Anda di halaman 1dari 20

DASAR ADMINISTRASI DASAR RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS

MACAM - MACAM PROGRAM UKM (UPAYA KESEHATAN


MASYARAKAT)

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Arina Rahmahanti S. 101811133162
Muhammad Rizky Widodo 101811133169
Zahro Salsabila 101811133204
Rara Salsabillah 101811133206
Rana Nadiyah Adwinda 101811133210
Risma Putri Mayangsari 101811133213
Alifia Fiarnanda Putri 101811133215
Erna Maya Safa 101811133220
Luqyana Salsabila A. 101811133224
Riska Asrida 101811133226
M.Ihzario Ibrahim Akbar 101811133235
Gina Salsabila R 101811133241

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2019
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 3

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3

1.3. Tujuan.......................................................................................................... 3

1.4. Manfaat ........................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

2.1 Definisi Upaya Kesehatan Masyarakat ......................................................... 5

2.2 Landasan Hukum Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) ............................. 5

2.2.1 Permenkes no. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.................................. 5

2.2.2 Permenkes No. 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan


Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga ..................... 5

2.3 Kewenangan,Kegiatan, dan Macam-Macam Program Upaya Kesehatan


Masyarakat .................................................................................................. 6

2.3.1 Kewenangan Puskesmas dalam menyelenggarakan UKM ..................... 6

2.3.2 Kegiatan dalam Pelaksanaan UKM ........................................................ 7

2.3.3 Macam-macam upaya kesehatan masyarakat ...................................... 7

2.3.3.1 UKM Esensial ...................................................................................... 7

2.3.3.2 UKM Pengembangan ......................................................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 19

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 19

3.2 Saran ............................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Upaya Kesehatan Masyarakat dapat kita temukan sehari – harinya
tentunya ditempat yang menyediakan fasilitas kesehatan yaitu Pusat
Kesehatan Masyarakat atau yang biasa kita kenal dengan PUSKESMAS.
Dalam KEMENKES SK/II/MENKES/128/2004 dijelaskan bahwa kebijakan
dasar PUSKESMAS diatur didalamnya, salah satunya adalah Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM).
Dewasa ini, tentu banyak kasus yang melibatkan UKM dalam
PUSKESMAS seperti KLB hepatitis di Blitar dan sekitarnya, kejadian gempa
bumi di Ambon, dan lain sebagainya.Kita juga mengingat setahun lalu bahwa
telah terjadi gempa bumi dan tsunami yang melanda daerah Palu dan
Donggala.UKM tentu menjadi tangan panjang pemerintah dalam menyediakan
unit yang paling disasar oleh Masyarakat untuk membantu para korban
bencana.Mengingat bahwa PUSKESMAS adalah penanggung jawab
penyelenggara pembangunan kesehatan tingkat pertama, kehadirannya tentu
selalu menjadi rujukan paling awal dari sebuah pelayanan kesehatan.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah definisi, pengertian, tujuan, dan manfaat dari Upaya Kesehatan
Masyarakat?
2. Apakah tiga kegiatan utama Upaya Kesehatan Masyarakat?
3. Apakah macam – macam Upaya Kesehatan Masyarakat?
4. Apakah yang dimaksud dengan UKM esensial?
5. Apakah yang dimaksud dengan UKM pengembangan?

1.3.Tujuan
1. Mengetahui dengan jelas apa definisi, tujuan, dan manfaat dari Upaya
Kesehatan Masyarakaat

3
2. Mengetahui tiga kegiatan utama yang dilakukan oleh Upaya Kesehatan
Masyarakat
3. Mengetahui macam – macam Upaya Kesehatan Masyarakat
4. Mengetahui makna UKM esensial dengan jelas
5. Mengetahui Makna UKM pengembangan dengan jelas

1.4.Manfaat
1. Memahami dan mengetahui dengan jelas fungsi UKM dalam
PUSKESMAS
2. Memahami pembagian unit UKM untuk memaksimalkan upaya
pembangunan kesehatan
3. Menjadikan UKM sebagai sarana yang tepat untuk sarana
pembangunan kesehatan
4. Mengurangi atau menekan kesalah pahaman yang terjadi pada Upaya
Kesehatan Masyarakat

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Upaya Kesehatan Masyarakat


Berdasarkan Permenkes no. 75 tahun 2014, Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

