Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DASAR PENYULUHAN PETERNAKAN

“Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring, dan Evaluasi


Alat Bantu Penyuluhan”

Disusun Oleh

Nama : Fuad Fredyawan


NIM : 202410022
Semester :4

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Dasar Penyuluhan
Peternakan, dengan judul : “Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring, dan Evaluasi Alat
Bantu Penyuluhan”. Makalah ini kami susun sebagai bagian dari tugas Mata Kuliah Dasar
Penyuluhan Peternakan Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Purworejo. Kami dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Ir.hj.Zulfanita,M.P selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Penyuluhan Peternak
an.
2. Teman – teman yang telah bekerja sama selama pengerjaan tugas ini dilakukan.
3. Orang tua dan teman-teman mahasiswa yang selalu memberi dukungan, sehingga pen
ulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini.
Kami menyadari bahwa Tugas Makalah ini, masih jauh dari sempurna, maka kami m
ohon kritik dan saran yang membangun agar menjadi bahan perbaikan makalah ini. Besar har
apan kami, bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada u
mumnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
D. Manfaat...........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Perencanaan Program Penyuluhan..................................................................................6
B. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan..................................................................................8
C. Monitoring Kegiatan Penyuluhan...................................................................................9
D. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan......................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
Kesimpulan...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan m
emajukan kesejahteraan umum merupakan hak asasi warga negara Republik Indonesia. Sekto
r pertanian yang berperan penting dalam pembangunan nasional memerlukan sumberdaya ma
nusia yang berkualitas, andal, serta berkemampuan manajerial, kewirausahaan dalam melaksa
nakan usahanya. Dengan demikian pelaku pembangunan pertanian mampu membangun usah
a dari hulu sampai dengan hilir yang berdaya saing tinggi dan berperan serta dalam melestari
kan lingkungan usahanya sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Program penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk
memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Progr
ama penyuluhan pertanian yang disusun setiap tahun membuat rencana penyuluhan tahun ber
ikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakup
an pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksanaan penyuluhan.
Mengutip  pendapat Martinez (985) yang menyatakan bahwa: pemba-ngunan (pedesaan)
yang efektif, bukanlah  semata-mata  karena adanya kesempatan, tetapi merupakan  hasil dari
penentuan pilihan-pilihan kegiatan, bukan  hasil "trial and error" tetapi akibat dari perencanaa
n  yang baik. Karena itu, perlu untuk selalu diingat bahwa, kegiatan penyu-luhan  pembangun
an yang efektif harus melalui  perencanaan pro-gram penyuluhan yang baik.  Dengan kata lai
n,  penyuluhan yang baik harus direncanakan sebaik-baiknya.
Pelaksanaan penyuluhan merupakan kegiatan yg dilakukan didasarkan rencana penyuluh
an yg tlh ditetapkan sebelumnya. Yang dimaksud dengan pelaksanaan di sini adalah tindaka
n-tindakan nyata untuk melakukan apa-apa yang telah dicantumkan dalam rencana tadi, yaitu
yang berkaitan dengan 5 W dan 1 H. Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan tersebut, dapat
dipilih cara atau metode komunikasi dan alat bantu yang digunakan dengan ketentuan: sesuai
dengan keadaan sasaran, cukup dalam kuantitas dan kualitas, tepat mengenai sasaran dan tepa
t pada waktunya, amanat harus mudah diterima dan dimengerti, murah biayanya.

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objekti
f program atau memantau perubahan yang fokus pada proses keluaran. Monitoring ini meliba
tkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan pengamatan atas kualitas dari lay
anan yang diberikan.

