Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN ARTHRITIS

RHEUMATOID

No. Dokumen : SPO/215/PKMBB/2016

No. Revisi : 00
SPO Tanggal Terbit : 01 April 2016
Halaman : 1/ 4

PUSKESMAS
dr. Fatimah Asih Winaryo
BONTANG NIP. 19770517 200903 2 001
BARAT
1. Pengertian Arthritis Rheumatoid merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan
terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai jaringan
persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya.

2. Tujuan Prosedur ini digunakan sebagai acuan dalam penatalaksanaan Arthritis


Rheumatoid di Puskesmas Bontang Barat.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bontang Barat Nomor SK/027/PKMBB/2016


tentang Penyusunan Rencana Layanan Medis, Layanan Terpadu, Tim Interprofesi,
dan Kesinambungan Layanan di Puskesmas Bontang Barat.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

5. Prosedur 1. Alat :
a. Stetoskop
b. Spigmometer
c. Termometer
d. Senter
e. Timbangan Berat Badan
2. Bahan : -

6. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesa pada pasien atau keluarganya untuk menggali
langkah informasi mengenai adanya gejala-gejala berupa lelah (malaise), anoreksia,
seluruh tubuh terasa lemah yang berlangsung berminggu-minggu atau
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 1/4
berbulan-bulan.
Gejala spesifik pada banyak sendi (poliartrikular) secara simetris,
dapat mengenai seluruh sendi terutama sendi PIP (proximal interphalangeal),
sendi MCP (metacarpophalangeal) atau MTP (metatarsophalangeal),
pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Sendi DIP (distal interphalangeal)
umumnya tidak terkena

Gejala sinovitis pada sendi yang terkena: bengkak, nyeri yang


diperburuk dengan gerakan sehingga gerakan menjadi terbatas, kekakuan
pada pagi hari > 1 jam.
Gejala ekstraartikular: mata (episkleritis), kardiovaskular (nyeri dada
pada perikarditis), hematologi (anemia).
2. Petugas menanyakan pada pasien atau keluarganya mengenai kemungkinan
faktor resiko berupa:
a. Wanita,
b. Faktor genetik.
c. Hormon seks.
d. Infeksi
e. Merokok
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk memeriksa adanya
bengkak/efusi sendi, nyeri tekan sendi, sendi teraba hangat, deformitas (swan
neck, boutonniere, deviasi ulnar)
4. Petugas menegakkan diagnosis RA didasarkan pada anamnesa dan gambaran
klinis.
5. Petugas melakukan penatalaksanaan pada pasien.
a. Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi, terutama pada
stadium akut dengan menggunakan decker.
b. Pemberian obat anti inflamasi non-steroid, seperti: diklofenak 50-100 mg
2x/hari.
c. Pemberian golongan steroid, seperti: prednison atau metil prednisolon
dosis rendah (sebagai bridging therapy).
6. Petugas merujuk pasien bila :
a. Tidak membaik dengan pemberian obat anti inflamasi dan steroid dosis
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 2/4
SPO/215/PKMBB/2016
rendah.
b. RA dengan komplikasi.
c. Rujukan pembedahan jika terjadi deformitas.

7. Bagan Alir

Anamnesa pada pasien atau keluarganya mengenai :


a. adanya gejala-gejala berupa lelah (malaise), anoreksia,
seluruh tubuh terasa lemah.
b. Gejala sinovitis pada sendi : bengkak, nyeri yang diperburuk
dengan gerakan sehingga gerakan menjadi terbatas,
kekakuan pada pagi hari > 1 jam.

Faktor resiko di bawah ini :


Wanita,
Faktor genetik.
Hormon seks.
Infeksi
Merokok

Pemeriksaan fisik :
adanya bengkak/efusi sendi, nyeri tekan sendi, sendi teraba hangat, deformitas

menegakkan diagnosis Rheumatoid Arthritis

Penatalaksanaan pada pasien :


Pasien diberikan informasi untuk memproteksi
sendi. Rujukan pada pasien bila :
Pemberian obat anti inflamasi non-steroid Tidak membaik dengan
Pemberian golongan steroid pemberian obat anti inflamasi
dan steroid dosis rendah.
RA dengan komplikasi.
Rujukan pembedahan jika
Melakukan konseling dan terjadi deformitas.
edukasi

8. Hal yang -
Perlu

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 3/4
SPO/215/PKMBB/2016
Diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Apotek
3. Klinik Gizi

10. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Form Rujukan
3. Kertas Resep

11. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan

- - - -

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin Wakil Manajemen Mutu 4/4
SPO/215/PKMBB/2016

Anda mungkin juga menyukai