Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELITUS

Nomor : C/IX/SOP/6/16/
Terbitke :
SOP No.Revisi :
TglDiberlaku :
Dinas Kesehatan Halaman : UPTD
Kab. Siak Puskesmas
Siak

Ditetapkan Kepala dr. Hj. ENNY HARIYATI


PuskesmasSiak NIP. 19761025 200312 2 003

PENGERTIAN Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai


berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan
pembuluh darah.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penanganan Pasien menderita Conjungtivitis akut
di Puskesmas Siak
KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas tentangkebijakan mutu dan keselamatan
pasien
REFERENSI Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Hal 426

PROSEDUR 1. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang,


apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa
poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi
(sering lapar), serta penurunan berat badan yang tidak jelas
penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas meliputi
lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh,
pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat
badan, atau adakah pruritus atau gangren.
3. Petugas melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan GD2JPP bila
pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C
4. Petugas menegakkan diagnosa Diabetes Melitus bila:
4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa
darah sewak3btu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah
kapiler). ATAU
4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa
terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU
4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya
apabila pasien menyetujui.
5. Petugas melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM, evaluasi
perencanaan makan sesuai kebutuhan
6. Petugas memberikan pengobatan DM:

6.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis


maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis
maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan,
1-2 kali/hari.
6.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50
mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.4 Insulin : short acting atau long acting
7. Petugas memberi edukasi sesuai dengan terapi non farmakologi
dan efek samping obat
DIAGRAM
ALUR
Tidak
Anamnesis Gejala klasik DM
GDA 200 mg/dL
GDP 126 mg/dL

Ya

GDA 200 mg/dL DIABETES


GDP 126 mg/dL MELLITUS

Evaluasi status gizi


Evaluasi penyulit DM
Evaluasi perencanaan makan
sesuai kebutuhan

Edukasi terapi non


farmakologis, dan efek
samping obat

UNIT 1. Poli umum


TERKAIT 2. Laboratorium
DOKUMEN 1. Prosedur pelayanan PuskesmasSiak
TERKAIT
2. Rekam medis
3. Register harian

Anda mungkin juga menyukai