2.2 Landasan Hukum Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Landasan Hukum Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah
sebagai berikut :

2.2.1 Permenkes no. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.

2.2.2 Permenkes No. 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan


Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
Pemerintah telah menetapkan bahwa pelaksana dari program ini
adalah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).Puskesmaslah ujung
tombak dan penentu keberhasilan program ini. Adapun area prioritas
atau sasaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui program ini
adalah penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI
dan AKB), penurunan prevalensi balita pendek (stunting),
penanggulangan penyakit menular dan penanggulangan penyakit tidak
menular. Pelaksanaannya melalui pendekatan upaya promotif dan
preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

5
2.3 Kewenangan,Kegiatan, dan Macam-Macam Program Upaya Kesehatan
Masyarakat

2.3.1 Kewenangan Puskesmas dalam menyelenggarakan UKM


Kewenangan Puskesmas dalam menyelenggarakan UKM Tingkat
Pertama meliputi (Kemenkes. RI, 2014) :
2.3.1.1 Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan;
2.3.1.2 Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan;
2.3.1.3 Melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
2.3.1.4 Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap
tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain terkait;
2.3.1.5 Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan UKBM;
2.3.1.6 Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas;
2.3.1.7 Memantau pelaksanaan pembangunan agar
berwawasan kesehatan;
2.3.1.8 Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan pelayanan
kesehatan;
2.3.1.9 Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.

6
2.3.2 Kegiatan dalam Pelaksanaan UKM
Terdapat tiga kegiatan utama yang harus dilakukan dalam
pelaksanaan UKM (Permenkes No. 39 tahun 2016):
2.3.2.1 Mengupayakan agar pembangunan semua sektor berwawasan
kesehatan.
Pembangunan di sektor lain harus memperhitungkan
kesehatan, yakni mendukung atau minimal tidak merugikan
kesehatan. Wujud kegiatannya adalah dengan
mengembangkan konsep institusi sehat seperti sekolah sehat,
pesantren sehat, masjid sehat, pasar sehat, warung sehat, kantor
sehat, dan lain-lain.
2.3.2.2 Memberdayakan masyarakat
Mengorganisasikan gerakan atau peran serta masyarakat untuk
pembangunan kesehatan, yang berupa berbagai bentuk UKBM
seperti Posyandu, Posbindu Penyakit Tidak Menular, UKS,
Saka Bhakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren), dan lain-lain.
2.3.2.3 Memberdayakan keluarga
Menggugah partisipasi segenap keluarga (sebagai kelompok
masyarakat terkecil) untuk berperilaku hidup sehat, mencegah
jangan sampai sakit, bahkan meningkatkan derajat
kesehatannya melalui pendekatan keluarga.
2.3.3 Macam-macam upaya kesehatan masyarakat
2.3.3.1 UKM Esensial
UKM esensial merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang telah ditentukan program dan cakupannya di
seluruh puskesmas di Indonesia. Upaya-upaya ini ditujukan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pada 5 aspek
mendasar dari kesehatan yang saling berkaitan satu dengan
yang lain, yaitu kesehatan ibu, anak dan KB; gizi;
pencegahan dan pengendalian penyakit; kesehatan
lingkungan; dan promosi kesehatan.

7
2.3.3.1.1 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana
Bentuk-bentuk kegiatan dari upaya kesehatan ini
adalah penyuluhan KB, kunjungan rumah pada ibu
pasca salin dengan risiko, pelayanan Ante Natal
Care (Pemeriksaan kehamilan), pelayanan ibu nifas
normal, pelayanan ibu menyusui, pelaksanaan kelas
ibu hamil dan ibu balita, kunjungan rumah (KN),
Imunisasi rutin sesuai program pemerintah
(Posyandu), pemantauan tumbuh kembang anak,
serta pelaksanaan SDIDTK pada anak pra sekolah.
2.3.3.1.2 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Beberapa contoh kegiatan dalam upaya kesehatan ini
adalah penanganan dan pendampingan pada balita
gizi buruk, penyuluhan ASI eksklusif, dan
pemantauan tumbuh kembang anak melalui
Posyandu Balita di setiap pedukuhan, Pemberian
kapsul vitamin A, memotivasi untuk memberikan
ASI eksklusif, penimbangan dan pemantauan
pertumbuhan di Posyandu, penyuluhan, pemantauan
status gizi dan konsultasi gizi di meja IV(empat),
pemetaan kadarzi, monitoring garam beryodium,
penyuluhan kelompok di Posyandu, pemberian
makanan pendamping ASI pada usia 6-24 bulan
yang Bawah Garis Merah (BGM) dari GAKIN,
pelacakan gizi buruk, PMT penyuluhan di Posyandu,
balita gizi buruk mendapat perawatan, pemberian
tablet tambah darah pada bumil, balita gizi buruk
dan ibu hamil KEK (kurang Energi Kronis)
mendapat PMT Pemulihan.

