Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pengumpulan Informasi

Hasil pengumpulan informasi yang dilakukan dengan metode wawancara

dan systematic review bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kesehatan

gigi dan mulut sebagai bahan untuk menyusun rancang bagun model edukasi

kesehatan gigi dan mulut (E-KGM) berbasis android.

1. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada kepala puskesmas, dokter gigi, terapis gigi dan

bidan didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Deskripsi jawaban responden terhadap pertanyaan: Bagaimana


pendapat saudara mengenai pelaksanaan promosi kesehatan gigi
dan mulut pada ibu hamil saat ini?
Sumber Jawaban Kesimpulan
Jalannya promosi kesehatan gigi gigi Promosi kesehatan gigi dan
dan mulut pada ibu hamil sudah mulut pada ibu hamil telah
dilaksanakan yaitu terintegrasi pada berjalan dengan baik secara
Kepala puskesmas
salah satu program yaitu ANC terintegrasi pada salah satu
Ngadirejo
Terpadu dimana program tersebut program yaitu ANC
bekerjasama dengan sektor yang Terpadu dimana program
lainnya yaitu antara KIA dan poli tersebut bekerjasama
gigi. dengan sektor yang lainnya,
Promosi kesehatan gigi gigi dan meliputi pemeriksaan
mulut pada ibu hamil dilaksanakan kehamilan, gizi, poli umum
pada salah satu program yaitu ANC termasuk gigi dan mulut.
Terpadu dan kelas ibu hamil dimana Edukasi dan pemeriksaan
pada saat ibu dinyatakan hamil akan kesehatan gigi dan mulut
Dokter Gigi diberikan pemeriksaan dan diberikan satu kali selama
pemberian edukasi kesehatan gigi kehamilan.
dan mulut selama kehamilan. Tetapi
untuk kelas ibu hamil sendiri belum
berjalan secara optimal karena waktu
dan jadwal yang kadang bertabrakan.
Edukasi mengenai kesehatan gigi
dan mulut Alhamdulillah berjalan
Terapis Gigi dan
baik meskipun ibu hamil hanya
Mulut
diberikan satu kali edukasi selama
kehamilan.
Bidan Setiap ibu hamil diberikan

79
pemeriksaan dan edukasi pada saat
program ANC Terpadu meliputi
pemeriksaan kehamilan, gizi, poli
umum termasuk gigi dan mulut.

Hasil wawancara responden terhadap pertanyaan:Bagaimana pendapat

saudara mengenai pelaksanaan promosi kesehatan gigi dan mulut pada

ibu hami saat ini?, dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan gigi dan

mulut pada ibu hamil telah berjalan dengan baik secara terintegrasi pada salah

satu program yaitu ANC Terpadu dimana program tersebut bekerjasama

dengan sektor yang lainnya, meliputi pemeriksaan kehamilan, gizi, poli umum

termasuk gigi dan mulut. Edukasi dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

diberikan satu kali selama kehamilan.

Tabel 4.2 Deskripsi jawaban responden terhadap pertanyaan: Kendala


apa yang dihadapi dalam pelaksanaan promosi kesehatan gigi dan
mulut pada ibu hamil?
Sumber Jawaban Kesimpulan
Kendala pada pelaksanaan Kendala pada pelaksanaan
promosi kesehatan gigi dan mulut promosi kesehatan gigi dan
pada ibu hamil yaitu kurangnya mulut pada ibu hamil yaitu
Kepala Puskesmas
sumber daya pelaksana dan kurangnya sumber daya
Ngadirejo
kurangnya kesadaran ibu hamil pelaksana, kurangnya
dalam memeriksakan kesehatan kesadaran ibu hamil dalam
gigi selama kehamilan. memeriksakan kesehatan gigi
Waktu dan jadwal yang dan waktu pelaksanaan
Dokter Gigi kadang bertabrakan dengan tugas terbatas dengan tugas
integrasi. integrasi, karena program
Terapis Gigi dan Kendalanya kurangnya tersebut tidak hanya mengenai
Mulut tenaga pelaksana. kesehatan gigi melainkan
pemeriksaan yang lainnya
Kendalanya yaitu kurangnya
sehingga dibutuhkan
Bidan koordinasi dan kerjasama lintas
kerjasama lintas sektor.
program dan lintas sektor.

