Disusun Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Dasar Penyuluhan
Peternakan, dengan judul : “Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring, dan Evaluasi Alat
Bantu Penyuluhan”. Makalah ini kami susun sebagai bagian dari tugas Mata Kuliah Dasar
Penyuluhan Peternakan Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Purworejo. Kami dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Ir.hj.Zulfanita,M.P selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Penyuluhan Peternak
an.
2. Teman – teman yang telah bekerja sama selama pengerjaan tugas ini dilakukan.
3. Orang tua dan teman-teman mahasiswa yang selalu memberi dukungan, sehingga pen
ulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini.
Kami menyadari bahwa Tugas Makalah ini, masih jauh dari sempurna, maka kami m
ohon kritik dan saran yang membangun agar menjadi bahan perbaikan makalah ini. Besar har
apan kami, bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada u
mumnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
D. Manfaat...........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Perencanaan Program Penyuluhan..................................................................................6
B. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan..................................................................................8
C. Monitoring Kegiatan Penyuluhan...................................................................................9
D. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan......................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
Kesimpulan...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan m
emajukan kesejahteraan umum merupakan hak asasi warga negara Republik Indonesia. Sekto
r pertanian yang berperan penting dalam pembangunan nasional memerlukan sumberdaya ma
nusia yang berkualitas, andal, serta berkemampuan manajerial, kewirausahaan dalam melaksa
nakan usahanya. Dengan demikian pelaku pembangunan pertanian mampu membangun usah
a dari hulu sampai dengan hilir yang berdaya saing tinggi dan berperan serta dalam melestari
kan lingkungan usahanya sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Program penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk
memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Progr
ama penyuluhan pertanian yang disusun setiap tahun membuat rencana penyuluhan tahun ber
ikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakup
an pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksanaan penyuluhan.
Mengutip pendapat Martinez (985) yang menyatakan bahwa: pemba-ngunan (pedesaan)
yang efektif, bukanlah semata-mata karena adanya kesempatan, tetapi merupakan hasil dari
penentuan pilihan-pilihan kegiatan, bukan hasil "trial and error" tetapi akibat dari perencanaa
n yang baik. Karena itu, perlu untuk selalu diingat bahwa, kegiatan penyu-luhan pembangun
an yang efektif harus melalui perencanaan pro-gram penyuluhan yang baik. Dengan kata lai
n, penyuluhan yang baik harus direncanakan sebaik-baiknya.
Pelaksanaan penyuluhan merupakan kegiatan yg dilakukan didasarkan rencana penyuluh
an yg tlh ditetapkan sebelumnya. Yang dimaksud dengan pelaksanaan di sini adalah tindaka
n-tindakan nyata untuk melakukan apa-apa yang telah dicantumkan dalam rencana tadi, yaitu
yang berkaitan dengan 5 W dan 1 H. Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan tersebut, dapat
dipilih cara atau metode komunikasi dan alat bantu yang digunakan dengan ketentuan: sesuai
dengan keadaan sasaran, cukup dalam kuantitas dan kualitas, tepat mengenai sasaran dan tepa
t pada waktunya, amanat harus mudah diterima dan dimengerti, murah biayanya.
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objekti
f program atau memantau perubahan yang fokus pada proses keluaran. Monitoring ini meliba
tkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan pengamatan atas kualitas dari lay
anan yang diberikan.
4
Evaluasi adalah sebuah proses yang terdiri dari urutan rangkaian kegiatan mengukur dan
menilai. Evaluasi merupakan proses mengumpulkan data yang sistematis untuk mengetahui e
pektifitas suatu program. Penyuluhan pertanian bukanlah merupakan kegiatan yang berdiri se
ndiri, tetapi merupakan salah satu rantai dari kegiatan pembanguan pertanian.
Pada saat melakukan penyuluhan, seorang penyuluh harus mempunyai perencanaan prog
ram penyuluhan agar penyuluhan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan khalayak. Sala
h satu faktor keberhasilan dalam memberikan penyuluhan adalah dengan adanya proses atau t
ahapan-tahapan perencanaan program penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan khalayak. O
leh karena itu, sebagai seorang penyuluh sangat dibutuhkan membuat tahapan-tahapan atau pr
oses penyuluhan sebelum terjun langsung ke lapangan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Bagi pembaca, bermanfaat dalam menambah informasi atau wawasan mengenai Per
encanaan, Pelaksanaan, Monitoring, dan Evaluasi Alat Bantu Penyuluhan.