8
2.3.3.1.3 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya program pencegahan dan penanggulangan
penyakit termasuk pada penyakit menular maupun
tidak menular. Kegiatan yang dilakukan meliputi
penyelidikan epidemiologi, pelacakan kasus,
kunjungan rumah, penyuluhan kepada masyarakat
melalui kegiatan yang ada dikelurahan setempat,
melaksanakan surveillance faktor risiko PTM
(Penyakit Tidak Menular), UKBM (Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang ada di
masyarakat (Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
PTM, POSYANDU, POSKESDES, POS MALDES,
POS UKK), Pemeriksaan jentik berkala (PJB)
dirumah-rumah atau tempat-tempat umum,
melaksanakan fogging, pemberian imunisasi
disekolah, pelacakan kasus TB Paru dan Kusta,
melakukan penyuluhan kesehatan terkait penyakit
menular dan tidak menular, pemantauan penyakit
bersumber binatang dan penyakit dengan kejadian
luar biasa (KLB).
2.3.3.1.4 Upaya Penyehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan dicapai melalui berbagai
kegiatan, beberapa diantaranya adalah pemantauan
penggunaan air bersih, deklarasi stop BAB
sembarangan, pemantauan jentik secara berkala,
pengelolaan sampah yang terstandar, dan
pemantauan tata kelola limbah di lingkungan rumah
maupun instansi.
Membantu mekanisme pengelolaan air bersih dan
sanitasi lingkungan berbasis komunitas masyarakat,
melakukan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) setiap minggu pada hari jumat, melakukan

9
inspeksi sarana sanitasi dasar, tempat pengelolaan
makanan, pembinaan ditempat-tempat umum dan
industri kecil dalam mendukung kesehatan
keselamatan kerja dan pembinaan sekolah sehat
serta jumantik cilik.
2.3.3.1.5 Upaya Promosi Kesehatan
Promosi perilaku hidup bersih dan sehat merupakan
kunci dari upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terdiri dari
10 indikator, yaitu : persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang
balita setiap bulan di Posyandu, menggunakan air
bersih, mencuci tangan dengan sabun, penggunaan
jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk,
mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari,
melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak
merokok. Kegiatan lain dari upaya promosi
kesehatan adalah pembinaan dan pendampingan
posyandu.
Penyuluhan kesehatan dalam gedung dan luar
gedung, pemberdayaan berjenjang diberbagai
tatanan, melakukan pendataan dan upaya-upaya
dalam peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
Sehat) baik untuk individu, kelompok, institusi,
sekolah maupun masyarakat, melakukan survei
mawas diri dimasyarakat, melakukan musyawarah
desa (MMD).
2.3.3.2 UKM Pengembangan
Merupakan upaya kesehatan masyarakat yang
kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja

10
dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing
Puskesmas.
2.3.3.2.1 Upaya Kesehatan Lansia
Pelayanan kesehatan lanjut usia (lansia) bertujuan
menyediakan pelayanan kesehatan lanjut usia yang
bermutu dan berkesinambungan di puskesmas.
Ketersediaan pelayanan ini diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran para lanjut usia untuk
membina kesehatannya secara mandiri,
meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga
dan masyarakat dalam menghayati dan mengatasi
kesehatan, serta meningkatkan jenis dan jangkauan
pelayanan kesehatan lanjut usia.
2.3.3.2.2 Upaya Kesehatan Remaja
Tahap remaja merupakan tahapan perkembangan
yang unik dimana terjadi masa peralihan dari
seorang anak menjadi seorang dewasa. Tahapan
yang penuh dengan tantangan ini seringkali diikuti
dengan munculnya berbagai permasalahan, seperti
pergaulan bebas yang mengarah pada kehamilan di
usia remaja, penggunaan NAPZA, ataupun
kenakalan remaja lainnya. Untuk mendampingi
remaja dan meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya pendampingan terhadap remaja,
bentuk pelayanan kesehatan remaja ini diwujudkan
dalam program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR).
2.3.3.2.3 Upaya Kesehatan Jiwa
Permasalahan kesehatan jiwa menjadi keprihatinan
bersama karena menimbulkan beban psikologis,
ekonomi, dan sosial pada individu maupun
keluarga.Namun permasalahan ini relatif belum