Hasil wawancara kepada responden terhadap pertanyaan: Kendala apa

yang dihadapi dalam pelaksanaan promosi kesehatan gigi dan mulut pada

ibu hamil?, dapat disimpulkan bahwa kendala pada pelaksanaan promosi

kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yaitu kurangnya sumber daya

80
pelaksana, kurangnya kesadaran ibu hamil dalam memeriksakan kesehatan gigi

dan waktu pelaksanaanya terbatas dengan tugas integrasi, karena pada program

tersebut tidak hanya mengenai kesehatan gigi dan mulut melainkan

pemeriksaan lainnya yang dibutuhkan kerjasama lintas sektor.

Tabel 4.3 Deskripsi jawaban responden terhadap pertanyaan: Menurut


saudara materi edukasi gigi dan mulut apa saja yang cocok untuk
ibu hamil?
Sumber Jawaban Kesimpulan
Cara menjaga kesehatan gigi dan Materi edukasi yang tepat
mulut selama kehamilan, cara untuk ibu hamil yaitu tips cara
Kepala Puskesmas menggosok gigi, makanan yang menjaga kesehatan gigi dan
Ngadirejo dapat menyehatkan gigi, penyakit mulut selama kehamilan, cara
gigi dan mulut yang sering terjadi menggosok gigi yang baik dan
pada masa kehamilan. benar, makanan yang dapat
Materi edukasi yang tepat untuk mempengaruhi kesehatan gigi
ibu hamil yaitu tips tips cara dan mulut, penyakit gigi dan
menjaga kesehatan gigi dan mulut mulut yang sering terjadi pada
selama kehamilan karena ibu ibu hamil, pengaruh penyakit
hamil termasuk salah satu gigi dan mulut terhadap
kelompok rentan terhadap kehamilan.
penyakit gigi dan mulut jadi harus
Dokter Gigi diberikan edukasi khusus seperti
cara menggosok gigi yang baik
dan benar, makanan yang dapat
mempengaruhi kesehatan gigi dan
mulut, penyakit gigi dan mulut
yang sering terjadi pada ibu hamil
seperti gingivitis dan
periodontitis.
Materi edukasi yang tepat untuk
ibu hamil yaitu cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut selama
kehamilan seperti cara
Terapis Gigi dan
menggosok gigi yang baik dan
Mulut
benar, karena menggosok gigi
adalah cara pencegahan utama
yang bisa dilakukan sendiri
terhadap penyakit gigi dan mulut.
cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut, penyakit gigi dan mulut,
Bidan
pengaruh penyakit gigi dan mulut
terhadap kehamilan.

81
Hasil wawancara kepada responden terhadap pertanyaan: Menurut

saudara materi edukasi gigi dan mulut apa saja yang cocok untuk ibu

hamil? dapat disimpulkan bahwa materi edukasi yang tepat untuk ibu hamil

yaitu tips cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan, cara

menggosok gigi yang baik dan benar, makanan yang dapat mempengaruhi

kesehatan gigi dan mulut, penyakit gigi dan mulut yang sering terjadi pada ibu

hamil, pengaruh penyakit gigi dan mulut terhadap kehamilan.

Tabel 4.4 Deskripsi jawaban responden terhadap pertanyaan: Media


promosi kesehatan gigi dan mulut apa yang biasa digunakan
sebagai penyampaian edukasi pada ibu hamil?
Sumber Jawaban Kesimpulan
Promosi kesehatan gigi dan mulut Media promosi kesehatan gigi
Kepala Puskesmas pada ibu hamil selama ini telah dan mulut pada ibu hamil yang
Ngadirejo dilakukan menggunakan media biasa digunakan haya phantom
phanthom gigi dan poster gigi dan poster serta masih
Promosi kesehatan gigi dan mulut kurangnya materi dan variasi
pada ibu hamil selama ini media yang digunakan.
Dokter Gigi dilakukan hanya dengan metode
ceramah terkadang menggunakan
media poster dan phantom gigi.
Pemberian promosi kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil
Terapis Gigi dan
yaitu melalui media poster namun
Mulut
untuk materi pada poster masih
belum lengkap.
Bidan Media yang digunakan poster.

Hasil wawancara kepada responden terhadap pertanyaan: Media

promosi kesehatan gigi dan mulut apa yang biasa digunakan sebagai

penyampaian edukasi pada ibu hamil?, dapat disimpulkan bahwa media

promosi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil yang biasa digunakan hanya

phantom gigi dan poster serta masih kurangnya materi dan variasi media yang

digunakan.