2. Bagi penulis, bermanfaat dalam menambah referensi mengenai Perencanaan, Pelaks
anaan, Monitoring, dan Evaluasi Alat Bantu Penyuluhan.
BAB II
PEMBAHASAN
5
Venugopal (Mardikanto,1993) mendefinisikan perencanaan program sebagai suatu p
rosedur kerja bersama-sama masyarakat dalam upaya untuk merumuskan masalah (keada
an-keadaan yang belum memuaskan) dan upaya pemecahan yang mungkin dapat dilakuk
an demi tercapainya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Pendapat yang hampir sama
dikemukakan oleh Mueller (Mardikanto,1993) yang mengartikan perencanaan program s
ebagai upaya sadar yang dirancang atau dirumuskan guna tercapainya tujuan (Kebutuhan
keinginan, minat) masyarakat, untuk siapa program tersebut ditujukan.
Dari beberapa definisi dan pengertian tentang perencanaan program (penyuluhan) ter
sebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa perencanaan program merupakan pro
ses berkesinambungan tentang pengambilan keputusan menyangkut situasi, pentingnya
masalah, atau kebutuhan, perumusan tujuan, dan upaya pemecahan yang mungkin dilaku
kan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
6
Keputusan yang diambil pada perencanaan program harus mengandung pengetahuan
yang tepat di masa yang akan datang. Hal inilah yang membedakan perencanaan dengan
peramalan. Perencanaan harus dapat mengukur hasil-hasil yang dicapai berdasarkan peng
etahuan yang tepat tentang kondisi masyarakat. Oleh karenanya beberapa pokok pikiran
yang perlu diperhatikan dalam perencanaan program penyuluhan:
1. Memberi acuan dalam mempertimbangkan secara seksama tentang hal-hal yang haru
s dilakukan dan cara melaksanakannya.
2. Merupakan acuan tertulis yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menghindari
terjadinya salah pengertian.
3. Sebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap adanya usul/saran penyempurnaa
n.
4. Menjadi pedoman untuk mengukur (mengevaluasi) pelaksanaan program.
5. Adanya patokan yang jelas tentang masalah-masalah yang insidentil (menuntut perlu
nya revisi program), dan pemantapan dari perubahan-perubahan sementara (hanya di
revisi jika memang diperlukan).
7
6. Mencegah adanya salah pengertian tentang tujuan akhir, dan mengembangkan kebut
uhan-kebutuhan yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan.
7. Memberikan keterlibatan personil dalam setiap tahapan program yang berkesinambu
ngan tersebut, hingga tercapainya tujuan.
8. Membantu pengembangan kepemimpinan, yaitu menggerakkan semua pihak yang te
rlibat dan menggunakan sumber daya yang tersedia.
9. Menghindarkan pemborosan sumber daya, dan sebaliknya merangsang efiiiensi.
10. Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan di dalam masyarakat dan yang dilaksa
nakan sendiri oleh masyarakat setempat.
Pendapat ini menekankan pada pentingnya tahapan suatu program penyuluhan dari
mulai ide sampai kepada evaluasi dampak pelaksanaannya.
Karena itu, pelaksanaan kegiatan harus dilakukan pada waktu yang tepat (sesuai den
gan tujuan dan kebutuhan penerima manfaat), serta di lokasi yang tepat (sesuai dengan k
ondisi lokasi penerima manfaat kegiatan, lebih disukai lagi kalau dapat dilaksanakan di l
okasi penerima manfaatnya sendiri).
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas
objektif program atau memantau perubahan yang fokus pada proses keluaran.
Monitoring ini melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan
pengamatan atas kualitas dari layanan yang diberikan. Terdapat beberapa pendekatan-
pendekatan monitoring :
8
1. Pendekatan monitoring langsung
Tujuan aktivitas monitoring seperti ini adalah untuk menemukenali (to dettect)
dan mengantisipasi/mencegah (to detter). Monitoring dilakukan secara terus menerus
dan merekam/mencatatnya secara terstruktur. Motif sebuah kegiatan monitoring
didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau
kejadian baik menyangkut siapa, mengapa bisa terjadi, sumberdaya publik yang
berkaitan, kebijakan dan dampak apa yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal
lain yang berkaitan.
