Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KEHAMILAN FISIOLOGIS

Oleh:
Nurita Indri Astuti
NIM. P1725100058027

KEMENKES KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IVALIH JENJANGKEBIDANAN
KEDIRI
TAHUN 2017

i
Lembar Pengesahan

Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Kebidanan


Pada : .............................................
Di : .............................................
Periode tanggal : .............................................
Telah disetujui oleh Pembimbing

Kediri,..................

Pembimbing Praktek Mahasiswa

( ) ( )
NIP. ........................................ NIM.

Pembimbing Pendidikan

( )
NIP.

ii
LAPORAN PENDAHULUAN

Nama Mahasiswa : ............................................


NIM : ............................................
Tempat Praktek : ............................................
Tanggal : ............................................

A. Masalah Kesehatan
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir yang melewati masa
penyesuaian pada minggu pertama kehidupannya. Sedangkan waktu di dalam
uterus ibu bayi aman, hangat dan makan dengan baik. Setelah lahir bayi harus
menyesuaikan pada pola untuk makan, bernapas dan tetap hangat (Asuhan
Bayi Baru Lahir, 2000).
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2002, angka kematian ibu yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan
angka kematian bayi baru lahir sebesar 45/1000 kelahiran hidup, dan
kematian bayi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : infeksi,
asfiksia neonatorum, trauma kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang
berhubungan dengan prematuritas dan dismaturitas, imaturitas dan lain-lain.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal
merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan
suhu tubuh bayi terutama pada BBLR, pemberian ASI dalam usaha
menurunkan angka kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi,
pemantauan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologi merupakan tugas
pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan anak. Hal ini akan memberikan
kontribusi yang positif dalam penurunan angka kematian bayi.
Oleh karena itu peran bidan dalam mengatasi terjadinya komplikasi
pada bayi maka perlu dilakukan asuhan kebidanan yang memadai dan
paripurna dalam rangka melaksanakan fungsinya untuk memelihara kesehatan
reproduksi sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan taraf hidup ibu dan
bayi yang pada akhirnya dapat menurunkan AKI dan AKB.

3
B. Patofisiologi
Kehamilan aterm
C. Pohon Masalah

Hamil Aterm (usia kehamilan 37 – 40 minggu)

Tanda-tanda Inpartu

- Ibu merasa ingin meneran saat terjadi Hii / kontraksi


- Ibu merasakan meningkatnya tekanan pada rectum dan vagina
- Vagina terlihat menonjol
- Vulva, vagina dan IF ingter ani terlihat membuka
- Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
- Pembukaan serviks lengkap
- Terlihat bagian kepala bayi pada Introitus Vagina

Persalinan Normal

Bayi Lahir

- Warna kulit seluruh tubuh bayi kemerahan


- Denyut jantung bayi lebih dari 100 x/menit
- Upaya bernafas baik (menangis kuat & keras tidak
melengking/merintih)
- Gerakan bayi aktif
- Reflek baik (dengan pemberian karakter di lubang hidung, bayi
menunjukkan reaksi batuk/bersin )

Penatalaksanaan

Segera Setelah di ruang bayi

- Bebaskan jalan nafas - Membersihkan dan mengkaji


- Klem & potong tali pusat - Penimbangan & pengukuran
- Jagalah bayi agar tetap hangat - Penentuan usia gestasi
- Kontak dini dengan ibu - Perawatan tali pusat
- Perawatan mata - Pakaian dan selimut
- Identifikasi

D. Diagnosa Kebidanan
1. Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktek
kebidanan.
Diagnosa : Neonatus aterm hari ke-

Data Subyektif :

4
Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya beberapa waktu lalu, berat
badan, panjang badan, jenis kelamin dan jenis persalinannya.