4
Evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan rangkaian kegiatan mengukur dan
menilai. Evaluasi merupakan proses mengumpulkan data yang sistematis untuk mengetahui e
pektifitas suatu program. Penyuluhan pertanian bukanlah merupakan kegiatan yang berdiri se
ndiri, tetapi merupakan salah satu rantai dari kegiatan pembanguan pertanian.
Pada saat melakukan penyuluhan, seorang penyuluh harus mempunyai perencanaan prog
ram penyuluhan agar penyuluhan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan khalayak. Sala
h satu faktor keberhasilan dalam memberikan penyuluhan adalah dengan adanya proses atau t
ahapan-tahapan perencanaan program penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan khalayak. O
leh karena itu, sebagai seorang penyuluh sangat dibutuhkan membuat tahapan-tahapan atau pr
oses penyuluhan sebelum terjun langsung ke lapangan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan yang baik dalam mempersiapkan pelaksanaan program


penyuluhan pertanian ?
2. Bagaimana proses pelaksanaan program dalam penyuluhan pertanian ?
3. Bagaimana proses monitoring program penyuluhan pertanian ?
4. Bagaimana proses evaluasi dalam pelaksanaan penyuluhan ?

C. Tujuan

1. Mengetahui perencanaan yang baik dalam mempersiapkan pelaksanaan program


penyuluhan pertanian.
2. Memahami Bagaimana proses pelaksanaan program dalam penyuluhan pertanian.
3. Mengetahui dan memahami proses monitoring program penyuluhan pertanian.
4. Memahami dan mengetahui proses evaluasi dalam pelaksanaan penyuluhan.

D. Manfaat

1. Bagi pembaca, bermanfaat dalam menambah informasi atau wawasan mengenai Per
encanaan, Pelaksanaan, Monitoring, dan Evaluasi Alat Bantu Penyuluhan.
2. Bagi penulis, bermanfaat dalam menambah referensi mengenai Perencanaan, Pelaks
anaan, Monitoring, dan Evaluasi Alat Bantu Penyuluhan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Program Penyuluhan

5
Venugopal (Mardikanto,1993) mendefinisikan perencanaan program sebagai suatu p
rosedur kerja bersama-sama masyarakat dalam upaya untuk merumuskan masalah (keada
an-keadaan yang belum memuaskan) dan upaya pemecahan yang mungkin dapat dilakuk
an demi tercapainya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.  Pendapat yang hampir sama
dikemukakan oleh Mueller (Mardikanto,1993) yang mengartikan perencanaan program s
ebagai upaya sadar yang dirancang atau dirumuskan guna tercapainya tujuan (Kebutuhan
keinginan, minat) masyarakat, untuk siapa program tersebut ditujukan.

Dalam kaitan perencanaan program ini Martinez (Mardikanto, 1993) mengungkapka


n bahwa perencanaan program merupakan upaya perumusan, pengembangan, dan pelaks
anaan program-program. Perencanaan program merupakan suatu proses yang berkelanjut
an, melalui semua warga masyarakat, penyuluh dan para ilmuwan memusatkan pengetah
uan dan keputusan-keputusan dalam upaya mencapai pembangunan yang mantap. Di dal
am perencanaan program, sedikitnya terdapat tiga pertimbangan yang menyangkut: hal-h
al, waktu, dan cara kegiatan-kegiatan yang direncanakan itu dilaksanakan.  Martinez juga
menekankan bahwa perencanaan program merupakan proses berkelanjutan, melalui man
a warga masyarakat merumuskan kegiatan-kegiatan yang berupa serangkaian aktivitas ya
ng diarahkan untuk tercapainya tujuan-tujuan tertentu yang diinginkan masyarakat setem
pat. 

Sehubungan dengan pengertian perencanaan program ini, Lawrence (Mardikanto,19


93) menyatakan bahwa perencanaan program penyuluhan menyangkut perumusan tentan
g:  

1. Proses perancangan program


2. Penulisan perencanaan program
3. Rencana kegiatan
4. Rencana pelaksanaan program(kegiatan)
5. Rencana evaluasi hasil pelaksanaan program tersebut.

Dari beberapa definisi dan pengertian tentang perencanaan program (penyuluhan) ter
sebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa perencanaan program merupakan pro
ses berkesinambungan tentang pengambilan keputusan menyangkut situasi, pentingnya
masalah, atau kebutuhan, perumusan tujuan, dan upaya pemecahan yang mungkin dilaku
kan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. 

