Anda di halaman 1dari 3

Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan

pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang akan ditentukan. Perencanaan merupakan
proses penetapan dan pemanfaatan sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat
menunjang kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan.

Fungsi perencanaan secara umum meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana
cara mencapainya, berapa waktu yang akan dibutuhkan, berapa orang yang diperlukan dan berapa
biayanya. Melalui perencanaan yang telah dibuat, dapat terbayangkan tujuan yang ingin dicapai,
aktivitas atau proses yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, sarana dan fasilitas yang
diperlukan, hasil yang akan didapat, bahkan faktor kendala maupun unsur pendukung juga sudah
dapat diantisipasi.

Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu keterampilan yang menuntut latihan terprogram
untuk dapat menguasainya. Agar kegiatan latihan keterampilan dasar mengajar yang dilakukan
melalui pendekatan pembelajran mikro dapat berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang
optimal maka tentu saja diperlukan perencanaan yang matang.

Perencanaan pembelajaran mikro, yaitu membuat perencanaan atau persiapan untuk setiap jenis


keterampilan mengajar yang akan dilatihkan. Unsur-unsur perencanaan meliputi, menentukan tujuan,
materi, metode, media dan evaluasi.

Dalam membuat perencanaan pembelajaran mikro, unsur-unsur yang digunakan sama dengan unsur-


unsur perencanaan pembelajaran secara umum. Perbedaannya yaitu disesuaikan dengan karakteristik
pembelajaran mikro, yaitu setiap unsur perencanaan tersebut disederhanakan, dan ada penekanan
terhadap jenis keterampilan apa yang akan dilatihkan.

Langkah-Langkah Pembuatan Perencanaan Micro Teaching


Perencanaan merupakan proyeksi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran. Perencanaan bukan hanya untuk melengkapi kepentingan yang bersifat
administratif saja melainkan sebagai pedoman operasional dalam melaksanakan pembelajaran.
Menyusun perencanaan pembelajaran selain harus memperhatikan prinsip-prinsip yang bersifat
umum juga harus disesuaikan untuk kepentingan apa perencanaan itu dibuat.

Dalam peraturan pemerintah (PP No. 19 tahun 2005) tentang standar Nasional pendidikan dijelaskan


“Setiap satuan pendidikan melakukan proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien “ (Bab IV pasal 19 ayat 3).

Jenis-jenis perencanaan pembelajaran selajutnya dalam Bab IV pasal 20 dijelaskan “Perencanaan


proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilain hasil
belajar.”

Perencanaan pembelajaran tersebut dikategorikan ke dalam dua bentuk yaitu silabus dan rencana


pelaksanaan pembelajaran. Unsur-unsur yang harus ada dalam setiap perencanaan yaitu:
Tujuan, materi, metode, sumber dan penilaian hasil belajar. Adapun langkah-langkah yang ditempuh
dalam membuat perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Tuliskan identitas mata pelajaran antara lain: Nama mata pelajaran, pokok bahasan / sub
pokok bahasan, kelas, semester, waktu dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.
2. Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
3. Materi pembelajaran. Sebutkan materi yang harus diajarkan untuk mencapai indikator yang
telah ditetapkan.
4. Kegiatan pembelajaran. Rumuskan kegiatan-kegiatan atau pengalaman pembelajaran yang
akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
5. Tentukan alat, media, dan sumber rujukan. Yaitu menentukan alat/media pembelajaran yang
akan digunakan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
6. Tentukan prosedur evaluasi. Yaitu merumuskan prosedur, bentuk dan jenis evaluasi yang
akan dilakukan untuk mengukur hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam evaluasi
harus memperhatikan prinsip evaluasi yaitu validitas dan reliabilitasnya agar
memperoleh informasi yang akurat dari hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa.

Pembelajaran mikro yang sebenarnya dilakukan dalam kelas khusus yang dirancang untuk
kepentingan latihan mengajar. Maka tentu saja perencanaan pembelajarannya dibuat sesuai dengan
kaidah prosedur pembuatan perencanaan pembelajaran yang berlaku untuk kepentingan pembelajaran
biasa. Satu hal yang membedakan antara rencana pembelajaran mikro dan rencana pembelajaran
biasa, untuk rencana pembelajaran mikro ditambah satu komponen yaitu “ Tujuan Latihan
Pembelajaran Mikro”.

Sebagai alat kontrol untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta yang telah berlatih,
dalam pembelajaran mikro dilengkapi oleh seperangkat alat / instrumen lain, yaitu pedoman
observasi. Rumusan pedoman observasi berbeda-beda antara pedoman dengan setiap jenis
keterampilan dasar mengajar yang dilatihkan. Pedoman observasi dipegang oleh observer yang
bertugas mengamati penampilan perserta yang berlatih. Pihak observer adalah mereka yang dianggap
sudah memiliki pengalaman lebih sehingga dapat memberikan penilaian secara objektif untuk
dijadikan masukan/balikan bagi peserta yang berlatih.

Tujuan dan Manfaat Perencanaan Pembelajaran

1. Sebagai landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan
indikator yang telah ditetapkan. Melalui perencanaan yang telah dibuat, guru dan siswa
sudah memiliki kerangka pokok kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan. Dengan adanya
bukti fisik rencana pembelajaran yang telah dibuat, selain secara langsung berguna bagi guru
dan siswa, juga bermanfaat bagi pihak-pihak lain, seperti bagi kepala sekolah sebagai
administrator, bagi supervisor dan pihak lain yang terkait.

2. Memberi gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek.


Melalui perencanaan pembelajaran yang telah dikembangkan, secara operasional memberi
gambaran konkrit aktivitas yang harus dilakukan, bahkan hasil yang harus direalisasikan oleh
setiap unsur yang terkait pada setiap unit atau pertemuan pembelajaran.

3. Perencanaan pembelajaran, karena disusun dengan menggunakan pendekatan sistem, maka


memberi pengaruh terhadap pengembangan individu siswa. Pembelajaran diarahkan untuk
kepentingan siswa yaitu untuk terjadinya perubahan perilaku siswa. Dengan demikian
melalui perencenaan pembelajaran akan memberi dampak positif terhadap perkembangan
setiap individu siswa.

4. Karena dirancang secara matang sebelum pembelajaran, berakibat terhadap nurturant


effect. Melalui perencanaan yang dibuat secara matang dan komprehensif, selain akan
memberikan gambaran nyata aktivitas dan sasaran atau tujuan yang harus dicapai, juga akan
berdampak pada pencapaian unsur-unsur lain yang tidak termasuk kedalam rencana.
Perubahan perilakau yang menjadi target pencapaian dari kegiatan pembelajaran sangat
banyak dan komplek, dan hal ini tidak mungkin semua keinginan tersebut dapat dirumuskan
dalam tujuan. Melalui perencanaan tersebut maka kadang-kadang apa yang tidak dirumuskan
secara konkrit dalam rencana pembelajaran, tapi dapat muncul dan memperkaya pencapaian
dari yang telah direncanakan (nurturant effect).

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-perencanaan-microteaching/132408/4

Anda mungkin juga menyukai