Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PENGEMBANGAN AYAM

KAMPUNG
 PENDAHULUAN

I.1.       Latar Belakang        

 Pemenuhan kebutuhan protein hewani dari produk unggas harus diimbangi dengan
peningkatan populasi ternak unggas,sehingga produk ternak unggas mampu memenuhi
kebutuhan protein hewani seluruh masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong. Sampai saat ini
masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong cukum mampu mengkonsumsi ternak unggas ini,
dan ternak unggas ini terutama ayam kampung dapat meningkatkan pendapatan asli daerah
Kabupaten Rejang Lebong dari sektor peternakan unggas.

 Ternak ayam kampung/ ayam lokal bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan
merupakan komoditi andalan yang berpotensi dan berpeluang hanya penanganan dan
pengembangan ternak unggas ayam kampung/ayam lokal ini masih bersifat tradisional. Kalau
dibandingkan dengan ayam ras, beternak ayam kampung/ayam lokal ini cukup rumit selain
membutuhkan lokasi atau tempat yang agak luas juga pakan nya.

 Perkembangan ayam kampung/ayam lokal cenderung lebih lambat dibandingkan


dengan ayam ras pedaging yang mampu panen dalam waktu 40 harisedangkan ayam
kampung/ayam lokal membutuhkan waktu 6 – 7 bulan.Dan juga untuk pengembangan ayam
kampung/ayam lokal ini beberapa peterbak mengaku kesulitan dalam perolehan bibit yang
baik dan berkualitas karena pada bulan awal ternak resiko kematian mencapai 10% – 20%dan
juga penyakit , hama dan juga penurunan kualitas yang diakibatkan kekeliruan dalam proses
produksi.

             Namun jika strategi pemeliharaan ayam kampung/ayam lokal dapat dicermati dengan
baik maka usaha beternak ayam kampung/ayam lokal ini dapat memberikan keuntungan yang
tinggi karena cukup diminati masyarakat. Karena banyak masyarakat yang mengkonsumsi
ayam kampung dibandingkan ayam ras pedaging dikarenakan ayam kampung /ayam lokal
dagingnya lebih manis dan gurih dibandingkan dengan ayam ras pedaging.

            Meskipun potensi budidaya ayam kampung/ayam lokal sangatlah menarik namun
sejumlah tantangan bisa menjadi penghambat usaha yang bisa mengubah potensi keuntungan
menjadi kerugian.

Untuk itu perlu dilakukan analisa terhadap kekuatan (Strenght ),kelemahan


(Weakness ), peluang ( Oppurtunities )dan ancaman ( Threat ) yang dapat terjadi dalam usaha
peternakan ayam kampung / ayam lokal sehingga dapat disusun strategi pengembangan
agribisnis peternakan ayam kampung / ayam lokal.

I.2.      Permasalahan
            Permasalahan yang ingin diangkat dalam tulisan ini adalah untuk mengetahui strategi-
strategi dalam pengembangan ayam kampung di Kelurahan Dusun Curup Kecamatan Curup
Utara Kabupaten Rejang Lebong terutama usaha peternakan unggas ayam kampung / ayam
lokal milik H. Abdul Halil.

PEMBAHASAN

     Peternakan unggas di Indonesia berperan penting dalam pembangunan peternakan karena
merupakan ujung tombak pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat. Ternak unggas
memberikan kontribusi yang besar dalam produksi daging yaitu 67% disediakan oleh ayam
ras, 23% oleh ayam kampung/ ayam lokal dan sisanya oleh ayam jenis lain.

              Ternak ayam kampung/ayam lokal  kedepannya tetap akan menjadi tumpuan dalam
penyedian pangan untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani namun sampai saat ini
penegmbangan ayam kampung hanya mampu memenuhi sekitar 23% saja dari total populasi
ternak unggas ini dikarenakan pengembangan ayam kampung/ ayam lokal ini masih dikelola
secara tradisonal dan usaha sambilan.

            Bagi masyarakat ayam kampung/ ayam lokal selain untuk pemenuhanprotein hewani
juga sebagai ayam petarung.  Beberapa alasan untuk pengembangan / peternakan ayam
kampung / ayam ras ini antara lain adalah :

a.       Harga ayam kampung / ayam lokal relatif tinggi dibandingkan dengan harga ayam ras ini
dikarenakan pemeliharaan ayam kampung/ ayam lokal memakan waktu dan biaya.Harga
ayam kampung/ ayam lokal dari Rp.75.000  – Rp.150.000 sedangkan ayam ras perkilonya
Rp. 28.000 – Rp. 38.000

b.      Nutrisi yang lebih dari ayam kampung karena ayam kampung rasa dari ayam kampung
sangat berbeda dengan ayam ras ini dikarenakan ayam kampung / ayam lokal memiliki
nutrisiyang lebih tinggi dan lemaknya rendah dan terdapat berbagai protein yang dibutuhkan
manusia

c.       Potensi pasar yang masih bagus karena konsumen lebih memilih mengkonsumsi ayam
kampung/ ayam lokal ketimbang ayam ras.Selain itu juga daging ayampung lebih manis dan
gurih dibandingkan yam ras yang terasa hambar.

Analisa SWOT digunakan untuk pengembangan usaha ternak ayam kampung / ayam
lokal milik H. Abdul Halil agar dapat diketahui kekuatan,kelemahan, peluang dan
ancaman.