6
Keputusan yang diambil pada perencanaan program harus mengandung pengetahuan
yang tepat di masa yang akan datang. Hal inilah yang membedakan perencanaan dengan
peramalan. Perencanaan harus dapat mengukur hasil-hasil yang dicapai berdasarkan peng
etahuan yang tepat tentang kondisi masyarakat. Oleh karenanya beberapa pokok pikiran
yang perlu diperhatikan dalam perencanaan program penyuluhan:

1. Merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Rangkaian pengambilan keputusan dala


m perencanaan program tidak pernah berhenti sampai tercapainya tujuan (kebutuhan,
keinginan, minat) yang dikehendaki.
2. Proses pengambilan keputusan tersebut berdasarkan fakta dan sumber daya yang ada.
3. Dirumuskan secara bersama oleh penyuluh dengan masyarakat sasarannya, dengan d
idukung oleh para spesialis, praktisi dan penentu kebijaksanaan.
4. Meliputi perumusan tentang: keadaan, masalah, tujuan, dan cara pencapaian tujuan,
yang dinyatakan secara tertulis.
5. Harus mencerminkan perubahan ke arah kemajuan.

Dalam Penyuluhan, adanya program sangat penting bagi kelangsungan penyuluhan t


ersebut. Selain memberi acuan, dengan adanya program, masyarakat diharapkan berparti
sipasi atau turut ambil bagian dalam perubahan yang direncanakan tersebut. Oleh karena
itu pula Kelsey dan Hearne (Mardikanto, 1993) menekankan pentingnya "pernyataan tert
ulis" yang jelas dan dapat dimengerti oleh setiap warga masyarakat yang diharapkan untu
k berpartisipasi. Adanya pernyataan tertulis ini dapat menjamin kelangsungan program d
an selalu memperoleh partisipasi masyarakat. Perlunya atau manfaat program penyuluha
n tersebut didasarkan pada alasan berikut:

1. Memberi acuan dalam mempertimbangkan secara seksama tentang hal-hal yang haru
s dilakukan dan cara melaksanakannya.
2. Merupakan acuan tertulis yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menghindari
terjadinya salah pengertian.
3. Sebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap adanya usul/saran penyempurnaa
n.
4. Menjadi pedoman untuk mengukur (mengevaluasi) pelaksanaan program.
5. Adanya patokan yang jelas tentang masalah-masalah yang insidentil (menuntut perlu
nya revisi program), dan pemantapan dari perubahan-perubahan sementara (hanya di
revisi jika memang diperlukan).

7
6. Mencegah adanya salah pengertian tentang tujuan akhir, dan mengembangkan kebut
uhan-kebutuhan yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan.
7. Memberikan keterlibatan personil dalam setiap tahapan program yang berkesinambu
ngan tersebut, hingga tercapainya tujuan.
8. Membantu pengembangan kepemimpinan, yaitu menggerakkan semua pihak yang te
rlibat dan menggunakan sumber daya yang tersedia.
9. Menghindarkan pemborosan sumber daya, dan sebaliknya merangsang efiiiensi.
10. Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan di dalam masyarakat dan yang dilaksa
nakan sendiri oleh masyarakat setempat.

Pendapat ini menekankan pada pentingnya tahapan suatu program penyuluhan dari
mulai ide sampai kepada evaluasi dampak pelaksanaannya.

B. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

kegiatan penyuluhan dilakukan berdasarkan rencana penyuluhan yg telahh ditetapka


n sebelumnya seperti menyebarkan informasi, mengajarkan keterampilan, mengajarkan u
saha yang lebih menguntungkan, mengusahakan fasilitas-fasilitas saprodi, menumbuhkan
swadaya/ swadana bagi usaha perbaikan

Masalah utama yang diperhatikan di dalam  pelaksanaan kegiatan  adalah, harus me


mperoleh  partisipasi  sebesar-besarnya dari masyarakat penerima manfaat. Tidak  hanya
dalam pengertian memperoleh sumbangan  input  (dana, tenaga, sarana, peralatan), tetapi
juga partisipasi dalam  pemantauan  pelaksanaan  kiatan, pemeliharaan hasil-hasil  yang  
dapat dicapai, serta partisipasi masyarakat dalam ikut menikmati hasil-hasil yang dicapai.

