Anda di halaman 1dari 4

Nama : Intan Malinda

Nim : 23010121120012
RANGKUMAN KULIAH DOSEN TAMU

NARASUMBER : Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc., IPU., ASEAN Eng


MATERI : Pakan Unggas yang Efisien Berbasis Sumber Daya Lokal

Perkembangan teknologi dalam dunia peternakan memang menarik untuk dibahas.


Contohnya adalah mengenai pakan ternak. Salah satu tujuan dalam beternak tidak lain adalah
mengenai produktivitasnya.Di Indonesia produktivitas pangan hewani masih belum dapat
memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Tingkat impornya masih tinggi. Hal ini juga berkaitan
dengan persepsi bahwa kebutuhan pangan hanya terfokusi pada pangan karbohidrat saja.
Padahal protein baik nabati dan hewani sangat diperlukan. Salah satu penyumbang protein
hewani yang tinggi adalah ternak unggas. Sumbernya berasal dari ayam petelur, ayam
pedaging, dan ayam kampung. Pakan merupakan masalah utama selain bibit, dimana biaya
untuk pakan melingkupi 80% dari anggaran peternakan. Pakan pabrikan mendominasi
sebagai pakan yang diberikan untuk ternak. Pendapatandari peternak menjadi sangat
bergantung pada fluktuasi harga pakan dipasar. Perlu diperlukan penelitian terhadap bahan
pakan lokal yang efisien. Sehingga dapat dijadikan alternatif pakan ternak unggas.
A. Lingkup usaha peternakan
Usaha peternakan mencakup beberapa bidang seperti:
- Pabrik obat/aditif
- Diversifikasi produk, hasil dari peternakan
- Rumah potong ternak/ayam
- Peralatan ternak
- Breeding farm feedlot
- Pabtrk pakan ternak
Contoh lainnya adalah pupuk yang pada saat ini memiliki prospek penjualan yang
tinggi.
B. Pakan ternak
Data produksi pabrik pakan pada tahum 2011 hingga 2020 menunjukan kenaikan
yang cukup signifikan. Isitilah yang terkait dalam pakan yaitu:
- Feed formulation dimana berbasis excel
- Feed/ration/diet/food
- Feed complete, dalam unggas disebut pakan jadi.
- Feed concentrate, banyak diproduksi oleh pabrik. Penggunaan konsentrat
dicampur bahan lain/ pakan utama
- Feed suplement,
- Feed additive, bahan yang diberikan dalam jumlah sedikit pada pakan. Contohnya
yaitu vitamin
- Feed fattening
- Feed replacer
- Feed subtitution
- Feed roughaghe (contohnya rumput)
Dalam beternak unggas terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui yaitu:
- Untuk unggas pedaging hal yang harus diperhatikan yaitu, bagaimana untuk membentuk
sel daging. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian pakan yang sesuai dengan periode
kritis unggas. Kemudian memperhatikan brooder dan jenis pakan yaitu starter dan finisher.
- Selanjutnya bagi unggas petelur kita harus memperhatikan bagaimana menjaga saluran
produksi. Maka kita harus berikan pakan yang tidak kelebihan lemak dan protein. Hal
tersebut dapat mengakibatkan timbunan lemak terletak pada organ reproduksinya. Bobot
badan patokannya pada pullet. Lalu pemberian pakan secara restricted. Pemberiannya
dibagi menjadi dua, yaitu secara quality berdasarkan kebutuhannya dan quantity
berdasarkan jumlah pakan yang kita beri.Bentuk pakan yang baik adalah pellet atau
crumble. Feed aditif juga sangat berperan.
- Pakan untuk hewan ternak dapat dikatakan baik jika sesuai dengan jenis ternak, tujuan
produksi, umur pemeliharaan, kebutuhan nutrisinya, konsisi lingkungannya, sistem
pemeliharaannya, formulasi pakan, bentuk pakan, dan jaminan pakan
- Untuk menjamin kebutuhan nutrisi pada pakan ternak yang perlu diperhatikan adalah
nutrisi seimbang dalam pakan, sesuai kebutuhan ternak, nutrisi ditunjukan untuk produksi,
pakan tiak mengandung logam berat, tidak ada pemalsuan serta tidak mengandung
mikroba pathogen.
Standar kebutuhan pakan yang tepat berdasarkan
- SNI
- NRC
- AEC, 1998
- Scott, 2004
- PTM
C. Bahan Pakan Lokal
- Bahan baku pakan lokal adalah setiap bahan yang termasuk dalam sumberdaya
lokal Indonesia yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak (Sukria
dan Krisnan 2009).
- Sumber bahan pakan lokal dapat berasal dari limbah pertanian yaitu jerami padi,
bekatul, dedak kasar dan halus, jerami jagung, tongkol jagung, dll
- Peluang pengembangan bahan baku pakan lokal dapat menjadi pilar yang
mendukung prekembangan sistem peternakan di Indonesia yang berkelanjutan,
efisien dan kompetitif.
- Fakta yang terkait bahan pakan lokal
1. Ketersediaan tidak terjamin. Industri pakan lokal suka den jagng.
Mengandung betakaroten dan pati tinggi
2. Kualitas dan harga tidak terjamin. BBlm terdapat yg mengurus bahn pakan
lokal
3. Skala dan lokasi produksi
4. Rantai tata niaga masih terbatas
5. Perlu teknologi yang lebih maju
6. Kelembagaan belum terjamin
7. Pengusaha hanya mengejar bisnis
8. Transportasi
Bahan pakan yang berdasaran asal bahan
- Tumbuhan : tepung daun lamtoro, daun kelor, daun gamal, dll
- Hewan: tepung ikan, tepung teri, keong, tepung bekicot, dll
- Limbah industri: tepung roti, tepung bumbu, limbah restoran
- Bahan tambahn seperti tepung kerang, tepung tulang, campuran vitamin, asam
amino dan mineral
Berdasarkan kandungan gizi
- Sumber energi : jagung, dedak padi, onggok, nasi aking
- Sumber protein: ampas tahu, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil
sawit, tepung lamtoro dll
- Sumber mineral: tepung bulu, kapur tepung kerang
- Pakan ayam dapat berbentuk tepung halus yang lebih mudah diserap usus, harga
lebih murah, cocok untuk semua umur. Berbentuk crumble yang tidak cocok
untuk semua umur ayam, dan pellet yang lebih efisien, cocok untuk semua umur
ternak, diseukai ternak, harga lebih mahal.