11
mendapat penanganan yang maksimal oleh tenaga
kesehatan.Oleh karena itu, Pelayanan kesehatan jiwa
dirasa perlu diinisiasi untuk membantu memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan jiwa individu,
keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Upaya yang dilakukan antara lain upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif kepada pasien
gangguan jiwa, keluarga dan masyarakat
2.3.3.2.4 Upaya Kesehatan Sekolah
Upaya Kesehatan Sekolah bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan
sekolah. UKS menjalankan fungsinya berpedoman
pada Trias UKS, yaitu :
2.3.3.2.4.1 Pelayanan kesehatan
bentuk kegiatannya adalah
pemeriksaan siswa sakit dan
screening kesehatan untuk siswa
2.3.3.2.4.2 Pendidikan kesehatan
bentuk kegiatannya adalah
penyuluhan kesehatan kepada siswa
2.3.3.2.4.3 Penyehatan lingkungan
bentuk kegiatannya adalah
pengelolaan sampah dan upaya
kesehatan lingkungan.
2.3.3.2.4.4 Pelayanan upaya kesehatan gigi
sekolah (UKGS).
2.3.3.2.5 Upaya Kesehatan Olahraga
Saat ini , perhatian masyarakat tidak hanya tertuju
pada pengendalian penyakit menular tetapi juga
pencegahan dari penyakit tidak menular, seperti
hipertensi dan diabetes mellitus. Penyakit tidak
menular ini sebagian besar disebabkan oleh faktor

12
gaya hidup individu yang tidak sehat. Salah satu
upaya untuk mengatasi hal ini adalah dengan
memiliki kebiasaan berolahraga secara rutin.
Upaya kesehatan olahraga adalah salah satu program
pengembangan UKM yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
olahraga.
2.3.3.2.6 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Perawatan kesehatan masyarakat adalah bagian dari
usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas
puskesmas, yang melaksanakan perawatan
penderita, keluarga dan masyarakat sekitar, untuk
menyembuhkan dan meningkatkan kesehatan
penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui
peningkatan kapasitas masing-masing sehingga
dapat mengatasi pelbagai masalah kesehatan yang
dihadapi (Azrul Azwar, 1983). Perawatan kesehatan
masyarakat adalah suatu upaya pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
perawat, dengan mengikutsertakan team kesehatan
lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat
kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga
dan masyarakat (Depkes RI, 1986). Dengan tujuan
melaksanakan pembinaan keluarga & kelompok –
kelompok khusus seperti panti asuhan & panti
wredha ( jompo ), memberikan pelayanan perawatan
paripurna. Perawatan kesehatan masyarakat
merupakan pelayanan penunjang baik upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan.
2.3.3.2.7 Upaya Kesehatan Kerja

13
Ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja.
Upaya kesehatan kerja yang dimaksud meliputi
pekerja disektor formal dan informal dan berlaku
bagi setiap orang selain pekerja yang berada
dilingkungan tempat kerja. Menurut Kepmenkes
Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan
dasar puskesmas menyatakan bahwa puskesmas
merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya termasuk upaya kesehatan kerja.
Perlu diberikan perlindungan kesehatan dan
keselamatan kerja kepada masyarakat pekerja di
wilayah kerja puskesmas dengan tujuan
meningkatkan kemampuan pekerja untuk menolong
dirinya sendiri sehingga terjadi peningkatan status
kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas
kerja. Sasaran dari program ini adalah pekerja di
sektor kesehatan antara lain masyarakat pekerja di
puskesmas, balai pengobatan/poliklinik,
laboraturium kesehatan, Pos Upaya Kesehatan Kerja
(Pos UKK), Jaringan dokter perusahaan bidang
kesehatan kerja, masyarakat pekerja diberbagai
sektor pembangunan, dunia usaha dan lembaga
swadaya masyarakat.
Untuk penerapan pelayanan kesehatan kerja di
puskesmas, secara umum kita dapat melihat
langkah-langkah yang dapat diterapkan sebagaimana
yang tertuang dalam pedoman pelayanan kesehatan
kerja yang meliputi perencanaan, pelaksanaaan dan

