No.Dokumen : .SOP/UKP/
429.112.33/2023
SOP No.Revisi : 1
Tanggal terbit : 02 Januari 2023
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. MASBUHIN
TEGALDIMO NIP. 19740505 200604 1 023
1. Pengertian Penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik
yang walaupun terutama mengenai jaringan persendian, seringkali juga
melibatkan organ tubuh lainnya
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penanganan pada pasien
Artritis Rematoid
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TEGALDLIMO Nomor
188.4/35/429.112.33/2023 tentang Pelayanan Klinis di UPTD PUSKESMAS
TEGALDLIMO.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur Anamnesis :
Gejala pada awal onset
Gejala prodromal: lelah (malaise), anoreksia, seluruh tubuh terasa
lemah yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Gejala spesifik pada banyak sendi (poliartrikular) secara simetris,
dapat mengenai seluruh sendi terutama sendi PIP (proximal
interphalangeal), sendi MCP (metacarpophalangeal) atau MTP
(metatarsophalangeal), pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki.
Sendi DIP (distal interphalangeal) umumnya tidak terkena.
Gejala sinovitis pada sendi yang terkena: bengkak, nyeri yang
diperburuk dengan gerakan sehingga gerakan menjadi terbatas,
kekakuan pada pagi hari > 1 jam.
Gejala ekstraartikular: mata (episkleritis), kardiovaskular (nyeri dada
pada perikarditis), hematologi (anemia).
Faktor Risiko
1. Wanita,
2. Faktor genetik.
3. Hormon seks.
4. Infeksi
5. Merokok
Pemeriksaan Fisik
Manifestasi artikular:
Bengkak/efusi sendi, nyeri tekan sendi, sendi teraba hangat, deformotas
(swan neck, boutonniere, deviasi ulnar)
Manifestasi ekstraartikular:
1. Kulit: terdapat nodul rheumatoid pada daerah yg banyak menerima
penekanan, vaskulitis.
2. Soft tissue rheumatism, seperti carpal tunnel syndrome atau frozen
shoulder.
3. Mata dapat ditemukan kerato-konjungtivitis sicca yang merupakan
manifestasi sindrom Sjorgen, episkleritis/ skleritis. Konjungtiva tampak
anemia akibat penyakit kronik.
4. Sistem respiratorik dapat ditemukan adanya radang sendi krikoaritenoid,
pneumonitis interstitial, efusi pleura, atau fibrosis paru luas.
5. Sistem kardiovaskuler dapat ditemukan perikarditis konstriktif, disfungsi
katup, fenomena embolisasi, gangguan konduksi, aortritis, kardiomiopati
Diagnosis Klinis
Diagnosis RA biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan radiografis.
Kriteria rujukan
1. Tidak membaik dengan pemberian obat anti inflamasi dan steroid dosis
rendah.
2. RA dengan komplikasi.
3. Rujukan pembedahan jika terjadi deformitas.
Prognosis
Prognosis adalah dubia ad bonam, sangat tergantung dari
perjalanan penyakit dan penatalaksanaan selanjutnya
6. Bagan alur -
7. Unit terkait 1. Ruang KIA dan KB
2. Ruang Gawat Darurat
3. Puskesmas Pembantu
8. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait 2. Surat Rujukan
9. Rekam No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
histori diberlakukan
perubahan 1 Kebijakan Keputusan Kepala UPTD 9 Januari 2023
PUSKESMAS TEGALDLIMO
Nomor
188.4/35/429.112.33/2023
tentang Pelayanan Klinis di
UPTD PUSKESMAS
TEGALDLIMO.