82
Tabel 4.5 Deskripsi jawaban responden terhadap pertanyaan: Bagaimana
tanggapan saudara mengenai penyampaian promosi kesehatan
gigi dan mulut berbasis teknologi khususnya android untuk ibu
hamil ?
Sumber Jawaban Kesimpulan
Sangat bagus karena diera Sangat membatu kami dalam
Kepala Puskesmas sekarang ini serba canggih dan penyampaian edukasi pada ibu
Ngadirejo cepat dan hampir semua orang hamil diera sekarang ini, jadi
mempunyai android. ibu bisa mendapatkan
Bagus, jadi ibu bisa mendapatkan informasi mengenai cara
informasi mengenai cara memelihara kesehatan gigi dan
memelihara kesehatan gigi dan mulutnya secara mandiri
Dokter Gigi
mulutnya secara mandiri kapanpun dan dimanapun
kapanpun dan dimanapun sebagai sebagai upaya pencegahan.
upaya pencegahan.
Sangat membatu kami dalam
penyampaian edukasi pada ibu
Terapis Gigi dan
hamil yang dimana kebanyakan
Mulut
ibu tidak memeriksakan gigi dan
mulut selama kehamilannya.
Bagus diterapkan dalam zaman
Bidan
sekarang ini.

Hasil wawancara kepada responden terhadap pertanyaan: Bagaimana

tanggapan saudara mengenai penyampaian promosi kesehatan gigi dan

mulut berbasis teknologi khususnya android untuk ibu hamil?, dapat

disimpulkan bahwa penyampaian promosi kesehatan gigi dan mulut berbasis

teknologi sangat membatu kami dalam penyampaian edukasi pada ibu hamil

diera sekarang ini, jadi ibu bisa mendapatkan informasi mengenai cara

memelihara kesehatan gigi dan mulutnya secara mandiri kapanpun dan

dimanapun sebagai upaya pencegahan.

Menurut hasil wawancara dari 4 orang narasumber dapat disimpulkan

sebagai berikut: Promosi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil telah berjalan

dengan baik secara terintegrasi pada salah satu program yaitu ANC terpadu,

83
adapun kendala dalam pelaksanaannya yaitu kurangnya sumber daya pelaksana,

waktu pelaksanaan terbatas dengan tugas integrasi serta kurangnya kesadaran ibu

dalam memeriksakan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Edukasi

kesehatan gigi dan mulut sangat penting diberikan seperti tips cara menjaga

kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dan cara menggosok gigi yang baik

dan benar. Keberhasilan penyampaian informasi tidak lain dari adanya dukungan

media dalam penyampaian informasi seperti halnya E-KGM yaitu edukasi

kesehatan gigi dan mulut berbais android yang sedang berkembang pesat di era

sekarang. Media tersebut dapat membantu petugas kesehatan dalam promosi

kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.

B. Rancang Bangun Produk/Model Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (E-

KGM) Berbasis Android

“Model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-KGM) berbasis android”

diciptakan sebagai alat bantu atau media dalam promosi kesehatan yang dapat

mempermudah ibu dalam mendapatkan informasi untuk mengoptimalkan

kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan secara mudah, cepat dan menarik.

1. Penyusunan “Model Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (E-KGM)

Berbasis Android”

a. Pengembangan sistem dengan metode (Rapid Applicatin Development

(RAD)

1) Fase Analisis Persyaratan

Fase ini bertujuan untuk menetapkan kebutuhan-kebutuhan pengguna.

84
2) Fase Analis Modeling

Fase ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaku bisnis beserta

tugasnya dalam pembuatan aplikasi sehingga programmer dapat

mengetahui siapa saja yang dapat menggunakan aplikasi.

3) Fase Desain Modeling

Pada fase ini programer mengembangkan model E-KGM

berdasarkan fase analisis persyaratan dan fase analisis modeling.

4) Fase Konstruksi

Fase ini merupakan tahap pembuatan aplikasi E-KGM yang

mengacu pada analisis sebelumnya dimana pada tahap ini sudah

terbentuk platform, hardware, dan software sebagai implementasi

aplikasi dan menguji perfomansi dari aplikasi tersebut.

