Anda di halaman 1dari 3

DEMAM DENGUE DAN

DEMAM BERDARAH DENGUE


(ICD X: A90, A91)
No. Dokumen : SOP/KB1/I/UKP/ 013 /2019
No. Revisi :0
SOP
Tanggal terbit: 1 Februari 2019
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS dr. Kadek Ari Arthati Semarini


KUBU I NIP. 19800311 200909 2 001

1. PENGERTIAN Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue memiliki 4 jenis serotype: DEN-
1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.
2. TUJUAN Sebagai acuan tatalaksana penderita demam dengue dan demam berdarah
dengue di puskesmas
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Kubu I nomor: 024/KB1/I /2019 tentang Layanan Klinis
yang Menjamin Kesinambungan Layanan
4. REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. PROSEDUR/ 1. Dokter melakukan anamnesis: demam bifasik akut 2-7 hari, nyeri kepala,
LANGKAH- nyeri retroorbital, mialgia/atralgia, ruam, gusi berdarah, mimisan, nyeri
LANGKAH
perut, mual/muntah, hematemesis dan dapat juga melena.
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan: demam, Ptekie,
ekimosis, purpura, perdarahan mukosa, Rumple Leed (+) , hepatomegali,
splenomegali, tanda-tanda efusi pleura dan asites, hematemesis atau
melena
3. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan: cek darah
lengkap
4. Dokter menegakkan diagnosis klinis dan diagnosis banding.
5. Dokter memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang ditegakkan:
simptomatik dengan analgetik antipiretik (Parasetamol 3 x 500-1000 mg),
pemeliharaan volume cairan sirkulasi
6. Dokter memberikan edukasi kepada pasien: perjalanan penyakit, terapi
suportif, modifikasi gaya hidup.
7. Jika ada indikasi dokter melakukan rujukan ke layanan tingkat sekunder:
Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena), dengan pemberian cairan
kristaloid sampai dosis 15 ml/kg/ jam kondisi belum membaik, terjadi
komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang, penurunan
kesadaran, dan lainnya.
8. Dokter memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke apotik.
9. Perawat/bidan mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnose, terapi, rujukan yang telah dilakukan ke dalam rekam medis
pasien.
6. DIAGRAM ALIR

7. UNIT Poli umum, pustu, pusling, poskesdes, UGD, rawat inap


TERKAIT
8. DOKUMEN Rekam medis
TERKAIT
9. REKAMAN
HISTORIS Tanggal mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
PERUBAHAN diberlakukan

2
DAFTAR TILIK KESESUAIAN PELAKSANAAN SOP
DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE

PELAKSANA : …………………………………………
PENILAI : …………………………………………
TANGGAL PENILAIAN : …………………………………………

NO LANGKAH SESUAI TIDAK KET


1 Dokter melakukan anamnesis: demam bifasik akut 2-7 hari,
nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia/atralgia, ruam, gusi
berdarah, mimisan, nyeri perut, mual/muntah, hematemesis
dan dapat juga melena.
2 Dokter melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan:
demam, Ptekie, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa,
Rumple Leed (+) , hepatomegali, splenomegali, tanda-tanda
efusi pleura dan asites, hematemesis atau melena
3 Dokter melakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan:
cek darah lengkap
4 Dokter menegakkan diagnosis klinis dan diagnosis banding.

5 Dokter memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang


ditegakkan: simptomatik dengan analgetik antipiretik
(Parasetamol 3 x 500-1000 mg), pemeliharaan volume cairan
sirkulasi
6 Dokter memberikan edukasi kepada pasien: perjalanan
penyakit, terapi suportif, modifikasi gaya hidup.
7 Jika ada indikasi dokter melakukan rujukan ke layanan
tingkat sekunder: Terjadi perdarahan masif (hematemesis,
melena), dengan pemberian cairan kristaloid sampai dosis 15
ml/kg/ jam kondisi belum membaik, terjadi komplikasi atau
keadaan klinis yang tidak lazim, seperti kejang, penurunan
kesadaran, dan lainnya.
8 Dokter memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke
apotik.
9 Perawat/ bidan mendokumentasikan hasil pemeriksaan,
diagnose dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis
ke data komputer.

Anda mungkin juga menyukai