14
evaluasi serta memperhatikan aspek indikator yang
harus dipenuhi. Strategi yang dikembangkan adalah
dengan cara terpadu dan menyeluruh dalam pola
pelayanan kesehatan puskesmas dan rujukan,
dilakukan melalui pelayanan kesehatan paripurna,
yang meliputi upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Serta
peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan
melalui peran serta aktif masyakarat khususnya
masyarakat pekerja. Di dalam pelaksanaan Unit
Kesehatan Kerja di Puskesmas terdapat Kader Unit
Kesehatan Kerja (UKK) yang merupakan pekerja
sukarela, yang bertugas meningkatkan kesehatan diri
dan kelompoknya. Persyaratan yang harus dipenuhi
sebagai kader UKK adalah dipilih dari, oleh
masyarakat pekerja, bisa baca tulis, tinggal di
lingkungan tempat bekerja, mau, mampu bekerja
sukarela, mempunyai waktu, sudah dilatih kesehatan
kerja dan mengikuti pelatihan kader pos UKK.
2.3.3.2.8 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat/penderita
yang berkunjung ke Puskesmas adalah pelayanan
medik yang bersifat dasar kedokteran gigi
berdasarkan kebutuhan meliputi upaya
pengobatan/pemulihan dan rujukan dengan tidak
mengabaikan upaya
peningkatan/pencegahan/perlindungan melalui
kegiatan sebagai berikut:
2.3.3.2.8.1 Pelayanan medik gigi dasar
di Puskesmas dilaksananakan terhadap
masyarakat baik yang datang mencari

15
pengobatan maupun yang dirujuk oleh
BPG (Balai Pengobatan Gigi)
2.3.3.2.8.2 Pelayanan asuhan pada kelompok rentan
seperti pada anak sekolah UKGS (Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah) dan pada
kelompok ibu hamil/menyusui, anak
prasekolah.
2.3.3.2.8.3 Pembinaan/pengembangan kemampuan
dan peran serta masyarakat dalam upaya
pelihara diri (self care)
melalui pengembangan upaya kesehatan
yang bersumber pada otoaktivitas
masyarakat dengan pendekatan UKGM
(Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat)
2.3.3.2.9 Upaya Kesehatan Mata
Upaya kesehatan mata bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan mata, mencegah
kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan
pokok lainnya, meningkatkan peran serta
masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan
serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam
pemeliharaan kesehatan mata mereka,
pengembangan kesehatan mata masyarakat melalui
kegiatan mengupayakan kesehatan mata dengan
anamnesa, pemeriksaan visus dan mata luar, tes
buta warna, tes tekanan bola mata, tes saluran air
mata, tes lapang pandang, funduskopi dan
pemeriksaan laboratorium.
2.3.3.2.10 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Upaya pembinaan pengobatan tradisional bertujuan
untuk melestarikan bahan-bahan tanaman yang
dapat digunakan untuk pengobatan tradisional,

16
melakukan pembinaan terhadap cara-cara
pengobatan tradisional.Pada tingkat rumah tangga
pelayanan kesehatan oleh individu dan keluarga
memegang peran utama.Pengetahuan tentang obat
tradisional dan pemanfaatan tanaman obat
merupakan unsur penting dalam meningkatkan
kemampuan individu/keluarga untuk memperoleh
hidup sehat.Di tingkat masyarakat peran
pengobatan tradisional termasuk peracik obat
tradisional/jamu mempunyai peranan yang cukup
penting dalam pemerataan pelayanan kesehatan
untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
Kebijakan peningkatan peran pengobatan
tradisional dalam sistem pelayanan kesehatan
mencakup:
2.3.3.2.10.1 Pengobatan tradisional yang perlu
dikembangkan dalam rangka
peningkatan peran serta masyarakat
dalam pelayanan kesehatan primer,
2.3.3.2.10.2 Pengobatan tradisional perlu
dipelihara dan dikembangkan sebagai
warisan budaya bangsa, namun perlu
membatasi praktek-praktek yang
membahayakan kesehatan,
2.3.3.2.10.3Dalam rangka peningkatan peran
pengobatan tradisional, perlu dilakukan
penelitian, pengujian dan
pengembangan obat-obatan dan cara-
cara pengobatan tradisional,
2.3.3.2.10.4 Pengobatan tradisional sebagai
upaya kesehatan nonformal tidak