Data Obyektif :
a. Keadaan umum baik
b. Kesadaran composmentis
c. Pemeriksaan tanda-tanda vital

2. Masalah
Masalah adalah hal hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa. Masalah yang
mungkin terjadi yaitu :
1. Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau
beberapa tanda-tanda berikut :
a. Sesak nafas
b. Frekuensi pernapasan 60x/mnt
c. Gerak retraksi di dada
d. Malas minum
e. Panas atau suhu bayi rendah
f. Kurang aktif
2. Tanda-tanda bayi sakit berat
a. Sulit minum
b. Sianosis sentral (lidah biru)
c. Perut kembung
d. Periode Apnea
e. Kejang / periode kejang-kejang kecil
f. Merintih
g. Perdarahan
h. Sangat kuning

3. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal –hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum
terindikasi dalam diagnosis dan masalah yanng didapatkan dengan
melakukan analisa data (Kusbandiyah, 2010). Kebutuhan neonatus yaitu :
a. Nutrisi
b. Pencegahan hipotermi dan infeksi
c. Kebutuhan istirahat
d. Imunisasi

5
E. Perencanaan Kebidanan (Rencana dan Rasionalisasi Tindakan
Kebidanan)
1. Meletakkan bayi dengan handuk diatas perut ibu sambil secara cepat
menilai pernafasan dan rangsangan taktil
2. Melakukan klem dan potong tali pusat dengan segera
3. Memberitahu ibu cara mencegah hipotermi
4. Merawat tali pusat
5. Melakukan IMD
6. Memberitahu ibu cara mencegah terjadinya infeksi pada bayi.
7. Melakukan pemeriksaan fisik bayi, menimbang BB, mengukur PB,
antropometrik dll
8. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan diberikan imunisasi hepatitisdan
vitamin K.
9. Memberitahu ibu cara keluarga dapat merawat bayi secara mandiri dan
meningkatkan kesehatan bayi.
10. Memberikan nutrisi yang sesuai pada bayi.
11. Mengdentifikasi bayi untuk mengetahui sedini mungkin adanya kelainan
pada bayi.

F. Daftar Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Palayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBP – SP.
Prawirohardjo, Sarwono. 2006.Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP. SP

Kediri,..................

Mengetahui,

6
CI Ruang Mahasiswa

( ) ( )
NIP. ........................................ NIM.

Pembimbing Pendidikan

( )
NIP.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50 % kematian
terjadi dalanm periode neonatal. Oleh karena itu, supaya pembinaan kesehatan
bayi dimlai dari pemenuhan BBL akan memyebabkan kelainan –kelainan yang
dapat berakibat fatal bagi bayi misalnya hipotermi pada BBL yang selanjutnya
menyebabkan hipoglikemia. Dan yang tak kurang pentingnya adalah

7
pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat pada waktu
memotong tali pusat.
Di tinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal
adalah periode yang paling rentan akan banyak hal, seperti infeksi dan
pengaturan tubuhnya terutama pada bayi yang berat lahirnya rendah saat
dilahirkan. Sehingga perlu perlu pemberian ASI atau PASI yang cukup untuk
membantu bayi dalam keadaan yang sehat dan menurunkan angka kematian
bayi . manajemen yang baik pada waktu di kandungan, selama persalinan,
segera sesudah melahirkan dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum:
Mampu mendeteksi sedini mungkin masalah atau komplikasi yang
mungkin terjadi pada neonatus fisiologis.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mampu melaksanakan pengkajian data pada neonatus fisiologis.

2. Mampu merumuskan diagnosa kebidanan pada neonatus fisiologis.

3. Mampu mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi


pada neonatus fisiologis.

4. Mampu mengidentifikasi perlunya tindakan segera secara mandiri,


kolaborasi, dan rujukan pada neonatus fisiologis.

5. Mampu merencanakan asuhan yang efektif berdasarkan kebutuhan


pada neonatus fisiologis.

6. Mampu melaksanakn asuhan secara efisien dan aman pada


neonatus fisiologis.

7. Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan pada


neonatus fisiologis.

1.3 Metode Pengumpulan Data


1.3.1 Wawancara

8
Mengadakan wawancara (tanya jawab) langsung kepada ibu (klien)
yang bersangkutan tentang hal-hal yang berhubungan dengan latar
belakang masalah kesehatan klien, sehingga dapat memberikan
intervensi yang tepat sesuai dengan diagnosa dan masalah.
1.3.2 Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung dan pemeriksaan fisik yang
meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
1.3.3 Studi Dokumen
Dengan melihat rekomendik klien terhadap program pengobatan dan
perawatan melalui catatan medik atau catatan keperawatan.
1.3.4 Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi baik medis
maupun keperawatan yang berhubungan dengan masalah yang ditulis
serta dapat membandingkan antara teori dan praktek.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan penulisan, teknik pengumpulan
data, dan sistematika penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang teori pengertian neonatus, karakteristik neonatus,
penanganan neonatus, hal yang perlu diperhaikan pada neonatus.

BAB 3 TINJAUAN KASUS


Berisi tentang pengkajian data, identifikasi masalah dan diagnosa,
antisipasi masalah potensial.
BAB 4 PEMBAHASAN
Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek di
lapangan.
BAB 5 PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
 Bayi baru lahir aterm (neonatus) adalah bayi baru lahir dari usia
kehamilan 3 minggu sampai kurang dari 42 minggu
(Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kandungan, 2006 : 771)
 Bayi Neonatus adalah bulan pertama kehidupan, selama periode ini bayi
mengalami pertumbuhan dan perubahan yang amat menakjubkan.
(Dasar-Dasar Keperawatan Maternis, Edisi 6 : 217)
 Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dengan berat badan lahir 2500 – 4000 gram.

2.2 KARAKTERISTIK NEONATUS

10
 Bentuk tubuh dan pengukuran
Neonatus tampak seperti besar pada kepala dan badannya,
dengan tungkai pendek dan kecil, paha yang kecil, leher pendek dan
goyah, hidungnya datar, bayi terlihat seperti tidak memiliki dagu,
telapak kakinya yang kecil terlihat janggal dan datar, genetaliannya
walau kecil terlihat membengkak dan melebihi proporsinya, lengannya
terlihat sangat kecil dibanding badannya.
- Bayi laki-laki cenderung lebih berat, dan panjang ketimbang bayi
perempuan
- Anak pertama cenderung lebih kecil dari bayi berikutnya
- Lingkar kepala 31 - 35,5 cm
- Lingkar dada 30,5 - 33 cm
- Panjang badan 48 - 53 cm
- Berat badan 2700 - 4000 gram
 Keadaan yang menunjukkan kesadaran diantaranya adalah :
- Menangis  disebabkan oleh letih, kolik, tidak nyaman, lapar,
kesepian, Tangisan yang normal adalah yang kuat dan keras tidak
lemah atau nyaring. Kekuatan dan pola menangis tergantung pada
penyebabnya dan menjadi sejenis bahasa yang dimengerti orang tua
bayi. Bayi yang ibunya memberikan respons yang sesuai, maka bayi
akan menangis lebih sedikit sampai usia mereka 1 tahun.
- Telur tenang  bayi jarang bergerak dan pernapasan lambat secara
teratur
- Tidur Rem  bayi bernapas tidak teratur dan meringis atau
berekspresi wajah lainnya. Gerak mata yang cepat dapat terlihat
melalui kelopak matanya.
- Sadar aktif  bayi memperlihatkan gerakan butuh yang aktif dengan
ekspresi tenang atau meringis.
- Sadar - tenang  bayi sadar tapi relaks. Matanya terbuka dan
terfokus dan bayi mungkin memperlihatkan ekspresi mimik wajah.
- Keadaan transisional  bayi mengalami dari satu keadaan sadar ke
satu keadaan sadar lainnya.

11
 Kelenturan Fisiologis
- Semua Neonatus normal memiliki ketentuan fisiologis seperti sejenis
kepasipan baik pada stresor internal maupun eksternal. Kelenturan ini
melindungi bayi pada jam-jam pertama hingga beberapa hari
setelahnya dari reaksi yang terlalu berlebihan terhadap revolusi
fisiologis yang terjadi di luar tubuh.
 Imunitas
- Antibodi ibu menurun ke bayi melalui aliran darah placenta dan ini
bertahan selama beberapa minggu sampai bulan.
 Tanda-tanda Vital
- Suhu : Sirkulasi tubuh bayi masih belum sempurna sehingga
pengaturan suhunya juga masih jelek.
- Nadi : biasanya pada BBL nadinya berkisar 120-150 x/menit,
tergantung aktivitas bayi.
- Pernafasan : kedalaman, kecepatan dan irama pernafasan pada
BBL masih belum teratur sedang variasinya 30-60 x/menit.
- Tekanan darah : pada BBL masih rendah dan sulit diukur secara
adekuat. Jika digunakan manset kecil didapatkan hasil tekanan
sistolik dan diastolik rata-rata 80-60/45-40, saat lahir 100/50 sampai
hari kesepuluh
 Kepala
- Fontahela anterior (fontanela mayor) lebih besar dari fontanela
posterior (fontanela minor)
- Fontanela mayor normalnya tertutup sampai usia 18 bulan sedang
fontanela minor tertutup sekitar bulan kedua.
 Kulit
- Saat lahir bayi dilapisi oleh vernix kaseosa yaitu lapisan lemak yang
melindungi janin dibentuk selama kehamilan yang disekresi oleh
kelenjar sebasea dan sel-sel epitel.
- Lanugo adalah rambut janin yang melapisi janin mulai usia kehamilan
16 minggu hingga 32 minggu saat mulai menghilang. Sehingga makin

12
prematur bayi, makin banyak lanugonya. Lanugo cenderung
menghilang pada minggu pertama kehidupan.
 Rambut dan Kuku
- Kadang bayi lahir dengan rambut panjang, tebal ataupun botak.
Rambutnya mungkin akan berbeda dalam warna, kekakuan atau
keriting seperti yang akan dialami selama hidupnya. Bulu mata dan
alis biasanya ada saat lahir.
- Kuku bayi mungkin panjang dan tajam untuk membuat cakaran
yang dalam
 Payudara
- Baik pada bayi laki-laki atau perempuan mungkin payudaranya
terlihat membesar disertai sekresi seperti kolostrum, hal ini karena
banyaknya hormon wanita dalam darah ibu. Ini akan menghilang
segera setelah lahir.
 Genitalia
- Pada wanita-labia minoria dan hitoris mungkin membengkak
disertai kekakuan lendir vagina saat lahir, ini akibat tingginya
hormon wanita dalam darah ibu.
- Pada pria-testis telah turun di kantong skrotum.
Sistem Perkemihan
- Pada saat lahir oksigen dari plasenta terputus, terbentuk
karbondioksida dalam darah bayi dan terpapar pada lingkungan baru
yang mengejutkan. Sebagai respons bayi berusaha bernafas untuk
pertama kali, mengisi paru-paru dengan udara dan dibantu dengan
menangis saat ekspirasi pertama
- Lendir dan cairan amnion harus dibuang dari jalan udara sehingga
bayi tidak mengaspirasinya
- Selama minggu pertama kecepatan pernafasan mungkin tidak teratur
karena imaturitas pusat pernafasan dalam otak. Kecepatan
normalnya antara 30-60x per menit
- Pernafasan abdomen adalah normal. Sedang retraksi skertum
(pernafasan dada) dan siamosis menandakan dispnea.

13
 Sistem Sirkulasi
- Selama kehidupan intrauterisi dan selama beberapa hari pertama
postnatal sebelum paru-paru berkembang dengan sempurna. Selama
2 minggu pertama setelah lahir, oksigenasi meningkat dan sel-sel
darah merah dalam jumlah yang banyak tidak lagi dibutuhkan
sehingga terjadi hemolisis, hal ini terus terjadi dalam 3 bulan
pertama kehidupan menyebabkan anemia fisiologis.
 Sistem Pencernaan
- Mulut-bibir BBL harus kemerahan dan lidahnya harus reka dan
simetris.
- Lambung pada saat lahir kapasitas lambung bayi adalah 30-60 ml
dan meningkat dengan cepat.
 Sistem Skeletal
- Tulang-tulang neonatus lunak, karena terdiri dari kartilogo yang
mengandung sedikit kalsium. Skeletonnya flexibel dan persendiannya
elastis, untuk menjamin keamanan dalam proses persalinan.
 Sistem Neuromuskular
- Saat lahir otot bayi lembut dan lentur, memiliki tonus dan mampu
berkontraksi terhadap rangsang, tapi bayi kurang bisa mengontrolnya.
2.3 PENANGANAN NEONATUS
a. Membersihkan jalan nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila
tidak menangis, penolong agar membersihkan jalan nafas dengan cara
sebagai berikut :
 Letakkan bayi pada posisi telentang di tempat yang keras dan hangat.
 Guling, sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi
lebih lurus dan kepala tidak menekuk.
 Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari
tangan yang dibungkus kasa steril.
 Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali / gosok kulit bayi
dengan kain kering dan kasar
b. Memotong dan merawat tali pusat

14
Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril
dan diikat dengan pengikat steril kemudian dibungkus kasa steril.
c. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan
membutuhkan pengaturan untuk membuatnya tetap hangat, oleh karena
itu BBL harus dibungkus hangat.
d. Memberi Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi harus lahir normal
dan cukup bulan perlu diberi Vitamin K. Dosisnya 0,5 – 1 mg IM.
e. Memberi Obat Tetes Mata / Salep Mata
Pemberian obat mata eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan
untuk mencegah penyakit mata karena klamidia (PMS). Setiap bayi baru
lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir.
f. Identifikasi Bayi
- Peralatan identifikasi BBL harus selalu tersedia di tempat
penerimaan pasien, di kamar bersalin dan di ruang rawat bayi
- Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus
tidak mudah melukai, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas
- Pada alat / gelang identifikasi harus tercantum nama (Bayi, Nyonya,
tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap)
- Di setiap tempat tidur harus diberi tanda tangan mencantumkan
nama, tanggal lahir, nomor identifikasi.
g. Pemantauan BBL
 2 jam sesudah lahir
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah
lahir, meliputi :
- Kemampuan menghisap kuat / lemah
- Bayi tampak aktif / lunglai
 Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap
ada tidaknya masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut
seperti:

15
 Bayi kecil untuk masa kehamilan / bayi kurang bulan
 Gangguan pernafasan
 Hipotermi
 Infeksi
 Cacat bawaan dan trauma lahir

2.4 HAL YANG PERLU DIPANTAU PADA NEONATUS


 Suhu badan dan lingkungannya
 Tanda-tanda vital
 BB
 Mandi dan Perawatan Kulit
 Pakaian
 Perawatan tali pusat
 Pemantauan tanda-tanda vital
- Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur atau ketiak
- Pada pernafasan Normal, perut dan dada bergerak hampir
bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu
respirasi.
Gerakan pernafasan 30 x/menit – 50 x/menit
- Nadi dapat dipantau di semua titik-titik nadi perifer
- Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi

 Penilaian bayi untuk tanda-tanda kegawatan


Bayi baru lahir dikatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau
beberapa tanda berikut :
- sesak nafas
- Frekuensi pernafasan 60 x/menit
- Gerak retraksi dada
- Malas minum
- Panas / suhu badan bayi rendah
- Kurang aktif
- Berat lahir rendah (1500 – 2500 gr) dengan kesulitan minum.

16
 Tanda-tanda bayi sakit berat
Apabila terdapat salah satu atau lebih, sebagai berikut :
- Sulit minum
- Sianosis berat (sentral)
- Perut kembung
- Periode apneu
- Kejang / periode kejang kecil-kecil
- Merintih
- Perdarahan
- Sangat kuning
- BB lahir < 1500 gram

 Perawatan Bayi 2 pekan pertama


 Kebersihan
- Kencing dan berak harus dijaga dan selalu dibersihkan / pook
diganti
- Tempat tidur dan pakaian bayi harus bersih dan hangat
 Menyusukan bayi
- pada 12 jam pertama bayi puasa kemudian baru disusui
 Makanan bayi
 Cara memandikan bayi dan merawat tali pusat

Ingat

Asuhan segera BBL adalah Asuhan yang diberikan pada bayi selama janin
pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan
usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan / gangguan. Aspek-aspek
penting dalam Asuhan BBL adalah :
- jagalah agar bayi tetap kering dan hangat
- Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera
mungkin.

17
18
DAFTAR PUSTAKA

POGI. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta : YBP. SP

Prawirohardjo, sarwono. 2006.Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP. SP

Prawirohardjo, sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan


Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP. SP

19

Anda mungkin juga menyukai