2. Output “Model Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (E-KGM) Berbasis

Android”

Perancangan proses sistem aplikasi E-KGM berbasis android

dikembangkan dengan memodifikasi dan mereflikasi pada pengembangan

sistem Rapid Applicatin Development (RAD).

85
Alarm menggosok
Pengingat gigi
- Absen
Absen
- Riwayat absen

Penyakit gigi Gambar penyakit


gigi
Pengguna Materi edukasi
Login Jadwal edukasi
(user)
Video sikat gigi

Panduan Download panduan


aplikasi

Hubungi petugas WhatsApp

Profil

Logout

Gambar 3.5 Perancangan Sistem E-KGM

Beberapa menu yang tersedia pada E-KGM sebagai berikut :

a. Menu Login

Sebelum masuk ke aplikasi, pengguna harus login terlebih dahulu

dengan memasukan username dan password.

b. Tampilan halaman utama aplikasi dengan menu sebagai berikut:

1) Menu Pengingat

Pada menu pengingat akan muncul pengaturan untuk membuat

jadwal alarm menggosok gigi.

2) Menu Absen

Terdapat dua sub menu yaitu menu absen dan riwayat absen.

86
i. Menu absen

Pada fitur menu absen digunakan untuk melakukan pelaporan

atau absen menggosok gigi pagi dan malam.

ii. Menu riwayat absen

Pada fitur riwayat absen akan muncul riwayat pengisian absen

menggosok gigi pagi dan malam setiap harinya.

3) Menu Penyakit Gigi dan Mulut

Menu penyakit gigi dan mulut digunakan untuk melihat

penyakit gigi dan mulut yang dialami ibu selama kehamilan.

4) Menu Jadwal Edukasi

Pada halaman ini terdapat jadwal pelaksanaan edukasi yang

berisi materi dan video kesehatan gigi dan mulut yang telah

dijadwalkan oleh peneliti, terdiri dari tanggal kegiatan yang harus

dilakukan oleh ibu selama tiga (3) minggu.

5) Menu Panduan Aplikasi

Pada menu panduan berisi tata cara penggunaan aplikasi E-

KGM dengan baik dan benar.

6) Menu Hubungi Petugas

Pada menu ini bisa digunakan jika pengguna membutuhkan

informasi dari peneliti.

7) Menu Profil Ibu

Berisi menu halaman data identitas ibu yang terdiri dari:

87
i. Nama

ii. Usia

iii.Tanggal mulai kehamilan

iv. Usia kehamilan

v. Pendidikan terakhir

vi. Alamat

vii. Keluhan

viii. No hp

8) Menu Logout

Menu Logout digunakan untuk keluar dari aplikasi E-KGM.

C. Validasi Ahli

Validasi ahli berjumlah 3 orang yaitu Dr. drg. Wiworo Haryani, M. Kes

sebagai ahli pendidikan kesehatan gigi dan mulut, Dr. Imam Sarwo Edi,

S.Si.T.,M.Pd sebagai ahli media dan Nurkhamid, S.Si, M.Kom, P.hD sebagai ahli

IT. Validasi ini dilakukan sebagai dasar untuk menguji kelayakan model E-KGM

sebagai media edukasi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.

Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli


No Nama Ahli Skor Rata- Skor Rata-
P- P-
kelayakan rata aspek rata
Value* Value*
model materi
1. Dr. drg. Ahli
Wiworo Pendidikan
87,00 98,00
Haryani, M. kesehatan
Kes gigi
2. Nurkhamid, Ahli IT
S.Si, 91,33 0,021 92,67 0,012
91,00 86,00
M.Kom,
P.hD
3. Dr. Imam Ahli Media
Sarwo Edi, 96,00 94,00
S.Si.T.,M.Pd
*interclass correlation coefficient

88
Berdasarkan hasil validasi ahli untuk model E-KGM dikategorikan sangat

layak digunakan sebagai media edukasi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

dibuktikan dengan nilai rata-rata skor analisis kelayakan model sebesar 91,33 %

dengan nilai p-value 0,021 dan analisis aspek materi sebesar 92,67% dengan nilai

p-value 0,012. Hasil tersebut menunjukan bahwa model edukasi kesehatan gigi

dan mulut (E-KGM) berbasis android relevan dan layak sebagai model edukasi

dalam upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan menggosok gigi

pada ibu hamil

D. Uji Coba Produk/Model

Uji coba produk/model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-KGM)

berbasis android menggunakan metode quasy-experimental Non Randomized

Control Group Pretest and Posttest Design. Model ini digunakan untuk

menganalisis efektifitas model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-KGM)

berbasis android pada ibu hamil sebagai upaya peningkatan pengetahuan, sikap

dan keterampilan menggosok gigi. Peneliti melakukan pengumpulan informasi

pada responden yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan edukasi dalam

kegiatan promosi kesehatan pada ibu hamil serta untuk membangaun model E-

KGM.