Karena itu, pelaksanaan kegiatan harus dilakukan pada waktu yang tepat (sesuai den
gan tujuan dan kebutuhan penerima manfaat), serta di lokasi yang tepat (sesuai dengan k
ondisi lokasi penerima manfaat kegiatan, lebih disukai lagi kalau dapat dilaksanakan di l
okasi  penerima manfaatnya sendiri).

C. Monitoring Kegiatan Penyuluhan

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas
objektif program atau memantau perubahan yang fokus pada proses keluaran.
Monitoring ini melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan
pengamatan atas kualitas dari layanan yang diberikan. Terdapat beberapa pendekatan-
pendekatan monitoring :

8
1. Pendekatan monitoring langsung

Monitoring dapat menggunakan pendekatan langsung dan tidak langsung.


Pendekatan langsung dilakukan apabila pihak yang memonitor melakukan
kegiatannya pada lokasi program yang sedang dilaksanakan. Teknik-teknik yang
sering digunakan dalam pendekatan ini adalah wawancara dan observasi. Kedua
teknik ini digunakan untuk memantau kegiatan, peristiwa, komponen, proses, hasil
dan pengaruh program yang dilaksanakan. Pendekatan tidak langsung digunakan
apabila pihak yang memonitor tidak terjun langsung ke lapangan, namun dengan
menelaah laporan berkala yang disampaikan oleh pada penyelenggara program, atau
dengan mengirimkan kuesioner secara berkala kepada para penyelenggaranya atau
pelaksana program.

2. Pendekatan monitoring bermedia

Tujuan aktivitas monitoring seperti ini adalah untuk menemukenali (to dettect)
dan mengantisipasi/mencegah (to detter). Monitoring dilakukan secara terus menerus
dan merekam/mencatatnya secara terstruktur.  Motif sebuah kegiatan monitoring
didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau
kejadian baik menyangkut siapa, mengapa bisa terjadi, sumberdaya publik yang
berkaitan, kebijakan dan dampak apa yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal
lain yang berkaitan.

Pada akhirnya, cara dan motif itu harus dibuktikan dengan catatan tertulis tentang
apa yang dimonitor, kapan sesuatu yang dimonitor itu terjadi (dilihat, atau disaksikan,
atau dikumpulkan bukti-buktinya, atau ditemukan faktanya) dan  bagaimana
kejadiannya atau deskripsinya (kronologi dan/atau sebab-musababnya), serta siapa
saja yang terlibat atau diduga terlibat. Sekurangnya hasil pemantauan terdiri atas
catatan-catatan yang diverifikasi tentang 5W+1H.

Melakukan monitor terhadap pemberitaan dalam media sangat diperlukan oleh


praktisi public relations. Hal itu dimaksudkan untuk mendapatan informasi dasar yang
diperlukan para praktisi public relations. Ada beberapa pendekatan praktis dalam
memonitor media. Dalam tradisi content analisis paling tidak terdapat 8 teknik. Salah
satu teknik yang paling terkenal adalah clip counting atau klipping, media foto.
Pemanfaatan foto sebagai alat dokumentasi sudah lumrah. Namun, masyarakat kini
memanfaatkan foto lebih dari sekadar alat dokumentasi. Mereka menggunakan media

9
foto untuk monitoring dan evaluasi kegiatan. Foto tidak sekadar untuk dokumentasi
dan refleksi, tapi sekaligus pesan berantai untuk masyarakat lainnya.

Dalam monitoring penyuluhan menggunakan media atau berkomunikasi, terdapat


tiga cara yang dapat diterapkan dalam pemilihan metode penyuluhan yang nantinya
proses monitoring juga dapat dilakukan menggunakan cara/metode dibawah ini,
yaitu :

 Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung (percakapan, tatap muka
atau radio komunikasi antar penduduk), maupun secara tidak langsung (lewat
radio, kaset, dll).

