk
ke usia pra-sekolah.11
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi, meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. 12
Media-media sosial inilah yang sering digunakan di Era Milenial sekarang ini,
pada berbagai jenis tingkatan mulai dari remaja,dewasa hingga yang berada diatas
tingkatan-tingkatan tersebut.
10
Franz magnis Suseno, “Etika dasar” ( Jakarta : Pustaka Filsafat, 1993) hal.50
11
Sumartono,fajarina,muh.ruslan ramli.”Etika komunikasi penggunaan media sosial pada
generasi milenial”, kearsipan Fakultas ilmu komunikasi universitas Esa Unggul,2019,hal.9
12
Dedy Mulyana. “Perkembangan Teknologi Informasi” (indonesia : New
Media,2014)hal.50
8
9
13
Republik Indonesia, Amandemen Undang-Undang ITE: UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (Cet. 1; Jakarta: Redaksi Sinar Grafika, 2017), h.
9
10
14
Jalaludin rahmat, “psikologi komunikasi” (Bandung: PT Remaja dosdakarya:2005) h.
15
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Sinergi
Pustaka Indonesia,2012),hal.
16
Muslimah,”Etika komunikasi dalam perspektif keislaman”, jurnal sosial budaya,
vol.2(Majene:media neliti, 2020) hal.118
10
11
Dalam etika komunikasi islam ada 6 prinsip gaya bicara atau pembicaraan
(qaulan) yaitu:
َ ( قَ ْو ا ًلperkataan benar, lurus, jujur).
1. Qaulan sadidan/ س ِدي ا د ا
Kata “qaulan sadidan” disebut dua kali dalam Al-Qur’an. Pertama
Allah menyuruh manusia menyampaikan qaulan sadidan (perkataan benar) dalam
urusan anak yatim dan keturunan, yakni (QS. An-Nisa: Ayat :9)
sebagai berikut :
17
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Sinergi
Pustaka Indonesia,2012),hal
18
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Sinergi
Pustaka Indonesia,2012),hal.
19
Muslimah,”Etika komunikasi dalam perspektif keislaman”, jurnal sosial budaya,
vol.2(Majene:media neliti, 2020) hal.119
11
12
hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka
pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha –perkataan yang
berbekas pada jiwa mereka”.20(QS An-Nisa:63).
Kata “baligh” dalam bahasa arab artinya sampai, mengenai sasaran atau
mencapai tujuan.21 Apabila dikaitkan dengan qaul (ucapan atau komunikasi),
“baligh” berarti fasih, jelas maknanya, terang, tepat menggunakan apa yang
dikehendaki. Oleh karena itu prinsip qoulan balighan dapat diterjemahkan sebagai
prinsip komunikasi yang efektif. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan
pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektualitas
komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mereka. Sebagai
orang yang bijak bila berdakwah kita harus melihat situasi dan kondisi yang tepat
dan menyampaikan dengan kata-kata yang tepat. Bila bicara dengan anak-anak
kita harus berkata sesuai dengan pikiran mereka, bila dengan remaja kita harus
mengerti dunia mereka. Jangan sampai kita berdakwah tentang teknologi nuklir
dihadapan jamaah yang berusia lanjut yang tentu sangat tidak tepat sasaran, malah
membuat mereka semakin bingung. Gaya bicara dan pilihan kata dalam
berkomunikasi dengan orang awam tentu harus dibedakan dengan saat
berkomunikasi dengan kalangan cendekiawan. Berbicara di depan anak TK tentu
harus tidak sama dengan saat berbicara di depan mahasiswa.
