Anda di halaman 1dari 4

TATA LAKSANA FRAKTUR TERTUTUP

No.Dok : UGD/SOP-80/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 11 Juli 2016
Halaman :1–4
UPT
dr. Nurikan
PUSKESMAS NIP. 19680413 200701 1 024
NALUMSARI

1. Pengertian No. ICPC II : L76 fracture other


No.ICD X : T14. Fracture of unspecified body
Tingkat Kemampuan: 3B
Masalah Kesehatan
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang
rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial. Fraktur tertutup
adalah suatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.
Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
a. Adanya riwayat trauma (terjatuh, kecelakaan, dll)
b. Nyeri
c. Sulit digerakkan
d. Deformitas
e. Bengkak
f. Perubahan warna
g. Gangguan sensibilitas
h. Kelemahan otot

Faktor Risiko : -
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Sederhana(Objective)
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi (look)

Adanya deformitas dari jaringan tulang, namun tidak menembus kulit.


Anggota tubuh tdak dapat digerakkan.
b. Palpasi (feel)
1. Teraba deformitas tulang jika dibandingkan dengan sisi yang sehat.
2. Nyeri tekan.
3. Bengkak.
4. Mengukur panjang anggota gerak lalu dibandingkan dengan sisi yang
sehat.
c. Gerak (move)

UPT Puskesmas Nalumsari


1/4
Umumnya tidak dapat digerakkan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan berikut dapat dilakukan di layanan sekunder

a. Pemeriksaan radiologi,berupa:
1. Foto polos: umumnya dilakukan pemeriksaan dalam proyeksi AP dan
lateral.
2. Pemeriksaan radiologi lainnya sesuai indikasi dapat dilakukan
pemeriksaan berikut, antara lain: radioisotope scanning tulang, tomografi,
artrografi, CT-scan, dan MRI.
b. Pemeriksaan darah rutin dan golongan darah.
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang.
Diagnosis Banding:
Komplikasi : Kompartemen syndrom
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan dapat dilakukan dengan:
a. Semua fraktur dikelola secara emergensi.
b. Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat mengancam
jiwa.
c. Pasang cairan untuk mengantisipasi kehilangan darah yang tidak terlihat
misalnya pada fraktur pelvis dan fraktur tulang panjang
d. Lakukan stabilisasi fraktur dengan spalk, waspadai adanya tanda-tanda
kompartemen syndrome seperti odema, kulit yang mengkilat dan adanya
nyeri tekan.
e. Rujuk segera ke layanan sekunder

Kriteria Rujukan : pasien segera dirujuk ke RS


Sarana Prasarana
a. Alat untuk memeriksa tanda vital (tensi, stetoskop, thermometer)
b. Pensil untuk kulit (marker)
c. Meteran
d. Kapas
e. Jarum kecil
f. Senter saku
g. Goniometer

Prognosis

UPT Puskesmas Nalumsari


2/4
Prognosis umumnya bonam, namun quo ad fungsionamnya adalah dubia ad
bonam.Hal ini bergantung kepada kecepatan dan ketepatan tindakan yang
dilakukan.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah penegakan
diagnosis dan tata laksana Fraktur Tertutup di UPT Puskesmas Nalumsari
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Nalumsari Nomor 38/2016 tentang Pelayanan
Klinis
4. Referensi 1. Lampiran Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Lampiran SK Menkes RI Nomor 296/MENKES/SK/III/2008 tentang
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas
5. Alat dan 1. ATK
2. Stetoskop
Bahan
3. Termometer
4. Tensimeter
5. Penunjuk waktu
6. Ambulans
7. Set Infus
8. Cairan Infus
9. Obat-obatan
10. Spalk
11. Perban
6. Prosedur 1. Petugas mengucapkan salam.
2. Petugas memastikan identitas pelanggan.
3. Petugas memperkenalkan diri kepada pelanggan atau pengantar.
4. Petugas melakukan anamnesa kepada pelanggan atau pengantar.
Petugas mengawali anamnesa dengan menanyakan keluhan utama.
Kemudian petugas melanjutkan dengan menggali riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat
pengobatan sebelumnya, riwayat alergi, serta anamnesa per sistem
tubuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik umum.
6. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan simpulan anamnesa dan
pemeriksaan fisik.
7. Petugas menjelaskan kepada pelanggan atau pengantar secara rinci
mengenai hasil pemeriksaan, diagnosa, dan tata laksana.
8. Petugas memberi kesempatan kepada pelanggan atau pengantar untuk
bertanya mengenai hasil pemeriksaan, diagnosa, dan tata laksana.
9. Petugas memberikan tata laksana awal dan stabilisasi.
10. Petugas menyiapkan Rujukan Eksternal ke UGD Rumah Sakit.
11. Petugas meminta Informed Consent.
12. Petugas merujuk pelanggan.
13. Petugas menuliskan semua hasil pemeriksaan Subjective, Objective,
Assessment, dan Planning ke dalam kartu rekam medis pelanggan.
14. Petugas membubuhkan tanda tangan dan identitas ke dalam rekam
medis pelanggan.
UPT Puskesmas Nalumsari
3/4
15. Pelayanan selesai.
16. Petugas menyalin data di dalam rekam medis pelanggan ke dalam
sistem informasi kesehatan Puskesmas.
7. Alur
Proses
8. Unit
Terkait
9. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Formulir Informed Consent
3. Formulir Rujukan Eksternal
4. Buku Register Harian
5. Resep
10. Catatan
Revisi

UPT Puskesmas Nalumsari


4/4

Anda mungkin juga menyukai