Anda di halaman 1dari 5

RHEUMATOID ARTHRITIS

No. Dokumen : 440/205-SOP/PKM/V/2019


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 8 MEI 2019
Halaman : 1/4

UPTD Puskesmas Nana Sutisna.S.Kep.Ners


Cigugur NIP. 19771126 200604 1 004

Rheumatoid atrhritis adalah peradangan sendi akibat sistem


kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri, dapat
1. Pengertian
menimbulkan keluhan bengkak dan nyeri sendi, serta sendi
terasa kaku.

Sebagai pedoman perawat dalam memberikan perawatan pada


2. Tujuan
pasien rheumatoid arthritis.

SK Kepala Puskesmas No. 821/066/KAPUS/2016 tahun 2016


3. Kebijakan tentang layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan
di Puskesmas Cigugur.
Nurarif, A.H, Kusuma H. Aplikasi Asuhan Keperawatan
4. Referensi Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Noc-Noc, Edisi Revisi
Jilid I. 2015.
5. Prosedur/ Anamnesis :
Langkah- Gejala pada awal onset
langkah  Gejala prodromal: lelah (malaise), anoreksia, seluruh
tubuh terasa lemah yang berlangsung berminggu-minggu
atau berbulan-bulan.
 Gejala spesifik pada banyak sendi (poliartrikular) secara
simetris, dapat mengenai seluruh sendi terutama sendi
PIP (proximal interphalangeal), sendi MCP
(metacarpophalangeal) atau MTP (metatarsophalangeal),
pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Sendi DIP
(distal interphalangeal) umumnya tidak terkena.
 Gejala sinovitis pada sendi yang terkena: bengkak, nyeri
yang diperburuk dengan gerakan sehingga gerakan
menjadi terbatas, kekakuan pada pagi hari > 1 jam.
 Gejala ekstraartikular: mata (episkleritis), kardiovaskular
(nyeri dada pada perikarditis), hematologi (anemia).
Faktor Risiko
1. Wanita,
2. Faktor genetik.
3. Hormon seks.
4. Infeksi
5. Merokok

Pemeriksaan Fisik
 Manifestasi artikular:
Bengkak/efusi sendi, nyeri tekan sendi, sendi teraba hangat,
deformotas (swan neck, boutonniere, deviasi ulnar)
 Manifestasi ekstraartikular:
1. Kulit: terdapat nodul rheumatoid pada daerah yg banyak
menerima penekanan, vaskulitis.
2. Soft tissue rheumatism, seperti carpal tunnel syndrome atau
frozen shoulder.
3. Mata dapat ditemukan kerato-konjungtivitis sicca yang
merupakan manifestasi sindrom Sjorgen, episkleritis/ skleritis.
Konjungtiva tampak anemia akibat penyakit kronik.
4. Sistem respiratorik dapat ditemukan adanya radang sendi
krikoaritenoid, pneumonitis interstitial, efusi pleura, atau fibrosis
paru luas.
5. Sistem kardiovaskuler dapat ditemukan perikarditis konstriktif,
disfungsi katup, fenomena embolisasi, gangguan konduksi,
aortritis, kardiomiopati

Diagnosis Klinis
Diagnosis RA biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan
radiografis.
Dibuat skor dari beberapa poin dibawah ini :
1. Jumlah sendi yang terlibat
a. 1 sendi besar : 0
b. 2-10 sendi besar : 1
c. 1-3 sendi kecil (dengan atau tanpa sendi besar) : 2
d. 4-10 sendi kecil (dengan atau tanpa sendi besar) : 3
e. >10 sendi dengan minimal 1 sendi kecil : 5

Sendi DIP, MTP I, carpometacarpal I tidak termasuk dalam


kriteria
Yang dimaksud sendi kecil adalah MCP, PIP, MTP II-V, ibu jari,
dan pergelangan tangan
Yang dimaksud sendi besar adalah bahu, siku, lutut, pangkal
paha, dan pergelangan kaki.

4. Durasi
a. Lebih dari 6 Minggu : 1
b. Kurang dari 6 Minggu : 0

Skor 6 atau lebih dapat dibuat diagnosis RA

Penatalaksanaan
1. Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi,
terutama pada stadium akut dengan menggunakan decker.

2. Pemberian obat anti inflamasi non-steroid, seperti: diklofenak


50- 100 mg 2x/hari, meloksikam 7,5–15 mg/hari, celecoxib 200-
400 mg/sehari.
3. Pemberian golongan steroid, seperti: prednison atau metil
prednisolon dosis rendah (sebagai bridging therapy).
4. Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu dapat diberikan
ortosis.

Kriteria rujukan
1. Tidak membaik dengan pemberian obat anti inflamasi dan
steroid dosis rendah.
2. RA dengan komplikasi.
3. Rujukan pembedahan jika terjadi deformitas

6. Diagram Alir
Pemeriksaan Fisik

Diagnostik Klinis

Penatalaksanaan

7. Hal-hal yang 1.Identitas Pasen


perlu 2.Tanda-tanda Vital
diperhatikan 3.Pencatatan
8. Unit Terkait Pemeriksaan Umum dan Lansia
9. Dokumen 1. Rekam Medik
Terkait 2. Buku Monitoring
No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1. Tata naskah - Bentuk kop 1 Agustus 2020
10.Rekaman
- Penambahan:
historis
diagram alur,hal-
perubahan
hal yang harus
diperhatikan,
dokumen terkait.

Anda mungkin juga menyukai