Pada akhirnya, cara dan motif itu harus dibuktikan dengan catatan tertulis tentang
apa yang dimonitor, kapan sesuatu yang dimonitor itu terjadi (dilihat, atau disaksikan,
atau dikumpulkan bukti-buktinya, atau ditemukan faktanya) dan bagaimana
kejadiannya atau deskripsinya (kronologi dan/atau sebab-musababnya), serta siapa
saja yang terlibat atau diduga terlibat. Sekurangnya hasil pemantauan terdiri atas
catatan-catatan yang diverifikasi tentang 5W+1H.
9
foto untuk monitoring dan evaluasi kegiatan. Foto tidak sekadar untuk dokumentasi
dan refleksi, tapi sekaligus pesan berantai untuk masyarakat lainnya.
Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung (percakapan, tatap muka
atau radio komunikasi antar penduduk), maupun secara tidak langsung (lewat
radio, kaset, dll).
Media cetak, baik berupa gambar dan atau tulisan (foto, majalah pedesaan,
selebaran, poster, dll) yang dibagi-bagikan, disebarkan atau dipasang di tempat-
tempat strategis yang mudah dijumpai oleh sasarannya (di jalan pasar).
Media terproyeksi, berupa gambar dan atau tulisan lewat slide, pertunjukkan film.
Kegiatan penyuluhan melalui media merupakan metode penyuluhan yang paling
dimengerti karena ada unsur hiburannya. Biasanya Kementerian Kehutanan
mengirimkan mobil unit kegiatan penyuluhan yang dilengkapi dengan perangkap
audio visual yang cukup modern dan diperlengkapi dengan beberapa judul film
hiburan selain dari film mengenai penyuluhan yang akan ditayangkan.
10
Tujuan evaluasi adalah memperbaiki program/kegiatan yang sedang berjalan maupun
umpan balik untuk perbaikan program yang akan datang dan pengambilan keputusan.
11
2. Manfaat Melakukan Evaluasi Dalam Komunikasi Penyuluhan
a. Pencatatan dan pelaporan, laporan yang disampaikan oleh para pelaksana dari
berbagai tingkatan hendaknya jangan tumpang tindih (over lapping). Laporan
hendaknya hanya mengandung data yang diperlukan untuk evaluasi saja.
b. Supervise, evaluasi bisa efektif jika hasil supervise segera diadakan tindak lanjut.
Pihak luar, yaitu pihak-pihak luar program yang akan dievaluasi di luar program.
Kebaikan dari penilaian yang dilaksanakanoleh pihak luar ialah penilaiannya
diharapakan bisa lebih objektif. Pihak luar bisa pihak luar dari luar negeri, bisa pula
pihak luar dari dalam negeri. Pihak penilai juga sebaiknya terdiri atas berbagai keahlian,
sesuai dengan bidang-bidang yang akan dinilai.
12
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Tujuan monitoring dan evaluasi yaitu untuk mengetahui apakah input/masukan, jadwa
l pelaksanaan dan output/keluaran yang direncanakan berjalan sesuai dengan rencana, menda
patkan data penggunaan input, proses, hasil dan dampak, dan menghindari terjadinya penyim
pangan terhadap tujuan dan hasil yang diharapkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Dahama, D.P. and D.P. Bhatnagar. 1980. Education and Communicatjon for Development. N
ew Delhi: Oxford & IBH Publishing CO.
Lippitt, R, J. Watson and B. Wesley. 1958. The Dynamics of Planned Change. New York: Ha
rcourt, Brace and World, Inc.
14
Hasil Penilaian Dari Mahasiswa Peternaka Semester 4
Pada Presetasi DPP
NO NAMA PENILAIAN
1 Zaenal Robidin 85
2 Afrigh Miftahudin 87
3 Tori Ardiansyah 88
4 Adhe Septiyo 78
5 Hidayat Pratama P 76
6 Khaidar Muhammad 79
7 Frida Septi Natalia 90
8 M Imdhatul Ma'ruf 82
9 Faqih Minded Al Jundy 76
10 Agam Setyoaji 79
11 Thalita Zulfani 80
12 Hamam Al Rasyid 90
13 Slamet Nugroho 87
14 Topik Wahyudin 81
15 Septia Windasih 90
16 Muhamad Fauzi 84
total nilai 1332
rata-rata nilai 83,25
15