0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan2 halaman
Sop ini memberikan pedoman untuk menangani pasien demam berdarah dengue (DBD) meliputi: (1) mendefinisikan DBD sebagai penyakit menular yang ditularkan nyamuk aedes aegypti dan ditandai dengan demam tinggi beserta nyeri tulang dan kepala yang bisa berakibat fatal, (2) tujuan sebagai acuan bagi petugas dalam mendiagnosa dan menangani pasien DBD, dan (3) prosedur pemeriksaan dan tindakan terhadap
Sop ini memberikan pedoman untuk menangani pasien demam berdarah dengue (DBD) meliputi: (1) mendefinisikan DBD sebagai penyakit menular yang ditularkan nyamuk aedes aegypti dan ditandai dengan demam tinggi beserta nyeri tulang dan kepala yang bisa berakibat fatal, (2) tujuan sebagai acuan bagi petugas dalam mendiagnosa dan menangani pasien DBD, dan (3) prosedur pemeriksaan dan tindakan terhadap
Sop ini memberikan pedoman untuk menangani pasien demam berdarah dengue (DBD) meliputi: (1) mendefinisikan DBD sebagai penyakit menular yang ditularkan nyamuk aedes aegypti dan ditandai dengan demam tinggi beserta nyeri tulang dan kepala yang bisa berakibat fatal, (2) tujuan sebagai acuan bagi petugas dalam mendiagnosa dan menangani pasien DBD, dan (3) prosedur pemeriksaan dan tindakan terhadap
1. Pengertian Demam berdara dengue adalah penyakit
infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegepty oleh virus dengue. Ditandai dengan panas tinggi , ngilu seluruh tulang , sakit kepala jika tidak ditangani dapat mengakibatkan pendarahan dan dapat menimbulkan kematian . penyakit ini termaksut salah satuh penyakit yang dapat menimbulkan wabah. 2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam menegakan diagnosa dan tatalksanaan pasien demam berdarah denggue (DBD) 3. Referensi Pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue di Indonesia 4. Prosedur 1. Petugas menangani pasien sesuai nomor urut antrian 2. Petugas memperilahkan pasien masuk keruangan pemeriksaan. 3. Petugas melakukan anamnese yang tersusun: a. Menanyakan keluhan pasien b. Menanyakan riwayat penyakit sekarang c. Menanyakan penyakit dahulu d. Menanyakan penyakit keluarga Pada anamnesis ditemukan demam dengan atau tanpa perdarahan(demam bifasik akut 2-7 hari),nyeri kepala, nyeri retroorbital, mialgia, ruam, gusiberdarah, mimisan, nyeri perut, mual/muntah,hematemesis/melena. 5. Petugas melakukan pemeriksaan tanda- tanda vital. 6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/ yang sesuai dengan keluhan pasien. Hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan: - Suhu >37,5 C - Ptekie/ ekimosis/purpura - Perdarahan mukosa - Rumple leed+ - Hepatomegali - Splenomegali - Dapat diperoleh tanda-tanda efusi pluera dan asites 7. Petugas merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan) Pemeriksaan penunjang yang mungkin ditemukan: - Darah lengkap (leukopenia, hematokrit meningkat>20% dan menurun dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya > 20% dan setelah pemberian terapi cairan), trombositopenia