TINJAUAN KHUSUS
PT. Kimia Farma Tbk. terdiri dari dua anak perusahaan yaitu PT. Kimia
Farma Trading & Distribution dan PT. Kimia Farma Apotek. PT. Kimia
Farma Trading & Distribution yang bergerak pada jalur usaha distribusi obat
dan alat kesehatan, memiliki 42 cabang yang bertugas mendistribusikan obat-
obatan dan alat-alat kesehatan, baik diproduksi sendiri maupun diproduksi
16
17
oleh pihak ketiga dengan berpegang pada prinsip untuk memenuhi kepuasan
dan kebutuhan pelanggannya.
Sedangkan PT. Kimia Farma Apotek sekarang telah memiliki 372 Apotek
yang tersebar di seluruh Indonesia.(8)
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang mengelola kegiatan
usaha ritel melalui pengoperasian apotek milik perusahaan maupun apotek
kerjasama operasi. PT. Kimia Farma Apotek mempunyai jaringan apotek
dengan status kepemilikan milik sendiri, sewa/ kontrak bangunan maupun
Kerja Sama Operasi (KSO) yang tersebar di seluruh Indonesia dan
terkordinasi dalam sembilan wilayah/ unit daerah.
3. Supervisor
Supervisor adalah seorang asisten apoteker senior yang bertanggung jawab
langsung kepada pimpinan apotek. Tugas Supervisor adalah pada Apotek KF 10
sebagai berikut :
a. Membantu Apoteker Pengelola Apotek melakukan pengontrolan dan
pengawasan pelayanan kepada pasien.
b. Membantu Apoteker Pengelola Apotek melakukan pengontrolan dan
pengawasan fungsi kefarmasian, penjualan, dan personalia di apotek.
c. Membantu Apoteker Pengelola Apotek melakukan pengontrolan dan
mengawasi kelancaran arus barang yang masuk dan keluar, serta pengadaan
barang untuk apotek, kelancaran resep, penjualan bebas, dan penjualan alat
kesehatan.
4. Asisten Apoteker
Asisten apoteker bertanggung jawab langsung kepada Supervisor. Tugas asisten
apoteker adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan pelayanan kefarmasian, mulai dari menerima resep, memberi
harga, membuat etiket, meracik, memeriksa dan melakukan validasi resep,
serta menyerahkan obat kepada pasien.
b. Menerima resep dan memeriksa keabsahan dan kelengkapan resep sesuai
dengan peraturan kefarmasian. Memeriksa ketersediaan obat dan perbekalan
farmasi lainnya berdasarkan resep yang diterima.
c. Melakukan pencatatan data pembelian ke dalam komputer.
d. Melakukan penerimaan barang, mencatatnya ke dalam kartu stok
masingmasing, dan menyimpannya dalam tempat yang sesuai.
e. Melakukan pencatatan barang yang telah dikeluarkan dalam kartu stok dan
mencatat barang yang persediaannya tinggal sedikit atau habis ke dalam buku
defekta.
5. Juru Racik
Juru racik bertugas membantu asisten apoteker dalam menyiapkan obat dan
perbekalan farmasi lainnya di bawah pengawasan asisten apoteker. Tugas Juru
racik adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan dan meracik obat atas petunjuk asisten apoteker (AA).
21
6. Petugas Administrasi
Kegiatan administrasi apotek dalam suatu unit business manager seluruhnya di
kelola oleh unit business managernya. Adapun tugas bagian administrasi pada
apotek pelayanan adalah menyusun daftar piutang resep kredit, membuat alat
penagihan, dan melakukan penagihan piutang sesuai dengan waktu penagihan
yang telah disepakati.
7. Petugas kebersihan
Petugas kebersihan bertugas untuk menjaga kebersihan lingkungan apotek, baik
itu bagian dalam maupun luar apotek. Dengan lingkungan apotek yang bersih,
maka kegiatan akan berjalan dengan baik dan setiap pengunjung apotek akan
merasa nyaman.
8. Petugas keamanan
Petugas keamanan bertugas menjaga keamanan di apotek selama jam buka apotek
berlangsung.
Struktur organisasi Apotek Kimia Farma 10 Bandung dapat dilihat pada Lampiran
2, Gambar. 2.
atau bahan lain yang kuat. Lemari ditanam pada dinding atau lantai dan
dalam keadaan terkunci.
f. Tempat penyimpanan berdasarkan kestabilan obat, obat-obat yang
termolabil disimpan di dalam lemari es dengan suhu tertentu.
g. Alat kesehatan disimpan di dalam lemari alat kesehatan dan area
swalayan farmasi yang ditata rapi dan menarik.
iv) Pengeluaran barang
Pengeluaran barang dilakukan berdasarkan sistem FIFO (First In First
Out) dan FEFO (First Expired First Out). Sistem FIFO yaitu produk
yang pertama diterima merupakan produk yang pertama dijual,
sedangkan sistem FEFO adalah produk dengan tanggal kadaluarsa yang
lebih cepat merupakan produk yang pertama dijual. Hal ini dilakukan
untuk mencegah adanya produk yang kadaluarsa belum terjual.
Penjualan produk dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Seperti
halnya pembelian, penjualan juga harus dicatat. Setiap obat memiliki
kartu stok yang berguna untuk mencatat setiap pemasukan dan
pengeluaran obat sehingga mempermudah pengawasan terhadap
persediaan obat dan kebutuhan masing-masing obat, juga dilakukan
secara komputerisasi.
tanpa resep dokter (obat bebas dan UPDS), pelayanan atas informasi obat,
pelayanan antar serta pelayanan swalayan non-farmasi.
Pelayanan kefarmasian di Apotek Kimia Farma No. 10 meliputi pelayanan
tunai dan pelayanan kredit. Pelayanan tunai terdiri dari pelayanan resep
tunai dan pelayanan Upaya Pengobatan Diri Sendiri (UPDS). Sedangkan
pelayanan kredit adalah pelayanan resep yang pembayarannya dilakukan
secara kredit.
(11)
3.12 Daftar Obat Wajib Apotek
Obat yang dapat diberikan tanpa resep dokter merupakan obat-obat yang
termasuk ke dalam Daftar Obat Wajib Apotek. Ketentuan mengenai Daftar
Obat Wajib Apotek (DOWA) diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 919/Menkes/ Per/X/1993 yang menyebutkan bahwa kriteria obat yang
dapat diserahkan tanpa resep dokter adalah:
a. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak
di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
b. Pengobatan sendiri dengan obat yang dimaksud tidak memberikan
resiko pada kelanjutan penyakit.
c. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
d. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di
Indonesia.
40