Anda di halaman 1dari 6

CONTOH LAPORAN PELATIHAN PERTANIAN

Posted on December 17, 2013

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penyuluhan pertanian merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan
kemampuan petani baik pengetahuan sikap dan keterampilan sehingga mereka mampu dan
berdaya serta menetapkan keputusan sendiri terkait dengan usaha tani yang dilaksanakannya.
Salahsatu kegiatan yang dilakukan dalam penyuluhan adalah mengadakan pelatihan teknis
bagi petani. Kegiatan tersebut bertujuan agar petani belajar dengan melibatkan seluruh panca
inderanya, dengan harapan mau dan mampu mengadopsi suatu teknologi untuk kemajuan dan
perubahan usaha taninya.
Pelatihan yang baik, harus memenuhi beberapa kriteria, seperti tersusunnya kegiatan pra
perencanaan, terwujudnya perencanaan yang baik, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi yang
memenuhi syarat sebuah pelatihan yang baik. Berdasarkan hal tersebut, sebuah pelatihan
hendaknya harus mengadopsi unsur-unsur manajemen agar terlaksana sesuai harapan.
Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik, yang dilaksanakan di Kelompok Tani Lembur
Warung, Desa Batu Lawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, juga telah
menerapkan berbagai prinsip pelatihan tersebut, sehingga pelatihan berjalan dengan baik dan
lancar, namun meski begitu, tetap saja memiliki berbagai kekurangan dalam beberapa segi
dan akan diuraikan dalam laporan akhir pelaksanaan pelatihan ini.

Tujuan
Tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai berikut:
Sebagai bentuk pertanggung jawaban atau akuntabilitas dari kegiatan pelatihan yang telah
dilaksanakan.
Memenuhi persyaratan pelaksanaan ujian akhir semester tujuh di Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian Bogor.

METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Pelatihan pembuatan pupuk organik dengan Promi dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 30
November 2013, pukul 13.300 sd 16.30. wib, di kelompok tani Lembur Warung, desa Batu
Lawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan adalah anggota dan pengurus kelompok tani Desa Lembur Warung, tokoh
masyarakat, dan penyuluh pertanian setempat, rincian peserta yang hadir adalah sebagai
berikut: anggota kelompok tani berjumlah 15 orang, tokoh masyarakat sebanyak 3 orang, dan
penyuluh pertanian setempat sebanyak 2 orang (keterangan lebih lanjut ada dalam lampiran).

Materi Pelatihan
Materi pelatihan yang diberikan adalah Pembuatan Pupuk Organik (Kompos Jerami) dengan
Promi.

Alasan Penentuan Materi


Promi adalah salahsatu bahan yang digunakan untuk membuat kompos jerami tanpa bantuan
bahan lain, caranya mudah dan praktis dan sangat aplicable bagi petani.
Metode Penyampaian Materi
Materi disampaikan dengan beberapa tahap, pertama sambutan dan pengenalan identitas
mahasiswa, kemudian dilanjutkan dengan pendahuluan materi yang berisi tentang pentingnya
pupuk kompos bagi tanah dan tanaman, setelah itu disampaikan alasan mengapa membuat
kompos dengan Promi serta langkah-langkah pembuatannya. Selanjutnya dilaksanakan
praktek langsung pembuatan promi sesuai dengan tahapan yang telah disampaikan.
Dalam tahap akhir pelatihan, disampaikan evaluasi langsung bagi petani, terkait materi dan
praktek yang telah dilaksanakan serta di beri dorongan agar petani dapat melaksanakan
pembuatan pupuk organik atau kompos sendiri, dengan memberi mereka Promi secara gratis
berikut petunjuk penggunaannya dalam folder yang telah dibuat sebelumnya.

Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan manajemen pelatihan pembuatan pupuk
organik dengan promi adalah sebagai berikut:

Alat
Alat yang digunakan adalah: Laptop, alat Tulis (ball point, pinsil dan spidol), Printer dan
Kamera Digital.

Bahan
Sedangkan bahan yang digunakan dalam pelatihan adalah: Kertas karton, Kertas HVS A4,
Spanduk, Bambu dan paku (oleh petani), Promi, Rafia, dan Plastik Pembungkus Jerami
warna Hitam.

Sumber Dana
Dana bersumber dari anggaran APBN Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor sebesar
Rp. 700.000

Tahapan Pelaksanaan Pelatihan


Tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam pelatihan adalah: Pra perencanaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan terkahir evaluasi serta pelaporan kegiatan.

Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan kegiatan pelatihan didasarkan pada beberap aspek yaitu: tahapan
kegiatan, jumlah kehadiran peserta, ketepatan waktu, partisipasi peserta, penyampaian materi
dalam kegiatan, pengololaan anggaran dan sikap dan pengetahuan peserta pasca pelatihan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Waktu, Kehadiran dan Partisipasi Peserta Pelatihan
Pelaksanaan kegiatan yang sejatinya dijadwalkan pada pukul 13.00 Wib, mundur menjadi
pukul 13.45 Wib karena beberapa alasan, yaitu: banyak petani yang masih di sawah, ada
kepentingan lain, dan petani yang di amanahkan untuk membuat tempat (media pencetak)
jerami belum menyelesaikan tugasnya. Sedangkan untuk jumlah peserta ketika acara dimulai
sebanyak 18 orang, belum termasuk penyuluh setempat yang datang terlambat.
Sementara untuk partisipasi petani terhadap acara pelatihan kurang, karena sebelumnya
mereka telah memiliki pengalaman pembuatan pupuk organik menggunakan EM 4 dan tidak
berhasil, alasan yang mengemuka adalah, bahan untuk pembuatan dengan EM 4 terlalu
banyak, butuh pembalikan, tidak efektif dll.
Tahapan Kegiatan Pelatihan
Pra Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan di awali dengan persiapan pra perencanaan terkait penetapan judul
pelatihan, dan pendekatan dan penentuan rancang bangun pelatihan serta survey pendahuluan
yang dilakukan ketua tim ke desa, ke kelompok tani dan ke Balai Penyuluhan Pertanian
Kecamatan Cipanas.

Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan terkait dengan beberapa kegiatan yaitu: penetapan waktu dan
tempat kegiatan, jumlah peserta, susunan panitia pelatihan, pembuatan undangan, materi,
metode penyampaian materi, jumlah materi dalam satuan mata pelatihan, kebutuhan alat dan
bahan serta penentuan jumlah anggaran yang dibutuhkan. Selain itu juga dipertimbangkan
penggunaan kendaraan dan waktu berangkat ke tempat pelatihan tersebut dilaksanakan.

Pelaksanaan
Tutor (Mahasiswa STPP Bogor) hadir di lokasi pada pukul 12.30, setelah sebelumnya
bersilaturahmi dengan ketua kelompok, langsung membantu pembuatan tempat cetak dari
bambu yang dibuat oleh petani, karena bahan tersebut belum selesai dibuat. Anggota tim lain
dibagi tugas, untuk memasang spanduk, menentukan tempat yang pas dan memasang peta
singkap yang telah disiapkan serta menentukan lokasi praktek pembuatan pupuk kompos
jerami dan membantu mengumpulkan bahan pupuk (jerami).
Dalam pelaksanaan kegiatan tim mendapat tugas masing-masing yang telah sesuai dengan
kesepakatan yang dibuat dalam proses perencanaan, rincian tugas anggota tim dalam
pelaksanaan pelatihan pupuk kompos jerami dengan Promi adalah sebagai mana tertuand
dalam tabel 1 berikut:

Rincian tugas tim pelatihan


Daseng A Samsudin (Ketua Tim)
Mengontak Penyuluh, menjadi leader dan pengawas jalannya kegiatan
Ajat Juhaedi (Sekretaris):
Mengurus administrasi pelatihan

Idrus M Mustofa (Bendahara)


Bertanggung jawab terhadap alat dan bahan pelatihan, bertanggung jawab terhadap urusaan
administrasi keunagan kegiatan

Anggota
Bertanggung jawab terhadap pemberian materi teori pembuatan pupuk kompos jerami
termasuk media yang digunakan yaitu peta singkap, dan membuat spanduk kegiatan.
Bertanggung jawab terhadap alat dan baha praktek serta memimpin kegiatan praktek
pembuatan pupuk kompos.
Bertanggung jawab terhadap dokumentasi kegiatan dan membantu administrasi dan
pelaporan kegiatan

Evaluasi dan Laporan


Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi langsung materi pelatihan petani, dan evaluasi
keseluruhan tahapan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim, sedangkan laporan disusun setelah
tahapan kegiatan evaluasi dilaksanakan.
Evaluasi terhadap pemberian materi
Evaluasi terhadap pemberian materi diberikan melalui pertanyaan langsung oleh pembawa
materi (Sdr. Matriman) setelah rangkaian teori dan praktek selesai. Pertanyaan yang
diberikan terkait dengan pemberian materi dan praktek yang dilaksanakan, beberapa
pertanyaan yang diberikan antara lain:
Apa pentingnya pupuk organik (kompos jerami) jerami bagi tanah?
Alasan penggunaan promi dibanding bahan lain seperti EM 4?
Berapa dosis promi?
Sebutkan langkah-langkah (secara umum) pembuatan pupuk kompos jerami dengan Promi?

Penutupan Acara Pelatihan


Kegiatan yang dilakukan selama penutupan acara adalah sebagai berikut: ucapan penutupan
dan permohonan maaf, pemberian folder pembuatan pupuk kompos jerami dengan Promi dan
pemberian Promi kepada anggota kelompok.

Evaluasi Terhadap Keseluruhan Kegiatan


Evaluasi terhadap keseluruhan kelompok dilakukan dalam dua tahap. Pertama dilakukan
langsung setelah acara selesai dan dilakukan di Asrama Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
oleh seluruh anggota tim.

Indikator Keberhasilan Berdasarkan Beberapa Asumsi


Berdasarkan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan maka dapat disusun beberapa Indikator
keberhasilan kegiatan, yang disusun pada beberapa asumsi seperti, perencanaan, manajemen
tim, partisipasi peserta, penyampaian materi dalam kegiatan, pengololaan anggaran dan sikap
dan pengetahuan peserta pasca pelatihan.

Kelebihan, Kekurangan dan Permasalahan Pelatihan


Berdasarkan indikator dan asumsi keberhasilan pelatihan di atas, maka dapat diketahui
beberapa kelebihan yang mendukung keberhasilan pelatihan dan kekurangan serta masalah
penghambat keberhasilan pelaithan, yang diuraikan seperti dibawah ini:

Kelebihan
Kelebihan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos jerami dengan
Promi ini adalah:
Pembagian tugas terperinci dan jelas
Anggota tim kompak
Alat dan bahan yang digunakan memadai
Pemateri memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menyampaikan metaeri pelatihan
Kemampuan pengelolaan keuangan yang baik

Kekurangan
Karakter inti tani belum terlalu dikenal
Lokasi terlalu jauh
Adanya kegiatan pembuatan pupuk organik sebelumnya (menggunakan EM 4 ) dan gagal,
membuat antusiasme petani kurang

Permasalahan
Survey pendahuluan yang dilakukan oleh ketua tim, tidak langsung menyentuh keseluruhan
atau representasi anggota kelompok, tapi hanya kunjungan ke ketua kelompok, sehingga
karakter anggotan secara umum tidak diketahui akbiatnya, saat pelatihan dilaksanakan,
terlihat antusiasme petani kurang, terutama dalam kegiatan praktek, petani lebih banyak
melihat dan kurang berpartisipasi. Selain itu, jadwal kegiatan mundur beberapa jam karena
banyak petani belum mengetahui atau memiliki acara lain.
Jadwal pelaksanaan pendek, membuat tim tidak mampu berbuat banyak terutama dalam
melaksanakan kegiatan dinamika kelompok, padahal kegiatan ini sangat penting untuk
membangun suasana dan bridging menuju acara inti (preparation of learner circumstance)
yang bisa menyebabkan suasana dan antusiame peserta lebih baik.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan laporan ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal
yaitu:
Kegiatan secara umum berjalan dengan lancar, karena seluruh tahapan pelaksanaan kegiatan
dari pra perencanaan sampai evaluasi pelatihan dilaksanakan dengan baik.
Jumlah anggaran yang terbatas dapat dikelola dengan baik sehingga tidak menjadi masalah
dalam pelatihan
Pembagian tugas dalam tim jelas sehingga setiap anggotan tim memiliki tugas dan tanggung
jawab yang jelas untuk dilaksanakan dan berdasarkan kompetensi yang dimiliko
Antusiasme dan partisipasi peserta kurang, diduga karena tidak adanya dinamika kelompok

Saran
Beberapa saran yang disampaikan baik bagi anggotan tim adalah sebagai berikut:
Survey pendahuluan yang dilakukan sebaiknya dilakukan lebih komperhensif, terutama
terkait dengan karakter anggota kelompok sebenarnya.
Penggunaan waktu yang disediakan lebih baik, sehingga beberapa kegiatan penting tidak
terabaikan

Lampiran 1. Rincian Penggunaan Anggaran Pelatihan


Lampiran 2. Daftar Hadir Peserta
Lampiran 3. Jadwal Kegiatan
Lampiran 4 Foto Kegiatan

Advertisements
Report this ad
Report this ad

Share this:

 Twitter
 Facebook7
 Google
 Reddit
 Tumblr
 Pocket
 Email

Related

Proposal Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik


PENDAHULUAN Latar Belakang Program terkait pertanian di Indonesia telah diformulasi
oleh Kementrian Pertanian dalam wujud “Empat Sukses Program Pembangunan Pertanian”
yaitu: (1) Pencapaian Swasembada dan Swasembada berkelanjutan, (2) Peningkatan
Diversifikasi Pangan, (3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor serta (4)
Peningkatan Kesejahteraan Petani Pertanian. Pengembangan pertanian berkelanjutan dengan
memanfaatkan…

In "Pemberdayaan"

EVALUASI DAMPAK SL-PTT

PENDAHULUAN Latar Belakang SL-PTT Padi Sawah, merupakan salahsatu program


pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian yang bertujuan untuk merubah perilaku
petani dengan menggunakan pendekatan Experience Learning Cycle sebagai manifestasi dari
sistem Pendidikan Orang Dewasa (Andragogy), SL-PTT di Desa Sukajadi telah dilaksanakan
dari tahun 2010. Desa Sukajadi adalah salah satu Desa…

In "Evaluasi"

Alur Pikir Pemberdayaan Petani

Pemberdayaan petani dimaksudkan untuk memberikan kekuasan kepada petani untuk


mengambil keputusan menyangkut dengan usaha tani yang tengah digelutinya secara
keseluruhan, yakni mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi
kegiatan. Kekuasaan tersebut didasarkan kepada kemampuan petani atau kelompok tani
berdasarkan pada kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik dan kemampuan konatif
petani/kelompok tani.…

Anda mungkin juga menyukai