Berikut ini hasil dari uji coba produk/model E-KGM yang telah dilakukan

pada ibu hamil di Puskesmas Ngadirejo Kabupaten Temanggung:

89
1. Analisis Univariat

a. Data Karateristik Responden

Hasil pengambilan data berdasarkan karakteristik responden disajikan

berdasarkan nilai frekuensi dan persentase. Penelitian ini dilakukan pada 58

ibu hamil di Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Gambaran responden

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Kontrol Intervensi
Karakteristik
F % F %
Usia
≤20th 1 3,4 0 0,0
21-30th 16 55,2 15 51,7
31-40th 11 37,9 13 44,8
≥ 41 th 1 3,4 1 3,4
Total 29 100,0 29 100,0
Pendidikan
SD 4 13,8 2 6,9
SMP 14 48,3 7 24,1
SMA/Sederajat 7 24,1 11 37,9
S1 4 13,8 9 31,0
Total 29 100,0 29 100,0
Usia Kehamilan (TM)
Trimester 1 7 24,1 6 20,7
Trimester 2 13 44,8 15 51,7
Trimester 3 9 31,0 8 27,6
Total 29 100,0 29 100,0
Keluhan
Epulis 1 3,4 3 10,3
Karang gigi 11 37,9 8 27,6
Periodontitis 1 3,4 1 3,4
Pregnancy gingivitis 16 55,2 17 58,6
Total 29 100,0 29 100,0
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan jumlah responden berdasarkan usia

pada umumnya adalah 21-30 tahun, berdasarkan tingkat pendidikan pada

kelompok kontrol mayoritas adalah tingkat SMP sedangkan pada kelompok

intervensi adalah tingkat SMA/Sederajat selanjutnya responden berdasarkan

usia kehamilan pada umumnya yaitu usia kehamilan trimester ke-2 dengan

keluhan yang dialami yaitu pregnancy gingivitis.

90
Tabel 4.8 Rerata Nilai Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Menggosok
Gigi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Kontrol Intervensi
Variabel P Value
M SD M SD
Pre
Pengetahuan 11,97 2,13 11,41 2,15 0,330
Sikap 44,45 3,99 42,38 4,22 0,060
Keterampilan 30,34 3,38 30,79 2,54 0,571
Total skor 86,76 5,73 84,58 5,10 0,173
Post
Pengetahuan 13,21 1,74 14,10 1,37 0,034
Sikap 49,34 2,04 47,34 2,91 0,004
Keterampilan 31,24 2,77 32,72 2,31 0,031
Total skor 93,79 4,07 94,16 2,96 0,000
Delta
Pengetahuan (∆) 1,24 1,64 2,69 1,79 0,002
Sikap (∆) 4,89 3,89 4,96 3,30 0,042
Keterampilan (∆) 0,90 1,84 1,93 0,59 0,006
Total skor (∆) 7,03 4,76 9,58 3,52 0,032

Hasil deskriptif pada tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata selisih

peningkatan pengetahuan kelompok kontrol sebesar 1,24 sedangkan pada

kelompok intervensi 2,69. Rata-rata selisih peningkatan sikap pada kelompok

kontrol yaitu 4,89 sedangkan kelompok intervensi 4,96. Rata-rata selisih

peningkatan keterampilan pada kelompok kontrol yaitu 0,90 sedangkan pada

kelompok intervensi 1,93. Total skor nilai selisih peningkatan pada kelompok

kontrol 7,03 sedangkan pada kelompok intervensi yaitu 9,58.

2. Uji Asumsi

Uji asumsi pada penelitian ini terdiri dari uji normalitas dan homogenitas.

Jika data berdistribusi normal dan homogen maka analisis yang digunakan

yaitu analisis parametric sedangkan jika tidak normal dan tidak homogen

digunakan analisis non parametric. Berikut ini adalah hasil pengujian uji

asumsi dari normalitas dan homogenitas.

