Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR

Disusun oleh :
Aprillia Rahmasanti
1610630100008

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D-III KEBIDANAN
2017
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

I. LATAR BELAKANG
1.1. Pengertian
Bayi baru lahir atau Neonatus (0-28 hari) adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram
dan telah mampu hidup di luar kandungan. Tanda bahaya bayi baru lahir adalah
suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan
kematian pada bayi.

1.2. Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir


1.2.1. Bayi tidak mau menyusu
ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu
maka asupan nutrisinya kan berkurang dan ini akan berefek pada kondisi
tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi
lemah, dan mungkin dalam kondisi dehidrasi berat.
1.2.2. Kejang-kejang
Kejang pada bayi bau lahir kadang sulit dibedakan dengan gerakan
normal. Jika melihat gerakan yang tidak biasa dan terjadi secara berulang
(menguap, mengunyah, menghisap, berkedip-kedip, mendelik, bola mata
berputar, kaki seperti mengayuh sepeda) yang tidak berhenti jika bayi
disentuh atau di elus-elus, maka kemungkinan itu adalah kejang.
1.2.3. Lemah
Bayi terlihat tidak seaktif biasanya, maka jangan biarkan kondisi ini
berlanjut. Biasanya kondisi lemah bisa dari diare, muntah yang berlebihan
ataupun infeksi berat.
1.2.4. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi yang normal yaitu sekitar 30-60 kali per menit.
Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali per
menit maka harus waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau tidak.
1.2.5. Merintih atau menangis terus menerus
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Bisa
jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan. Ketika bayi merintih
terus menerus maka konsultasikan hal ini pada dokter.
1.2.6. Tali Pusar Kemerahan pampai dinding perut, berbau dan
bernanah
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda
infeksi. Yang harus di perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali
pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan
biarkan kering. Betadin dan alkohol boleh diberikan tapi hanya dioleskan
saat sudah kering, baru ditutup dengan kassa steril.
1.2.7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal pada bayi berkisar antara 36,5ºC – 37,5ºC. Jika kurang
atau lebih maka perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar
membuat bayi kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau
pakaian yang basah.
1.2.8. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi
yang berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas
dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter atau bidan.
1.2.9. Kulit dan mata bayi Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun
jika kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14
hari setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan kaki.

1.2.10. Tinja Bayi saat Buang Air Besar berwarna pucat


Sangat pucat atau putih yang dapat menunjukkan adanya infeksi
atau masalah dengan empedu atau biasa disebut penyakit kuning
(jaundice). Kondisi ini umum terjadi pada bayi baru lahir. Selain
menyebabkan kotoran menjadi berwarna pucat, penyakit kuning juga
membuat kulit dan area putih mata menjadi terlihat kuning. Walaupun
penyakit kuning biasanya dapat hilang dalam beberapa minggu, bukan
berarti bisa diabaikan, karena kondisi ketahanan bayi jelas berbeda dengan
orang dewasa untuk itu segera konsultasikan ke dokter/ bidan/ perawat bila
berlangsung lebih dari dua minggu
1.2.11. Diare atau buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari
Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, dan perut kulit yang di cabut
kembali dengan lambat, ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat,
dan bisa menyebabkan kematian.

1.3. Penanganan dan pencegahan yang bisa ibu lakukan bila menemukan
Tanda bahaya bayi baru lahir
 Segera periksakan bayi ketenaga kesehatan baik dokter/bidan/perawat.
 Usahakan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan ke tempat
pemeriksaan. Bisa menggunakan metode kangguru (Anak memperoleh
kontak kulit dengan ibunya, terselimuti dalam pakaiannya, dan kepala
ditutupi untuk mencegah kehilangan panas).
 Pada mata bernanah : Ibu segera mencuci mata bayi dengan air atau
ASI dan berikan salep mata, pakaikan salep mata 4 kali sehari selama
5 hari.
 Cuci tangan selalu sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan
toilet untuk buang air kecil dan besar. Ibu perlu menjaga kebersihan
bayi dan terutama payudara dengan mandi setiap hari (tidak boleh
menggunakan sabun pada puting).
 Pastikan bahwa bayi mendapat cukup kolostrum selam 24 jam pertama.
ASI pertama dapat memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan
membantu pengeluaran mekonium (feses pertama).
 Berikan ASI sesering yang bayi inginkan atau kebutuhan ibu.
 Muka, pantat dan tali pusar bayi selalu dibersihkan dengan air bersih,
hangat sabun setiap hari.
 Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan
siapapun yang memegang bayi mencuci tangan terlebih dahulu.
 Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat diperlukan

1.4. Kondisi dan Kenyataan yang ada saat ini


Setiap tahun diperkirakan empat juta bayi meninggal dunia pada
bulan pertama kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada minggu
pertama. Kurang lebih 98% kematian ini terjadi di negara berkembang
contohnya seperti Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas
kesehatan Provinsi Jawa Barat Karawang termasuk urutan ketiga
penyumbang AKI dan AKB terbanyak pada tahun 2012 dengan jumlah AKI
47 kasus dan AKB 158 kasus. Pada tahun 2013 jumlah AKI dan AKB di
kabupaten Karawang meningkat dan berada di urutan kedua dengan jumlah
AKI 64 kasus dan AKB 186 kasus.
Penyebab utamanya adalah komplikasi kehamilan dan persalinan,
afiksia, sepsis dan komplikasi bayi berat lahir rendah. Masalah pada
neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa
perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan.
Masalah ini timbul karena akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan
kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat
dan tidak bersih, kurangnya perawatan pada bayi baru lahir.

