Anda di halaman 1dari 2

SOP DIABETES MELITUS

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/2

Kepala Puskesmas
Citra Medika
PUSKESMAS
CITRA MEDIKA
Wenny Nopriyanti, Amd. Keb
NIP. 19751122 200701 2 007

1. Pengertian Diabetus melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan
metabolic akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata ginjal, syaraf dan pembuluh darah, disertai lesi pada membrane basalis
dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron.

Klasifikasi DM berdasarkan waktu dimulainya penyakit :


1. Tipe-1, Insulin Dependent Diabetus Melitus ( IDDM ) / Jenis remaja, pada tipe ini
terdapat destruksi dari sel-sel beta pancreas sehingga tidak memproduksi insulin
dan akibatnya sel tidak bisa menyerap glukosa dari darah. Kadar glukosa darah
meningkat sehingga glukosa berlebih dikeluarkan lewat urin. Tipe ini banyak
tyerjadi pada usia 30 tahun dan paling sering dimulai pada usia 10-13 th.
2. Tipe-2, Non Insulin Dependent Diabetes Melitus ( NIDDM ) atau jenis Dewasa. Tipe
ini tidak tergantung dari insulin, lazimnya terjadi pada usia diatas 40 tahun dengan
insiden lebih besar pada orang gemuk dan usia lanjut.

Keluhan khas diabetes mellitus berupa poliuria, polidipsi dan polifagia.


Jika didapatkan keluhan khas ditambah pemeriksaan GDS > 200mg/dl atau GDP >
126mg/dl.

Hipoglikemia adalah keadaan gula darah dibawah 60 mg/dl dengan gejala syaraf pusat
seperti penurunan kesadaran sampai koma, dan gejala akan menghilang dengan
pemberian glukosa.

Hiperglikemia yang disertai komplikasi akut penurunan kesadaran ( ketoasidosis


diabetic, koma hiperosmolar, hiperglikemik nonketotik).

2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas di ruang pemeriksaan umum agar penderita Diabetes
Melitus dapat ditangani terutama untuk mencegah komplikasi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Citra Medika Nomor tentang
pelayanan klinis
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di
fasilitas pelayanan Kesehatan Primer
2. Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Departemen Kesehatan, 2007
5. Alat & Bahan 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis
2. Petugas menyapa pasien dengan ramah
3. Petugas menggali informasi tentang riwayat penyakit pasien
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
5. Petugas merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
6. Bila glukosa darah ≥ 500mg/dl dan disertai komplikasi, pasien disarankan rawat
inap / dirujuk ke RS
7. Bila glukosa darah ≤ 500mg/dl tanpa disertai komplikasi, petugas memberikan
terapi antidiabetik oral
8. Pemberian Terapi :
a. Gibenklamid mulai dengan 5 mg / hari dalam sekali pemberian
b. Mefformin mulai dengan 500 mg / hari dalam 2-3 kali pemberian Obat ini
harus dimulai dari dosis terkecil, setelah 2 minggu pengobatan dosis dapat
ditingkatkan
9. Petugas mencatat semua yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
10. Petugas merujuk pasien untuk berkonsultasi tentang diet DM ke Pemegang
program Gizi, bila pasien belum pernah mendapatkan konsultasi diet DM
6. Unit terkait Ruang pendaftaran dan Rekam Medis Ruang Pemeriksaan Umum Ruang Laboratorium
Ruang Konseling Ruang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai