DISUSUN OLEH :
NIM : 1707201124
SEMESTER : IV D
PRODI SI KEPERAWATAN
LHOKSEUMAWE
2019
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN (PENDKES)
ALAT KONTRASEPSI
A. LATAR BELAKANG
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan
berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas
membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal
hygiene. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal
hygiene) diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan
diri yang baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas atau masa pulih kembali
yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diadakan penyuluhan ibu mengerti tentang perawatan bayi secara
sederhana dan benar serta bersedia melakukan perawatan pada BBL.
2. Tujuan Khusus
a. Ibu mengerti tentang perawatan bayi baru lahir
b. Ibu mengerti tentang perawatan mata
c. Ibu mengerti tentang perawatan wajah
d. Ibu mengerti tentang perawatan mulut
e. Ibu mengerti tentang perawatan telinga dan hidung
f. Ibu mengerti tentang perawatan kuku
g. Ibu mengerti tentang perawatan tali pusat
h. mengerti tentang memandikan bayi
i. Ibu mengerti tentang pemakaian popok
C. POKOK BAHASAN
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
2
D. SUB POKOK BAHASAN
1. Perawatan pada bayi baru lahir
2. Perawatan mata pada bayi
3. Perawatan wajah pada bayi
4. Perawatan mulut pada bayi
5. Perawatan telinga dan hidung pada bayi
6. Perawatan kuku pada bayi
7. Perawatan tali pusat pada bayi
8. Cara memandikan bayi
9. Cara pemakaian popok
E. SASARAN
Ibu Nifas
F. METODE
Ceramah tanya jawab
Waktu : 55 menit
I. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Nurul Fadhilah Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Lsm
Peserta : ibu nifas
3
J. KEGIATAN PENYULUHAN
4
Mengucapkan terima kasih
dan permohonan maaf Membalas salam.
Salam penutup
K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
b. 60 % peserta menghadiri penyuluhan.
c. Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
c. 70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d. 70 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:
a. Menyebutkan Perawatan mata pada bayi
b. Menyebutkan Perawatan wajah pada bayi
c. Menyebutkan Perawatan mulut pada bayi
d. Menyebutkan Perawatan telinga dan hidung pada bayi
e. Menyebutkan Perawatan kuku pada bayi
f. Menyebutkan Perawatan tali pusat pada bayi
g. Menyebutkan Cara memandikan bayi
h. Menyebutkan Cara pemakaian popok
5
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
6
Untuk wajah, tidak perlu menggunakan sabun. Gunakan sabun untuk
mengelap bagian tubuh lainnya. Jangan lupa bersihkan juga daerah
selangkangannya.
5. Pemakaian Popok.
Ganti popok bayi setiap kali basah oleh air kencing dan tinja. Bersihkan
bagian bokong bayi dengan air bersih dan keringkan. Perawatan ini dilakukan
untuk mencegah infeksi kulit atau kulit lecet.
6. Perawatan Mata
Kedua mata di bersihkan dengan kapas bersih yang sudah dibasahi dengan air
matang. Jangan lupa perhatikan di kedua mata bayi yang baru lahir, apakah
ada tanda-tanda infeksi mata. Mata yang terinfeksi akan banyak kotoran, putih
mata biasanya merah dan kelopak mata membengkak. Apabila ada tanda-
tanda tersebut konsultasikan dengan tenaga medis atau bidan terdekat.
7
bayi baru lahir dengan tanda ini adalah stabilisasi dan mencegah keadaan yang
lebih buruk. Tanda ini mencakup :
Tidak bisa menyusu
Kejang
Mengantuk atau tidak sadar
Frekuensi napas < 20 kali/menit atau apnu (pernapasan berhenti selama
>15 detik)
Frekuensi napas > 60 kali/menit
Merintih
Tarikan dada bawah ke dalam yang kuat
Sianosis sentral.
( Hospital Care for Children )
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewi, Nanny Vivian Lia. (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Yogyakarta : Salemba Medika
2. Straight, Barbara R. (2005) Panduan Belajar : Keperawatan Ibu-Bayi Baru
Lahir. Jakarta : EGC
3. http://www.ichrc.org/36-tanda-bahaya-pada-bayi-baru-lahir-dan-bayi-muda