 Media cetak, baik berupa gambar dan atau tulisan (foto, majalah pedesaan,
selebaran, poster, dll) yang dibagi-bagikan, disebarkan atau dipasang di tempat-
tempat strategis yang mudah dijumpai oleh sasarannya (di jalan pasar).

 Media terproyeksi, berupa gambar dan atau tulisan lewat slide, pertunjukkan film.
Kegiatan penyuluhan melalui media merupakan metode penyuluhan yang paling
dimengerti karena ada unsur hiburannya. Biasanya Kementerian Kehutanan
mengirimkan mobil unit kegiatan penyuluhan yang dilengkapi dengan perangkap
audio visual yang cukup modern dan diperlengkapi dengan beberapa judul film
hiburan selain dari film mengenai penyuluhan yang akan ditayangkan.

3. Pendekatan monitoring partisifatif

                                    Partisipatory Monitoring merupakan aktifitas yang


melibatkan pihak terkait didalam mencari dan merekam informasi yang berkaitan
dengan proyek secara reguler – harian. Mingguan atau kwartalan – sebagai bagian
pekerjaan rutin dan sebagai bagian desain Monitoring dan Evaluasi. Tujuan
monitoring bukanlah membuat penilain akhir atas keberhasilan atau kegagalan tetapi
mendorong perubahan dan penyesuaian selama masa aktifitas, yang diperuntukkan ba
gi tahapan aktifitas kedepan atau aktifitas baru.

D. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan

1. Aspek Atau Cakupan Tujuan Evaluasi

Evaluasi pada dasarnya adalah tindakan pengawasan, penilaian dan perbaikan


terhadap pelaksanaan kegiatan agar berjalan sesuai tujuan secara efektif dan efisien.

10
Tujuan evaluasi adalah memperbaiki program/kegiatan yang sedang berjalan maupun
umpan balik untuk perbaikan program yang akan datang dan pengambilan keputusan.

a. Tujuan Kegiatan (Activity Objective)

 Mengumpulkan data yang penting untuk perencanaan program (keadaan


umum daerah, sosial, teknis, ekonomis, budaya, masalah, kebutuhan dan
minat, sumber daya, faktor-faktor pendukung).

 Mengetahui sasaran/tujuan program/kegiatan telah tercapai.

 Mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi sebagai akibat intervensi


program/kegiatan penyuluhan.

 Mengetahui strategi yang paling efektif untuk pencapaian tujuan program.

 Mengidentifikasi “strong dan weak points” dalam perencanaan dan


pelaksanaan program.

 Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan.

b. Tujuan Managerial (Managerial Objective)

 Memberikan data/informasi sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan


keputusan.

 Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan program

 Berkomunikasi dengan masyarakat dan penyandang dana/stake holder.

 Menimbulkan rasa persatuan dan motivasi untuk bekerja lebih baik.

c. Tujuan Program  (Program Objective)

Menilai efisiensi, efektifitas, dan manfaat dari program selain untuk


memenuhi beberapa tujuan tersebut di atas, alasan lain mengapa perlu dilakukan
evaluasi adalah karena mungkin:

 Telah terjadi perubahan dalam sifat dari masalah.


 Telah terjadi perubahan struktur dan program dari lembaga-lembaga terkait.

 Telah terjadi perubahan kebutuhan, aspirasi, dan harapan dari masyarakat.

11
2. Manfaat Melakukan Evaluasi Dalam Komunikasi Penyuluhan

a. Menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelah penyuluhan dilaksanakan.

b. Perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian dan pelaksanaan


penyuluhan.

c. Penyempurnaan kebijakan penyuluhan.

3. Komponen Evaluasi Penyuluhan

Komponen atau unsur yang dievaluasi dalam komunikasi penyuluhan bisa


dilaksanakan oleh pihak dalam dan pihak luar. Pihak dalam adalah pihak yang
melaksanakan program itu sendiri. Program yang baik senantiasa mempunyai suatu cara
penilaian yang  berkesinambungan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
program itu sendiri. Dengan adanya cara penilaian seperti ini, maka kekurangan-
kekurangan dapat segera ditemukan, sehingga perbaikannnya dapat dilakuakan sedini
mungkin. Berikut ini cara evaluasi yang bisa digunakan :

a. Pencatatan dan pelaporan, laporan yang disampaikan oleh para pelaksana dari
berbagai tingkatan hendaknya jangan tumpang tindih (over lapping). Laporan
hendaknya hanya mengandung data yang diperlukan untuk evaluasi saja.
b. Supervise, evaluasi bisa efektif jika hasil supervise segera diadakan tindak lanjut.

