Anda di halaman 1dari 3

Pengembangan Media Penyuluhan

Materi Penyuluhan untuk Radio dalam Bentuk Ceramah

Materi : Hipertensi

Penyusun : Niswatun Nafi’ah, SKM


Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Muda
Disusun tanggal : 1 Februari 2019

Assalamualaikum Wr. Wb.


Selamat Siang. Halo apa kabar Sahabat Pendengar 95.3 FM radio Teman FM.
Semoga Allah senantiasa melimpahi kesehatan kepada kita semua.
Jumpa lagi dengan saya Niswatun Nafi’ah, SKM di ruang dengar sahabat pendengar semua.
Pada kesempatan siang ini saya ingin memberikan informasi kesehatan dengan tema
Hipertensi.
Apa saja yang akan saya bahas? Simak baik-baik ya sahabat pendengar Teman FM, kalau
perlu siapkan catatannya, agar informasi yang saya sampaiakan dapat dibagikan kepada yang
lain.
Baiklah. Saya akan mulai menjelaskannya.

Sahabat pendengar, sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah dunia, termasuk di
Indonesia. Menurut data World Health Organization (WHO) terdapat 1 miliar kasus hipertensi
di seluruh dunia dan meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan di Indonesia menurut catatan
data Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2016, terdapat 63.309.620 kasus dan kematian
sebanyak 427 ribu.
Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika hasil tes memperlihatkan tensi lebih
tinggi dari 140/90 mmHg.

Sahabat pendengar, berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis hipertensi atau tekanan darah
tinggi yang ada, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer (esensial) adalah
kondisi tekanan darah tinggi yang tidak jelas penyebab spesifiknya. Sebanyak 95 persen
orang yang punya tensi tinggi termasuk dalam kategori ini. Kebanyakan orang yang memiliki
hipertensi jenis ini tidak akan merasakan gejala yang berarti.
Hipertensi primer dapat dialami oleh semua kalangan usia, tapi paling sering terjadi pada usia
paruh baya. Para ahli menduga bahwa faktor genetik merupakan salah satu penyebab utama
hipertensi primer. Namun, gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi penyebab dan
faktor risiko hipertensi ini, antara lain : kebanyakan makan garam, stres, malas gerak atau
olahraga, obesitas, merokok, minum minuman keras, dan lain-lain.

Sahabat pendengar, dalam beberapa kasus, masalah medis lain yang sudah lebih dulu
menyerang bisa jadi penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini dinamakan
dengan hipertensi sekunder. Penggunaan obat-obatan tertentu juga berpotensi menjadi
penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi jenis sekunder. Hipertensi sekunder cenderung
muncul secara tiba-tiba dan dapat menjadi penyebab tekanan darah melonjak lebih tinggi
dibanding hipertensi primer.
Berikut beberapa kondisi dan obat-obatan yang bisa jadi penyebab hipertensi atau tekanan
darah tinggi sekunder yaitu antara lain sleep apnea, masalah ginjal, adanya tumor pada
kelenjar adrenal, masalah pada tiroid, dan diabetes.

Sahabat pendengar, WHO mengeluarkan Disability Adjusted Life Years (DALY) yang
didalamnya dicantumkan mengenai faktor risiko yang yang dapat menyebabkan hipertensi.
Faktor risiko hipertensi pada laki-laki disebabkan karena konsumsi rokok, peningkatan
tekanan darah sistolik, dan peningkatan kadar gula. Begitu juga dengan wanita faktor risiko
salah satunya yakni peningkatan tekanan darah.

Faktor risiko adalah kebiasaan, kondisi, dan hal-hal serupa yang bisa meningkatkan risiko
terkena penyakit. Faktor risiko hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu yang tidak bisa diubah
dan dapat diubah. Beberapa faktor risiko penyebab hipertensi yang tidak bisa diubah termasuk
usia, riwayat hipertensi dalam keluarga, jenis kelamin. Sementara faktor risiko penyebab
hipertensi yang masih bisa diubah termasuk obesitas dan kelebihan berat badan, kurang gerak,
pola makan, kecanduan alkohol, stres, merokok.

Sahabat pendengar, hipertensi menjadi salah satu faktor risiko penyakit lain seperti jantung,
gagal ginjal, dan stroke. Hipertensi dapat dicegah dengan penerapan gerakan masyarakat
hidup sehat. Setiap individu penting melakukan kontrol pada dirinya sendiri mulai dari cek
kesehatan secara berkala, berhenti merokok, menkonsumsi makanan yang bergizi seimbang,
rajin berolahraga atau beraktivitas fisik, istirahat yang cukup dan mengelola stres dengan
baik.

Demikianlah penjelasan dari saya tentang Hipertensi.


Semoga apa yang sudah saya sampaikan bermanfaat bagi Sahabat Pendengar 95.3 Radio
Teman FM. Mari bersama-sama mencegah hipertensi dengan melakukan gerakan masyarakat
hidup sehat.
Akhir kata Wabillahit taufiq wal hidayah.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai