Anda di halaman 1dari 4

Tipe ternak

No Daging Kemampuan kerja


1 Penyebab menjadi factor 1. Permintaan pasar terhadap daging sapi semakin meningkat,
stategis 2. Ketersediaan tenaga kerja cukup besar,
3. Kebijakan pemerintah mendukung,
4. Hijauan dan sisa pertanian tersedian sepanjang tahun,
2 Segmentasi pasar atau Peran Pasar Hewan
pengguna Model pasar ternak (Sapi dan ternak lainnya) di Indonesia pada
umumnya
masih dikategorikan sebagai pasar tradisional. Mengingat sistem
pemasaran
(transaksi jual beli) antara peternak sebagai pemilik ternak dan pedagang
(tengkulak/blantik) atau pembeli masih secara tradisional. Sistem jual
beli/penetapan
harga tidak transparan, hanya berdasarkan penaksiran ketampakan
(performance)
ternaknya bukan berdasarkan bobot badan yang diukur dengan
timbangan/ alat ukur
lainnya atau performance yang dinilai berdasarkan kualitas/kelas mutu
(grade) di
Desa Balassuka Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Adapun yang
termasuk
dalam pemasaran ini adalah ketersediaan pasar wilayah, cara pemasaran
sapi potong,
dan kondisi jual ternak sapi potong dengan biaya pemeliharaan.
3 Stabilitas dan rentan harga Tingginya harga beberapa komoditas pangan, sementara pendapatan
masyarakat relatif tetap, membatasi akses masyarakat terhadap pangan
(Siregar dan Masyitho, 2009). Hal ini mengakibatkan dayabeli masyarakat
berkurang, sehingga dapat mengancam ketahanan pangan. Tingginya
harga pangan juga mengakibatkan tingginya tingkat inflasi dan berakibat
pada sulitnya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan, sehingga
pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah penduduk miskin. Selanjutnya
diperoleh kesimpulan bahwa variasi harga pangan lebih dipengaruhi oleh
guncangan terhadap harga pangan itu sendiri, yang dapat bersumber
teknologi produksi dan kebijakan pemerintah terkait. Sementara itu,
variasi inflasi secara dominan dipengaruhi oleh harga pangan. Oleh
karena itu, kebijakan stabilisasi harga pangan tercakup daging sapi
merupakan salah satu kebijakan penting dalam pembangunan pertanian.
4 Karakteristik kemanfaatan
5 Prospek jangka Panjang 1.Permintaan Selalu Tinggi

Hal utama kenapa peternak lebih memilih sapi, sudah pasti selalu ada
permintaan sepanjang tahun. Bukan hanya saat kegiatan besar, seperti
kurban di idul adha. Permintaan daging sapi memang akan tetap tinggi,
karena daging sapi menjadi sumber protein dan disukai masyarakat.
Bahkan biasanya dikonsumsi setiap harinya sebagai lauk pauk, tidak perlu
menunggu acara besar.

Daging sapi juga digunakan untuk menu makanan sehari-hari, seperti


bakso, steak dan menu makanan olahan lainnya. Selain itu, menu daging
sapi banyak digunakan untuk acara besar, seperti pernikahan, sunatan,
acara keagamaan, adat dan juga hajatan besar lainnya.Ini merupakan
peluang usaha yang didukung dengan permintaan lokal yang tinggi
bukan.
Sayangnya, tinggi permintaan dalam negeri tidak bisa penuhi oleh
produksi lokal, sehingga membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan
impor atau mendatangkan daging dari luar negeri. Padahal masyarakat
lebih suka dengan daging lokal yang lebih segar dan mudah di olah,
dimana daging impor di anggap kurang enak.

2. Cepat Balik Modal

Membuka peternakan sapi memang jadi peluang usaha tepat untuk


masyarakat kecil dan menengah yang hidup di pedesaan, tekhniknya
memang sangat sederhana dengan di ternakan secara liar di persawahan
atau savanna.Ini kurang efektif dalam peternakan yang ingin
mendapatkan keuntungan besar, pertama Anda harus menentukan ingin
mengembangbiakan atau menggemukkan secara cepat.

Peternakan jangka panjang memang sangat menguntungkan, jika bisa


memelihara sapi dengan baik dan menghasilkan perkawinan lebih dari
satu ekor. Selain itu, harus menjaga kekuatan kandang dan kapasitasnya,
sapi juga membutuhkan ruangan untuk berkembang, dimana terlalu
sesak membuat sapi tidak bisa berkembang dengan maksimal, inilah
bisnis menguntungkan di bidang peternakan sebenarnya.

3.Usaha Sampingan yang Menguntungkan

Peternakan memang membutuhkan modal besar, sehingga tidak


mungkin satu orang saja yang menanamkan modal. Investasi dalam
bidang peternakan sapi memang jadi pilihan tepat, apalagi jika ingin
mendapatkan hasil besar di masa yang akan datang. Pasalnya peluang
bisnis sapi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Jangan terlalu menekan peluang bisnis ternak sapi, jika ingin


mendapatkan keuntungan besar, pilih dalam jangka panjang.Hasilnya
memang kecil di awalnya, namun dapat memberikan keuntungan
sepanjang masa, apalagi jika memilih indukan berkualitas maka bisa
mengalami perkawinan lebih dari 3 kali sepanjang tahun.
6 Pola pemeliharaan Terdapat tiga sistem pemeliharaan ternak yaitu ekstensif, intensif dan
/perawatan semi intensif. Pemeliharaan sistem intensif sering digunakan pada sapi
potong di Indonesia karena lebih efisien dalam hal pemberian pakan,
pembersihan kandang, penanganan penyakit dan memandikan ternak
(Sugeng, 2000). Sistem pemeliharaan ekstensif dan semi intensif sering
digunakan apabila pemeliharaan sapi berbasis integrasi dengan tanaman
seperti kelapa sawit. Mondang dan Talib (2015), ketiga model
pemeliharaan sapi Bali di perkebunan kelapa sawit memberikan dampak
positif terhadap pengembangan sapi dan usaha perkebunan kelapa sawit.

Anda mungkin juga menyukai