Pihak luar, yaitu pihak-pihak luar program yang akan dievaluasi di luar program.
Kebaikan dari penilaian yang dilaksanakanoleh pihak luar ialah penilaiannya
diharapakan bisa lebih objektif. Pihak luar bisa pihak luar dari luar negeri, bisa pula
pihak luar dari dalam negeri. Pihak penilai juga sebaiknya terdiri atas berbagai keahlian,
sesuai dengan bidang-bidang yang akan dinilai.

12
BAB III
PENUTUPAN

Kesimpulan

Perencanaan program penyuluhan merupakan suatu proses yang berkelanjutan.  Sehin


gga rangkaian pengambilan keputusan dalam perencanaan program tidak pernah berhenti sam
pai tercapainya tujuan (kebutuhan, keinginan, minat) yang dikehendaki. Untuk tercapainya ke
berhasilan suatu program yang akan dilaksanakan yaitu erat kaitannya dengan perencanaan p
enyuluhan yang matang dan bersinergi dengan masalah yang sedang dihadapi. 

Monitoring penyuluhan adalah kegiatan pemantauan dan pengamatan terhadap proses,


aktvitas, hasil dan dampak dari suatu kegiatan penyuluhan. Sedangkan evaluasi pada dasarny
a adalah tindakan pengawasan, penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan agar b
erjalan sesuai tujuan secara efektif dan efisien.

Tujuan monitoring dan evaluasi yaitu untuk mengetahui apakah input/masukan, jadwa
l pelaksanaan dan output/keluaran yang direncanakan berjalan sesuai dengan rencana, menda
patkan data penggunaan input, proses, hasil dan dampak, dan menghindari terjadinya penyim
pangan terhadap tujuan dan hasil yang diharapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Dahama, D.P. and D.P. Bhatnagar. 1980. Education and Communicatjon for Development. N
ew Delhi: Oxford & IBH Publishing CO.

Lippitt, R, J. Watson and B. Wesley. 1958. The Dynamics of Planned Change. New York: Ha
rcourt, Brace and World, Inc.

Mardikanto, Totok. 1992. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Universitas Sebela


s Maret.
Slamet, Margono. 1978. Kumpulan Bacaan Penyuluhan Pertanian Bogor. Institut Pertanian B
ogor.
________1979. Psikologi Belajar Mengajar. Ciawi: IPLPP (Diktat)
Soekanto, Soerjono. 1982. Pengantar Sosiologi. Rajawali Pers. .
Mardikanto, Totok. 1992. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Universitas Sebela
s Maret.
Mardikanto. T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press
Padmowiharjo, S. 1996. Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta : Universitas Terbuka.
Werimon, A. 1992. Diktat Monitoring dan Evaluasi. Yogyakarta : APP Yogyakarta (tidak dit
erbitkan).
Wikipedia.com

14
Hasil Penilaian Dari Mahasiswa Peternaka Semester 4
Pada Presetasi DPP

NO NAMA PENILAIAN
1 Zaenal Robidin 85
2 Afrigh Miftahudin 87
3 Tori Ardiansyah 88
4 Adhe Septiyo 78
5 Hidayat Pratama P 76
6 Khaidar Muhammad 79
7 Frida Septi Natalia 90
8 M Imdhatul Ma'ruf 82
9 Faqih Minded Al Jundy 76
10 Agam Setyoaji 79
11 Thalita Zulfani 80
12 Hamam Al Rasyid 90
13 Slamet Nugroho 87
14 Topik Wahyudin 81
15 Septia Windasih 90
16 Muhamad Fauzi 84
  total nilai 1332
  rata-rata nilai 83,25

15

Anda mungkin juga menyukai