12
13
yang serius dan memilih kata-kata yang sedapat mungkin menyentuh hati para
pendengarnya. Irbadh bin Sariyah, salah seorang sahabatnya bercerita: “Suatu hari
Nabi menyampaikannasihat kepada kami. Bergetarlah hati kami dan berlinang air
mata kami. Seorang diantara kami berkata Ya Rasulullah, seakanakan baru kami
dengar khotbah perpisahan. Tambahlah kami wasiat”. Tidak jarang disela-sela
khotbahnya, Nabi berhenti untuk bertanya kepada yang hadir atau memberi
kesempatan kepada yang hadir untuk bertanya. Dengan segala otoritasnya, Nabi
adalah orang yang senang membuka dialog.22
Artinya: “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat
dari Tuhanmu yang kamu harapkan, makakatakanlah kepada mereka ucapan
yang pantas”.24 (QS. Al-Israa’: 28).
Maisura seperti yang terlihat pada ayat diatas sebenarnya berakar pada
kata yasara, yang secara etimologi berarti mudah atau pantas. Sedangkan qaulan
maisura menurut Jalaluddin Rakhmat, sebenarnya lebih tepat diartikan “ucapan
yang menyenangkan,” lawannya adalah ucapan yang menyulitkan. Bila qaulan
ma’rufa berisi petunjuk via perkataan yang baik, qaulan maisura berisi hal-hal
yang menggembirakan via perkataan yang mudah dan pantas Komunikasi dengan
qaulan maisura yang artinya pesan yang disampaikan itu sederhana, mudah
dimengerti dan dapat dipahami secara spontan tanpa harus berpikir dua kali.25
22
Muslimah,”Etika komunikasi dalam perspektif keislaman”, jurnal sosial budaya,
vol.2(Majene:media neliti, 2020) hal.120
23
Muslimah,”Etika komunikasi dalam perspektif keislaman”, jurnal sosial budaya,
vol.2(Majene:media neliti, 2020) hal.120
24
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Sinergi
Pustaka Indonesia,2012),hal
25
Muslimah,”Etika komunikasi dalam perspektif keislaman”, jurnal sosial budaya,
vol.2(Majene:media neliti, 2020) hal.120
13
14
Dari ayat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Qaulan Layina
berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan
penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati maksudnya tidak mengeraskan
suara, seperti membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara
dengan orang-orang yang kasar. Rasullulah selalu bertutur kata dengan lemah
lembut, hingga setiap kata yang beliau ucapkan sangat menyentuh hati siapapun
yang mendengarnya. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang dimaksud layina
ialah kata-kata sindiran, bukan dengan kata kata terus terang atau lugas, apalagi
kasar.
14
15
28
Muslimah,”Etika komunikasi dalam perspektif keislaman”, jurnal sosial budaya,
vol.2(Majene:media neliti, 2020) hal.121
29
Muslimah,”Etika komunikasi dalam perspektif keislaman”, jurnal sosial budaya,
vol.2(Majene:media neliti, 2020) hal.121
30
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Sinergi
Pustaka Indonesia,2012),hal
31
Muslimah,”Etika komunikasi dalam perspektif keislaman”, jurnal sosial budaya,
vol.2(Majene:media neliti, 2020) hal.122
15
16
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1.Etika berasal dari kata ethikus dan dalam bahasa Yunani disebut ethicos
yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran
baik dan buruk tingkah laku manusia. Jadi, etika komunikasi adalah norma, nilai,
atau ukuran tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi di suatu masyarakat.
Istilah milenial pertama kali dicetuskan oleh William Strauss dan Neil dalam
bukunya “Millenials risinh: The Next Great Generation” istilah ini mereka
ciptakan tahun 1987, yaitu pada saat anak-anak yang lahir pada tahun 1982 masuk
ke usia pra-sekolah.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
16
17
B.SARAN
Agar Komunikasi yang berjalan itu terlihat dan didarasakan baik,sebaiknya setiap
orang khususnya pada generasi milenial sekarang ini yang banyak menggunakan
atau mengakses media sosial ini menyesuaikan prinsip atau kaidah
pembicaraan ,agar komunikasi tersebut dapat terkesan baik bagi sesama dan
terhindar dari konflik-konflik yang berkaitan dengan pembulyan, peghinaan,
kebencian dan hal-hal buruk yang sering terjadi di era milenial ini.
DAFTAR PUSTAKA
17
18
18