II. TUJUAN
2.1. Tujuan Umum
Ibu hamil trimester III dapat mengetahui Tanda Bahaya pada Bayi Baru
Lahir
2.2. Tujuan Khusus
 Ibu hamil trimester III dapat mengetahui Tanda bahaya bayi baru lahir
 Ibu hamil trimester III mampu memahami Tanda bahaya bayi baru
lahir
 Ibu hamil trimester III dapat segera membawa bayi ketenaga kesehatan
bila menemukan Tanda bahaya pada bayi baru lahir
 Ibu hamil trimester III dapat melakukan penanganan segera sehingga
bayi baru lahir lebih cepat mendapat pertolongan

III. MENETAPKAN SASARAN


Ibu Hamil Trimester III Desa Telagasari kab. Karawang
IV. MENETAPKAN PESAN POKOK

3.1. Merumuskan perilaku yang diharapkan


- Diharapkan Ibu hamil Trimester III dapat mengetahui Tanda Bahaya Pada
Bayi Baru Lahir
- Diharapkan Ibu hamil Trimester III mampu memahami Tanda bahaya
bayi baru lahir
- Diharapkan Ibu hamil trimester III dapat segera membawa bayi ketenaga
kesehatan bila menemukan Tanda bahaya pada bayi baru lahir
- Diharapkan Ibu hamil Trimester III dapat melakukan penanganan segera
sehingga bayi baru lahir lebih cepat mendapat pertolongan.

3.2. Keuntungan bagi sasaran


- Ibu hamil Trimester III mendapatkan pengetahuan mengenai Tanda
bahaya byi baru lahir
- Ibu hamil trimester III dapat segera membawa bayi ketenaga kesehatan
bila menemukan Tanda bahaya pada bayi baru lahir
- Diharapkan Ibu hamil Trimester III dapat melakukan penanganan segera
sehingga bayi baru lahir lebih cepat mendapat pertolongan.

3.3. Sumber informasi


Pengamatan serta informasi dari masyarakat dan pihak Desa.
V. MENETAPKAN METODE/SALURAN, LANGKAH-LANGKAH
OPERASIONAL KEGIATAN

No. Kegiatan Keterangan


1. Jenis Kegiatan Penyuluhan
2. Tujuan a) Ibu hamil trimester III mendapatkan
pengetahuan mengenai Tanda Bahaya
Pada Bayi Baru Lahir
b) Ibu hamil trimester III mampu
memahami Tanda bahaya bayi baru
lahir
c) Ibu hamil trimester III dapat segera
membawa bayi ketenaga kesehatan bila
menemukan Tanda bahaya pada bayi
baru lahir
d) Ibu hamil trimester III dapat melakukan
penanganan segera sehingga bayi baru
lahir lebih cepat mendapat pertolongan.

3. Sasaran Ibu hamil trimester III


4. Jumlah sasaran 20 orang
5. Jenis Saluran Interpersonal
6. Logistik yang Sound Sistem
Diperlukan LCD Proyektor
Kamera
Leaflet

VI. MENETAPKAN SARANA DAN MEDIA

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Bahan Habis Pakai
Konsumsi (makan dan minum) panitia, 300.000
peserta dan tamu undangan
2 Lain-lain
Publikasi 100.000
Jumlah 400.000

Anggaran biaya yang digunakan dalam penyuluhan Tanda Bahaya pada Bayi Baru
Lahir ini adalah sebesar Rp. 400.000,- (Lima Juta Delapan Ratus Lima Puluh
Ribu) dengan rincian tertera seperti diatas.
VII. MENETAPKAN WAKTU KEGIATAN
Kegiatan Penyuluhan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 1 bulan
atau 4 minggu (30 hari efektif) dengan rincian jadwal sebagai berikut :

Minggu
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4
1 Melakukan advokasi dan kerjasama
dengan Kepala Desa.
2 Sosialisasi Program penyuluhan

3 Penyuluhan mengenai Tanda Bahaya Pada


Bayi Baru Lahir
4 Tahap monitoring dan evaluasi program
Referensi :
Buku Kesehatan Ibu dan Anak
http://fitrihanaviah.blogspot.co.id/2015/08/sap-tanda-bahaya-pada-bayi-baru-
lahir.html
http://www.edukia.org/web/kbanak/3-12-2-konjungtivitis/
http://www.edukia.org/web/kbanak/4-9-perawatan-penunjang-untuk-bayi-baru-
lahir-sakit/
http://maicyvidinirinky93.blogspot.co.id/2015/03/sap-bayi-baru-lahir_5.html
http://www.edukia.org/web/kbanak/4-6-tanda-bahaya-pada-bayi-baru-lahir-dan-
bayi-muda/
http://fitrihanaviah.blogspot.co.id/2015/08/sap-tanda-bahaya-pada-bayi-baru-
lahir.html
http://dyaha2440.blogspot.co.id/2014/03/babi-pendahuluan-1.html
http://www.hamilbayi.com/2015/11/14-gejala-bahaya-pada-bayi-baru-lahir.html
http://sartikadewi90.blogspot.co.id/2016/09/aki-dan-akb-di-jawa-barat-
karawang.html

Anda mungkin juga menyukai