91
a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data.

menggunakan metode Shapiro Wilk karena data masing-masing perlakuan

kurang dari 50. Data berdistribusi normal jika nilai signifkansi > 0.05.

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas


Shapiro-Wilk
Variabel Kelompok
Statistic df Sig.*
Kontrol 0,938 29 0,089
Pengetahuan (Pre)
Intervensi 0,933 29 0,065
Kontrol 0,933 29 0,066
Sikap (Pre)
Intervensi 0,940 29 0,099
Kontrol 0,930 29 0,053
Keterampilan (Pre)
Intervensi 0,937 29 0,083
Kontrol 0,945 29 0,136
Pengetahuan (Post)
Intervensi 0,929 29 0,052
Kontrol 0,961 29 0,345
Sikap (Post)
Intervensi 0,931 29 0,057
Kontrol 0,929 29 0,053
Keterampilan (Post)
Intervensi 0,935 29 0,076
*Shapiro Wilk

Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan semua variabel pada

kelompok kontrol dan intervensi berdistribusi normal dimana nilai

signifkansi > 0.05.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah data berasal dari

populasi yang sama. Metode yang digunakan pada pengujian homogenitas

yaitu levene statistic. Data homogen jika nilai signifikansi > 0.05.

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas


Variabel Levene Statistic Sig.*
Pengetahuan (Pre) 0,166 0,685
Sikap (Pre) 0,564 0,456
Keterampilan (Pre) 3,513 0,066
Pengetahuan (Post) 2,642 0,110
Sikap (Post) 3,026 0,087
Keterampilan (Post) 2,006 0,162
* levene statistic

92
Hasil pengujian homogenitas diperoleh seluruh variabel memiliki

nilai signifikansi > 0.05. Oleh karena itu data bersifat homogen.

Berdasarkan hasil uji asumsi tersebut maka analisis yang digunakan

selanjutnya adalah analisis parametric yaitu uji Paired T Test dan uji

Independent T Test.

3. Analisis Bivariat

Analisis bivariate dilakukan untuk menguji perbedaan antara dua variabel.

Uji bivariat pada penelitian ini terdiri dari 2 uji statistic yaitu pada kelompok

berpasangan diuji menggunakan Paired T Test dan pada kelompok tidak

berpasangan diuji menggunakan Independent T Test.

Tabel 4.11 Uji Berpasangan dan Tidak Berpasangan Pengetahuan pada


Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Uji Berpasangan
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Keterangan
Pre Post Delta P Value Pre Post Delta P Value
Mean 11,41 14,10 11,97 13,21
2,69 0,001* 1,24 0,001*
Sd 2,15 1,37 2,13 1,37
Uji Tidak Berpasangan
Pengetahuan
2,69 1,24 0,002**
(∆)
* Paired T Test ** Independent T Test

Tabel 4.11 Menunjukan bahwa pada kedua kolompok tersebut efektif

meningkatkan pengetahuan menggosok gigi pada ibu hamil dengan nilai p-

value 0,001 (p < 0,05) tetapi nilai rerata selisih (∆ ) kelompok intervensi (2,69)

lebih besar dari pada kelompok kontrol (1,24) artinya edukasi melalui E-KGM

lebih efektif dari pada video.

93
Tabel 4.12 Uji Berpasangan dan Tidak Berpasangan Sikap pada Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol
Uji Berpasangan
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Keterangan
Pre Post Delta P Value Pre Post Delta P Value
Mean 42,38 47,34 44,45 49,34
4,96 0,001* 4,89 0,001*
Sd 2,13 2,91 3,99 2,04
Uji Tidak Berpasangan
Sikap (∆) 4,96 4,89 0,042**
* Paired T Test ** Independent T Test

Tabel 4.12 Menunjukan bahwa pada kedua kolompok tersebut efektif

meningkatkan sikap menggosok gigi pada ibu hamil dengan nilai p-value 0,001

(p < 0,05) tetapi nilai rerata selisih (∆ ) kelompok intervensi (4,96) lebih besar

dari pada kelompok kontrol (4,89) artinya edukasi melalui E-KGM lebih

efektif dari pada video.