Penggunaan bahan pakan lokal bertujuan untuk


1. Meningkatkan acceptability dan palabilitas
2. Mengubah ukuran dan bentuk
3. Meningkatkan nilai nutrisi
4. Menghilangkan/mengurangi racun dan kontaminan
5. Mengisolasi zat nutrisi dalam bahan pakan
6. Meningkatkan kecernaan nutrisi
7. Meningkatkan daya simpan
8. Membentuk bahan pakan baru
Langkah-langkah dalam menyusun pakan unggas
1. Mengetahui kebutuhan zat makanan dari jenis dan periode unggas tersebut
2. Bahan pakan yang tersedia di lapangan
3. Kandungan zat makanan masing-masing bahan pakan
4. Harga bahan pakan
5. Batasan penggunaan bahan pakan tersebut
6. Penyusunan formulasi pakan.

Kesimpulan
Dalam menyusun pakan ternak perlu diperhatikan bangsa, umur, tipe
produksi/tujuan produksi, jenis pakan, dan bentuk pakan. Keseimbangan nutrisi
meliputi energi, protein, kalsium dan fosfor sangat menentukan keberhasilan
peternakan unggas. Optimalisasi penggunaan BMT lokal penyusun pakan unggas
agar daoat menurunkan buaya pakan sehingga akan mencapai efisiensi dan efektif
pakan serta menerapkan biosecurity dan GMP pemeliharaan sangat diwajibkan.

Anda mungkin juga menyukai