KEKUATAN ( STRENGHT )

1.      Lahan untuk peternakan ayam kampung masih tersedia


2.      Iklim Kota Curup cocok untuk usaha beternak ayam kampung

3.      Usaha peternakan ayam kampung walaupun usaha sampingan namun dapat menambah
pendapatan keluarga

4.      Tersedianya transportasi

KELEMAHAN ( WEAKNESS )

1.      Keterampilan peternak masih rendah

2.      Sistem beternak yang masih bersifat tradisional

3.      Angka kematian ternak yang masih relatif tinggi

4.      Pengembangan usaha ternak ayam masih sebagai usaha sampingan dan bersifat tradisional

PELUANG ( OPPURTUNITIES )

1.      Peluang pasar yang masih tinggi ini dikarenakan banyak masyrakat yang memilih
mengkonsumsi ayam kampung / ayam lokjal  dibandingkan ayam ras.

2.      Peluang ekonomi yang cukup baik sehingga dapat dijadikan lapangan pekerjaan dan
meningkatkan pendapatan keluarga

ANCAMAN ( THREATS )

1.      Rentannya ayam kampung terkena penyakit menular

2.      Harga pakan ternak yang tidak stabil harganya

 Matrik SWOT untuk srategi pengembangan usaha ternak ayam kampung/ ayam lokal milik
H. Abdul Halil

 
               Strenght : Weaknes :

                   Internal  1.       Lahan untuk peternakan ayam1.       Keterampilan peternak masih
kampung masih tersedia rendah
 
2.       Iklim Kota Curup cocok untuk
2.       Sistem beternak yang masih
  usaha beternak ayam kampung bersifat tradisional

  3.       Usaha peternakan ayam 3.       Angka kematian ternak yang


kampung walaupun usaha masih relatif tinggi
  sampingan namun dapat 4.       Pengembangan usaha ternak
menambah pendapatan ayam masih sebagai usaha
  keluarga sampingan dan bersifat
tradisional
  4.       Tersedianya transportasi
 
Eksternal  

 
Oppurtunities: S-O : W-O :

1.       Peluang pasar yang masih 1.       Perbaikan Mutu Genetik ayam 1.       Pengembangan pola kemitraan
tinggi ini dikarenakan banyak antara peternak dengan
masyrakat yang memilih 2.       Menciptakan Kondisi yang perusahaan lokal sebagai
mengkonsumsi ayam kampung mendukung untuk menarik penyedia bibit
/ ayam lokal  dibandingkan investor
ayam ras. 2.       Meningkatkan peran dan
3.       Melakukan pembinaan fungsi Dinas Peternakan
2.       Peluang ekonomi yang cukup peternak secara terpadu Kabupaten Rejang Lebong
baik sehingga dapat sebagi instansi tehnis  dengan
dijadikanlapangan pekerjaan kebijakan yang berpihak kepda
dan meningkatkan pendapatan peternak
Skeluarga

 
Threats: S-T : W-T ;

1.       Rentannya ayam kampung 1.       Pengembangan Kulitas 1.       Penerapan tehnologi yang
terkena penyakit menular produk ayam kampung dapat meningkatkan hasil
peternakan
2.       Harga pakan ternak yang tidak
2.       Pengembangan efisien usaha
stabil harganya 2.       Peningkatan produksi hasil
3.       Peningkatan manajemen peternakan ayham lokal
  sistem pemeliharaan ternak
3.       Pendidikan formal dan non
  4.       Peningkatan aksebilitas formal dalam peningkatan
terhadap pasar kualitas SDM
 

 KESIMPULAN

          Dari kekuatan, kelemahan,ancaman serta peluang diatas maka dapat disimpulkan


stratyegi pengembangan utama ternak ayam kampung/ ayam lokal sebagai berikut :
1.      Pencegahan dan pemberantasan penyakit, ayam kampung yang masih dilepas bebas akan
rentan sekali terhadap penyakit uyntuk itu perlu pemeliharaan secara intensif ataupun semi
intensif.

Pemeliharaan secara intensif dapat menekan angka kematian ayam kampung

2.      Ayam kampung sering dilihat sebagai usaha sambilan dengan nilai ekonomisnya rendah dan
apabila pemeliharaan ayam kampung / ayam lokal sebagai penghasil daging dan telur secara
intensif melalui pertbaikan manajemen pemeliharaan ( kandang, ransum dan vaksinasi ) dan
peningkatan skala usaha dan permodalan dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi
peternak yang lebih besar.

3.      Mengadakan pelatihandan pendampingan kepada peternak/kelompok peternak yam


kampung, pelatihan kepada aparat pemerintah dan juga penegmbangan sarana dan prasarana
pendidikan dan pelatihan.

4.      Usaha peternakan ayam kampung mutlak membutuhkan fasilitas dari pihak pemerintah
ataupun swasta khususnya dalam pengadaan modal kerja, inovasi tehnologi dan kelembagaan
perusahaan swasta yang dapat mengendalikan masukan untuk produksi pemasaran hasil.

5.      Keterlibatan pemerintah tidak cukup sebagai fasilitator pasif tetapi harus menjadi inisiator
aktif mengingataneka usaha peternakan didominasioleh usaha peternakan rakyat skala kecil.

Anda mungkin juga menyukai