Tabel 4.13 Uji Berpasangan dan Tidak Berpasangan Keterampilan pada


Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Uji Berpasangan
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Keterangan
Pre Post Delta P Value Pre Post Delta P Value
Mean 30,79 32,72 30,34 31,24
1,93 0,001* 0,90 0,014*
Sd 2,54 2,31 3,38 2,77
Uji Tidak Berpasangan
Keterampilan
1,93 0,90 0,006**
(∆)
* Paired T Test ** Independent T Test

Tabel 4.13 menunjukan bahwa pada kedua kolompok tersebut efektif

meningkatkan keterampilan menggosok gigi pada ibu hamil (p < 0,05), tetapi

nilai rerata selisih (∆ ) kelompok intervensi (1,93) lebih besar dari pada

kelompok kontrol (0,90) artinya edukasi melalui E-KGM lebih efektif dari

pada video.

94
4. Pengaruh Variabel Confounding (Perancu) Terhadap Penerapan E-KGM

Uji confounding bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh

variabel perancu terhadap penerapan E-KGM yang diuji menggunakan uji Chi

Square. Terdapat pengaruh variabel perancu yang signifikan jika nilai p < 0,05.

Tabel 4.14 Variabel Confounding (Perancu) Terhadap Intervensi


E-KGM Berbasis Android
Variabel p-value.* Keterangan
Umur 0,753 Tidak Signifikan
Pendidikan 0,121 Tidak Signifikan
Usia Kehamilan 0,870 Tidak Signifikan
* Chi Square

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai p-value pada umur,

pendidikan dan usia kehamilan memiliki nilai p > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat variabel perancu dalam penelitian ini.

E. Hasil Produk/Model

Peneliti melakukan inovasi model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android yang dapat di download terlebih dahulu di e-kgm.online.

Adapun model edukasi (E-KGM) yang dikembangkan oleh peneliti adalah sebagai

berikut :

1. Halaman Log in

Halaman log in merupakan halaman yang digunakan oleh user/admin

untuk dapat masuk ke halaman aplikasi dengan memasukkan username dan

password.

95
Gambar 4.1 Halaman Log In

2. Tampilan Menu Utama

Pada menu utama terdapat beberapa sub menu antara lain: menu

pengingat, absen, penyakit gigi, jadwal edukasi, panduan aplikasi, hubungi

petugas, profil ibu dan logout. Menu tampilan ini digunakan sebagai alat untuk

masuk pada menu yang diinginkan oleh pengguna.

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama

96
3. Tampilan Menu Pengingat

Menu ini digunakan untuk untuk membuat dan mengatur alarm

menggosok gigi, dengan cara mengklik tombol + berwarna merah.

Gambar 4.3 Tampilan Menu Pengingat

4. Tampilan Menu Absen

Terdapat dua sub menu yaitu menu absen dan riwayat absen. Menu ini

digunakan untuk melakukan pelaporan atau absen menggosok gigi pagi dan

malam setiap harinya.

97
Gambar 4.4 Tampilan Absen

5. Tampilan Menu Penyakit Gigi

Menu penyakit gigi digunakan untuk melihat penyakit gigi yang dialami

ibu selama kehamilan, dengan cara mengklik salah satu gambar penyakit

kemudian tekan tombol simpan data.

Gambar 4.5 Tampilan Menu Penyakit Gigi

98
6. Tampilan Menu Jadwal Edukasi

Menu ini digunakan untuk melakukan kegiatan edukasi kesehatan gigi

dan mulut. Dalam menu jadwal edukasi terdapat beberapa materi kesehatan

gigi dan mulut, kuis dan video cara menggosok gigi.

Gambar 4.6 Tampilan Jadwal Edukasi

99
7. Tampilan Menu Panduan Aplikasi

Menu panduan aplikasi menyajikan cara-cara penggunaan aplikasi E-

KGM, dimana panduan tersebut dapat di download terlebih dahulu seperti pada

gambar berikut:

Gambar 4.7 Tampilan Panduan

8. Tampilan Menu Hubungi Petugas

Menu hubungi petugas bisa digunakan jika ibu membutuhkan informasi

dari petugas.

Gambar 4.8 Tampilan Hubungi Petugas

100
9. Tampilan Menu Profil Ibu

Menu profil ibu sebagai catatan identitas ibu

Gambar 4.9 Tampilan profil

10. Tampilan Menu Logout

Menu logout digunakan untuk keluar dari aplikasi E-kgm

Gambar 4.10 Tampilan logout

101

Anda mungkin juga menyukai