17
memerlukan izin, namun perlu
pendataan untuk kemungkinan
pembinaan dan pengawasannya.
Masalah pendaftaran masih
memerlukan penelitian lebih lanjut,
2.3.3.2.10.5Pengobatan tradisional yang
berlandaskan pada cara-cara
organobiollogik, setelah diteliti, diuji
dan diseleksi dapat diusahakan untuk
menjadi bagian program pelayanan
kesehatan primer.Contoh dukun bayi,
tukang gigi, dukun patah tulang.
Sedangkan cara-cara psikologik dan
supernatural perlu diteliti lebih lanjut,
sebelum dapat dimanfaatkan dalam
program,
2.3.3.2.10.6Pengobatan tradisional tertentu yang
mempunyai keahlian khusus dan
menjadi tokoh masyarakat dapat
dilibatkan dalam upaya kesehatan
masyarakat, khususnya sebagai
komunikator antara pemerintah dan

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
UKM merupakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan yang memiliki 3 kegiatan utama yakni pengupayaan
pembangunan sektor wawasan kesehatan, pemberdayaan kesehatan, serta
pemberdayaan keluarga.Ketiganya dilakukan untuk mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di Indonesia dengan sasaran
utama keluarga, kelompok, dan masyarakat. Terdapat 2 macam UKM
yang diterapkan di Indonesia, di antaranya UKM esensial dimana UKM
tersebut didasari pada 5 aspek yaitu aspek kesehatan ibu, anak dan KB;
aspek gizi; aspek pencegahan dan pengendalian penyakit; kesehatan
lingkungan; dan promosi kesehatan. UKM esensialmerupakan upaya
kesehatan masyarakat yang program dan cakupannya telah ditentukan di
setiap puskesmas di Indonesia.Selain itu, terdapat UKM pengembangan
yang kegiatannya bersifat inovatif serta disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya di
masing-masing Puskesmas.

3.2 Saran

1.Puskesmas haruslebihmemfokuskan pada peningkatan mutu pelayanankese


hatan dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh

2.Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas


demiterpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanankesehatanyangber
mutu

3. Pemerintah diharapkan mampu meningkatkan kualitas kegiatan UKM


melalui puskesmas sehingga tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya

19
DAFTAR PUSTAKA

Akang Oleh. 2018. Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK)


dalam Pembangunan Kesehatan di Indonesia.
http://dinkes.dharmasrayakab.go.id/artikel/9/pprogram indonesia
sehat-pendekatan-keluarga-pis-pk-dalam-pembangunan kesehatan-di
indonesia.html.diakses pada 19 Oktober 2019.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2004. Keputusan Menteri Kesehatan
No.128/Menkes/SK/II/2004. Jakarta.
Enggartiasti, Rininta. 2013. Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Bisa Apa?.
https://www.kompasiana.com/rinintae/552ae27bf17e610350d623a7/maha
iswa-kesehatan-masyarakat-bisa-apa.Diakses pada 19 Oktober 2019.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Buku Saku Permenkes No. 75
Tahun 2014 Tentang Puskesmas.Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar
dan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.Jakarta.
Peraturan Kementerian Kesehatan Indonesia No. 75 Tahun 2014.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.19 Agustus
2016.Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1223.
Jakarta.
Puskesmas Madurejo.Upaya Kesehatan.
https://puskesmasmadurejo.wordpress.com/upaya_kesehatan/. Diakses
pada 19 Oktober 2019.
Puskesmas Mlati II. Upaya Kesehatan Masyarakat.
https://pkmmlati2.slemankab.go.id/?s=Upaya+kesehatan+masyarakat.
Diakses tanggal 19 Oktober 2019.
Triwibowo, Cecep. 2015. Pengantar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Yogyakarta : Nuha Medika.

20

Anda mungkin juga menyukai